Dunia Penyihir

Informasi Tambahan (Bagian 2)



Informasi Tambahan (Bagian 2)

0Kabut yang sangat tebal masih menyelimuti tempat itu. Bebatuan hitam mengisi celah-celah di antara rerumputan. Sebuah pohon tinggi yang telah kering berdiri sendirian di tanah lapang yang kosong itu.     

Di samping pohon itu, terdapat sebuah danau yang sangat tenang.     

Di tepi danau, terdapat beberapa tumpuk tulang-belulang. Tempat berkabut dan misterius ini membuat Angele merasa tidak nyaman.     

Angele melihat sekelilingnya. Ia hanya melihat tebing-tebing hitam di sekelilingnya. Tanah lapang kosong itu seukuran lapangan sepak bola, dan danau itu berdiameter sekitar sepuluh meter.     

Ia hanya bisa melihat pemandangan itu, sesuai dengan daerah pemeriksaan Zero, sementara tempat-tempat lainnya tertutup kabut.     

Angele membersihkan debu dari jubahnya, lalu ia berjalan mendekati danau kecil itu.     

Ia semakin dekat dengan danau kecil itu, sehingga pohon di tengah danau itu terlihat semakin jelas. Beberapa ekor merpati putih beterbangan di atas pohon itu.     

CUIT!     

Setelah menyadari keberadaan Angele, semua burung itu berkicau.     

"Penyusup, kau tidak berhak masuk ke tempat ini. Ini adalah taman pribadi milik Menara Enam Cincin. Katakan, siapa kau?" kata salah satu merpati dengan bahasa Byrun Kuno.     

"Menara Enam Cincin?" Angele sedikit terkejut. Tatapannya tertuju pada burung merpati itu.     

"Kau adalah penjaganya?"     

"Benar. Kau tidak memiliki izin, tolong segera tinggalkan tebing ini." Merpati itu menatap Angele dengan mata merahnya. Ia memberi peringatan dengan suara melengking.     

Angele mendengus sejenak, lalu ia menjawab. "Baiklah, jika tempat ini adalah properti pribadi, aku akan pergi."     

Ia mundur selangkah, berbalik, dan berjalan kembali ke pintu masuk yang tadi ia lalui.     

Angele berhenti di dekat pintu masuk dan menunggu di samping. Walaupun ia tahu bahwa taman itu adalah properti sebuah Organisasi penyihir, ia ingin tahu apakah orang-orang yang berani memasuki tebing itu mengalami hal yang sama dengannya. Ia juga ingin tahu apa yang terjadi setelah seseorang mengkonsumsi Knight's Faith.     

Setelah menunggu selama beberapa lama, tiba-tiba ia merasakan panas yang membakar di dada kirinya. Saat ia menunduk, terlihat pola putih berbentuk hantu yang berkedip-kedip dan membentuk sebuah pola.     

Ekspresi Angele berubah. Ia segera mengambil botol logam kecil berwarna hitam dari kantong dan membukanya.     

CSS!     

Asap hijau membumbung dari botol tersebut dan membentuk bola gas tepat di depan wajah Angele.     

Perlahan-lahan, sebuah papan biru muncul di tengah bola itu, yang bertuliskan kata-kata dalam bahasa Anmag.     

'Ras-ras bawah tanah telah menyerang sekolah. Jangan kembali selama lima tahun. Liliana.'     

Bola gas itu adalah sejenis papan pengumuman. Pesan pertama dikirimkan oleh Liliana, sementara beberapa pesan lain ditulis tepat di bawahnya.     

'Master Liliana terluka parah. Situasi kita sangat buruk. Tanpa ketua, kita tidak akan bisa bertahan hidup di organisasi ini. Ditambah lagi, sekolah telah menyatakan bahwa Liliana adalah pengkhianat! Kita telah gagal, jadi kita dalam masalah besar. Murid-murid Liliana, jangan pernah kembali ke sekolah. Eric.'     

'Terakhir kali, Pembaca Pikiran yang Dingin terkena fitnah. Sekarang, giliran Master kita yang difitnah. Apa yang sedang terjadi! Sialan! Kuulangi, semua murid-murid Liliana, jangan kembali ke sekolah! Kita telah dicap pengkhianat! Kita harus menyimpan tenaga dan membalas dendam nanti! Manera.'     

'Pesan ini akan sampai kepada kalian dalam satu bulan. Sebagai murid Master Liliana, kuharap kalian bisa mengerti bahwa kita sedang diburu oleh penyihir-penyihir dari Ramsoda dan para ras-ras bawah tanah. Ini adalah serangan terencana, dan kita menjadi korban. Jika kau tidak menandatangani kontrak dengan sekolah, tenanglah. Pihak sekolah tidak akan bisa membunuhmu. Kemungkinan besar sekolah sudah dikendalikan oleh ras-ras bawah tanah. Green Slinger.'     

Angele terus membaca pesan-pesan pada papan pengumuman itu, dan ekspresinya berubah serius.     

Belum lama waktu berlalu semenjak ia meninggalkan sekolah, namun banyak sekali yang terjadi. Hanya pesan pertama yang ditulis oleh gurunya, sementara sisanya ditulis oleh para murid. Liliana adalah guru yang sangat peduli kepada murid-muridnya, sehingga para muridnya akan selalu bersatu untuk membantunya ketika ia berada dalam masalah. Inilah salah satu alasan mengapa Liliana sangat ditakuti. Ditambah lagi, ia memiliki lebih dari sepuluh orang anggota Penyihir formal, dan salah satu penyihir itu sudah mencapai tahap Cairan.     

Liliana memiliki koneksi dan kekuatan yang sangat dahsyat, sehingga ia sangat ditakuti oleh kebanyakan Penyihir Kegelapan dan semua orang di sekolah. Namun, entah mengapa, sekarang pihak sekolah telah menyatakan bahwa Liliana adalah pengkhianat.     

Angele tidak tahu apakah Master Liliana memang telah mengkhianati sekolah, namun walaupun itu benar, ia tidak mengerti mengapa pihak sekolah mau membuang banyak penyihir kuat begitu saja.     

Papan sihir itu hanya sekali pakai, yang akan hancur setelah menampilkan semua pesannya.     

Untungnya, Angele telah menerima saran Liliana dan tidak menandatangani kontrak. Jika ia menandatangani kontrak itu, sekarang ia pasti juga diburu.     

Awalnya, Angele berencana untuk mencari harta karun dan bahan-bahan yang ia butuhkan di negeri ini, namun semua bahan-bahan berharga di sekitar sini telah diambil alih oleh Organisasi Penyihir.     

"Situasi ini akan semakin buruk karena perjanjian telah dilanggar…" Angele menggumam seraya menatap kabut di depannya.     

"Yah, aku ingin tahu apakah Knight's Faith memang bisa membantuku memperkuat kekuatan mentalku."     

Papan pengumuman itu menghilang dengan cepat menjadi asap hijau, yang kemudian tertiup angin.     

Angele berbalik dan kembali berjalan masuk ke dalam kabut. Sesampainya di danau itu, ia melihat penjaga itu berdiri di dahan pohon.     

"Hei, apa kita bisa barter? Aku benar-benar membutuhkan Knight's Faith." tanya Angele dengan sopan. Ia tidak ingin membuat penjaga taman itu tersinggung.     

"Barter?" Merpati itu ragu. Inilah pertama kalinya mendengar ada orang yang meminta pertukaran.     

Tanpa memberi merpati itu waktu untuk berpikir, Angele pun tersenyum dan melanjutkan.     

"Iya, barter. Aku tahu bahwa kau sebentar lagi akan melampaui batasmu, kan? Kau pasti butuh banyak magic stone. Jika tidak, kau tidak akan berubah menjadi merpati untuk menyimpan kekuatanmu, kan?     

Merpati itu terdiam.     

Ia sangat ingin tahu apa efek asli Knight's Faith, sehingga ia terus mempengaruhi sang merpati. "Kau tahu kan, di tebing ini ada terlalu banyak buah? Kebanyakan pencuri sudah kau usir, namun masih ada saja yang bisa mendapatkan buah itu. Jual saja beberapa buah padaku, dan anggap saja buah itu dicuri. Mudah, kan? Master-mu tidak akan sadar akan perbuatanmu."     

Merpati itu masih ragu. "Tapi… ini melanggar aturan…"     

"Hei, dengarkan aku. Setelah kau melampaui batas, kau akan menjadi jauh lebih kuat dan mampu membunuh penjarah itu dengan lebih mudah. Dengan sedikit pengorbanan, masa depanmu akan lebih cerah. Adakah tawaran barter yang lebih baik? Ayolah, percayalah padaku." Angele tersenyum penuh percaya diri. Ia tahu bahwa merpati itu sudah mempertimbangkan tawarannya. Sepertinya, nyaris tidak ada Penyihir yang mengunjungi taman ini. Hanya ada manusia yang terkadang datang dan menjarah, namun pihak sekolah tidak mengirim Penyihir untuk mengejar mereka. Sepertinya, taman itu adalah Celah Sihir yang telah ditinggalkan.     

"Tapi… aturannya…" Merpati itu masih berpikir sejenak. Ia menunduk dan memikirkan sisi negatif dan positif tawaran itu.     

Tanpa membuang waktu, Angele mengambil sebutir magic stone kualitas tinggi. Batu itu sangat langka, berisi banyak energi, dan dapat ditukar dengan banyak sekali magic stone kualitas rendah. Benda itulah yang paling dibutuhkan merpati tersebut untuk melampaui batas.     

Setelah melihat batu di tangan Angele, akhirnya merpati itu setuju.     

"Dua! Aku mau dua magic stone kualitas tinggi." Merpati itu mengangkat kepalanya.     

"Satu." Angele mengernyitkan alisnya. Ia tidak tahu apakah Knight's Faith harganya semahal itu.     

"Aku butuh dua. Satu tidak cukup," jawab merpati itu.     

"Yah, kalau begitu tunjukkan padaku contoh buah ini. Sedikit pun cukup." Angele menatap burung itu.     

Kali ini, merpati itu tidak ragu. Ia menyentuh satu cabang dengan kedua sayapnya. Buah putih yang berbentuk seperti telur muncul di ujung cabang tersebut. Buah itu sedikit bercahaya. Merpati itu memetiknya dengan paruhnya sebelum melemparkan buah itu pada Angele.     

Angele berjalan maju dan menangkap buah itu. Buah itu terlihat seperti buah pir yang bercahaya.     

Ia merasa sedikit kecewa. Ia mengira bahwa buah itu akan memiliki penampilan yang unik. Kenyataanya, buah itu memiliki bau dan penampilan yang sama persis dengan pir biasa; yang membedakannya hanyalah cahaya dari buah itu.     

'Zero, analisa kandungan buah ini.'     

'Misi telah dibuat… Menganalisa…'     

SHING!     

Titik-titik cahaya biru bersinar di mata Angele.     

Berbagai macam informasi muncul di samping buah itu. Informasi itu terus bertambah setiap detiknya.     

'Analisa selesai. Buah ini memiliki kandungan spesial yang akan membuat orang yang memakannya menjadi ketagihan. Saat berhalusinasi, orang tersebut akan merasa sangat bahagia. Jika Anda bisa bertahan melawan kegembiraan dan halusinasi tersebut, kekuatan mental Anda akan bertambah perlahan-lahan.'     

Angele terdiam.     

'Jadi, buah ini sejenis opium?' tanya Angele. Buah ini dapat mempengaruhi sistem saraf seseorang dan membuat mereka berhalusinasi dan merasakan kegembiraan yang luar biasa. Jika ia bisa tetap tenang, kekuatan mentalnya akan bertambah.     

Setelah mengekstrak elemen spesial ini, Zero akan dapat mensimulasikan efek buah ini untuknya, sehingga ia tidak perlu mengambil terlalu banyak. Walaupun buah ini sangat langka, efeknya sangat ekstrim dan dapat membuat orang kecanduan, sehingga sangat berisiko. Sekarang, ia akhirnya mengerti mengapa tempat ini ditinggalkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.