Dunia Penyihir

Perpisahan (Bagian 1)



Perpisahan (Bagian 1)

0Angele memutuskan untuk mencari lebih banyak mantra nanti. Ia kembali menatap mayat pria tua itu.     

Ia berjalan mendekati mayat itu dan berjongkok. Kemudian, ia menyentuh leher Maryland untuk memastikan bahwa pria tua itu sudah tidak bernafas sebelum menjarah mayatnya.     

Pertama-tama, ia menemukan dua kantong kulit di pinggang Maryland, dan dua bilah panah giok putih di sabuknya. Selain itu, ia menemukan buku sihir kecil seukuran telapak tangan, dengan sampul coklat berhiaskan pola wajik yang berpendar putih.     

Setelah itu, Angele berjalan kembali ke tempat di mana pertarungan itu dimulai dan menjarah mayat kedua calon penyihir yang dibunuhnya tadi. Ia mengambil semua benda yang terlihat berharga baginya.     

Setelah membersihkan tempat itu, Angele meninggalkan hutan dan kembali ke kereta kudanya. Kudanya masih memakan rumput di samping kereta itu. Sepertinya, tak ada yang datang ke situ.     

Ia membuka pintu kereta kudanya dan melompat masuk. Angele duduk di meja dan memeriksa benda-benda yang ia dapatkan.     

Dalam kantong putih milik Maryland, terdapat berbagai macam bahan sihir yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Sepertinya, bahan-bahan itu digunakan untuk menggunakan sihir es. Ada juga sebuah botol dari kristal berisi beberapa kapsul transparan, dengan tekstur yang mirip dengan kapsul minyak ikan di bumi.     

Berbagai macam pola mantra dasar tertulis di dalam buku itu, dengan beberapa catatan Maryland di sampingnya. Angele menjadi sedikit kecewa karena pria tua itu tidak menuliskan informasi penting, sehingga buku itu tak berguna baginya. Ia membaca sekilas buku itu dan langsung membakarnya.     

Satu-satunya benda berharga dari kedua calon penyihir itu adalah sebutir bola hitam dan beberapa magic stone biasa. Buku-buku sihir mereka tidak memiliki informasi baru.     

Cincin berkekuatan sihir milik si calon penyihir wanita telah rusak, dan benda-benda sihir yang digunakan wanita itu sangat mudah ditemukan.     

Angele meletakkan magic stone dan bahan-bahan Maryland, lalu ia mengambil bola hitam itu dan melihatnya dengan teliti. Bola itu berukuran sekepalan tangan, dengan lapisan tipis keperakan di permukaannya. Angele tidak tahu bahan lapisan itu yang sebenarnya.     

"Aneh, tekstur bola ini empuk. Satu-satunya yang bisa kurasakan adalah sisa energi milik Maryland." Angele menyimpulkan setelah menatap bola itu selama beberapa saat.     

"Mungkin ini hanya sebuah bom sekali pakai?"     

'Zero, apakah kau menemukan informasi tentang benda ini di bagian penyimpanan?'tanya Angele.     

'Tidak ada informasi yang ditemukan.' Tanpa informasi yang cocok, tidak ada yang bisa dilakukan Zero.     

Dengan hati-hati, Angele meletakkan bola itu kembali ke kantong dan menjentikkan jarinya, sehingga asap hitam menyelimuti kuda di depan keretanya. Kuda itu mulai berjalan perlahan, sehingga kereta kuda itu pun ikut berjalan.     

"Seharusnya, aku mengaktifkan mode bertarung saat berhadapan dengan si Penyihir Macan Kumbang itu, tapi walaupun aku melakukan itu, mungkin aku masih tidak akan bisa membunuhnya. Satu-satunya sihir yang ia gunakan adalah bola-bola merah itu. Semoga saja Sihir Logam-ku bisa bertahan melawan serangan yang lebih kuat, namun sementara ini, pertahanan sihir-ku masih terlalu rendah."     

Angele mengernyitkan alisnya. Tadi, ia memutuskan untuk berhenti bertarung, karena kekuatannya setara dengan kekuatan pria itu. Ia juga sudah menghabiskan banyak mana dalam pertarungannya melawan Maryland.     

Kemampuan bertahan medan pelindung dari Sihir Logam relatif rendah, sehingga setiap kali ia terkena serangan, ia harus membuat satu lapis medan pelindung lagi untuk mengganti lapisan yang rusak. Walaupun Mantra Pasif hanya membutuhkan sedikit poin mana, mana-nya masih terbatas, sehingga ia mungkin tidak akan bisa melawan musuh kedua itu tanpa bantuan chip-nya.     

Membutuhkan 4 poin kekuatan mental dan 4 poin mana untuk menggunakan Bola Api Tingkat Rendah satu kali saja.     

Mengendalikan dan membuat perisai dengan Sihir Logam menghabiskan 13 poin mana Angele. Jarum listrik yang dibuatnya untuk melawan si Penyihir Macan Kumbang nyaris menghabiskan seluruh sisa mana-nya. Jika saja pertarungan waktu itu berlangsung lebih lama, ia harus mundur, karena serangan kontak fisik tidak akan bisa melukai pria itu.     

Sebelumnya, ia telah menyuruh chip-nya untuk mengganti energi yang tersimpan menjadi partikel logam. Jika tidak, ia tidak akan mampu membuat medan pelindung sebanyak itu dalam pertarungan tadi.     

'Sepertinya, chip-ku tidak bisa mencari informasi lawan jika lawanku memiliki medan pelindung… Aku hanya bisa menggunakannya jika lawanku kehilangan medan pelindungnya.' pikir Angele.     

'Entah mengapa, sekarang Zero bisa mengerjakan dua tugas sekaligus setelah aku melampaui batas genetik-ku… Tapi,…'     

Angele melihat ke arah pepohonan di luar melalui jendela. Dedaunan bergoyang-goyang karena tertiup angin. Terlihat beberapa ekor kelinci melompat-lompat di antara pepohonan itu.     

'Bagaimana cara untuk menghancurkan medan pelindung seorang penyihir…?' Angele mencoba mengingat informasi dasar tentang medan pelindung penyihir yang pernah ia pelajari.     

Jika ia ingin menghancurkan medan pelindung biasa dengan akurat, ia harus menggunakan energi medan pelindung yang sesuai. Setelah itu, ia harus mengubah medan pelindungnya menjadi medan pelindung yang sesuai bila diperlukan, namun Zero tidak akan bisa melakukan itu.     

Chip-nya bisa membantu menyimpan energinya selama pertarungan, namun ia nyaris tak bisa melakukan hal lain. Zero sangat berguna untuk penelitian, jadi Angele memutuskan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk penelitian lebih lanjut.     

'Setelah Zero menyelesaikan proses penguatan Bola Api Tingkat Rendah, aku akan lakukan modifikasi kedua sendiri.' Angele menggelengkan kepala.     

Seorang penyihir harus belajar memodifikasi mantra sendiri. Zero hanya bisa membantu dalam menyimpan informasi dasar dan pola mantra, sementara penguatan dan modifikasi yang dilakukan chip-itu dilakukan berdasarkan informasi yang Angele kumpulkan. Tanpa informasi, chip itu tidak akan berguna.     

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, Angele harus memodifikasi mantranya sendiri. Namun, setidaknya Zero dapat membantunya mencari informasi untuk menghemat waktu.     

'Setidaknya, sekarang aku bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus.' Angele tertawa kecil.     

'Aku harus bersyukur atas kemampuan ini. Kemajuanku sudah jauh lebih cepat dibandingkan calon-calon penyihir lain.'     

Dermaga Nick.     

Cahaya terang matahari menyelimuti pantai dengan cahaya keemasan.     

Dedaunan pohon kelapa melambai-lambai karena tiupan angin. Ombak dari lautan menerjang pantai dari waktu ke waktu.     

Sebuah kereta kuda hitam terparkir di depan penanda jalan di samping hutan. Roda kayunya kotor karena pasir pantai itu.     

Angele telah menunggu kedatangan kapal itu selama tiga hari. Ia duduk di dalam kereta dan menunggu. Ia menghabiskan waktunya dengan menatap lautan luas yang membentang di pantai itu.     

Ia sudah mengetahui tanggal kedatangan kapal itu. Setiap empat tahun, sebuah kapal dari negeri asing akan mengantarkan calon-calon Penyihir di beberapa dermaga dan menjemput calon-calon Penyihir lain yang ingin kembali. Inilah satu-satunya cara baginya untuk pergi dari tempat ini ke tempat lain.     

Angele membuka jendela dan melompat keluar. Ia berjalan perlahan mendekati pantai sambil mendongak. Terlihat sebuah kapal biru bercorak garis-garis putih perlahan-lahan mendekatinya.     

Ia menunggu kedatangan kapal itu, namun tiba-tiba terdengar suara tapak kaki dari belakangnya,     

"Apakah kau Master Angele? Apakah kau sedang menunggu kedatangan kapal?" tanya suara orang asing dari belakang.     

Angele berbalik dan melihat seorang pria berjubah putih dan berambut perak sedang tersenyum padanya.     

"Iya, namaku Angele. Maaf, kau siapa?" tanya Angele. Ia tidak mengenal pria itu.     

"Namaku Tymoral. Liliana pernah menolongku beberapa kali. Aku sangat menghormatinya." Tymoral tersenyum.     

"Inilah kali ketiga aku dipilih menjadi seorang pengantar pesan. Tugasku adalah menghubungi negara-negara lain. Jika kau membutuhkan bantuan, katakan saja padaku. Aku memiliki hak untuk memberimu kedudukan bangsawan."     

Sesaat, Angele sempat ragu, namun ia tersenyum untuk menunjukkan rasa terima kasihnya.     

"Terima kasih atas kebaikanmu. Jika aku membutuhkan bantuan, kau akan kuhubungi."     

"Baiklah." Tymoral mengangguk.     

"Negara-negara yang dibangun oleh manusia biasa sangatlah lemah, namun Ksatria Agung dapat menggunakan benda-benda sihir. Berhati-hatilah jika bertarung dengan mereka. Kusarankan kau pergi menghubungi master-mu dan mencari orang-orang dari Bangsawan Dinasti."     

"Bangsawan Dinasti?" tanya Angele. Ia tidak pernah mendengar hal itu.     

"Ah, maaf, aku lupa menjelaskannya." Tiba-tiba, Tymoral mengingat sesuatu, sehingga pemuda itu menjadi gugup. Ia sampai sedikit membungkuk pada Angele.     

Angele ikut membungkuk.     

"Kau tidak melakukan kesalahan yang besar." Angele tidak tahu mengapa Tymoral sehormat itu padanya.     

Tymoral menegakkan tubuhnya dan mulai menjelaskan.     

"Yah, aku tidak tahu kau… Sekarang, akan kujelaskan padamu. Bangsawan Dinasti adalah penguasa dunia ini. Sebagian besar dari mereka adalah bagian dari keluarga kerajaan yang memiliki kekuatan yang besar. Mereka berasal dari para Penyihir tua yang gagal naik peringkat, dan hidup mereka nyaris berakhir, sehingga mereka memutuskan untuk membuat kerajaan sendiri. Beberapa dari mereka berhasil menurunkan pengetahuan mereka pada generasi-generasi baru, sedangkan yang lain gagal, karena sulit sekali bagi para Penyihir tingkat tinggi untuk memiliki keturunan. Sebelum mereka mati, mereka meninggalkan benda-benda sihir yang kuat agar anak-anak mereka bisa terus bertahan hidup dalam peperangan. Anak-anak inilah yang nantinya menjadi anggota pertama Bangsawan Dinasti, sementara Penyihir tanpa keturunan langsung kehilangan negara mereka setelah mereka mati. Hanya Penyihir yang sangat terpelajar dan keturunan raja yang mengetahui hal ini. Aku minta maaf."     

Tymoral berhenti sejenak dan menghela nafas lega.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.