Dunia Penyihir

Perubahan (Bagian 2)



Perubahan (Bagian 2)

0Nicole menghela nafas. Perasaannya bercampur aduk. "Andai saja kau sudah menyelesaikan tahap keempat, kita pasti bisa menang, dan kita tidak perlu kabur."     

Seth menggaruk kepalanya. "Apa maksudmu? Kau tahu betapa sulitnya naik ke tingkat 3, kan? Aku sudah berumur 240 tahun, tapi aku masih kesulitan memahami tahap keempat teknik Lautan Pusat Api. Sepertinya, aku akan tetap jadi penyihir tingkat 3 seumur hidupku…"     

"Jangan menyerah. Aku naik tingkat saat umur 260 tahun." Nicole menatap Seth.     

"Kau, Baton, dan Greenland menjadi penyihir tingkat 3 bertahun-tahun lalu, kan? Bagaimana jika kau bekerja keras demi mengejar tingkat 4? Setelah kau menjadi Penyihir Fajar, posisimu dalam organisasi akan berubah drastis," tanya Seth.     

"Tidak semudah itu. Aku bisa menemukan api spesial-nya, tapi masalahnya sekarang adalah teknik pengukiran lingkaran-lingkaran sihir. Tidak ada jalan pintas untuk tahap ini. Kau harus mempelajarinya sedikit demi sedikit." Senyum Nicole menghilang. "Vivian punya 5 murid, dan Shozo adalah murid paling berbakat. Dia saja memenuhi syarat saat dia berumur 300 tahun. Sungguh, tahap kelima sangatlah sulit." Sepertinya, pembicaraan itu mengingatkan Nicole pada sesuatu.     

"Kau hanya harus menyelesaikan tahap kelima Lautan Pusat Api untuk menjadi Penyihir Fajar, kan? Mengapa kau merasa itu sulit sekali?" tanya Angele. "Kalian sudah mencapai tingkat 3 beberapa tahun lalu, kan? Apa kalian masih tidak bisa mencari cara mengukir lingkaran-lingkaran sihir itu?"     

Nicole menggeleng. "Bukan hanya itu, potensi kami sudah habis. Kami tidak akan bisa menyelesaikan ukiran-ukiran itu walaupun kita menemukan metode yang bisa mempercepat prosesnya. Andai saja aku punya lebih banyak waktu…"     

"Lagipula, tahap kelima Lautan Pusat Api tidaklah mudah, jauh lebih sulit daripada perkiraanku. Dalam tahap tersebut, kau akan naik menjadi tingkat yang jauh berbeda," tambahnya.     

"Bagaimana keadaan keluargamu, Nicole?" Seth mengernyitkan alisnya. "Adik laki-lakimu sedang dalam masalah besar…"     

"Itulah alasan mengapa aku kembali ke tempat keluargaku." Nicole kembali tersenyum. "Aku jarang berkunjung, tapi adikku menyukaiku. Aku membantunya saat ia membutuhkan bantuan."     

"Bagaimana jika kau bawa saja dia…?" Seth mengerutkan bibirnya. Tingkah lakunya sama sekali tidak seperti seorang pria berumur 240 tahun.     

Ia berbalik dan menatap Angele.     

"Angele, bagaimana perkembanganmu? Kau sudah menyelesaikan tahap pertama, kan? Kau harus menyelesaikan tahap kedua dalam waktu 50 tahun. Kau masih muda, dan kau mungkin akan bisa menjadi Penyihir Fajar." Seth tersenyum. Senyumnya tampak polos seperti anak kecil.     

"Aku? Ah, aku baik-baik saja." Angele tidak ingin memberitahu Seth bahwa ia telah menyelesaikan tahap ketiga. Untuk seorang penyihir berpotensi rata-rata, kecepatan tersebut terlalu luar biasa. Ia tidak ingin menarik perhatian orang.     

Penyihir tingkat 4, yang dikenal sebagai Penyihir Fajar, jauh lebih kuat ketimbang penyihir tingkat 3. Itulah alasan mengapa penyihir tingkat 4 memiliki julukan spesial.     

Mereka bertiga duduk dan membicarakan teknik-teknik mengukir lingkaran sihir.     

Ukiran lingkaran sihir khusus teknik Lautan Pusat Api sangat penting untuk meningkatkan kekuatan mental penyihir yang menggunakan teknik meditasi tersebut. Ditambah lagi, ukiran-ukiran itu harus digunakan untuk menyelesaikan tahap-tahap selanjutnya.     

Angele melihat bahwa kecepatan pengukiran lingkaran sihir-nya sangat mirip dengan kecepatan pengukiran Nicole dan Seth.     

Metode yang digunakan pun juga sama.     

Namun, dengan bantuan teknik spesial yang diberikan Henn, ia mampu meningkatkan kekuatan mental-nya dengan cepat dan menyelesaikan tingkat ketiga. Metode-nya adalah jalan pintas. Ia sama sekali tidak mengikuti instruksi yang tertera pada buku panduan Lautan Pusat Api.     

Dengan kata lain, ia berhasil maju dengan cepat dengan bantuan jalan pintas berupa lingkaran sihir konversi energi.     

Namun, di tingkat-tingkat selanjutnya, tidak akan ada yang namanya jalan pintas.     

Ditambah lagi, walaupun Henn mengatakan bahwa metode spesial itu tidak akan menambah ketidakmurnian kekuatan mental-nya, ia tetap membutuhkan waktu untuk menstabilkan kekuatannya dan mengubah api dari lingkaran sihir itu menjadi kekuatan mental dengan cara bermeditasi.     

Namun, itu bukanlah hal yang sulit.     

Melalui pembicaraan tersebut, Angele mengetahui bahwa Nicole, Seth, Baton, dan Greenland kesulitan mengukir lingkaran-lingkaran sihir. Walaupun mereka berhasil mencapai jumlah kekuatan mental yang dibutuhkan, tanpa lingkaran-lingkaran sihir, mereka tidak akan bisa mencapai peringkat selanjutnya.     

Awalnya, Angele yakin bahwa chip-nya akan banyak membantu, sehingga ia tidak akan menghadapi kesulitan yang sama. Namun, setelah mendengar pembicaraan tersebut, ia menjadi ragu.     

Jika ia ingin mencapai tahap-tahap selanjutnya tanpa masalah, ia harus mengikuti panduan buku satu-persatu. Jika ia gagal memahami semua dasar-dasar yang ia perlukan, mungkin ia akan gagal mencapai tingkat 4.     

Sekarang, ia ingin tahu mengapa Henn tidak mengatakan bahwa tidak ada efek samping dari jalan pintas.     

Melalui pembicaraan mereka, Angele belajar banyak hal. Ia memutuskan untuk tidak menggunakan lingkaran konversi energi itu untuk sementara.     

Ia harus mulai mempelajari lingkaran sihir seperti orang-orang lain yang menggunakan teknik Lautan Pusat Api. Ia juga harus mencari cara untuk meningkatkan kekuatan mentalnya tanpa bantuan jalan pintas.     

Setelah pembicaraan mereka berakhir, Seth dan Nicole memutuskan untuk segera pergi.     

"Kita akan bertemu di gerbang nanti." Angele segera berdiri.     

"Baiklah, aku mau menangkap ikan dulu sebelum pergi." Seth tertawa.     

"Nicole, jika kau membutuhkan bantuan, katakan saja." Angele memutuskan untuk tidak menjawab Seth dan berpaling ke arah Nicole.     

"Terima kasih." Nicole mengangguk. Saat ini, ia harus menyelesaikan konflik antara dua keluarga. Ia mungkin akan membutuhkan bantuan Angele.     

Nicole adalah salah satu dari kelima murid Vivian, dan ia berhubungan baik dengan Angele. Biasanya, ia akan meminta pertolongan Angele dan membayar pertolongan itu beberapa hari kemudian.     

Mereka berjalan keluar dari ruang tamu dan pergi ke gerbang.     

Angele melihat mereka menunggang kuda hingga akhirnya mereka menghilang ke dalam hutan.     

Setelah mereka benar-benar jauh, Angele berbalik dan kembali masuk ke ruang tamu.     

"Jangan menggangguku. Aku harus melakukan penelitian." Ia menatap Lyn, memberi perintah, dan kembali ke ruang baca.     

Setelah tiba di ruang baca, ia langsung berjalan ke depan meja.     

Sesaat setelah mengambil pena, ia pun tersadar.     

'Mungkin aku harus berhenti dulu dan memeriksa situasi di Dunia Mimpi Buruk.'     

Dengan tangan kirinya, ia menyentuh signet berbentuk not musik di dadanya, dan menghilang dari ruangan itu.     

**     

Di Dunia Mimpi Buruk…     

Angele membuka matanya perlahan-lahan. Ia melihat ada kabut merah pekat di udara.     

Seperti posisinya di dunia nyata, ia masih duduk di depan meja, tepat di dekat jendela.     

Angele melihat keluar melalui jendela. Ada banyak sekali kupu-kupu biru beterbangan di sekitar bangunan rumahnya.     

Ekspresinya berubah kecut. Ia segera membuka pintu dan meninggalkan ruangan.     

"Ada apa?" Angele berjalan mendekati Todd dan bertanya.     

"Aku tidak tahu. Aku tidak pernah melihat kupu-kupu itu sebelumnya." Todd menjawab. Ia tidak terlalu peduli melihat Angele berjalan menuruni tangga. "Kau lihat dari jendela, kan? Beberapa hari ini, ada semakin banyak kupu-kupu di luar.     

"Pelindungku bisa menahan mereka. Sudahkah kau mencoba menyerang mereka dari dalam daerah medan pelindung?" tanya Angele.     

"Sudah." Todd mengangguk. "Kupu-kupu di luar hanya punya satu bakat spesial, yakni menyerap dan menghalau gelombang energi dari soul stone-ku. Hanya ada dua cara menyerang mereka, yaitu serangan fisik, atau serangan energi yang cepat, sehingga semua kupu-kupu itu tidak bisa menyerap energi-nya."     

Todd menggigit bibirnya. "Aku tidak yakin bahwa pelindungmu cukup kuat untuk menghalau mereka."     

"Jangan khawatir. Akan kuperiksa situasi di luar." Angele melihat sekelilingnya. "Bagaimana keadaan anak-anak?"     

"Mereka sudah kusuruh masuk ke kamar dan istirahat." Todd menjawab.     

"Bagus, apa kau mau ikut?"     

"Tentu saja." Todd segera berdiri dan mengayunkan tangan kanannya.     

Krak!     

Tutup kartu soul stone di tangan Todd terbuka, memperlihatkan roda-roda gigi dan tali-tali, bersama dengan sebuah kartu kristal biru di bagian tengah alat tersebut.     

Pada permukaan kartu kristal itu, terdapat berbagai macam pola-pola rumit.     

Todd mengetuk kartu kristal biru di tengah alat tersebut. Ia menutup alatnya dan mengangguk kepada Angele.     

Angele balas mengangguk. Dua bilah pisau perak panjang meluncur dari lengan jubahnya ke tangannya.     

Brak!     

Ia membuka pintu dan berjalan keluar bersama Todd.     

Langit di tempat itu benar-benar tertutup kupu-kupu biru.     

Kupu-kupu itu bergerak-gerak di sekitar rumah tanpa bersuara sedikit pun. Tempat itu menjadi sangat sunyi namun mengerikan.     

"Hanya bisa serangan fisik, ya?" gumam Angele seraya memicingkan matanya dan mendongak untuk menatap kerumunan kupu-kupu di langit.     

Kelompok kupu-kupu yang besar dan nyaris tak berujung itu menutupi cahaya matahari dengan kepakan sayap dan tubuh yang berkedut-kedut. Saking banyaknya, kelompok kupu-kupu tersebut nyaris menutupi seluruh permukaan pelindung.     

Pemandangan itu membuat Angele pusing. Mereka berdua sedang berdiri di bawah bayangan yang diciptakan kupu-kupu tersebut.     

"Mari kita mulai." Angele bertepuk tangan dan menggabung dua bilah pisau di tangannya menjadi satu. Ia mengangkat tangan kirinya dan menunjuk kelompok di luar dengan cincin peraknya.     

"Cahaya Duri!" teriak Angele.     

Sebuah bola cahaya berwarna emas muncul di atas telapak tangannya.     

Shing!     

Cahaya-cahaya emas beterbangan dari bola tersebut. Cahaya-cahaya tersebut tampak seperti panah-panah tajam yang terbang ke seluruh penjuru.     

Todd tetap tenang. Ia mengangkat tangannya dan menutup mata. Ia berdiam di sana tanpa melakukan apa-apa.     

Shing!     

Benang-benang biru yang tidak asing muncul di sekitar tubuhnya.     

Dalam beberapa detik, ada semakin banyak benang yang muncul dan berputar-putar di sekitar Todd.     

Akhirnya, dalam beberapa menit, Todd berdiri di tengah pusaran biru yang terbuat dari benang-benang. Cahaya biru dari pusaran tersebut menerangi seluruh halaman, mengalahkan cahaya emas dari alat sihir Angele.     

"Segel Langit!" Todd mendongak dan menggapai ke atas dengan tangan kanannya.     

Semua benang-benang itu langsung berkumpul di kepalan tangannya dan menghilang secara bersamaan.     

Karena merasakan adanya pergerakan energi di udara, Angele segera berbalik dan melompat mundur.     

Duar!     

Semua benang-benang itu meledak secara bersamaan.     

Cahaya biru yang sangat terang bersinar dari tangan kanan Todd. Benang-benang biru di tangannya berubah menjadi rantai biru dan melesat cepat ke arah kelompok kupu-kupu yang masih beterbangan.     

Semua kupu-kupu yang menyentuh rantai itu tertangkap dalam gelembung-gelembung biru, hingga tidak bisa bergerak.     

Seluruh langit dipenuhi oleh gelembung-gelembung aneh itu.     

Setelah itu, cahaya-cahaya emas menusuk gelembung kupu-kupu itu hingga meledak dan berjatuhan seperti kunang-kunang. Pemandangan itu tampak seperti hujan salju berwarna biru.     

Krak!     

Magic stone kualitas tinggi dalam alat Todd pun retak. Warnanya berubah dari hitam menjadi bening, sebelum akhirnya meleleh menjadi setumpuk abu putih dan menghilang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.