Dunia Penyihir

Keberhasilan (Bagian 2)



Keberhasilan (Bagian 2)

0Angele mengambil tumbuhan berwarna merah gelap dari salah satu kotak. Ia mengendusnya dan meletakkan beberapa helai daun ke dalam mulutnya. Setelah beberapa saat, ia membuang daun tanaman itu, dan mengambil bahan yang berbentuk seperti lumpur dari kotak yang lain.     

Lagi-lagi, ia memasukkan bahan itu ke dalam mulutnya selama beberapa saat, lalu akhirnya ia membuangnya. Ia terus mengulangi proses itu sebelum akhirnya menemukan apa yang ia inginkan.     

Dengan wajah terkejut bercampur gembira, Angele menatap sebuah bola kuning sebesar telur ayam yang berlubang-lubang di tangannya dengan teliti.     

"Kuharap percobaan kali ini berhasil." Ia menatap bola itu dengan penuh harap.     

Bola itu dimasukkan ke dalam gelas beker besar di sisi meja, dan Angele mengambil tabung kecil yang berisi cairan putih susu berlendir. Ia menuangkannya ke dalam gelas beker itu.     

Dengan wajah serius dan mata yang berpendar kebiruan, Angele menuangkan cairan putih itu ke dalam gelas beker. Dengan bantuan chip-nya, ia bisa mengukur dengan tepat bahan-bahan yang dibutuhkan. Setelah selesai, Angele menutup tabung itu dengan penyumbat, dan mengambil kotak kayu kecil berwarna hitam di sudut ruangan. Kotak itu berisi bubuk berwarna hijau.     

Ia mengambil sedikit bubuk hijau itu dan menaburkannya ke dalam gelas beker, sehingga bubuk itu menggumpal dan terbakar menjadi api biru. Api itu memanaskan bola kuning di dalam gelas beker, sehingga terus mengeluarkan asap putih yang membumbung tinggi.     

Angele menuangkan sedikit air pada bola itu dengan tenang, sehingga uap air memenuhi ruangan dan membuatnya nyaris tidak dapat melihat apa-apa.     

Angele menggerakkan jari telunjuk kirinya di udara sambil membaca mantra.     

WUSH!     

Angele mengendalikan partikel energi di udara dan menciptakan angin untuk mengeluarkan semua asap dari ruangan itu.     

Asap itu menghilang, dan akhirnya Angele bisa melihat apa yang tersisa di gelas beker itu. Bola kuning itu sekarang telah meleleh menjadi cairan berlendir yang terlihat seperti campuran tanah liat dengan air. Permukaan cairan kuning itu berpendar terang di bawah terpaan cahaya.     

Ekspresi Angele terlihat gembira, dan pendar biru di matanya pun menjadi semakin terang.     

'Peracikan ramuan dengan bahan-bahan pengganti telah sukses, dan resep Ramuan Kepekaan versi lain telah disimpan. Mohon beri nama resep baru ini.' Terdengar suara Zero di pikirannya.     

'Namai ramuan ini Green Water.' Saat ia belajar di Perguruan Ramsoda, ia terus dipanggil 'anak baru' oleh teman sekelompoknya, dan memutuskan untuk menggunakan panggilan itu sebagai nama ramuan. Setelah mengumpulkan lebih dari seribu macam bahan dan berusaha menciptakan bahan baru dengan bantuan chip-nya, akhirnya ia mampu membuat ramuan pengganti Ramuan Kepekaan. Ia pun mempunyai harapan baru.     

'Tunjukkan padaku kemiripan komposisi Ramuan Green Water dan Dragon Scale Flower,' perintah Angele sembari menenangkan dirinya.     

'Membandingkan… Memasukkan resep… Membutuhkan lebih banyak informasi tentang Dragon Scale Flower… Membutuhkan lebih banyak informasi tentang ramuan baru… Perbandingan selesai,' Zero terus memproses semua informasi yang telah tersimpan.     

'Menganalisa hasil perbandingan… Jika Anda menggunakan Ramuan Green Water sebagai pengganti Dragon Scale Flower, kemungkinan mencapai setengah khasiat bahan asli adalah 81.5%'     

Angele mengangguk. Ia merasa cukup puas dengan hasil yang ia dapatkan. Walaupun bola kuning bernama Night Honeycomb itu cukup mahal, bahan itu masih jauh lebih mudah didapatkan ketimbang Dragon Scale Flower. Lagipula, para penyihir jarang menggunakan bola kuning itu dalam percobaan, sehingga mudah membeli bahan itu di toko obat.     

Chip-nya sangat penting untuk membantu proses peracikan. Tanpa chip itu, Angele akan sangat kesulitan untuk mengendalikan suhu dan jumlah air yang dibutuhkan. Setiap langkah peracikan harus dilakukan dengan akurasi dan pengaturan waktu yang sangat tepat.     

Tanpa chip unik yang hanya dimilikinya, seorang penyihir sejati pun tidak akan bisa meniru formula Ramuan Green Water, sehingga ia tidak perlu menyembunyikan cara meracik ramuan itu dari orang lain. Walaupun diajari Angele, tidak mungkin bagi orang lain untuk berhasil membuat ramuan itu.     

Selain itu, keberhasilan peracikan ramuan itu sangatlah bergantung kepada tipe mentalitas yang dimiliki seseorang. Zero telah menciptakan ramuan ini berdasarkan kekuatan mental Angele. Tidak ada seseorang yang bisa memberi hasil yang sama seperti Angele. Perbedaan sedikit saja akan mempengaruhi hasil akhir peracikan, sehingga hanya Angele yang bisa menggunakan resep ini.     

'Zero, jalankan simulasi.' Angele menatap gelas beker berisi cairan kuning berlendir di tangannya sambil tersenyum.     

'Memulai simulasi… Perkiraan waktu yang dibutuhkan: 15 menit.'     

'Dan tunjukkan simulasi kondisi tubuhku.'     

Hologram berwarna biru dengan gambaran tubuhnya muncul di depan matanya. Gambar tubuh itu berputar perlahan secara horizontal, dan menampilkan catatan informasi detak jantung, aktivitas otak, dan kekuatannya saat ini. Beberapa tingkat kekuatannya berubah-ubah, namun tetap berada pada kisaran angka tertentu.     

'Kekuatan mentalku sekarang sudah 4.0?' Angele menatap hologram yang bertuliskan tingkat kekuatannya, dan melihat angka 4.0 di bagian kekuatan mental. Walaupun angka desimal yang terbelakang terus berubah-ubah, hasil pembulatan kekuatan itu tetap 4.     

'Sekarang, aku sudah semakin kuat. Gen-ku menjadi semakin baik, dan bahkan perhitungan Zero menjadi lebih tepat. Dulu, Zero hanya bisa menghitung sampai angka ratusan, namun sekarang ia dapat menghitung statistik hingga angka milyaran.' pikir Angele.     

'Namun, kekuatan mentalku tidak banyak berubah. Aku harus cepat-cepat membuat Ramuan Kepekaan. Aku sudah 16 tahun, dan jika aku tidak segera menjadi calon penyihir tingkat 3, aku tidak akan bisa menjadi penyihir.' Kesempatan terbaiknya adalah menggunakan Ramuan Kepekaan.     

Sepuluh menit kemudian.     

'Simulasi selesai. Tingkat kesuksesan meracik Ramuan Kepekaan adalah 23.15%' lapor Zero, sehingga Angele menjadi lega.     

'Tingkat kesuksesan ini tidak buruk. Setidaknya aku bisa berhasil satu kali setiap lima kali percobaan… Zero, tunjukkan prosedur pembuatan Ramuan Kepekaan,' ekspresi wajahnya menjadi serius.     

'Langkah pertama…'     

Setengah jam kemudian…     

Angele berjalan keluar dari rumah dan pergi ke halaman belakangnya. Ia mengambil nafas dalam-dalam dan tersenyum gembira sambil mengangkat tangannya. Di tangan kanannya, terdapat sebuah botol kecil berwarna perak.     

"Akhirnya, ini pertama kalinya aku berhasil membuat Ramuan Kepekaan. Walaupun aku menggunakan bahan yang cukup untuk empat kali percobaan, aku hanya berhasil satu kali. Aku harus membeli lebih banyak Night Honeycomb," gumam Angele dengan nada serius.     

'Tapi sebelum itu… Aku akan mencoba ramuan ini dulu.' Angele berjalan kembali ke rumahnya, dan mengunci semua pintu dan jendela. Ia tidak mau diganggu siapapun.     

Ia berjalan ke kamarnya, duduk bersila di tempat tidur, dan membuka sumbat botol itu dengan hati-hati. Ramuan gelap yang berlendir itu mengeluarkan bau seperti cokelat ke seluruh ruangan.     

'Baunya seperti cokelat. Kuharap rasanya juga,' Angele menggelengkan kepala dan menuangkan ramuan itu ke mulutnya.     

PRANG!     

Angele menjatuhkan botol kecil hingga membentur dinding. Raut wajahnya terlihat kesakitan.     

Ramuan itu sama sekali tidak terasa seperti cokelat. Rasanya sangat asin dan pedas, seperti sup makanan laut yang pedas dengan sisa rasa yang aneh. Cairan itu adalah cairan terburuk yang pernah diminumnya, sehingga keringat bercucuran keluar membanjiri wajah dan pakaiannya.     

Pedasnya ramuan itu membuat perut dan tenggorokan Angele terasa panas seperti terbakar.     

'Zero, perhatikan kekuatan mentalku saat ini,' perintahnya sembari berusaha sekuat tenaga untuk tidak muntah.     

'Memperhatikan kekuatan mental…'     

Kekuatan mental Anda bertambah.     

4.1     

…     

4.15     

…     

…     

Angele tak tahu berapa lama waktu yang telah berjalan, tapi ia merasa sedikit lebih baik setelahnya. Namun, pakaian dan tempat tidurnya sangat basah penuh keringat.     

'Zero, berapa besar kekuatan mentalku saat ini?' tanyanya sembari berdiri dari tempat tidur dengan raut wajah kelelahan.     

'Sekarang, kekuatan mental Anda adalah 4.2,' Ia menarik nafas dalam-dalam. Ia sedikit lega mendengar hasil itu.     

'Satu botol Ramuan Kepekaan meningkatkan kekuatan mentalku sebesar 0.2 poin, namun versi ramuan ini hanya memiliki separuh khasiat ramuan yang asli. Untuk meningkatkan kekuatan mentalku menjadi 6 poin, aku membutuhkan 10 botol ramuan. Aku harus terus meramu dan mencari bahan pengganti…' Ia menatap pakaiannya yang basah.     

'Tapi, rasanya sangatlah menjijikkan…' Angele merasa sedikit takut dengan ramuan itu.     

'Tunggu, aku belum menggunakan Ramuan Timah Hitam yang kubeli…' Ramuan Kepekaan itu adalah ramuan pertama yang pernah ia konsumsi, namun setelah kejadian tadi, bahkan sekarang ia tidak ingin memikirkannya.     

Ramuan itu sangat pedas, hingga perut dan tenggorokannya masih terasa panas sampai sekarang. Walaupun rasa pedas itu tidak terlalu menyakitkan baginya, ia membenci rasa ingin muntah setelah meminum ramuan itu. Namun, saat ini ia tidak mempunyai pilihan lain, jadi ia harus tetap mengkonsumsi ramuan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.