Dunia Penyihir

Bertualang (Bagian 1)



Bertualang (Bagian 1)

0Setelah meninggalkan ruang registrasi, Angele berjalan masuk ke perpustakaan.     

Setiap divisi organisasi Menara Enam Cincin memiliki perpustakaan masing-masing untuk menyimpan buku-buku penting.     

Perpustakaan di divisi ini dibangun pada gedung terpisah.     

Bangunan itu dikelilingi oleh padang rumput.     

Di tengah padang rumput itu, sebuah rumah dengan dinding batu hitam berdiri sendirian. Rune-rune besar dan misterius terukir pada permukaan dinding tersebut.     

Matahari akan terbenam sebentar lagi, dan cahaya oranye menyinari rune-rune tersebut.     

Tidak ada pintu masuk pada keempat sisi gedung tersebut.     

Angele berjalan perlahan mengikuti seorang calon penyihir memasuki ruangan.     

Beberapa penyihir cahaya berjalan keluar dari dinding. Dari jauh, mereka terlihat seakan-akan muncul entah dari mana.     

Angele memicingkan kedua matanya.     

"Jadi, dinding-dinding itu ... hanya ilusi?" tanya Angele dengan santai.     

"Benar, Master," jawab calon penyihir itu dengan sopan, "Semua ilusi itu adalah buatan penyihir dari pusat."     

Mereka berjalan melewati para penyihir berjubah putih itu dan akhirnya sampai ke depan bangunan.     

Tanpa ragu, Angele berjalan masuk ke dalam dinding.     

Shing!     

Seperti perkiraannya, ia mampu melewati dinding tersebut. Dinding itu bergerak-gerak selama beberapa saat, sebelum akhirnya sebuah gerbang tinggi berlekuk muncul di depan Angele.     

Calon penyihir itu menunggu tepat di depan gerbang.     

Di dalam gedung itu, terdapat tiga rak buku. Di sana, tidak ada jendela, langit-langit ruangan, karpet, ataupun kristal penerangan.     

Buku-buku pada ketiga rak itu bercahaya terang dan menerangi seluruh ruangan.     

Saat berjalan mendekati ketiga rak itu, Angele mencium bau wangi seperti bunga. Wangi itu membuatnya merasa nyaman dan tenang.     

Dua penyihir berjubah putih sedang mencari buku pada rak yang sama. Yang satu adalah pria, sementara yang lainnya adalah wanita.     

Mereka berdua tidak tertarik pada Angele. Mereka benar-benar fokus pada buku di tangan masing-masing.     

Ketiga rak buku itu membagi ruangan itu menjadi empat wilayah; dua di antaranya sedang digunakan oleh para penyihir jubah putih.     

Angele berjalan-jalan di sekitar rak dan memeriksa semua label.     

'Pengetahuan dasar'     

'Pola Mantra'     

Ia berjalan melewati kedua rak pertama dan menatap label rak terakhir, 'Buku Langka'.     

Ada dua penyihir lain yang juga sibuk melihat-lihat buku pada rak tersebut.     

Angele melihat buku-buku pada rak itu sekilas untuk mengetahui judul-judulnya.     

Sisi Positif dan Negatif Modifikasi Biologis, Tanduk Akraham, Air Pengunci, Buku Penyihir Terkutuk, Cahaya Malam Abadi...     

Semua buku-buku itu asing baginya, namun cahaya pada semua buku itu jauh lebih terang ketimbang buku-buku pada rak lainnya. Artinya, penyihir yang menulis buku-buku itu jauh lebih kuat.     

Angele berjalan ke rak kedua, yang bertuliskan 'Pola Mantra' terlebih dahulu dan mulai mencari informasi yang ia butuhkan.     

Kebanyakan pola-pola sihir yang dimiliki perpustakaan ini adalah pola-pola dasar. Walaupun ada beberapa pola yang telah dimodifikasi, semua pola itu masih jauh lebih lemah ketimbang pola yang diperkuat Angele sendiri. Walaupun angka statistik dalam teori terlihat lebih tinggi, Angele yakin bahwa pola mantra itu tidak akan lebih efektif dari mantra yang diperkuatnya.     

Angele mengambil salah satu buku dan membukanya. Setiap buku berisi satu pola mantra dan cara untuk menggunakan mantra tersebut. Seorang penyihir bisa mati jika tidak menggunakan prosedur yang benar dalam menggunakan sihirnya. Bagian tersulit dalam sihir adalah membuat pola mantra, dan beberapa mantra membutuhkan bahan penguat.     

Ia sedang mencari sihir penyerang yang cukup kuat untuk menggantikan bom jantung-nya. Setelah menemukan sihir yang cukup kuat, ia dapat membuat sihir tersebut semakin kuat dengan modifikasi.     

Saat ini, Bola Api Tingkat Rendah adalah sihir yang paling sering ia gunakan dalam pertarungan. Ia terlalu bergantung pada Sihir Logam-nya, sehingga ia nyaris tidak pernah menggunakan sihir lain. Angele mengetahui berbagai macam pola sihir, namun saat ini, cara menyerang yang paling efektif baginya adalah menggabungkan Rune Listrik dan Sihir Logam untuk menyerang lawan.     

Signet dan bom jantungnya sudah cukup membantu, namun dalam pertarungan, pasti ada situasi dimana ia tidak akan bisa menggunakan keduanya.     

Saat di Ramsoda, Angele telah mengingat banyak sekali pola sihir. Sekarang, setelah menjadi penyihir tingkat Cairan, ia ingin mencari dan mempelajari sihir-sihir yang lebih kuat.     

'Aku butuh sihir Api dan Angin. Aku juga bisa mencoba sihir Ilusi dengan bantuan darah kuno harpy,' pikir Angele.     

Medan Bersuhu Tinggi dan Penguapan adalah sihir bertahan terbaik baginya, karena ia bisa menggunakan kedua sihir itu untuk menyerang dalam pertarungan jarak dekat.     

Setelah mendapatkan kedua sihir itu dari Ramsoda, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memodifikasinya.     

Kedua sihir itu adalah sihir elemen Api. Untuk sihir elemen Angin, ia menyukai sihir Peringan. Namun, jika pertarungan menjadi sengit, ia tidak akan mungkin bisa menyiapkan sihir itu. Kebanyakan pertarungan antar penyihir terjadi secara mendadak.     

Angele benar-benar berpikir keras. Ia berusaha mencari cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.     

Dalam pengalamannya bertarung dengan para penyihir kegelapan, salah satu hal yang menentukan pertarungan adalah kecepatan menggumamkan mantra. Dalam situasi bahaya, satu detik saja mampu mengubah hasil akhir suatu pertarungan.     

Bagi Angele, sihir-sihir dengan waktu persiapan yang terlalu lama hanya cocok untuk serangan mendadak.     

Ia berencana untuk menyimpan satu sihir kuat dalam chipnya, sehingga ia dapat menggunakan sihir tersebut dalam keadaan mendesak.     

Sejak menjadi penyihir, Angele menyimpan Bola Api Tingkat Rendah dengan menggunakan chip-nya. Namun, sekarang, setelah naik tingkat, ia ingin mencari sihir penyerang yang lebih baik.     

Selain itu, ia juga harus mencari benda sihir atau mesin sihir tingkat tinggi. Kedua benda tersebut dapat membantunya saat bertarung.     

Benda-benda sihir dan mesin sihir dapat digunakan secara instan, namun kedua benda tersebut sangat sulit ditemukan. Kabarnya, hanya penyihir-penyihir kuat yang diperbolehkan menggunakan benda-benda sihir berkualitas tinggi.     

Setelah mencari rak itu selama beberapa saat, Angele menemukan mantra berjudul "Pernafasan Alam".     

Sihir itu berguna untuk mensimulasikan pernapasan makhluk-makhluk sihir, sehingga penggunanya dapat menciptakan angin di depannya dan memelankan gerak langkah musuhnya. Angin dari sihir itu juga mampu melukai lawan dengan bantuan partikel asam.     

Sihir itu tidak terlalu kuat, namun mampu menyerang sebuah area yang luas selama dalam waktu yang cukup lama.     

Angin yang dihasilkan sihir itu akan bertiup pada daerah berbentuk kerang di depan penggunanya. Jarak efektif sihir itu adalah sekitar dua puluh meter, dan gas yang dihasilkan sihir itu mampu bertahan selama sekitar tiga jam     

Namun, pola mantra buku itu sangat rumit, sehingga sulit dipelajari.     

Tiba-tiba, Angele sadar bahwa buku itu hanyalah bagian pertama. Secara total, ada dua puluh buku yang mengupas tuntas mantra tersebut.     

Angele menghela nafas. Perasaannya bercampur aduk. Sihir ini sangat cocok dengan Sihir Logam. Saat musuh tidak bisa bergerak karena efek sihir tersebut, akan sangat mudah bagi Angele untuk memilih waktu yang tepat untuk menyerang. Para penyihir biasa tidak akan sempat menghindar karena sihir tersebut memiliki jangkauan yang luas.     

Menurut keterangan penulis buku itu, sihir itu sangatlah kompleks karena sihir itu membutuhkan tata cara menggunakan sihir Angin yang jauh berbeda dengan penggunaan sihir Angin pada umumnya. Partikel energi akan mengubah arah aliran energi di udara untuk mengirimkan efek negatif sihir tersebut kepada lawan.     

Bagian tersulit dalam menggunakan sihir itu adalah proses mempelajarinya.     

Kekuatan mental yang diperlukan untuk menggunakan sihir tersebut sangatlah kecil.     

Angele menenangkan dirinya dan membaca dua puluh buku itu. Ia menyimpannya dalam memori Zero.     

Waktu terus berjalan.     

Akhirnya, matahari mulai terbenam.     

Tiba-tiba, terdengar suara seekor elang yang sedang terbang melintasi langit.     

Angele meletakkan bukunya dan bersandar di pintu. Ia tampak bergumam.     

Calon penyihir yang mengantarnya ke perpustakaan sedang berjalan mendekat. Ia menunduk agar tidak melihat judul buku yang dibaca oleh Angele. Kekuatan mentalnya tidak cukup kuat untuk membaca buku tersebut, sehingga ia bisa terluka jika ia membacanya tanpa sengaja     

"Ada apa?" tanya Angele.     

"Master, para calon penyihir yang baru sudah datang. Suara tadi adalah suara pekikan elang yang mereka tunggangi," jawab calon penyihir itu dengan sopan. "Mereka akan menjalankan tes kedua. Jika mereka lulus, mereka akan dikirim ke sekolah atau departemen-departemen lainnya."     

"Kau adalah anak baru, ya?" Angele menutup buku dan berjalan keluar dari perpustakaan. Kedua penyihir di dekatnya masih membaca tanpa memedulikan situasi di luar.     

Angin hangat bertiup pada wajahnya saat ia mendongak. Ia melihat beberapa ekor elang hitam mendarat di tanah lapang di dekat bangunan utama.     

"Murid-murid baru pimpinan Master Tyler pasti sangat berbakat." Calon penyihir itu berkata dengan santai. "Master, tes akan segera dimulai. Kau bisa bertemu dengan Master Robin, ketua tim pemburu. Maukah kau pergi melihatnya? Acara ini hanya diadakan setiap empat tahun sekali."     

Angele menatap gedung utama. Ia mendengar suara kepakan sayap elang dan suara orang-orang yang sedang berbincang-bincang. Sepertinya, acara di gedung utama benar-benar dinantikan.     

"Aku tidak ikut. Pergilah. Aku lebih suka tempat sepi." Angele mengernyitkan alisnya.     

"Aku bertugas membantumu, Master. Jika kau tidak ingin pergi, aku pun tidak akan pergi," jawab calon penyihir itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.