Dunia Penyihir

Akibat (Bagian 1)



Akibat (Bagian 1)

0Tanpa signet Harpy itu, Angele tidak akan mampu mengalahkan Calello semudah itu. Ia akan mendapat masalah besar jika Calello berhasil kabur.     

Signet itu benar-benar mengubah arus pertarungan dan membantu Angele menyerang Calello dengan Bola Api Tingkat Rendah. Tidak semua sihir mampu mendeteksi keberadaan musuh secara otomatis.     

Angele kembali memeriksa kondisi tubuhnya, sebelum akhirnya tertidur karena kelelahan. Saat terbangun, ia bahkan tidak tahu berapa lama ia sudah tidur.     

Angele mendengus, dan turun dari tempat tidur sambil mengusap dahinya. Akhirnya, sekarang ia memeriksa keadaan sekitarnya.     

Ruangan itu dihias dengan berbagai macam aksesori bernuansa abu-abu. Cahaya matahari menembus kaca tebal jendela dan membuat ruangan itu menjadi hangat.     

Terlihat dua sosok mayat tergeletak di sudut ruangan.     

Angele mencari jam kristal-nya, namun setelah melihat sekeliling, akhirnya ia sadar bahwa kamar itu bukan miliknya. Ia sedang berada di kamar orang lain, entah milik siapa.     

Kapal itu sangat sunyi, hingga tidak terdengar debur ombak lautan.     

Cahaya matahari menyinari lantai dan membentuk sebuah titik emas. Bau amis darah memenuhi ruangan itu.     

Angele berdiri, mendekati kedua mayat di sudut ruangan itu dan mengambil mayat Francis, si Penyihir Cahaya. Ada sebuah luka dalam yang menembus dadanya. Jubah putihnya pun berlumuran darah.     

Ia mengambil sabuk Francis dan menemukan sebuah kantong kulit berwarna putih yang berisi penuh bahan-bahan sihir.     

Angele meraba sisi kanan dada mayat itu dan menemukan sebuah kantong tersembunyi yang dijahit di sisi dalam jubah putihnya.     

Ia merobek kantong itu dan melemparnya ke tempat tidur, lalu ia menendang mayat itu dan mengambil mayat si wanita jubah putih.     

Wanita itu terlihat sangat muda. Nampaknya ia berusia sekitar 20 tahun. Kulitnya lembut dan kenyal, namun wajahnya biasa saja. Kebanyakan Penyihir memiliki metode rahasia untuk membuat penampilan mereka terlihat jauh lebih muda, sehingga Angele tidak tahu umur asli wanita ini.     

Lagi-lagi, Angele mengambil kantong di sabuk wanita itu dan meraba-raba jubahnya.     

Satu-satunya benda berharga yang ia temukan adalah kalung hitam pada leher wanita itu.     

Angele mengernyitkan alisnya. Ia hendak melemparkan mayat itu ke laut.     

Tiba-tiba, ia memicingkan matanya dan menemukan sesuatu yang aneh.     

Angele cepat-cepat meletakkan mayat wanita itu ke lantai dan membuka jubah putihnya.     

Terlihat sebuah baju zirah kulit berwarna putih yang ketat di bawah jubahnya. Entah mengapa, wanita ini tidak mengenakan pakaian dalam. Ia hanya mengenakan baju zirah perak yang aneh dengan ukiran pola-pola perak yang rumit.     

Angele cepat-cepat membuka sebaris kancing di sisi kiri baju zirah itu, sehingga baju itu terjatuh ke lantai.     

Angele mengambil baju zirah itu dan menatapnya dengan penuh kegembiraan.     

"Menarik… Mungkin, Calello ingin mendapatkan baju zirah ini…?" tebak Angele.     

Sangat jelas bahwa baju zirah itu didesain khusus untuk wanita, namun Angele sangat senang menemukan benda berharga seperti itu.     

"The Light of Thor! Zirah pelindung dada legendaris dengan kekuatan partikel energi air. Ini adalah benda sihir yang menarik…"     

Tiba-tiba, Angele menemukan sesuatu yang aneh di sisi samping baju zirah itu. Ia membalik zirah itu dan menemukan kumpulan kristal biru seukuran kuku jari yang dimasukkan ke dalam salah satu kancing baju zirah tersebut.     

Ekspresi Angele berubah kecut.     

"Sialan, ini palsu." Angele menggeleng dan tertawa sinis.     

"Yah, jika ini asli, pasti mereka mengirim orang yang lebih kuat untuk menjaganya…"     

Angele melemparkan baju zirah palsu itu ke tanah dan kembali memeriksa mayat Penyihir wanita itu.     

Sebuah sabuk hitam melilit kaki kanan wanita itu. Lubangnya penuh dengan pisau-pisau aneh yang terlihat seperti peralatan bedah. Angele juga menemukan sebuah kotak berwarna putih seukuran jari. Ia mengambil sabuk itu dan membuang semua benda-benda yang tidak diperlukannya.     

Ia mengambil kotak putih itu dan membukanya dengan memutar kunci kecil itu. Setelah kotak itu terbuka, Angele menemukan sebuah gulungan kulit berwarna putih di dalamnya.     

Angele membuka gulungan itu dan membacanya. Ia melihat berbagai macam resep dan informasi tertulis di dalamnya. Terlihat sebuah gambar cincin dengan informasi yang sangat rumit di sampingnya.     

"Desain benda sihir." Angele mengenal format penulisan itu.     

"Yah, ini tidak berguna bagiku, namun ini bisa kutukar dengan sesuatu yang lebih berguna." Ia menutup gulungan itu dengan hati-hati dan memasukkannya kembali ke dalam kotak putih itu.     

Saat membalik kotak itu, ia melihat tulisan kecil yang terukir di tengahnya.     

'Noupogson, Cincin Ketenangan.'     

Angele mengambil semua benda-benda berharga mereka dan berdiri. Ia kemudian menendang kedua mayat itu dan membersihkan tangannya dengan saputangan putih.     

"Jadi, mereka dari Noupogson," gumam Angele.     

Angele mengenal organisasi itu.     

Dahulu, Noupogson adalah organisasi sihir yang sangat kuat dan terkenal karena benda-benda dan senjata sihir berelemen air. Namun, akhirnya kekuatan mereka hilang termakan waktu karena berbagai alasan.     

Metode sihir dan meditasi mereka sangat sulit dipelajari, sehingga mereka hanya mau menerima sedikit calon Penyihir yang memenuhi syarat. Jumlah Penyihir yang mereka kontrak semakin sedikit, karena ada banyak Penyihir tua yang mati, sementara Penyihir muda mereka hanya sedikit. Saat ini, mereka hanya memiliki satu atau dua Penyihir tingkat Cairan. Sangat kecil kemungkinan mereka bisa mengejar Angele.     

Situasi Noupogson sangat mirip dengan Ramsoda. Namun, Perguruan Ramsoda masih memiliki harta karun berupa Shadow Pearl, dan dunia masih segan dengan Perguruan Ramsoda.     

Dalam dunia Penyihir, banyak sekali organisasi yang bernasib serupa dengan Noupogson. Sebagian besar organisasi itu dibuat oleh Penyihir yang memiliki minat di bidang penelitian yang sama.     

Angele sudah meninggalkan organisasinya, dan ia masih belum menandatangani kontrak, sehingga ia bisa bergabung dengan organisasi mana pun yang ia inginkan.     

Kebanyakan organisasi Penyihir kekurangan calon Penyihir karena metode meditasi atau metode sihir mereka sangat sulit dipelajari. Saat ini, Angele berencana untuk menjadi anggota sebanyak mungkin organisasi untuk mendapat pengetahuan mereka.     

Semakin banyak informasi yang dimilikinya, akan semakin baik pula fungsi penguatan mantra chip-nya. Selain itu, semakin banyak mantra modifikasi dan mantra spesial yang ia ketahui, akan semakin mudah baginya untuk membandingkan berbagai macam pola sihir.     

Walaupun Angele masih harus memodifikasi sihir yang diperkuat chip-nya secara manual untuk mendapatkan hasil yang terbaik, Zero masih sangat berguna untuk mempercepat dan mengurangi kemungkinan terluka saat penelitian.     

Bahkan, Master Liliana pun pernah terluka saat melakukan penelitian, sehingga kekuatannya melemah. Wajah dan tubuhnya pun terluka permanen. Sekarang, ia harus dirawat setiap kali jam di matanya menunjukkan waktu tertentu.     

Angele mengusap dagunya.     

'Saat ini, bergabung dengan organisasi Penyihir lain adalah pilihan terbaik bagiku. Satu-satunya perbedaan terbesar antara Penyihir Cahaya dan Penyihir Kegelapan adalah tipe mantra yang mereka gunakan. Alasan mengapa Penyihir Cahaya sangat membenci Penyihir Kegelapan adalah cara mereka memperlakukan orang lain. Jika aku bisa mendapatkan sebuah jubah putih yang utuh, aku bisa menyamar menjadi Penyihir Cahaya. Kemampuan meramuku akan membuat mereka semakin percaya.     

Dulu, semua Penyihir mengenakan jubah putih. Yang membedakan hanyalah pola lengan jubah, yang menunjukkan tingkat kekuatan Penyihir.     

Saat perang dunia melawan ras bawah tanah, beberapa Penyihir memutuskan untuk masuk ke daerah bawah tanah dan menyerang balik. Mereka mengganti pakaian mereka dengan jubah hitam, sehingga mereka bisa bersembunyi dalam kegelapan selama pertarungan itu.     

Penyihir yang berbakat dalam sihir penyerang akan diberi jubah hitam, sehingga mereka menghabiskan waktu untuk meneliti sihir-sihir yang diciptakan untuk membunuh. Mereka juga meneliti sihir Bayangan dan sihir Nekromansi, dua elemen yang sangat kuat jika digunakan di bawah tanah. Para Penyihir berjubah putih terus tinggal di atas tanah dan melanjutkan penelitian masing-masing, karena mereka tidak pandai bertarung.     

Sementara itu, para Penyihir Kegelapan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk meneliti partikel energi negatif dan sihir penyerang, sehingga sifat mereka berubah karena mereka terlalu sering membunuh. Tidak ada pilihan lain bagi mereka selain tetap memperkuat dan memodifikasi sihir-sihir penyerang ciptaan mereka yang luar biasa.     

Setelah perang itu selesai, para Penyihir Kegelapan kembali ke atas tanah, namun sifat mereka telah benar-benar berubah.     

Penyihir kegelapan menganggap para Penyihir Cahaya sebagai pecundang karena Penyihir Cahaya tidak bertarung sama sekali dalam perang itu, Para Penyihir Kegelapan terus mengenakan jubah hitam mereka sebagai simbol kehormatan.     

Namun, jumlah Penyihir Cahaya jauh lebih banyak ketimbang Penyihir Kegelapan, sehingga para Penyihir Kegelapan dikucilkan hingga daerah terpencil.     

Angele membaca sejarah ini di perpustakaan sekolah.     

'Penyihir Kegelapan membenci Penyihir Cahaya karena tidak ada yang membutuhkan sihir penyerang saat dunia masih damai… Penyihir Kegelapan hanya dibutuhkan saat perang. Jubah hitam mereka akan menjadi simbol kekuatan.'     

Angele berhenti berpikir dan membuka kedua kantong yang ia temukan di mayat dua Penyihir Cahaya itu.     

Ia hanya menemukan bahan-bahan sihir murah. Satu-satunya benda berharga yang ditemukannya hanyalah magic stone milik si wanita jubah putih.     

'Apa yang mereka lakukan di sini…' Angele menggeleng.     

Satu-satunya benda berharga yang ia dapatkan hanyalah kalung hitam wanita itu dan desain Cincin Ketenangan,     

Light of Thor palsu milik mereka tidak berguna. Baju zirah itu menggunakan kekuatan partikel energi yang disimpan di dalam kristal-kristal kecil biru pada kancingnya. Sepertinya, kedua Penyihir Cahaya itu hanyalah umpan untuk menarik perhatian dan melindungi pembawa Light of Thor yang sebenarnya.     

Angele menggeleng lagi. Ia berdiri dan meletakkan semua benda berharga ke dalam kantongnya kemudian ia membawa kedua mayat itu ke atas dek.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.