Dunia Penyihir

Tubuh Kedua (Bagian 2)



Tubuh Kedua (Bagian 2)

0Angele akan sangat senang jika hipotesanya benar.     

Cahaya biru bersinar di depan matanya.     

'Zero, buatlah misi. Periksa dan cari nama makhluk di depan-ku ini di dalam penyimpanan informasi.'     

'Misi dibuat… Memeriksa… Informasi ditemukan… mencocokkan karakteristik… Selesai. Kemungkinan hasil: 2'     

'Tunjukkan hasilnya padaku.' Angele sangat senang karena telah berhasil mencapai tingkat 2, namun saat ini ia lebih tertarik dengan tubuh keduanya.     

Zero tidak langsung menjawab. Entah mengapa, chip itu berhenti melapor.     

'Peringatan… Unduhan gagal… Memeriksa… Mencari kesalahan… Virus tidak diketahui telah terdeteksi… Memulai pembaharuan sistem…'     

Pesan peringatan itu tidak asing. Setiap kali chip itu menemukan informasi baru, pesan tersebut akan selalu muncul.     

Setelah berhasil mencapai tingkat 2 dan menggabungkan partikel elemen api dalam kekuatan mental-nya, chip itu mendapatkan informasi. Namun, kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Biasanya, Zero hanya akan membutuhkan beberapa detik untuk melakukan pembaharuan sistem.     

Grafik dan gambar kondisi tubuh Angele saat ini muncul di depan matanya.     

'Angele Rio: Kekuatan, 12,0. Kecepatan, 11,5. Stamina, 16,0. Kekuatan Mental, 123,7. Mana, 57 2. Sudah mencapai kekuatan gen. Sehat.'     

Penggunaan lingkaran sihir pengubah energi buatan Henn membuat kekuatan mentalnya meningkat drastis, dari 90 poin menjadi 123 poin.     

Namun, di sisi lain, penggabungan kekuatan mental dan partikel energi api membuatnya tidak bisa menggunakan sihir yang tidak memerlukan partikel api, sehingga ia hanya bisa menggunakan sihir elemen api atau mencari cara untuk menggabungkan sihir yang ingin ia gunakan dengan partikel energi api. Sisi baiknya, kekuatan dan wilayah sihir elemen api yang telah ia miliki akan meningkat drastis.     

Selain itu, ia masih bisa menggunakan signet darah kuno-nya. Darah kuno tidak akan terkena efek perubahan kekuatan mental.     

Seraya menunggu pembaruan sistem Zero, Angele memandang burung kecil yang beterbangan di tengah lingkaran sihir. Ia berusaha membandingkan makhluk tersebut dengan makhluk mistis yang ia kenal.     

"Bentuknya mirip Phoenix…" gumamnya.     

Sepertinya, Lautan Pusat Api membuat tubuh keduanya berdasarkan pola jiwa dan sifat aslinya.     

Dengan kata lain, burung itu memiliki karakteristik yang sama dengan nenek moyang Angele. Tubuh kedua itu bukanlah semata-mata hasil pilihan teknik meditasi tingkat tinggi.     

Menurut rumor yang beredar, ibu Angele adalah seorang tree elf, namun kemungkinan besar, nenek moyangnya adalah seekor Phoenix.     

Menariknya, tubuh kedua dari teknik Lautan Pusat Api memiliki nama lain – Jiwa Pendahulu.     

Jiwa Pendahulu milik Angele memiliki wujud fisik sendiri. Walaupun ia bisa memasukkan jiwa itu dalam tubuhnya untuk memberinya makan, jiwa tersebut tetap harus diberi makan berupa makanan dan minuman.     

Angele menemukan beberapa ekor ulat dan rerumputan dan menawarkan keduanya pada burung itu.     

Burung itu hanya menatap makanan tersebut sesaat, sebelum akhirnya berpaling. Ia tidak menyukai makanan itu.     

Saat burung itu berpaling, Angele melihat tanda seperti kalajengking pada tubuhnya, mirip dengan tanda yang ia miliki.     

Tiba-tiba, burung itu mengepakkan sayapnya, bernyanyi, dan berputar-putar seperti sedang menari.     

Burung itu benar-benar tak memedulikan Angele. Ia hanya bernyanyi dan menari.     

'Jangan katakan bahwa ini adalah sifat asliku…'     

Angele melihat burung itu menari-nari. Ia tampak sangat bingung.     

Burung itu sangat menyukai suaranya sendiri,l. Bahkan setelah bernyanyi, ia tersenyum puas. Burung itu mengangkat sayapnya dan menggeleng.     

Entah mengapa, burung itu sama sekali tidak tertarik dengan Angele maupun makanan pemberiannya.     

Bulu kuduk Angele berdiri. Ia segera memeriksa informasi yang berhubungan dengan Jiwa Pendahulu.     

'Jiwa Pendahulu seorang penyihir akan menampilkan pikiran asli pemilik melalui tingkah lakunya. Makhluk ini tidak memiliki jiwa atau pun kecerdasan. Jika pemilik tidak dapat mengendalikan Jiwa Pendahulu miliknya, makhluk tersebut hanya akan berperilaku berdasarkan insting semata.'     

Setelah memeriksa informasi tersebut, Angele terdiam dan menatap burung di depannya.     

Setelah bernyanyi dan menari-nari, burung itu membersihkan bulunya, persis seperti pria yang terlalu percaya diri.     

Angele mengerutkan bibirnya. Ia tidak percaya bahwa burung itu adalah wujud sifat aslinya.     

Burung merah itu berperilaku seperti manusia yang terlalu percaya diri, sosok yang hanya memedulikan urusannya sendiri.     

"Yah, aku akan mencoba mengendalikannya." Tingkah burung itu membuatnya malu, sehingga ia memutuskan untuk mengirim gelombang mental-nya pada burung tersebut.     

Setelah mengirim gelombang mental-nya, ia merasa seperti memiliki dua tubuh dalam waktu yang bersamaan.     

Namun, gelombang mental itu tidak cukup untuk mengendalikan burung tersebut.     

Burung itu kembali bernyanyi…     

Brak!     

"Apa-apaan ini?!" Angele mundur terhuyung-huyung setelah terlempar ke dinding ruangan, sehingga debu putih tercecer ke mana-mana. Ia sadar bahwa ada yang tidak beres, namun saat ia sadar, semuanya sudah terlambat.     

Ia gagal mengendalikan Jiwa Pendahulu-nya, dan akibat kegagalan itu sangatlah menyakitkan.     

Akhirnya, tidak lama kemudian, Zero selesai melakukan pembaharuan sistem, dan segera melapor kembali.     

'Pembaharuan selesai, pemeriksaan sistem selesai. Melanjutkan misi… Apakah Anda ingin melihat hasil analisa?' Suara Zero kembali bergema dalam telinganya.     

'Tentu saja.' Angele menarik nafas dalam-dalam dan menjauh dari burung itu.     

'Jiwa Pendahulu teknik Lautan Pusat Api. Kemungkinan: 1. Phoenix Lima Warna: Burung merah yang memiliki kepala seekor angsa. Kekuatan spesial: Kelahiran kembali dengan api. Burung ini suka menyanyi dan menari, dan sangat tidak suka dikendalikan…'     

Angele menggeleng dan menatap burung itu dengan sebal.     

"Yah, setidaknya perkiraanku benar. Itu adalah burung Phoenix…"     

Ia kembali membaca informasi.     

'Kemungkinan: 2. Phoenix Matahari, sepupu jauh Phoenix Lima Warna. Burung emas yang hanya hidup di beberapa tempat tertentu dan pemakan yang sangat pemilih. Harus diberi makan dengan makanan kualitas tinggi dan air dari mata air.'     

"Tunggu, aku bingung…" Angele terdiam. Awalnya, ia mengira bahwa entah bagaimana, burung itu mendapatkan jiwanya sendiri. Namun, setelah kejadian ini, tampak jelas bahwa burung itu hanya mengandalkan instingnya.     

"Jadi ini adalah sifat asliku…?" Angele terdiam. Ia tidak menyangka bahwa ia memiliki sifat yang sama dengan manusia narsis yang hanya bisa menyanyi dan menari sepanjang hari.     

"Yah, kedua kemungkinan itu berhubungan dengan burung Phoenix. Kuberi nama Phoenix saja." Angele memutuskan.     

Walaupun suara burung itu memekakkan telinga dan menyebalkan, ia tidak bisa mengubah wujud Jiwa Pendahulu itu.     

"Ah, sudahlah. Kusimpan saja dulu." Angele menangkap burung merah itu dan mendekatkannya ke dalam dadanya. Burung itu berubah menjadi bola api dan terserap masuk ke dalam tubuhnya.     

Itulah salah satu karakteristik spesial Lautan Pusat Api. Ia bisa memasukkan Jiwa Pendahulu ke dalam tubuhnya dan membiarkan jiwa itu hidup hingga waktunya digunakan.     

Angele berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak memanggil burung itu di depan orang lain sebelum ia bisa mengendalikan burung itu dan mempelajari kemampuan-nya. Jika ia memanggil burung itu sembarangan, orang-orang akan menertawakannya setelah melihat tingkah burung itu.     

Ia tidak akan pernah mengakui bahwa tingkah burung itu adalah sifat aslinya.     

Angele menarik nafas, menenangkan diri, dan segera membersihkan ruangan.     

Setelah selesai, ia berjalan mendekati salah satu jendela yang telah pecah.     

Di luar, cahaya matahari pagi menyinari sungai itu dengan cahaya keemasan. Beberapa ekor peri kecil berbentuk seperti capung beterbangan di atas permukaan air.     

Peri-peri itu memiliki sayap dan tubuh transparan. Biasanya, mereka hidup di dekat perairan Dunia Mimpi Buruk.     

Angele telah mencoba menangkapnya, namun tubuh peri-peri itu tidak terbuat dari partikel energi ataupun sel-sel fisik. Ditambah lagi, peri-peri itu hanya terlihat setiap pagi. Semuanya dalam wujud berbeda, sehingga ia tidak tahu apakah peri yang dilihatnya kemarin sama dengan peri yang dilihatnya hari ini.     

'Sepertinya, mereka adalah hasil fenomena alam seperti petir dan guntur,' pikir Angele.     

Ia mengangkat tangannya, menciptakan sebuah bola lahar panas di antara kedua tangannya. Bola lahar berwarna merah itu memiliki retakan-retakan yang memperlihatkan lahar berwarna emas di dalamnya.     

Bola itu adalah teknik yang pernah ditunjukkan oleh Lyn saat mereka pergi ke gunung beberapa waktu lalu. Sekarang, ia telah menguasai tahap ketiga, sehingga ia bisa melepaskan bola lahar seukuran kepala     

'Bola Lahar. Jarak efektif: Radius 10 meter. Kekuatan rata-rata; 134 derajat,' lapor Zero setelah menganalisa bola tersebut.     

Penyihir-penyihir yang menggunakan teknik Lautan Pusat Api akan fokus melatih Jiwa Pendahulu mereka setelah selesai menguasai tahap ketiga. Setiap penyihir memiliki Jiwa Pendahulu dengan kekuatan dan kemampuan spesial yang berbeda-beda, sehingga mereka membutuhkan waktu untuk mempelajari semuanya.     

Setelah menguasai tahap ketiga, Angele tidak perlu mempelajari sihir-sihir baru lagi. Ia hanya perlu memperkuat Jiwa Pendahulu-nya untuk mendapatkan teknik-teknik api baru yang tidak memerlukan mantra.     

Dalam tahap-tahap selanjutnya, Angele akan mendapatkan teknik-teknik baru hanya dengan menyelesaikan tahapan tersebut dan melatih Jiwa Pendahulu-nya. Bagi penyihir yang mempelajari Lautan Pusat Api, tujuan terbesarnya adalah membuang tubuh fisik mereka dan memasukkan jiwa mereka ke dalam tubuh Jiwa Pendahulu, sehingga mereka bisa menjadi makhluk legendaris yang bisa hidup selamanya.     

Inilah alasan mengapa Lautan Pusat Api dianggap sebagai salah satu teknik meditasi tingkat tinggi yang terkuat.     

Angele berbalik dan berpaling, kemudian ia duduk dan membersihkan debu dari jubah hitamnya.     

Biasanya, Jiwa Pendahulu lahir dengan satu atau dua kemampuan khusus. Phoenix adalah burung legendaris yang tidak pernah mati, sehingga Angele percaya burung itu tidak akan mengecewakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.