Dunia Penyihir

Vivian dan Tangan Elemental (Bagian 1)



Vivian dan Tangan Elemental (Bagian 1)

0'Saat ini, aku sedang fokus menguji medan pelindung baruku dan menyelesaikan misi-misiku. Sepertinya, semua berjalan lancar sesuai rencanaku.'     

Angele mengubah frekuensi gelombang mental-nya dan mengirim pesan kepada Henn seraya terus berjalan di tengah hujan deras. Setelah berjalan mengitari kota, akhirnya ia menemukan jalan setapak.     

'Waktunya bertemu dengan Mincola dan anggota kelompok ekspedisi. Mana sihir tingkat 2 yang kau janjikan?' tanyanya.     

'Tenang saja, akan kukirim pola mantra yang kujanjikan di waktu yang tepat.' Henn tertawa. Ia tak menjawab inti pertanyaan Angele.     

Angele terus menanyakan sihir tingkat 2 itu kepada Henn, namun wanita tua itu tetap memberikan jawaban yang tidak jelas.     

Sesampainya di Hotel Dream, Angele segera meminta hadiah misi sebelum akhirnya pergi. Ia menyusuri jalan di tepi sungai dan masuk ke kedai di ujung jalan.     

Beberapa pejalan kaki yang mengenakan jas hujan sedang berjalan di luar, namun tidak ada orang yang menunggu di luar kafe karena hujan deras.     

Ia membuka pintu.     

Ting!     

Terdengar denting lonceng seketika setelah pintu terbuka.     

Aroma wine yang hangat memenuhi ruangan itu. Terdengar suara ribut teriakan-teriakan dan senda gurau para tamu. Beberapa orang sibuk bermain kartu di sudut kedai.     

Angele mengernyitkan alisnya. Ia melihat sekelilingnya dan berjalan ke ujung kedai di seberang.     

Lima atau enam orang tamu sedang duduk di beberapa meja. Mereka mengenakan baju yang mencolok, sehingga mereka terlihat sangat berbeda dibandingkan para tamu lain.     

Mincola, Rose, dan seorang wanita berambut putih duduk bersama-sama di salah satu meja.     

Wanita itu sedang menunjukkan gulungan kulit berwarna kuning muda di atas meja.     

Suara tapak kaki Angele mengundang perhatian – bahkan, beberapa tamu kafe memandangnya dengan geram.     

Namun, tidak ada yang berani mengatakan apa-apa. Dia hanya orang asing.     

Melihat Angele sudah datang, Mincola segera berdiri.     

"Hei, Green! Akhirnya, kau sampai juga."     

Rose dan wanita berambut putih itu hanya mengangguk dan tersenyum.     

Angele berjalan dan duduk di kursi sebelah Mincola.     

"Terima kasih atas saranmu, Rose. Kau benar-benar membantuku dalam misi itu." Mincola menatap Rose.     

"Sama-sama. Aku tidak berbakat dalam bertarung, tapi aku masih ingin menjadi anggota yang berguna," jawab Rose dengan santai.     

"Siapa dia?" Angele menatap wanita yang duduk di samping Rose.     

Rambut putih wanita muda yang cantik itu tergerai di atas bahunya. Rambutnya tampak bersih, lembut, dan tidak bercela. Wanita itu mengenakan terusan putih dan eye-shadow berwarna merah. Sebilah tongkat panjang berwarna hitam bersandar tepat di samping kursinya.     

"Namaku Celine. Senang bertemu denganmu, Penyihir Green." Celine mengangkat tangan kanannya sambil menyapa Angele.     

"Senang bertemu denganmu, Penyihir Celine." Angele mengangkat tangan kirinya dan menyentuh telapak tangan kanan wanita itu. "Maaf, aku masih berusaha membiasakan diri dengan salam di negeri ini. Ini cukup unik."     

"Haha, tidak apa-apa. Aku mengerti." Celine tersenyum dan mengangguk. Ia memindahkan gulungan di depannya agar semua penyihir bisa melihat apa yang tertulis pada gulungan itu.     

"Kami sedang membicarakan rute yang harus kita ambil untuk pergi ke markas Tangan Elemental. Ini adalah peta dari seorang penyihir lokal. Peta ini tidak terlalu akurat, tapi kita sudah membuat beberapa rencana. Lihatlah, Green."     

Angele mengangguk dan mulai membaca peta itu.     

Tiga garis merah tertulis pada gulungan itu, dengan titik-titik hitam sebagai penanda lokasi.     

Kota yang sedang mereka tinggali ditandai dengan titik hitam juga, sementara tujuan mereka ditandai dengan titik hitam yang lebih besar.     

"Ada apa dengan rute terpendek?" tanya Angele. Ia melihat salah satu rute lebih pendek ketimbang kedua rute lainnya, namun sepertinya, ada sesuatu yang salah dengan rute itu.     

"Yah, ada masalah besar dengan rute itu. Rute itu digunakan oleh para penyihir terkuat, dan ada gosip bahwa seseorang ingin membunuh mereka dan mencuri pin-pin mereka. Jika kita mengambil rute ini, kita bisa terkena masalah." Celine menjelaskan.     

"Bagaimana jika kita menunggu beberapa hari sebelum pergi?" tanya Angele.     

"Tidak bisa. Kita harus tiba di Tangan Elemental sebelum batas waktunya, jadi kita tidak bisa membuang-buang waktu. Tahun lalu, beberapa penyihir yang sedang pergi ke Organisasi Lycra telah dibunuh. Ini adalah satu-satunya rute yang bisa ia lewati. Ditambah lagi, daerah sekitar tempat ini sangat…"     

"Sudahlah, kau membuat ini terlalu rumit. Intinya, kita tidak bisa menggunakan jalan ini karena ada pembunuh bayaran yang ingin membunuh penyihir yang ingin bergabung dengan Lycra. Jika kita menggunakan jalan ini, mereka bisa mengira kita sebagai sasaran," potong Rose. "Menurut informasi, para pembunuh itu bisa membunuh penyihir tingkat 2. Jika kita terkena serangan mereka, kita tidak akan bisa melawan."     

"Kalau begitu, mari kita gunakan jalan lain." Angele mengangguk. "Keselamatan adalah prioritas kita saat ini."     

"Aku setuju. Jika pembunuh bayaran itu sangat kuat seperti rumornya, lebih baik kita memilih rute kedua. Sedikit lebih panjang, tapi lebih aman." Mincola menunjuk sebuah garis merah.     

"Bagaimana?"     

Angele dan Rose mengangguk bersama-sama.     

"Aku setuju. Kapan kita pergi?" tanya Celine.     

"Semua sudah siap?" Mincola menatap semua anggota.     

"Siap." Rose mengedikkan bahunya.     

"Aku hanya perlu mengambil koperku," kata Angele.     

"Aku juga sudah siap." Celine mengangguk. "Jam berapa?"     

"Sekarang saja. Kita tidak punya banyak waktu, kan?" Angele tertawa.     

"Baiklah." Semua anggota setuju dengan usul itu.     

Mereka segera keluar dari kafe, mengambil koper mereka, dan berkumpul di gerbang kota. Hujan masih turun, namun mereka terus berjalan.     

Mincola memanggil empat kereta untuk masing-masing penyihir. Mereka segera masuk ke kereta masing-masing dan meninggalkan kota.     

Suara tapak kaki kuda dan roda kereta mereka nyaris tidak terdengar di balik derasnya hujan.     

**     

Awalnya, Angele takut jika kelompok mereka terkena serangan; namun, ternyata tidak ada yang terjadi dalam perjalanan mereka.     

Perjalanan itu berlangsung dengan lancar.     

Angele hanya perlu membersihkan bebatuan dan pepohonan yang menghalangi jalan. Bahkan, di sana tidak ada hewan mutan sama sekali.     

Angele telah membawa ramuan nutrisi yang cukup sebagai pengganti makanannya.     

Dalam beberapa hari, mereka sampai ke teritori Tangan Elemental.     

Pintu masuk markas organisasi itu adalah sebuah batu besar berwarna coklat.     

Pada batu besar itu, terdapat ukiran wajah manusia raksasa dengan mata tertutup. Mulut ukiran yang terbuka lebar adalah pintu masuk teritori.     

Kereta-kereta kuda kiriman organisasi berlalu-lalang masuk dan keluar. Ada dua macam kereta, yaitu kereta untuk mengantar bahan-bahan dan kereta untuk mengantar para anggota baru.     

Sebagian besar anggota baru adalah calon penyihir, sementara hanya ada sedikit penyihir resmi. Dari sebagian kecil penyihir resmi itu, hanya beberapa yang memiliki kemampuan setara dengan Angele.     

Semua calon penyihir yang masuk ke organisasi itu membawa surat rekomendasi, dan mereka diantar oleh penyihir-penyihir resmi.     

Sementara penyihir-penyihir resmi yang ingin menjadi anggota membawa benda-benda sihir spesial atau pin organisasi.     

Setiap anggota tim patroli Tangan Elemental menunggang seekor burung putih yang spesial. Burung-burung terus beterbangan keluar dan mendarat tepat di samping pintu masuk. Saat burung-burung itu tidak digunakan, mereka akan dipelihara oleh tim spesialis.     

Keempat penyihir segera menyelesaikan prosedur registrasi dan mendapatkan pin yang berbeda sebagai penanda bahwa mereka adalah anggota resmi organisasi itu.     

Prosedur registrasi mereka sangatlah mudah, karena Tangan Elemental adalah salah satu partner Menara Penyihir Kegelapan. Bahkan, beberapa tetua Tangan Elemental adalah pilihan organisasi Menara Penyihir Kegelapan.     

Pin yang Angele dapatkan terlihat sedikit berbeda dengan pin yang diperoleh para penyihir yang bukan anggota Menara Penyihir Kegelapan.     

Ia sempat mengira akan mendapatkan tantangan-tantangan sebelum ia diterima sebagai anggota resmi.     

Pada teritori Tangan Elemental, terdapat banyak sekali gua-gua dan lorong, persis seperti sarang semut raksasa. Setiap gua memiliki fungsi tersendiri, dan banyak sekali calon penyihir yang berjalan-jalan di setiap lorong.     

Lorong utama menghubungkan pintu masuk teritori dengan dataran tinggi di atas gunung. Itu adalah Kantor Dewan Tangan Elemental. Kantor itu tampak seperti sebuah istana kecil.     

Sebagai seorang anggota baru, Angele wajib mencari tempat tinggal di dalam teritori dan mengajari beberapa kelas pada para calon penyihir. Selain itu, ia harus memberikan rune komunikasi-nya, agar para tetua bisa menghubunginya jika ada keperluan.     

Semua syarat itu sangat mudah.     

Angele, Rose, Celine, dan Mincola berbincang-bincang kepada beberapa penyihir tingkat 2, penyihir-penyihir terkuat dalam organisasi ini.     

Melihat proses yang sangat sederhana itu, keempat penyihir menjadi bingung. Sepertinya, para tetua di organisasi itu sedang sibuk mengatasi suatu masalah, sehingga mereka memutuskan untuk mencari tempat tinggal terlebih dulu. Melalui pembicaraan itu, Angele mengetahui bahwa akan ada sepuluh orang penyihir lain yang akan bergabung dengan organisasi itu.     

Setelah beberapa saat, Angele mengerti bahwa pihak organisasi tidak akan pernah mempercayai para penyihir sebagaimana mereka mempercayai para calon penyihir. Di teritori yang nyaris tidak memiliki aturan ini, para penyihir bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan.     

Teritori Tangan Elemental sedikit rumit. Tempat itu terbagi menjadi tiga, yaitu Gunung Embun Kejora, Sungai Bass, dan berbagai gua bawah tanah. Seluruh teritori itu memiliki ukuran yang nyaris sama dengan Nola.     

Setelah membaca peta pemberian calon penyihir di meja registrasi, Angele melihat lokasi titik-titik tempat tinggal teritori itu. Di sana, terdapat sepuluh kota besar, dan setiap kota memiliki populasi sekitar 500 ribu orang.     

Setelah berpikir selama beberapa saat, akhirnya Angele memutuskan untuk tinggal di daerah terpencil di dekat Sungai Bass, sehingga ia membangun sebuah rumah kayu kecil. Rumah itu hanya dilindungi oleh pagar kayu yang mengelilinginya.     

Henn benar-benar menepati janjinya. Namun, setelah kembali memeriksa pengetahuan yang dibutuhkan sihir tingkat 2 itu, ia menyadari bahwa Angele harus mempelajari beberapa teknik dasar sebelum ia mampu memahami sihir tingkat 2 itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.