Dunia Penyihir

Bertualang (Bagian 2)



Bertualang (Bagian 2)

0Saat berjalan keluar, Angele melihat seorang penyihir berjubah putih disambut hangat di depan pintu. Sepertinya, penyihir itu baru saja mendarat. Ia hendak mengantarkan para calon penyihir untuk masuk ke gedung. Dua orang calon penyihir yang sangat berbakat sedang dikerumuni oleh para murid-murid lainnya.     

Kedua murid berbakat itu masuk terlebih dahulu.     

Tidak tertarik melihat acara semacam itu, Angele berbalik dan kembali ke perpustakaan.     

Saat masuk ke perpustakaan, ia melihat seorang pria penyihir cahaya sedang mengambil buku dari rak berlabel 'Mantra'.     

Pria itu berambut pendek berwarna kelabu, dengan mata berwarna perak dan tatapan yang kosong. Sepertinya, pria itu masih berumur sekitar 20 tahun.     

Angele terdiam sesaat, sebelum kembali membaca dan menyimpan semua informasi buku sihir tersebut dengan bantuan Zero.     

Si calon penyihir menunggu di luar tanpa mengatakan apa pun.     

Waktu terus berjalan. Tiba-tiba, Angele mendengar suara tapak kaki dua orang penyihir yang sedang berjalan masuk ke perpustakaan.     

Kedua penyihir itu segera masuk; wajah mereka tampak tidak asing bagi Angele. Mereka adalah penyihir yang tadi akan mengikuti tes di lapangan bertarung.     

Mereka adalah si penyihir botak dan si penyihir cantik, dua orang yang nyaris saja bertengkar saat ujian masuk tadi.     

"Oh…" Setelah memasuki perpustakaan itu, pria botak itu langsung mengenali Angele. "Kau sudah menyelesaikan semua prosedur masuk?!" tanyanya dengan terkejut.     

Pria botak itu berbalik dan melihat penyihir wanita di sampingnya. 'Hei, Vivian, lihatlah! Dia jauh lebih hebat dari kita, kan?"     

"Berhenti mengomel, atau akan kupotong lidahmu itu!" jawab Vivian dengan dingin. Wanita itu memicingkan matanya pada Angele, kemudian berjalan ke rak bertuliskan 'Pengetahuan Dasar'.     

Pria botak itu menggeleng. Tapi, sepertinya ia tidak marah akan perkataan wanita itu. Kemudian, ia berjalan mendekati Angele dan mulai melihat-lihat buku sihir di perpustakaan itu.     

"Hei, jadi kau berhasil bergabung dengan departemen ramuan? Bagaimana? Apa semuanya lancar?"     

Angele melihat pria itu sekilas. "Iya. Kalian berdua berhasil bergabung dengan tim pemburu?"     

"Iya, lima orang lulus ujian masuk. Aku dan wanita itu ditempatkan di kelompok yang sama. Kami akan menyelesaikan misi bersama-sama." Pria itu tersenyum. Tampaknya ia puas dengan hasil yang ia dapatkan.     

Angele menggeleng. Ia tidak mengerti mengapa pria itu senang sekali, namun ia memutuskan untuk diam saja.     

"Baguslah. Aku sempat ingin bergabung dengan tim pemburu, tapi aku terlalu lemah."     

"Jangan menyerah, teruslah berlatih. Suatu hari nanti, kau akan menjadi seperti kami." Pria itu menepuk bahu Angele. "Kami bertugas menjaga keamanan di perbatasan selatan. Oh, namaku Karl. Jika kau butuh bantuan saat kau berkunjung di cabang selatan, katakan saja padaku. Aku akan berusaha membantumu sebisaku."     

"Terima kasih, cabang meramuku juga ada di cabang selatan. Jika kau mau membeli ramuan, carilah aku. Akan kuberi kau diskon. Kita bergabung di organisasi ini bersama, jadi kita harus saling menjaga." Angele tersenyum. Ia memiliki rencana.     

"Itu akan sangat membantu." Karl tertawa. "Aku sempat mendengar rumor bahwa ada penyihir dari tim pemburu yang hilang saat menjalankan misi di pasar umum. Itulah mengapa mereka sekarang sibuk mencari anggota baru. Kau tinggal di bagian selatan, kan? Apa kau tahu apa yang telah terjadi?"     

"Aku juga mendengar kabar itu, tapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang hilang adalah kapten tim patroli, kan?" tanya Angele.     

"Benar." Karl menjilat bibirnya. "Kudengar, ketua itu sangat kuat. Dia adalah salah satu perwakilan keluarga besar. Menurutku, ada yang membunuhnya karena suatu insiden. Sekarang, ketiga keluarga besar sedang mencari tahu tentang insiden itu, dan aku benar-benar ingin tahu kelanjutannya."     

Pria botak bernama Karl itu sama sekali tidak menyembunyikan gelombang mentalnya, sehingga Angele dapat mengetahui bahwa ia adalah seorang penyihir tingkat Cairan. Angele bisa merasakan kutukan dan amarah arwah penyihir dari gelombang mental pria itu. Karl mungkin adalah seorang penyihir kegelapan.     

Kebanyakan penyihir kegelapan berkutat dengan mayat sepanjang hari, dan mereka membawa aura kutukan penyihir pada gelombang mental mereka. Inilah alasan mengapa penyihir kegelapan sangat dibenci oleh penyihir cahaya.     

Perpustakaan itu sangat sepi. Karl sibuk berbincang-bincang dengan Angele dengan menggunakan partikel energi seraya membaca buku sihir. Melalui obrolan mereka, Angele mendapatkan banyak informasi penting tentang tim pemburu.     

Ada dua tipe anggota dalam tim pemburu Menara Enam Cincin.     

'Ants', orang-orang yang bertugas mengumpulkan informasi dan mengejar sasaran, berada di mana-mana. Sebagian dari mereka hanyalah calon penyihir dan Ksatria yang bahkan tidak tahu bahwa mereka bekerja di bawah departemen perburuan.     

Tipe kedua adalah anggota tim inti, yang terdiri dari penyihir resmi yang sangat kuat dan mampu lolos tes masuk. Namun, beberapa dari penyihir kuat itu hanyalah penjahat yang berusaha menghapus catatan tindak kriminal mereka. Jumlah anggota tim ini jauh lebih sedikit.     

Jumlah anggota tim inti pada divisi tim daerah barat daya berjumlah 30 orang. Ketika ada anggota yang terbunuh, ketua tim akan mulai merekrut, karena ada jumlah minimum anggota agar semua tim bisa berjalan lancar.     

Dalam satu tim, hanya sebagian kecil anggota tim inti yang mampu bertahan hidup saat melakukan semua misi di sana. Mereka akan naik pangkat dan menjadi ketua tim.     

Struktur departemen perburuan sangatlah sederhana.     

Ketua, wakil ketua, ketua divisi, anggota inti, dan para 'ants'.     

Semakin tinggi posisi seorang anggota, semakin banyak pula misi yang telah dikerjakannya. Sangat sulit untuk bertahan hidup setelah melakukan misi-misi sulit yang mempertaruhkan nyawa itu.     

Dalam sebuah misi, para anggota inti akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Biasanya, mereka bertugas untuk menangkap penjahat dan membunuh penjahat tersebut jika diperlukan. Setiap anggota tim hanya diperbolehkan untuk merekrut maksimal 15 pengikut, dan gaji para pengikut akan ditanggung oleh pihak organisasi setelah kontrak anggota tim itu berlaku.     

Di Nola, terdapat banyak titik sumber daya, sehingga semakin banyak pula penjaga yang diperlukan untuk menjaga masing-masing titik tersebut. Dengan adanya insiden di pasar umum itu, pihak organisasi membutuhkan lebih banyak orang untuk menjaga pasar. Itulah mengapa pihak organisasi merekrut Karl dan Vivian dan menempatkan mereka di perbatasan selatan.     

Menurut Karl, mereka ditugaskan untuk menjaga perbatasan selatan agar anggota inti yang lebih berpengalaman dapat berpartisipasi dalam investigasi kematian misterius ketua salah satu tim. Daerah perbatasan adalah daerah tempat tinggal banyak keluarga penyihir kecil, sehingga Karl dan Vivian dapat menggunakan pekerjaan mereka sebagai kesempatan untuk membangun sebuah komunitas di sana.     

Setelah selesai mengobrol, Angele dan Karl segera bertukar rune komunikasi. Ia berharap bahwa Karl dapat membantunya suatu hari nanti.     

Angele telah tinggal di daerah selatan sejak ia memasuki area Enam Cincin. Rumahnya dekat dengan perbatasan dan pasar publik yang dijaga kelompok pengawal di bawah pimpinan Karl.     

Angele mengetahui adanya keluarga-keluarga kecil di dekat rumahnya, namun ia tidak terlalu ingin membangun hubungan dengan mereka.     

Angele hanya ingin tinggal di tempat yang dekat dengan menara barter. Ia tidak ingin bersosialisasi.     

Namun, seiring berjalannya waktu, Angele menyadari bahwa ia akan tinggal lebih lama di teritori Enam Cincin, sehingga ia memutuskan untuk berteman dan membangun komunikasi yang dapat membantunya ketika ia terkena masalah. Dengan bantuan Karl, Angele akan mendapatkan informasi tentang peristiwa-peristiwa yang baru terjadi di perbatasan. Si pria tua berjenggot merah dari Perguruan Labirin masih memburunya, sehingga ia harus tetap bersiap-siap.     

Ia juga mendapatkan informasi bahwa jika ia menjadi anggota inti tim pemburu, ia akan mendapatkan hak untuk mendapat pengetahuan dasar penyihir tingkat dua, yang dapat membantunya naik ke tingkat Kristal. Sebagai anggota departemen ramuan, ia harus meminta izin pada direktur.     

Namun, itu bukanlah masalah besar. Ander sepertinya mampu membantunya agar permohonannya diterima.     

Hari semakin gelap. Penyihir cahaya wanita yang tadinya sibuk membaca buku dari rak 'Mantra' sudah pergi, namun penyihir pria itu masih membaca buku.     

Setelah selesai menyimpan semua informasi, Angele mengucapkan selamat tinggal pada Karl. Ia pun meninggalkan perpustakaan.     

Kristal bercahaya pada bangunan utama membuat daerah sekitar gedung perpustakaan terlihat sedikit lebih jelas. Angele berjalan mendekati jalan sempit di dekat hutan, yang merupakan satu-satunya jalan untuk kembali pulang.     

Di samping jalan sempit itu, terdapat sebuah tempat kecil yang menyewakan unicorn.     

Angele berjalan mendekati lampu minyak yang tergantung pada salah satu cabang pohon. Di bawah cahaya redup lampu itu, beberapa ekor unicorn sedang makan rumput.     

Ia mengambil sebutir magic stone kualitas biasa dan bersiap untuk melemparkan batu itu pada seekor unicorn berwarna hitam. Namun, tiba-tiba, ia merasakan sesuatu, sehingga ia melihat ke kiri dengan tatapan terkejut. Sebuah perasaan yang tidak asing muncul dalam pikirannya.     

Gambar buram sang harpy raksasa berkedip sesaat di depan mata Angele. Harpy itu berekor ular dan bersayap hitam. Harpy itu memanjat pundak kiri Angele dan menjulurkan lidahnya. Uap yang lembab dan hangat masuk ke hidung Angele.     

Akhirnya, harpy itu terbangun.     

Angele menenangkan dirinya. Ia memutuskan untuk masuk ke Dunia Mimpi Buruk setelah sampai di rumah.     

Unicorn hitam yang menerima magic stone dari Angele segera mengunyah magic stone tersebut dan menelannya.     

Angele melompat naik ke punggung kuda itu.     

"Terima kasih." Angele memegang tanduk kuda itu erat-erat.     

"Sama-sama," jawab si unicorn. "Tempat biasanya, kan?" Unicorn itu memiliki suara yang berat dan mempesona.     

"Tentu saja. Jika kita bisa sampai di sana sebelum jam 6 pagi, kau akan kuberi dua magic stone lagi."     

"Baiklah, pegangan erat-erat." Unicorn itu menggerakkan tubuhnya.     

Cahaya hijau bersinar dari tubuh kuda itu. Angin topan kecil berputar-putar di sekitar keempat kakinya.     

Unicorn itu mulai berjalan. Awalnya, ia berjalan perlahan, namun, setelah melesat dengan sangat cepat ke dalam hutan hingga berubah menjadi bayangan buram. Gemuruh suara kaki kuda bergema di seluruh hutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.