Singgasana Magis Arcana

Rencana Arnold



Rencana Arnold

0Di reruntuhan bawah air di Pulau Seribu Danau…     

Setelah dia kembali dari hutan, Douglas tak langsung pergi ke tempat Allyn terkubur, melainkan berada bersama Arnold dan Fernando menunggu berita dari Rentato. Baru setelah dia mengetahui intensitas serangan bari Gereja dan akhir Sharp, dia baru bisa mempelajari Kota Langit dengan tenang, tahu kalau tak ada satu pun penyihir dalam rapat tertangkap dan mengatakan lokasi Allyn. Karena kotanya sudah hancur, nyaris mustahil menggerakkannya tanpa menciptakan suara bising.     

"Tuan Presiden, Heart of Time sudah meninggalkan Gereja Radiance dan kembali ke villanya di kota. Gereja tak menangkap Blue Demon." Seorang penyihir melaporkan situasi Rentato terbaru pada Arnold. Mereka tak punya mata-mata di Gereja dan di antara bangsawan besar, jadi mereka hanya mengetahui permukaannya saja.     

Sambil mengusap jenggot, Arnold mengangguk. "Kritonia mengetahui segalanya dari League. Dia pasti memberitahunya pada Francois. Tapi cukup aneh karena Gereja tak menangkap dan menginterogasi Sharp, atau bahkan langsung mengeksekusinya. Pasti terjadi sesuatu. Mungkin itu adalah efek perang antara paus dan Silver Moon…"     

Dia mencoba mencaritahu alasannya, tapi tempat ini terlalu jauh dari Aalto, Tria, dan Lance. Tak seperti Gereja yang sudah memasang lingkaran suci yang bisa menyalurkan suara antar kota penting, penyihir punya informasi yang terbatas. Jadi mereka hanya bisa berspekulasi.     

"Apapun alasannya, Gereja paling tidak sudah berkompromi pada bangsawan kali ini. Mereka harus membantu ambisinya berkembang," kata Douglas santai.     

"Itulah kenapa kita akan mendapat keuntungan apakah Gereja membunuh Sharp atau tidak," kata Arnold sambil tersenyum. Kemudian dia berbalik pada Fernando. "Kau harus berhenti pergi ke tempat Old Green sementara ini. Sharp pasti tahu kita mengambil keuntungan darinya. Lebih baik membiarkannya saat dia marah."     

Kemudian dia nyengir. "Fernando, Earl Paphos kebetulan ada di Rentato. Kau bisa pergi bertanya padanya di mana posisi bangsawan sekarang dan seberapa kuat mereka. Selain itu, kau bisa bertanya padanya tentang situasi di Aalto dan mencaritahu hasil perang antara paus dan Silver Moon."     

Disaat seperti ini, bangsawan punya lebih banyak sumber informasi. Siapa yang bisa memberikan lebih banyak informasi daripada mereka?     

"Earl Paphos?" Setelah tercengang sejenak, Fernando mengernyit. "Apa aku harus memakai sabuk itu lagi?"     

Arnold tertawa. "Kenapa? Kau tak suka? Kurasa kau cukup tertarik sebelumnya. Kau bahkan belajar bagaimana cara mengembangkan sabuk itu."     

Fernando terkekeh kering. "Hidup sangat singkat jika dibandingkan dengan kematian. Jadi kenapa tak mencoba pengalaman berbeda?"     

"Tapi bahkan pengalaman paling menarik pun akan membosankan pada akhirnya. Hanya misteri dunia dan sihir yang selalu menarik." Douglas tak tahu apapun tentang perubahan gender dan hanya memberikan pandangannya.     

Arnold tertawa keras dan tak mengatakan hal lain.     

…     

Di tengah malam, villa Earl Paphos masih seramai saat siang hari.     

Banyak kesatria datang dan pergi dengan memanfaatkan kegelapan malam. Mereka bertukar informasi dan memastikan sikap masing-masing tanpa istirahat sama sekali, karena apa yang terjadi malam ini terlalu besar bagi mereka untuk istirahat. Siapa sangka Duke Sharp akan membunuh Alfonsol bersama penyihir? Siapa juga yang menduga kalau Kritonia sudah tahu sebelumnya dan bermaksud membunuh semua penyihir? Lalu siapa yang menduga kalau Heart of Time yang kuat akan masuk dalam jebakan dan mengalami kegagalan paling besar sejak dia menonjolkan diri?     

Sebuah tornado pasti timbul setelah insiden seperti itu, sementara bangsawan biasa seperti mereka berisiko kehilangan segalanya. Jadi bagaimana mungkin mereka tak panik dan menanyakan sikap para bawahan dan bangsawan yang lebih tinggi?     

Itulah alasan kenapa rumah Earl Paphos sangat ramai.     

Ekspresi lelah muncul di wajah Earl Paphos saat melihat beberapa bangsawan bawahannya pergi. Bagi kesatria cahaya sepertinya, tak masalah jika tidak tidur selama beberapa malam. Apa yang lelah adalah pikirannya. Dia harus mengatur keberpihakannya berdasarkan informasi terbaru, sikap Gereja, dan respon bangsawan besar lain, untuk jaga-jaga terjadi hal mendadak.     

"Tuan, sejak Gereja mengirimkan jubah merah untuk menenangkan Lord Sharp, aku tak merasa hal buruk akan terjadi. Ini adalah kemurahan hati Tuhan. Skema para iblis tak akan berhasil." Bangsawan terakhir di ruang tengah membungkuk dan siap pergi. Dia adalah bawahan terpercaya Earl Paphos.     

Earl Paphos tak menyembunyikan kelelahannya di depan bawahannya. "Hasilnya akan berbeda kalau tidak ada peperangan di Tria dan Lance. Kita kuat tapi juga lemah."     

Bangsawan, yang merasakan hal serupa, menghela napas. "Ya, Tuan. Kompromi Gereja membuat kita merasa kuat, tapi alasan utama kompromi mereka hanya membuat kita merasa lemah. Kalau … Kalau Yang Mulia Raja dan yang lain menghancurkan pasukan penyihir, vampire, naga, dan elf, kita…"     

Dia terdiam, takut penjaga malam bersembunyi di sekitar sana. Kemudian dia berpamitan.     

Seraya melihat pintu yang tertutup perlahan, Earl Paphos merasa campur aduk. Tanpa musuh seperti penyihir dan vampire, apakah Gereja akan menghormati atau menjaga bangsawan? Perubahan sikap pendeta dalam ratusan tahun belakangan membuktikan segalanya! Sama seperti yang dikatakan penyihir cantik itu. Penyihir adalah musuh bangsawan, tapi status bangsawan juga bergantung pada penyihir!     

Mendadak, dia berbalik dan menatap kegelapan di luar jendela. "Keluarlah, karena kau sudah tiba kemari."     

"Aku tak bisa keluar tanpa izin pemilik rumah." Sebuah suara wanita terdengar, lalu kaca jendela cekung ke dalam, seolah seseorang tak kasatmata merayap dari gelembung.     

Tak lama, seorang gadis cantik bermantel merah berjalan keluar, kemudian jendela kembali normal.     

Earl Paphos tak dalam suasana hati yang baik meski gadis itu secerah api. Dia berkata serius, "Kenapa kau kemari?"     

"Hei, apa kau tak tahu kenapa aku kemari? Aku tak ingat kau ternyata orang bodoh, benar, 'kan?" Fernando merasa sarkasmenya berubah semakin lembut setelah menjadi perempuan. "Kita pernah bicara sebelumnya. Sekarang aku ingin tahu apa kau sudah mengetahui sumber status bangsawan dan seberapa kuatnya kau."     

Mata Earl Paphos punya pupil emas vertikal yang unik mirip mata naga. Dia melihat ke arah Fernando dan berkata perlahan, "Jawabanku tak penting. Apa yang penting adalah kau terlalu lemah. Meski Liege of Death pulih, kau tetap lemah. Aku tak akan mengejar apapun yang pasti gagal."     

Apa yang terjadi hari ini benar-benar menunjukkan posisi dan kekuatan bangsawan. Namun, meski dia sudah menyadarinya, dia tak mau memberikan jawaban pada penyihir, kemudian dia menunjukkan pada masalah inti tanpa basa-basi.     

Fernando cukup puas dengan sikapnya. Setidaknya sikapnya menunjukkan Earl Paphos mau berkomunikasi dengannya, yaitu pertanda baik akan kerja sama. Dia tersenyum. "Kami lemah, tapi koalisi pasukan penyihir, vampire, naga, dan elf tidak. Kalau bangsawan menjauh, Gereja hanya akan bisa mempertahankan diri. Tentu saja kami tak ingin kau mengambil risiko bekerja sama dengan kami sekarang. Kami hanya berharap mendapat sedikit bantuan sehingga kami punya waktu untuk berkembang, sampai kau sadar kami tak terlalu lemah untuk bekerja sama denganmu."     

"Butuh lebih lama bagi penyihir untuk berkembang dibandingkan pendeta," kata Earl Paphos tanpa memberikan jawaban.     

Melihat kekhawatiran Earl Paphos, Fernando tak mendesak topik itu lebih jauh, melainkan bertanya, "Aku diberitahu kalau perang terjadi di Tria dan Lance?"     

"… Ya. Silver Moon, Abel, dan Dracula menyerang paus bersama…" Setelah berpikir sejenak, Earl Paphos mengatakan segalanya yang dia tahu.     

Fernando terkejut dan senang sambil diam-diam mencemooh. Memberikan informasi adalah hal yang dia maksudkan dengan 'sedikit bantuan'. Meski earl tak setuju dengan kerja sama secara terbuka, sikapnya menunjukkan dia setuju.     

…     

"Paus tak bertindak, tapi pasukan koalisi masih tak bisa mendobrak masuk ke Lance. Hanya satu kardinal agung dan satu kesatria legendaris yang terbunuh sebelum mereka benar-benar terdesak. Gereja benar-benar terlihat kuat…" Arnold menerima beberapa informasi lewat sumber lain dan memastikan apa yang didapatkan Fernando. Meski begitu, dia tetap sangat kaget, sulit percaya kalau Gereja sudah sangat kuat!     

Kebanyakan legendaris di dunia, kecuali pendeta dan bangsawan, sudah berkumpul. Tapi mereka masih tak bisa mengalahkan Gereja yang sudah kehilangan paus, meski Gereja punya banyak kardinal agung dan kesatria legendaris di Holm, Boundless Ocean, dan tempat lain untuk jaga-jaga penyihir dan klan laut legendaris yang tersisa membuat masalah.     

Itu adalah fakta yang menyedihkan!     

"Kalau paus berhasil pulih, atau jika paus baru dinobatkan, pasukan koalisi mungkin akan hancur saat God's Arrival bisa digunakan lagi," kata Douglas khawatir. Meski Gereja tak bisa diatasi sekarang, situasi akan memburuk ketika paus terlibat.     

Arnold mengangguk. "Kita hanya bisa berharap Silver Moon pulih sebelum paus, atau paus baru menjadi demigod. Kemudian, keseimbangan akan terbentuk lagi."     

"Itu bukan sesuatu yang bisa kita kendalikan," kata Douglas sambil tersenyum mengejek diri sendiri. "Kelihatannya serangan balik kali ini tak akan terlalu kuat. Hanya kesatria legendaris dan kardinal agung yang tersisa yang akan berkumpul disaat buruk. Tuan Presiden, aku akan pergi ke Allyn sekarang."     

"Baiklah. Jangan malas. Cobalah menemukan sesuatu!" Arnold memberitahunya seolah mereka sudah mengenal lama. Kemudian, dia menatap Fernando. "Kuharap kau bisa pergi ke Aalto dan Tria untuk mengetahui situasi dan siapa yang kemungkinan besar menjadi paus berikutnya antara Griffith dan Ivan. Selain itu, aku ingin kau menemukan beberapa penyihir muda berbakat dan membujuknya bergabung dengan kita. Biar bagaimanapun, mereka tak bisa berpartisipasi dalam perang para legendaris."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.