Singgasana Magis Arcana

Perencanaan



Perencanaan

0"Bukan masalah. Kau bebas melakukan apa yang kaumau." Arnold mengamati Douglas dari atas ke bawah lagi, tak menutupi raut terkejutnya. Dia seolah tak pernah mengenal archmage yang ratusan tahun lebih muda darinya sampai sekarang.     

Kali ini, Priscilla berjalan menghampiri dengan langkah seindah tulip mekar. Dia berkata pada Douglas sambil tersenyum, "Kau … Apa, ya? Kau punya perspektif bagus dalam cara pikirmu. Memang benar kami terbiasa dengan fenomena tertentu di hidup ini seperti pada mata dan tangan, sampai kami lupa bertanya kenapa."     

"Setelah 500 tahun, aku merasakan kejutan saat pertama kali menyentuh sihir lagi."     

Douglas mengangguk pada pujian wanita tersebut. "Seseorang tak pernah bisa berhenti menjelajahi sihir atau dunia."     

"Baiklah, jangan menunda lagi." Tanpa menunggu, Priscilla menatap pada orang lain sambil tersenyum. "Hal paling penting sekarang adalah membunuh Alfonsol. Ayo jalankan rencananya setelah kita kembali."     

Rencana? Bibir fernando berkedut. Para orang tua ini sudah membuat rencana saat bicara diam-diam?     

Nielsen yang gendut menatap Douglas dengan mata merahnya, lalu mendengus. "Apa pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sedang dikerjakan penyihir di Antiffler? Pantas saja Gereja membinasakanmu…"     

Douglas tak mau berdebat dengannya. Dia ingat benar kalau sisa-sisa Kekaisaran Asso punya kelebihan dalam peleburan garis darah dan modifikasi tubuh.     

"Terkadang, aku berpikir apa itu kekuatan bayangan dan dari mana asalnya…" kata Amanata dengan suara yang tak bisa diprediksi, sebelum dia menghilang di dalam bayangan.     

Di sisi lain, Congus menatap Arnold dan berkata dengan nada serak dan menakutkannya, "Rubah tua, aku akan melakukan apa yang kauminta, tapi kalau ada yang tak sesuai dengan rencanamu, hehe…"     

Setelah mengantar para pemimpin organisasi kembali, Arnold mengusap hidungnya, tak peduli dengan imagenya. "Lebih lelah berkomunikasi dengan orang-orang itu daripada bertarung melawan mereka."     

"Tak ada dasar kepercayaan. Kita bisa maju langkah demi langkah." Douglas tersenyum.     

"Rencana ini akan jadi langkah pertama membangun kepercayaan. Kita harus berterima kasih pada Blue Demon. Entah dia benar-benar menginginkan Alfonsol mati atau tidak, dia memberikan kita kesempatan melakukan misi gabungan. Akan lebih mudah merencanakan lebih banyak misi kalau ada yang pertama." Arnold kembali terlihat seperti pria tua ramah.     

Dengan suasana hati yang buruk, Fernando berkata, "Tapi kita harus berhasil! Kalau gagal, tak akan ada misi kedua, kecuali salah satu pihak nyaris binasa! Pak tua, apa rencanamu sebenarnya?"     

Hanya Arnold dan Douglas yang ada di sana, jadi dia memanggil presiden dengan pak tua.     

Arnold tak mengkritik kurangnya sopan-santun Fernando. Dia membalas sambil tersenyum, "Sederhana. Seperti yang kukatakan sebelumnya, Tower of Destroyer akan menarik Alfonsol, lalu organisasi lain akan menutupi dan bekerja sama menyerang dengan kita. Gereja tak tahu kita sudah mencapai kesepakatan."     

"Bagaimana caranya menarik Alfonsol? Apa kau tak takut Gereja sudah melihat seluruh rencana dan mengirimkan Heart of Time? Dia sudah menangkap penyihir kuno." Fernando tak puas dengan rencananya. Bahkan jika Gereja tak tahu begitu banyak organisasi sihir diam-diam membentuk aliansi, pancingannya mungkin bisa ketahuan dengan mudah.     

Arnold menatap Fernando sambil tersenyum. "Kau hanya penyihir tingkat lingkaran tujuh dan nilaimu dalam pertarungan seperti itu masih kecil. Kenapa kau peduli dengan rencananya?"     

"Aku … Aku akan menjadi archmage tak lama lagi!" Fernando, yang diremehkan, membalas marah seperti dugaan Arnold.     

"Haha." Arnold terkekeh. "Senangnya jadi anak muda. Tapi misi ini butuh kau. Tak ada orang yang bisa mengendalikan badai sebaik kau. Tenang saja. Alfonsol tak akan curiga."     

Fernando mendelik pada presiden, merasa dia dikerjai. "Memang bagaimana kita akan memancing Alfonsol meninggalkan Rentato? Aku tak akan ikut dalam misi kalau tak yakin!"     

"Hehe. Sudah kuduga kau akana bicara begitu. Kalau begitu lebih baik kau tak usah ikut. Aku takut kau ingin bergabung karena sembrono," kata Arnold dengan senyum licik. Dia lalu melanjutkan sebelum Fernando berteriak. "Baiklah, hanya bercanda. Cara spesifiknya hanya bisa diputuskan setelah kita mengetahui kepribadian, hobi, gaya hidup, dan kebiasaan Alfonsol, tapi intinya sama. Beberapa pengkhianat di dalam Tower of Destroyers akan memberitahu rahasia pada Inkuisisi."     

"Pengkhianat di dalam? Mereka sadar ada pengkhianat?" tanya Fernando kaget. Sementara itu, dia berpikir kalau pria tua tersebut memang rubah licik sejak lahir!     

Arnold menggeleng. "Fernando, kau terlalu muda dan terlalu naif. Kami tak berani berkata kalau kami tahu semua pengkhianat yang bersembunyi, tapi kami tahu beberapa dari mereka, dan kami meletakkannya dalam posisi yang tak akan menimbulkan kerugian besar. Kini sudah waktunya mereka memberikan kontribusi."     

Dia pun menambahkan, "Kadang, pengkhianat lebih berharga pada kita daripada pada musuh."     

Douglas mendengarkan sambil tersenyum, merasa aneh karena presiden menjelaskannya dengan sangat detil. Apa dia selalu bicara dengan fernando seperti ini?     

Fernando berpikir sesaat dan memahami apa yang Arnold maksud. Dia pun mengumpat lagi. Dasar rubah tua!     

"Sebenarnya, setelah Sharp mengajukan 'kontrak', kau secara otomatis terlibat dalam misi, jadi kau tak perlu mengatakan ingin terlibat." Arnold terkekeh. "Oh ya, Douglas, aku sangat penasaran dengan pertanyaan yang kau berikan. Kau mau diskusi?"     

"Dengan senang hati," balas Douglas tanpa ragu.     

Mereka bertiga pun kembali ke Pulau Seribu Danau dan membahas pertanyaan yang diangkat Douglas, bertukar pikiran yang belum dikonfimasi kebenarannya.     

Setelah mereka memasuki reruntuhan bawah air dan menampakkan tubuh asli, senyum Arnold sudah hilang. Dia mengernyit dalam. "Aneh. Pendapatmu sangat aneh. Tidak benar … Tidak benar…"     

Sambil bergumam, dia tak lupa meminta pada Lauren, yang datang menyapa mereka, untuk mengumpulkan para wakil presiden dan mengadakan rapat.     

Begitu League, Ramon, dan Veronica masuk, Arnold sudah kembali normal. Dia memberitahu hasil diskusi saat rapat dan memberikan kesimpulan. "Kita bertanggung jawab atas dua prosedur paling penting dalam misi. Kalau berhasil, kita akan memimpin misi di masa depan. Antara dua prosedur itu, prosedur kedua adalah serangan yang sebenarnya. Douglas dan aku yang melakukannya, sementara Fernando, Congus, Nielson, Amanata, dan orang lain akan melindungi kita. Sudah diputuskan seperti itu."     

Dia mengatakan prosedur kedua dan menatap pada League. "Prosedur pertama adalah mendistraksi Kritonia jadi dia tak akan mengikuti diam-diam."     

Fernando sangat tercerahkan. Dia khawatir Heart of Time akan ikut keluar saat Alfonsol dipancing. Biar bagaimanapun, tak ada yang yakin dia hanya tertarik pada penyihir Union. Rubah tua itu memang sangat licik!     

"Kalau kita bertindak sendirian, dua pancingan itu pasti ketahuan sebagai bagian dari rencana jahat. Jadi kita harus mengandalkan bantuan organisasi lain. Apalagi, kalau jarak antara dua pancingan itu terlalu pendek, akan ketahuan juga. League, kau harus pergi ke selatan dan sibukkan Kritonia selama satu minggu. Sebagai wakil presiden kau pasti diperhatikan olehnya."     

Arnold menatap serius pada League. "Aku tahu ini sangat berbahaya. Seseorang bisa terbunuh oleh Kritonia jika lengah sedikit saja. Hanya archmage yang ahli kabur dan bersembunyi sepertimu yang bisa melakukannya. Selain itu, kau harus memerhatikan caramu menunjukkan jejak sehingga Kritonia tak akan curiga. Kau harus membuatnya berpikir dia sedang mengejarmu."     

Tugasnya sangat berbahaya, bahkan Fernando agak takut melakukannya. Dia mengira League akan menolak, tapi League berkata dengan tenang, "Tak masalah. Itu tanggung jawabku."     

Douglas tak terlalu mengenal League dengan baik, jadi dia tak merasakan apapun. Tapi Fernando mendadak membelalak. Orang tua ini jahat dan terobsesi dengan kekuatan, tapi dia ternyata cukup bisa diandalkan dan bisa dipercaya disaat genting seperti ini!     

Untuk sesaat, bahkan hidung bengkok League tak sejelek biasanya.     

Arnold menghela napas. "Kita hanya bisa maju dalam bahaya. League, kau mau bertukar tugas, jadi aku akan mendistraksi Kritonia dan kau bekerja sama dengan Douglas untuk membunuh Alfonsol? Sebagai presiden, aku harus mengambil tugas paling bahaya."     

League tersenyum. "Kurasa tidak. Prosedurmu bahkan lebih berbahaya. Kalau terjadi sesuatu, kau nyaris tak bisa kabur. Sementara tugasku, setidaknya segalanya berada di bawah kendaliku."     

"Sudah diputuskan kalau begitu." Arnold berbalik dan menatap Fernando. "Fernando, kau punya satu misi lagi. Kau harus kembali ke Rentato dan mengambil data Alfonsol, tak terbatas oleh hobi, kepribadian, gaya hidup, dan hubungan sosialnya."     

Mereka tak pernah terpikirkan akan membunuh Alfonsol sebelumnya. Jadi mereka hanya mengumpulkan data-data seperti kekuatan suci yang dikuasai Alfonsol serta kasus pertarungannya sebelum ini. Jelas itu tak cukup digunakan untuk membunuhnya.     

"Apa beberapa hari cukup?" tanya Fernando. League akan pergi ke selatan dan beraksi dalam dua hari, sehingga memberinya waktu paling lama lima hari untuk mengumpulkan informasi.     

Arnold tersenyum. "Kau hanya perlu mengumpulkan informasi di sisi ini untuk memastikan laporan intel utama yang kau dapatkan dari Blue Demon."     

"Hah?" Fernando tercengang lagi.     

"Dialah yang memberimu tugas. Dia pasti punya pemahaman mendalam tentang Alfonsol. Kau punya sumber yang lebih baik?" tanya Arnold sambil tersenyum tipis.     

"T-Tapi…" Fernando sangat khawatir. Kali ini, Douglas menyela, "Pergilah sekarang. Tak akan ada masalah."     

Doa seolah memahami arti presiden dalam kalimatnya? Fernando menatap Douglas, lalu menatap Presiden Arnold. Tapi kenapa dia tak paham?     

Mendadak, dia merasa dirinya bodoh di depan keduanya…     

Sebelum pergi, Douglas menghampiri Fernando sambil membawa beberapa buku bersampul hitam dan buku catatan. "Seorang bocah yang tertarik dengan matematika sulit ditemui. Ini beberapa dataku di masa lalu. Berikan ini pada Sharp dan minta berikan bukunya pada Hathaway. Tak ada apapun tentang sihir di dalamnya."     

Fernando mengangguk. "Baiklah. Aku harus memberinya beberapa buku matematika juga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.