Dunia Penyihir

Berangkat Lagi (Bagian 1)



Berangkat Lagi (Bagian 1)

0Angele berpikir selama beberapa saat, lalu ia mengambil satu lagi magic stone berkualitas tinggi. Ia melemparkan kedua magic stone itu di udara.     

Setelah mencapai titik tertinggi di atas danau, kedua batu itu jatuh bebas.     

Merpati putih itu terbang mengejar kedua magic stone yang hampir seukuran separuh tubuhnya tersebut dan memakannya. Mereka terbang kembali ke cabang pohon dan memukul cabang pohon itu dengan sayapnya, sehingga muncul satu buah lagi. Ia melemparkan buah itu kepada Angele.     

Angele mundur selangkah dan menangkap buah itu dengan mudah.     

"Baiklah, urusan kita sudah selesai. Aku tidak mengenalmu, dan kau tidak mengenalku." Angele tersenyum. Ia berbalik dan berjalan keluar dari tebing.     

Setelah meninggalkan tebing itu, Angele memutuskan untuk segera pergi ke Kota Akar Biru.     

Kota Akar Biru bukanlah kota besar, bahkan tidak dikelilingi dinding penjagaan, namun kota itu sangat ramai. Hanya ada sebuah benteng kecil yang dibangun di tepi hutan, dengan sekelompok pengawal yang ditugaskan untuk berpatroli. Tuan tanah disini bernama Tesla, Ksatria yang terkenal dengan petualangannya. Ia dikagumi oleh para Ksatria di Aliansi Andes.     

Tanpa menghabiskan waktu, Angele segera memasuki kota dan berjalan ke lokasi yang dikatakan oleh Omicade, yaitu sebuah bar bernama Fernery yang dioperasikan oleh organisasi Dark Emblem.     

BRAK!     

Sebuah gelas berisi cairan kuning bening diletakkan keras-keras di meja bar itu. Sebagian cairan gelas itu terciprat, sehingga aroma khas buah-buahan menyebar dalam ruangan itu.     

"Pesanan Anda, Wine Buah Coran!" teriak seorang pria kekar berambut pendek seraya mengambil kain putih untuk membersihkan tangannya yang terciprat wine. Di lengan kanan pria itu, terdapat sebuah tato hijau bergambar kepala banteng. Ia berdiri di belakang meja bar seperti gunung yang menjulang tinggi.     

Angele duduk di meja bar, mengambil gelas itu, dan mengendus wine buahnya. Ia meminta bantuan Zero untuk memeriksa apakah minuman itu diracuni.     

Wine Buah Coran memiliki rasa manis bercampur asam, dengan sedikit rasa pahit.     

"Wine ini enak. Jika kau bisa menghilangkan rasa pahitnya, ini akan jauh lebih enak." Angele meletakkan gelasnya dan berkata.     

"Aku senang kau menyukainya," Pria kekar itu tersenyum dan mengacungkan jempolnya.     

Di bar itu, ada sekitar sepuluh meja coklat, dan kebanyakan pengunjung di sana sedang minum bir keras. Cahaya redup dari lampu minyak menerangi ruangan itu.     

Seorang pria botak dengan pedang di punggungya duduk di bar itu bersama beberapa orang pembunuh bayaran yang mengenakan anting-anting perak yang besar. Masih tercium bau darah dari baju zirah mereka. Sementara itu, beberapa orang mabuk saling bertengkar di ujung bar.     

Para pelayan sibuk berlari ke sana kemari, hingga pakaian mereka terbuka. Mereka berusaha melayani dan menyuguhkan pesanan para tamu. Suara teriakan, tawa, dan umpatan bercampur menjadi satu, sehingga bar itu sangat ramai hingga membuat orang nyaris tuli.     

Seorang penyair berjubah kelabu yang terlihat sedih duduk sendirian di dekat jendela sambil memainkan cello-nya. Sayangnya, bar itu terlalu ramai, sehingga Angele tidak bisa mendengar melodi penyair itu.     

Angele menatap sekelilingnya, menghabiskan wine-nya, dan meletakkan gelas itu di meja.     

"Wine ini sangat enak, bisakah aku bertemu dengan pemiliknya? Aku mau membeli beberapa tong untuk dibawa pulang," bisik Angele lirih.     

Setelah mendengar perkataan Angele, ekspresi pria itu berubah.     

"Harganya akan sangat mahal jika kau mau membeli langsung dari pemiliknya."     

"Tidak apa-apa. Uang bukan masalah."     

"Kalau begitu, ikut aku." Pria itu mengedikkan bahunya.     

"Sherly! Kemarilah dan bantu aku menjaga meja!" Pria itu berteriak kepada seorang pelayan seksi yang sedang berdiri di samping salah satu meja.     

"Baiklah." Pelayan itu mengangguk dan menyerahkan gelas di kedua tangannya kepada pelayan lain.     

Pria itu mengajak Angele masuk melalui pintu di samping meja. Ruangan itu dihiasi dengan berbagai macam lukisan berwarna-warni. Setelah menutup pintu, pria itu segera membungkuk hormat.     

"Master Angele, kami tahu apa alasan kedatangan Anda kemari. Maafkan kelancangan kami atas kasus Dice. Kami telah menerima misi itu, jadi setidaknya kami harus mencoba menyelesaikannya." Pria itu menunduk.     

Angele segera duduk di salah satu kursi di dekat situ.     

"Yah, kuharap kau sudah menyiapkan sesuatu untukku," jawab Angele.     

"Iya, tentu saja. Ini adalah daftar yang sudah kami sediakan. Anda bisa mengambil apa pun yang Anda inginkan." Pria itu memberikan secarik kertas pada Angele.     

"Akulah ketua divisi ini, dan aku sudah menunggu kedatangan Anda selama sepuluh hari. Semuanya…"     

"Aku ambil semua ini. Aku juga butuh informasi tentang Dice," potong Angele.     

"Kudengar kalian memiliki benda sihir? Seperti… cincin Dice. Aku sangat menyukainya, dan aku ingin tahu dari mana kalian membeli benda itu."     

Pria itu tersenyum kecut.     

"Master, kukira Anda tahu betapa pentingnya benda-benda sihir untuk kita manusia biasa. Kami hanya bisa mendapatkan benda sihir dengan membeli benda itu dari para Penyihir. Cincin Dice adalah benda sihir kualitas rendah yang sudah rusak. Dice hanyalah seorang pembunuh bintang 3, sehingga hanya itu yang bisa ia dapatkan. Jika Anda membutuhkan informasi lebih banyak, kami akan membutuhkan waktu untuk menyiapkan…"     

"Berapa hari?" tanya Angele.     

"Setidaknya empat hari."     

"Aku akan kembali dalam empat hari." Angele segera berdiri.     

Lima hari kemudian.     

Di pagi hari.     

Sebuah kereta kelabu, bersama-sama beberapa kereta lainnya, pergi keluar dari kota dan berjalan ke arah Pelabuhan Marua.     

Angele duduk di keretanya sambil membaca selembar gulungan kuning.     

Pada gulungan itu, tertulis sejarah transaksi dan sumber-sumber setiap benda sihir yang pernah dibeli organisasi tersebut. Walaupun semua catatan itu sangat penting bagi mereka, mereka harus memastikan bahwa Angele puas dengan tawaran mereka.     

Angele terus membaca, sebelum akhirnya menemukan apa yang dicarinya.     

'Cincin Penambah Kecepatan. Rusak. Jumlah: satu. Harga: 2,1 kg emas, 45 orang budak, 3 Shallow Flower, batu safir… Tanggal: 19 Januari 1951.'     

Harga itu sangat mahal, namun tidak bisa dipungkiri bahwa benda sihir adalah benda yang tak ternilai harganya bagi para manusia biasa.     

Namun, Angele masih merasa bahwa pria itu berusaha menyembunyikan sesuatu darinya. Setelah mencari informasi, ia dapat menyimpulkan bahwa cincin itu bukanlah benda sihir biasa, karena cincin itu dapat menghentikan jalannya waktu, hingga para petarung tingkat Ksatria yang dihadapinya dulu mati begitu saja. Kekuatan itu terlalu kuat untuk benda sihir biasa, kemungkinan besar benda itu adalah sebuah Concept Gear.     

Ia ingin tahu benda apa cincin itu sebenarnya.     

'Dari: Penyihir Bischof (Menara Enam Cincin),' Angele terus membaca.     

"Menara Enam Cincin lagi?" Angele mengernyitkan alisnya.     

"Benda ini dibuat oleh anggota Perguruan Ramsoda, tapi dijual oleh Penyihir dari Menara Enam Cincin?"     

Lebih dari 90% benda sihir yang tertulis di gulungan itu dibeli dari penyihir Menara Enam Cincin. Masing-masing benda sihir memiliki elemen, tingkat, dan kualitas yang berbeda-beda.     

Menara Enam Cincin adalah organisasi Penyihir Cahaya terkuat yang dikenal oleh Angele. Kebanyakan Penyihir Cahaya fokus mempelajari sihir yang tidak dapat digunakan untuk bertarung, sehingga mereka bergantung pada benda-benda sihir dan senjata sihir langka untuk membantu mereka bertarung. Selain itu, Penyihir Cahaya sangat pandai meracik ramuan, serta membuat benda atau senjata sihir, sehingga mereka pasti menjual benda-benda sihir tingkat rendah untuk sumber daya maupun uang.     

Senjata sihir lebih sulit dibuat ketimbang benda sihir, karena senjata sihir dapat menyimpan sihir instan, sehingga memiliki satu senjata sihir saja akan sama dengan memiliki Mantra Pasif kedua.     

Sejak dulu, Angele selalu ingin mencoba membuat senjata sihir, namun tanpa latihan profesional, ia hanya bisa membuat benda sihir dari organ makhluk-makhluk berkekuatan sihir seperti Glowing Elephant.     

Sihir Rune dari Benedict hanya bisa digunakan untuk memperkuat senjata, dan durasinya terlalu pendek. Ditambah lagi, Rune Listrik membutuhkan banyak kekuatan mental dan mana, sehingga Angele hanya menggunakan sihir itu saat keadaan mendesak.     

'Buku-buku tentang membuat benda sihir hanya boleh dibaca oleh Penyihir berkontrak, sehingga aku tidak punya informasi membuat benda sihir di chip-ku. Menara Enam Cincin menjual banyak sekali benda sihir, sehingga kemungkinan besar Penyihir di sana mempunyai pengetahuan profesional dalam bidang pembuatan benda sihir… Mungkin aku bisa menandatangani kontrak dengan mereka. Lagipula, aku sudah tidak bisa kembali ke Ramsoda.'     

Angele sudah memiliki rencana. Walaupun ia tahu bahwa akan membutuhkan waktu lama untuk belajar cara membuat benda sihir, lebih banyak benda sihir akan membantunya memenangkan lebih banyak pertarungan dengan mudah, sehingga waktu yang ia habiskan untuk belajar tidak terbuang percuma.     

Kereta itu terus berjalan. Kali ini, ia memanggil kusir, sehingga ia tidak perlu mengendalikan kudanya sendiri.     

Beberapa bulan kemudian, ia sampai ke Pelabuhan Marua, namun ia tidak mengabari siapa pun di kota itu. Ia memutuskan untuk membangun sebuah rumah kayu kecil di tepi pantai dan menunggu Harapan menjemputnya di pelabuhan itu.     

Lagipula, Angele masih harus menunggu kiriman Dark Emblem. Sekarang, ia membutuhkan tempat yang tenang untuk bermeditasi, dan tempat terpencil ini sangat cocok baginya.     

Tiga tahun kemudian.     

Di tepi pantai.     

Sebuah rumah kayu berwarna cokelat berdiri di bawah tebing berbatu hitam.     

Rumah itu berdiri tepat di samping pantai, sementara hutan lebat membentang tinggi di belakangnya.     

Cahaya keemasan matahari pagi terpantul di pasir pantai. Gelombang lautan terus menyapu pasir si pesisir pantai.     

Angele, yang mengenakan jubah hitam, berdiri di depan jendela dan menatap pantai. Ia mendengar suara deburan di pantai.     

Ia meletakkan tangannya di atas meja kayu dan terus menatap keluar hingga cahaya matahari menjadi terlalu terang.     

"Tiga tahun…" Angele menghela nafas dan meregangkan punggungnya.     

"Aku menghabiskan tiga tahun menganalisa Knight's Faith dan mengekstrak kandungan khususnya. Akhirnya, efek samping dari ramuan-ramuan yang kuminum telah hilang…"     

Angele berbalik dan menatap gelas-gelas kaca di tanah, semuanya berisi cairan hijau atau pun biru. Tumpukan-tumpukan tulang dan berbagai macam tanaman kering tertata rapi di lantai. Walaupun semua benda itu membuat rumahnya menjadi berantakan, rumah itu masih sangatlah misterius.     

Selain meneliti dan memperkuat kekuatan mentalnya, ia menghabiskan waktunya untuk bermeditasi. Walaupun perkembangannya lamban, kekuatan mentalnya masih bertambah menjadi 23 poin. Setelah efek samping ramuan yang diminumnya hilang, semua menjadi jauh lebih baik.     

Setelah mencari informasi, Angele menyadari bahwa ia membutuhkan 40 poin kekuatan mental untuk mencapai tingkat Cairan. Jika perkembangannya terus sama seperti ini, ia bisa mencapai tingkat itu dalam waktu sekitar 10 tahun. Namun, kenyataan berkata lain. Setelah perkembangan mentalnya, kecepatan peningkatannya menjadi semakin turun.     

Ada banyak alasan mengapa perkembangannya kini menjadi semakin lambat. Metode meditasi adalah salah satunya. Penyihir membutuhkan metode meditasi yang diciptakan khusus penyihir. Sepertinya, buku meditasi yang dibacanya dari perpustakaan Perguran tidak lengkap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.