Singgasana Magis Arcana

Murid Penyihir



Murid Penyihir

0

Catatan itu juga menggetarkan hati Lucien. Saat dia pertama datang ke sini, dia juga punya banyak pertanyaan tentang dunia. Namun, dia segera melupakan semua pertanyaannya sementara dia berjuang untuk bertahan hidup.

Pertanyaan-pertanyaan luar biasa ini mengarah langsung pada asal usul dunia. Lucien percaya, jika dia bisa memecahkan itu, dia mungkin bisa belajar bagaimana dia datang ke sini dan bagaimana untuk kembali.

"Bahkan jika arcanis yang bernama Douglas tak sepenuhnya paham masalah ini, selama dia masih mempelajarinya, dia seharusnya sudah jadi arcanis yang luar biasa saat ini. Sebanding dengan para penyihir legendaris." Lucien membatin.

"Ada jurnal bernama Arcana. Penyihir itu memang bertemu penyihir lain di kota ini. Semuanya mengindikasikan masih ada tempat aman untuk belajar sihir. Tapi kenapa jurnal? Kedengarannya sangat akademis ....

"Kenapa memanggilnya arcanis dan bukan penyihir? Apakah arcanist tingkatnya lebih tinggi dari penyihir?"

...

Lucien semakin bersemangat dengan pikiran-pikirannya. Dia harap bisa bertemu penyihir itu sesegera mungkin dan pindah ke suatu tempat di mana dia bisa belajar sihir dengan aman. Dia akan kembali ke Aalto dan berbuat sesuatu untuk keluarga Iven kecil saat dia jadi lebih kuat.

Di antara semua pertanyaan, dua yang paling disukai Lucien adalah:

'Apa bumi, api, angin, dan air benar-benar elemen paling dasar di dunia? Jika benar, bagaimana mereka tetap bersatu untuk membentuk semua yang kita tahu? Jika tidak, manakah elemen sihir yang sebenarnya?'

'Mengapa ada matahari dan bulan di dunia? Mengapa mereka terbit dan terbenam setiap hari? Apa yang membuat mereka bergerak sedemikian rupa?'

Menurut apa yang Lucien pelajari sebelumnya, bumi, api, angin, dan air bukanlah elemen dasar. Pertanyaan kedua menarik perhatiannya karena mereka seperti ingin menggabungkan aturan fisik alam semesta dengan sihir. Pengetahuan Lucien mungkin berguna untuk belajar sihir lebih cepat.

Tapi, Lucien tak tahu seberapa membantu pengetahuannya di dunia ini. Ini dunia yang dipenuhi hewan luar biasa, sihir, kekuatan Ilahi, dan jiwa. Namun, Lucien belum menemukan sesuatu yang berbeda dari hukum dasar fisika. Dia memang menemukan bahan yang sama, seperti perak, tembaga, dan besi.

"Aku mungkin salah tentang kenapa beberapa buku di perpustakaanku terkunci." Lucien menebak, gelisah dengan kemungkinan itu.

Perlahan-lahan dia jadi tenang. Dia sekarang jadi lebih dewasa dan paham, bahwa tak peduli seberapa besar ambisi seseorang, kalau hanya duduk dan melamun tak akan mengubah apapun. Lagipula, tiap orang harus menjadi orang yang berguna bagi sekitarnya.

Dia beralih ke halaman terakhir di catatan itu.

"Kadang-kadang, selama istirahat dari meditasi dan eksperimenku, aku memikirkan pria itu. Dia bijak, elegan, dan menarik."

...

"Dia bilang dia datang ke Aalto untuk misi rahasia yang penting. Jika semuanya berjalan dengan baik, dalam beberapa bulan dia mungkin akan membawaku ke surga para penyihir kita, 'Kongres Sihir Kontinental'.

"Kami akan bertemu di kuburan. Aku penasaran apa yang akan dia katakan padaku. "

Catatan penyihir itu berakhir di sini. "Dia dan teman penyihirnya pasti disergap oleh penjaga malam. Aku penasaran apa penyihir itu berhasil melarikan diri ..." pikir Lucien dengan sedikit kecewa. Kongres Sihir Kontinental adalah satu-satunya petunjuknya saat ini. Tapi, dia tak tahu bagaimana menemukan penyihir lain yang bersembunyi.

Lucien mengambil napas dalam-dalam. Dia memutuskan untuk mulai meditasi pertamanya. Dia menghilangkan semua gangguan dalam pikirannya dan bersiap untuk meditasi.

Lucien mengikuti catatan itu. Dia terus bernapas panjang dan lembut. Bersamaan dengan napasnya, dia membiarkan rohnya menyebar bebas seperti air dan kemudian menariknya kembali, mirip dengan ombak, berulang-ulang sampai dia masuk ke dunia yang kosong. Dunia di mana tak ada apapun.

Si penyihir itu butuh lebih dari dua tahun untuk mencapai tingkat ini. Ditambah setahun lagi untuk memperbanyak jiwanya sampai cukup kuat untuk merasakan elemen sihir di sekitarnya sebagai murid tingkat dasar.

Namun, setelah jadi murid tingkat dasar, masih perlu waktu cukup lama sebelum seseorang bisa lanjut dan jadi penyihir sejati. Seorang murid harus terus menempa jiwanya dengan meditasi, agar dapat menganalisis dan membangun struktur sihir yang berbeda.

Saat penyihir itu berusia 10 tahun, dia sudah mulai bermeditasi. Penyihir itu jadi murid di usia 13 tahun. Setahun kemudian, dia jadi murid tingkat atas dan benar-benar puas dengan kemajuannya. Tapi kemudian, karena dia tak pandai menganalisis pola sihir dan membangun struktur sihir, dia tak bisa berkembang lebih jauh. Jadi dia mencoba menggunakan ramuan sihir yang berharga, disebut 'Magic Gate' untuk mengatasi masalahnya.

Lucien merasa kecewa sekaligus gembira. Dari catatan si penyihir, Lucien paham jika belajar sihir memang butuh waktu. Jadi sayangnya, tak ada cara baginya untuk balas dendam pada para bandit dalam waktu dekat. Sebenarnya, sebagai murid musik Victor, Lucien sekarang tak terburu-buru untuk melindungi dirinya dengan sihir, karena satu kesalahan dapat mempengaruhi status sosial gurunya. Disaat yang sama, ini menyenangkan karena Lucien tak disangka hebat dalam meditasi. Setelah pertarungan sengit di bawah tanah, kekuatan spiritual Lucien meningkat pesat. Hanya perlu waktu kurang dari 30 detik baginya untuk berhasil masuk ke dalam dunia meditasi! Setelah diamati, Lucien mengira dia mungkin bisa mempersingkat waktu untuk jadi murid tingkat dasar, mungkin dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu!

Sebenarnya, ini bahkan lebih cepat dari yang dia pikirkan.

Dunia meditasi sangat berbeda. Lucien dapat merasakan segala macam kekuatan di sini: beberapa di antaranya stabil, beberapa tidak tenang, yang lain dinamis, dan bahkan ada yang lembut, di antara kekuatan yang lain.

"Mereka adalah ... bumi, api, angin, dan air ... empat elemen? Kekuatan spiritualku telah mencapai tingkat murid dasar?!" Lucien sangat terkejut hingga hampir gagal mempertahankan meditasinya. "Lencana itu sangat membantuku!"

Dia benar-benar bahagia. Tak lama lagi dia akan mulai belajar sihir pertamanya!

"Aku penasaran ... kenapa empat elemen dasar terasa lebih seperti ... kekuatan ..." Ketika Lucien hendak mengikuti dasar Elemen Meditasi yang disebutkan dalam Astrologi dan Elemen Sihir, sebuah pertanyaan datang padanya. Kemudian dia menyadari kesamaan dengan pertanyaan yang diajukan oleh Douglas. "Mungkin ... mereka sebenarnya empat kekuatan dasar—gravitasi, energi nuklir lemah, elektromagnetisme, dan energi nuklir kuat—di alam semesta?"

"Tapi gravitasi pasti akan terkait dengan elemen bumi, sedangkan tiga lainnya sebenarnya adalah manifestasi yang berbeda dari kekuatan lain, sesuai dengan apa yang kupelajari di duniaku ..."

Begitu ide muncul, Lucien menyadari kalau dunia di sekelilingnya berubah. Langit berbintang muncul dan bintang-bintang bersinar terang di langit gelap. Tiap bintang punya untaian kekuatan tak kasat mata yang menggantung ke bumi. Bumi menarik tali yang tak terhitung jumlahnya itu. Tarikannya lembut dan kokoh, terlihat seperti raksasa diam yang memegang tali misterius di tangannya.

Di sisi lain, tiga elemen yang tersisa—api, angin dan air—tidak menunjukkan perubahan seperti itu, karena Lucien tak bisa menemukan hubungan yang sesuai antara mereka dan tiga kekuatan lainnya. Namun, batas-batas yang jelas sebelumnya antara mereka tampak kabur sekarang.

"Dunia ... berubah dengan kesadaranku?" Lucien menebak jika langit muncul karena dia paham hubungan antara gravitasi dan unsur bumi. Dia tiba-tiba teringat kutipan dari catatan penyihir. 'Bintang — Itu adalah cara meditasi milik perguruan lain untuk murid lanjutan.'

Seperti yang disebutkan di catatan sebelumnya, ada 8 perguruan sihir di dunia dan masing-masing punya cara meditasi sendiri. Penyihir itu hanya punya deskripsi singkat di catatan tentang Perguruan Astrologi karena itu adalah Perguruan Elemen tempatnya belajar sebagian besar ilmu. Namun, sebagai cara meditasi mendasar bagi Perguruan Astrologi, pertama kali seorang murid masuk ke dunia meditasinya, mereka akan melihat langit malam mereka sendiri di mana mereka dapat memilih sendiri 'Host Star of Destiny'. Bintang itu bisa dihubungkan dengan orang tersebut, yang mana akan memberikan bantuan besar dalam pembelajaran orang tersebut di masa depan. Lebih penting lagi, tanpa Bintang Induk, sihir milik Astrologi, seperti Horoskop, tak dapat diperoleh.

Perguruan itu percaya bahwa setiap jiwa cocok dengan sebuah bintang di langit yang tanpa batas. Nasib seseorang terus berubah seiring dengan Bintang Induknya. Penyihir itu tak akan bisa melihat ikatan takdir tanpa adanya hubungan dengan Bintang Induk dan akibatnya dia tak bisa memunculkan Horoskop.

Karena itu, bahkan meditasi dasar Perguruan Astrologi butuh level jiwa murid tingkat menengah. Sebelum mencapai persyaratan itu, seorang murid harus merujuk pada cara-cara meditasi lain untuk meningkatkan kekuatan mereka sampai mereka memenuhi syarat.

"Di dunia ini, gravitasi ada hubungannya dengan takdir? Menarik ..." pikir Lucien. "Sepertinya banyak hal yang terjadi di sini tak sesuai dengan pengetahuanku sebelumnya ... Atau mungkin aku hanya tak memahami itu sepenuhnya."

  1. Magic Gate, Gerbang Sihir
  2. Host Star of Destiny, Takdir Bintang Induk

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.