Dunia Penyihir

Sembunyi (Bagian 4)



Sembunyi (Bagian 4)

0Angele dan Natalia menatap kereta itu pergi di bawah redupnya senja.     

"Aku juga akan pergi…" kata Natalia.     

"Aku sudah berusaha keras, tapi… sepertinya aku kurang berbakat."     

Angele hanya mendengarkan Natalia. Ia tidak mengatakan apa-apa. Sepertinya, itulah yang akan dilakukan Dennis jika ia masih hidup.     

Jika seorang calon Penyihir tidak bisa mencapai tingkat 3 sebelum umur 18 tahun, ia tidak mungkin bisa menjadi Penyihir sejati. Kemungkinan besar, Sidman dan Natalia kecewa pada diri mereka sendiri karena mereka tidak juga naik tingkat walaupun sudah belajar selama bertahun-tahun. Ditambah lagi, sepertinya mereka tidak kuat menanggung tekanan dari keluarga mereka.     

Setelah kereta itu menghilang jauh, Angele dan Natalia segera mandi dan kembali ke kamar masing-masing. Mereka sedang tidak ingin mengobrol.     

Saat malam tiba, Angele hendak membersihkan ruangan di lantai dua. Ia berjalan naik dengan kain pel di kedua tangannya. Terdengar suara seseorang membalikkan halaman buku di ruang belajar.     

"Dennis, kaukah itu? Masuklah." Terdengar suara Markolov dari ruang belajar. Sepertinya, pria itu kelelahan.     

Angele membuka pintu itu.     

"Kau memanggilku, Master?"     

Ruangan itu sangat berantakan. Tumpukan-tumpukan buku dan gulungan menggunung di meja Markolov. Pria tua itu membawa sebuah buku tebal di tangannya. Sepertinya ia sedang mencari suatu informasi, dan menuliskan informasi yang ia dapatkan pada sebuah gulungan kulit panjang.     

"Ada informasi yang hilang, Tolong ambilkan buku di bawah tanah, ya? Buku yang bersampul merah."     

"Baiklah."     

Setelah menjawab pria tua itu, ia menatap semua buku-buku di meja itu selama beberapa saat, dan melihat mata Markolov yang benar-benar merah. Sepertinya, ia belum beristirahat.     

'Mengapa ia berusaha sekeras ini?' Angele merasa bahwa kondisi tubuh pria tua itu lemah.     

Ia juga melihat judul gulungan itu, 'Kalkulasi Kompresi Energi yang Disederhanakan.'     

Angele berbalik dan berjalan menuruni tangga. Ia memasuki ruangan bawah tanah yang dingin dan kering. Di sana, terdapat sekotak penuh buku dengan sampul merah. Kotak itu memiliki berat sekitar seratus kilogram. Angele berjalan keluar masuk ruang bawah tanah sambil membawa semua buku itu sedikit demi sedikit.     

Setelah selesai, Markolov menyuruh Angele kembali ke kamarnya. Pria tua itu tak henti-hentinya membaca semua buku bersampul merah itu.     

Waktu terus berjalan.     

Tidak terasa, Angele sudah tinggal di rumah itu selama tiga bulan. Ia hampir sembuh total, namun ia masih membutuhkan beberapa waktu lagi. Banyak orang sedang memburunya di luar, sehingga ia hanya keluar dan pergi ke kota jika benar-benar perlu.     

"Dennis." Markolov memanggil Angele ke ruang belajar. Pria tua itu sedang duduk di kursi dan menatap keluar jendela.     

"Master," Angele membungkuk dan menjawab.     

"Dennis, mengapa kau tidak pulang? Adikku sudah mengirimkan surat padamu, kan?" Markolov terlihat sangat kelelahan. Rambutnya berantakan, dan tidak ada sinar di matanya.     

Angele terdiam sejenak. Benar, ia sudah menerima surat dari keluarga Dennis. Surat itu memintanya untuk kembali. Keluarganya telah menemukan benda sihir yang akan membantunya bergabung dengan organisasi Penyihir besar.     

"Aku… tidak ingin pergi. Kau adalah Master terbaik bagiku!" jawab Angele setelah berpikir selama beberapa saat. Jawaban itu sangat jujur, walaupun sistem kompresi energi Markolov sangat sulit dipelajari, sistem itu akan sangat berguna bagi Angele. Ditambah lagi, ia ingin menunggu sampai lukanya benar-benar sembuh.     

Angele tidak memiliki hubungan dengan keluarga Dennis, sehingga tidak ada alasan baginya untuk menghiraukan perkataan mereka. Ia bukanlah Dennis yang sebenarnya, sehingga ia memutuskan untuk pergi setelah benar-benar sembuh.     

Selama tinggal di sana, Angele menghabiskan waktunya untuk memperhatikan Markolov, sehingga ia mengerti keadaan pria tua itu.     

Markolov memiliki banyak keinginan dalam hidupnya, namun waktunya selalu terbuang karena berbagai alasan. Ia menghabiskan satu jam setiap harinya untuk duduk sambil menatap langit melalui jendela ruang belajar. Angele tahu, pria tua itu menderita depresi.     

"Baiklah, baiklah, kau boleh pergi sekarang," jawab Markolov dengan santai. Sepertinya ia puas dengan jawaban Angele.     

Angele membungkuk hormat. Ia berbalik dan membuka pintu. Natalia, yang sedang menunggu di luar, terkejut melihat Angele. Ia tidak menyangka jika Angele akan dipanggil ke ruang belajar.     

Tanpa menyapanya, Natalia memasuki ruang belajar dan mengunci pintunya.     

Angele menggelengkan kepalanya. Ia tidak terlalu peduli pada kehidupan kedua calon Penyihir lainnya. Saat ia benar-benar sembuh, ia akan segera pergi. Walaupun sistem kompresi energi Markolov sangat menarik dan praktis, ia tidak bisa berlama-lama di sini karena tanda misterius yang terpasang pada tubuhnya. Jika ia terlalu serakah, ia bisa ditangkap orang-orang yang mengejarnya.     

Sebelum meninggalkan lorong, Angele tidak sengaja mendengar pembicaraan Natalia dan Markolov.     

"Natalia, kemarilah. Aku sudah menyiapkan catatan detail untukmu mengenai metode kalkulasi kompresi energi. Kau sangat berbakat, dan kau berhasil saat kali terakhir kita mencoba. Dengan catatan ini, aku percaya jika kau akan bisa mencapai tingkat selanjutnya. Di catatan itu, aku menambahkan…"     

"Maafkan aku, Master. Aku juga harus pergi."     

Ruangan itu menjadi sangat hening.     

"Kereta kudaku sudah menunggu di luar… Terima kasih untuk momen-momen indah selama beberapa tahun ini…" Natalia membuka pintu. Ia melihat Angele namun tidak mengatakan apa-apa. Gadis itu berlari menuruni tangga dan keluar dari rumah itu.     

Angele menoleh ke belakang dan menatap pintu ruang belajar yang masih terbuka. Ia menghela nafas, memelankan langkahnya, dan berjalan menuruni tangga.     

Setelah kepergian Natalia, rumah itu terasa terlalu besar untuk Markolov dan Angele. Tempat itu menjadi sepi dan kosong.     

Di malam hari, Markolov memanggil Dennis ke ruang belajar. Setelah kepergian Natalia, kondisinya semakin memburuk. Ia terus menatap ke luar jendela, entah apa yang ada di pikirannya.     

Setelah Angele memasuki ruangan itu, tak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Keheningan itu berlangsung sekitar setengah jam.     

Markolov menoleh dan melihat ke arah Angele.     

"Aku tahu bahwa kau sedang membaca buku-buku yang kusimpan di ruang bawah tanah. Ambillah catatan ini. Ini akan membantumu belajar." Markolov mengambil semua catatan di meja, catatan yang dituliskannya beberapa waktu lalu.     

Markolov menyerahkan semua catatan itu kepada Angele. Sepertinya, hanya 'Dennis'-lah harapan terakhirnya. Angele mengerti perasaannya. Penyihir yang kuat itu telah gagal menemukan calon Penyihir berbakat yang mampu mewarisi pengetahuannya.     

Angele membuka mulutnya, namun ia tidak tahu harus mengatakan apa. Sebagai Penyihir tingkat Gas, ia tahu bahwa Markolov sudah mendekati ajalnya. Kekuatannya semakin hari semakin berkurang. Bahkan, Angele sudah tidak mampu merasakan partikel-partikel energi Markolov di ruangan itu.     

Menurut informasi dari buku, mana dan kekuatan mental seorang Penyihir yang hampir mati akan semakin berkurang. Markolov tidak terluka, namun memang hidupnya sudah akan berakhir, itulah mengapa pria tua itu berusaha keras mencari seseorang yang bisa mewarisi pengetahuannya.     

Angele mengambil catatan-catatan tebal itu dan menatap mata gurunya.     

"Terima kasih, Master, aku tidak akan mengecewakanmu." Angele mengangguk dengan ekspresi serius.     

Markolov hanyalah seorang Penyihir yang ingin mewariskan pengetahuannya pada seorang calon Penyihir.     

"Ada 72 buah rumus kompresi energi yang kudapatkan dari guru yang mengajari guruku. Sekarang, giliranku untuk mencari seorang pewaris yang bisa mempelajarinya." Markolov tersenyum. Ia terlihat lega.     

"Jika kau serius mempelajari rumus-rumus ini, aku punya catatan yang lebih rinci untukmu. Aku menyalinnya dari buku guruku."     

Pria tua itu berusaha untuk berdiri dan mengambil sebuah kotak logam berisi gulungan dari rak-nya.     

"Nah, temui aku setiap hari, dan aku akan memberikan gulungan baru untukmu. Dennis, ingatlah, walaupun potensi sihirmu rendah, itu bukan masalah. Jika kau bekerja keras, suatu hari nanti kau akan mengerti bahwa jangan pernah menyerah dan teruslah belajar."     

"Baik, Master." Angele mengangguk.     

Informasi pada catatan-catatan Markolov sangatlah rumit dan terlalu sulit untuk dimengerti calon Penyihir dan Penyihir dengan bakat setara dengan rata-rata. Namun, Angele memiliki Zero, dan chip itu bisa membantunya memahami penggunaan semua rumus itu.     

Menggabungkan rumus-rumus itu dapat membantunya menyederhanakan tahap-tahap kompresi energi, namun teknik itu adalah teknik tingkat tinggi. Setelah melakukan penelitian, ia menemukan bahwa teknik itu dapat memperkuat pelindung Sihir Logam-nya. Namun, ia masih kekurangan informasi, sehingga Zero tidak dapat mensimulasikan pelindung yang telah diperkuat itu.     

Jika ia bisa menguasai teknik ini, kekuatan sihirnya akan berkembang pesat.     

Kejutan itu membuatnya sangat senang.     

Markolov tidak peduli apakah Angele mengerti informasi yang ia berikan. Ia terus menuliskan semua yang ia ketahui dan memberikan catatan-catatan itu pada Angele, seolah ia tidak punya waktu lagi untuk mencari calon Penyihir berbakat sebagai pewaris.     

Senang dapat mempelajari sesuatu yang baru setiap hari, Angele menyimpan semua informasi itu pada memori Zero. Ia berkembang dengan sangat pesat karena logikanya yang sangat tajam.     

Selama kegiatan belajar itu, luka Angele sudah benar-benar sembuh, namun ia tidak lagi terburu-buru pergi. Markolov memanggilnya setiap pagi, dan mereka akan menghabiskan hari itu untuk mempelajari ilmu baru.     

Awalnya, Angele mengira bahwa semua rumus itu hanya bisa digunakan untuk kompresi partikel energi, namun ia akhirnya sadar bahwa teknik itu juga bisa digunakan untuk mengompresi kekuatan mentalnya.     

Ia terus membaca buku-buku dan catatan koleksi Markolov. Akhirnya, ia menemukan teknik kompresi mental yang dicarinya.     

Beberapa bulan lalu, ia menyadari bahwa si Penyihir berjanggut merah menanamkan sesuatu pada mentalnya beberapa waktu lalu, namun jika ia bisa menguasai teknik kompresi mental, ia bisa menghancurkan sihir pelacak seperti ini dengan mudah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.