Dunia Penyihir

Negeri Kemakmuran, Nola (Bagian 2)



Negeri Kemakmuran, Nola (Bagian 2)

0Angele meletakkan kantongnya di permukaan danau, sehingga gelembung-gelembung udara mengapung ke permukaan. Danau itu sangat jernih, hingga terlihat ikan-ikan yang berenang melalui tumbuhan yang bergoyang-goyang di dasar danau.     

Riak-riak air bergerak di permukaan danau. Angele melihat seekor ikan perak berukuran sebesar telapak tangan sedang berenang ke arah Angele. Ikan itu berbentuk aneh dan bergigi tajam. Kepalanya datar, seolah ada yang membelahnya. Wajahnya sangat mirip dengan manusia kecil yang putus asa.     

Melihat tangan Angele di dalam air, ikan itu menjadi serakah, sehingga ia melesat cepat untuk menerkam.     

Shing!     

Sebuah jarum perak muncul dari ujung jari telunjuk tangan kanannya dan menembus tubuh ikan itu.     

Ia mengeluarkan ikan itu dari air dan menatapnya dengan teliti.     

Penampilan ikan itu mirip dengan ikan bersisik perak biasa, hanya saja wajahnya terlihat berbeda. Walaupun ikan itu tidak lagi berada di air, dan darah mengucur dari ekornya, ikan itu masih terus bergerak-gerak.     

Tindakan Angele itu menarik perhatian salah satu kelompok yang akan pergi setelah mencuci muka. Seorang pria muda dan seorang wanita dari kelompok di samping api unggun menatapnya. Mereka tertarik dengan sihir yang baru saja ia gunakan.     

Angele melemparkan ikan mati itu ke tanah dan berjalan mendekati orang-orang yang duduk di sekitar api unggun.     

Mereka memiliki simbol yang sama pada pakaian masing-masing. Beberapa dari mereka mengenakan pakaian berburu, sementara sisanya mengenakan terusan dan jubah. Simbol panah putih, yang sepertinya terbuat dari logam, menghiasi bahu kiri mereka.     

Angele melihat sekilas kereta mereka. Ia menemukan simbol panah putih itu pada pintu hitam kereta. Semua benda itu terlihat sederhana namun berkualitas tinggi.     

Melihat Angele mendekat, seorang pria muda segera berdiri. Pria muda itu mengenakan baju kulit berwarna cokelat dan sepatu bot panjang. Sepertinya ia adalah seorang ketua.     

"Ada yang bisa kubantu?" Pria itu bertanya dalam bahasa Anmag, bahasa persatuan di daerah ini.     

Saat melihat Angele, kelima orang itu segera berdiri. Angele melihat mereka sekilas, seraya memeriksa kekuatan mereka dengan bantuan Zero.     

Tiga calon Penyihir tingkat 2 dan 3 calon Penyihir tingkat 3. Mereka membawa berbagai macam senjata seperti pedang dan scimitar.     

"Namaku Green. Ini pertama kalinya aku kesini, bisakah kau memberitahuku tentang Nola yang terkenal sebagai Negeri Kemakmuran ini?" Angele menjawab dalam bahasa Anmag. Ia menggunakan nama palsu yang dibuatnya secara spontan.     

Ia mengayunkan tangannya perlahan, dan sebutir magic stone biasa tiba-tiba muncul di telapaknya. Melihat magic stone di tangan Angele, ketua kelompok itu tersenyum.     

"Tidak masalah. Duduklah di sini."     

Ketua kelompok itu melambaikan tangannya dan menyuruh anggota lain bergeser agar Angele bisa duduk.     

Angele berjalan mendekati api unggun dan duduk di samping mereka.     

"Bisakah kalian memberitahuku tentang organisasi Penyihir di sekitar sini? Aku benar-benar tidak tahu apa-apa."     

Ketua itu duduk di samping Angele dan menunjuk seorang gadis muda yang memakai rok berbahan kulit.     

"Asuna, ceritakan tentang organisasi-organisasi di sekitar sini. Kau tahu banyak tentang organisasi di sini, kan?"     

Gadis itu mengangguk dengan senang, sementara semua anggota lain menggeleng. Sepertinya, gadis itu sangat populer.     

"Baiklah, aku juga butuh uang." Gadis itu menoleh ke arah Angele.     

"Sebenarnya tidak terlalu rumit."     

Gadis itu berdeham untuk membersihkan tenggorokannya?     

"Di Nola, ada tiga organisasi Penyihir besar, yaitu Menara Enam Cincin, Kastil Taring Putih, dan Tebing Burung Ular. Menara Enam Cincin memiliki kekuatan terbesar, sementara Kastil Taring Putih, di Dataran Taring Putih, ada di posisi kedua. Tebing Burung Ular ada di posisi ketiga.     

"Menara Enam Cincin terkenal karena benda-benda sihir dan ramuannya, sementara Kastil Taring Putih adalah organisasi yang paling unik di antara Penyihir Cahaya. Tebing Burung Ular tidak didirikan oleh manusia. Selain ketiga organisasi itu, terdapat beberapa organisasi kecil yang berusaha bertahan dengan spesialisasi mereka. Itulah situasi di antara organisasi sekitar sini."     

"Bagaimana dengan manusia biasa? Kota-kota besar dan kecil?"     

"Tidak ada banyak manusia di sini. Hanya ada calon Penyihir dan anggota keluarga Penyihir. Para Penyihir saling membutuhkan satu sama lain untuk barter, sehingga keberadaan mereka mengubah tempat ini menjadi pusat perbelanjaan. Banyaknya Penyihir di sini membuat tempat ini penuh radiasi, sehingga para manusia harus pergi. Yang tersisa hanyalah orang-orang yang setidaknya memiliki hubungan dengan keluarga Penyihir." Gadis itu menjelaskan.     

"Ada banyak Penyihir dan calon Penyihir dari mancanegara yang masuk ke tempat itu untuk bertukar pengetahuan dan bahan-bahan. Salah satu titik sumber daya terbesar di antara di daerah ini terletak di tengah salah satu negara."     

Angele mengusap dagunya. Akhirnya, ia mengerti situasi saat ini.     

"Jadi, tempat ini dikelola oleh Penyihir dan calon Penyihir?"     

"Benar, Nola adalah pusat negeri ini, yang dikelilingi oleh tempat tinggal para Penyihir. Tempat ini menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari untuk Penyihir."     

Gadis itu mengangguk.     

"Ini untukmu."     

Angele tersenyum dan melemparkan magic stone ke arah gadis itu. Dengan cekatan, gadis itu menangkapnya dan meletakkan magic stone itu di kantongnya.     

"Ah, kalian dari organisasi mana? Maukah kalian memberitahuku?"     

Angele berdiri.     

"Tentu saja. Kami dari Aliran Panah, salah satu dari organisasi kecil di sekitar sini."     

Gadis itu tersenyum     

"Berapa jam perjalanan lagi untuk sampai ke kota?"     

"Sekitar dua sampai tiga jam. Jika kau tidak sedang buru-buru, kau boleh berjalan bersama kami," akhirnya sang ketua angkat bicara.     

"Baiklah, terima kasih banyak."     

Angele mengangguk.     

Mereka berbagi makanan di tepi danau, dan mulai berjalan bersama-sama.     

Semakin banyak orang yang muncul di jalan. Itulah kali pertama Angele melihat orang-orang berjubah biru.     

Ia menatap kelompok itu sambil berbincang-bincang dengan mereka. Sepertinya, seluruh anggota kelompok mereka saling mempercayai. Berbeda dengan Penyihir Kegelapan, orang-orang di sini dapat saling mempercayai dan saling membantu.     

Suasana tempat ini sangat damai.     

"Nola adalah tempat tinggal Penyihir terbesar di daerah perbatasan barat. Kebanyakan Penyihir yang tinggal di sini adalah Penyihir Cahaya. Mereka bertanggung jawab menjaga tempat ini agar selalu aman dan damai."     

Ketua kelompok itu sedang mengendalikan kuda, sementara Angele mengendarai kuda putihnya.     

"Di sini sangat damai..."     

Angele menghela nafas.     

"Iya, tempat ini melarang pertarungan dalam bentuk apa pun, baik untuk seorang Penyihir atau seorang calon Penyihir. Aturan itu ditegakkan oleh ketiga organisasi, sehingga tempat ini akan selalu menjadi tempat perlindungan bagi Penyihir yang ingin melakukan penelitian maupun belajar. Hanya Penyihir Kegelapan dan anggota Perguruan Labirin yang selalu bertarung sepanjang hari, sementara Penyihir lainnya lebih memilih untuk belajar karena membutuhkan waktu lama untuk mempelajari dasar-dasar sihir, tapi sepertinya kau sudah tahu itu." Pria itu menjelaskan.     

Tiba-tiba, seorang pria berkumis menjawab.     

"Kudengar, sebuah kapal hancur di pantai Perguruan Labirin beberapa waktu lalu, sementara Penyihir Cahaya yang mengendalikan kapal itu juga hilang. Inilah berita terhangat tahun ini. Banyak yang mengatakan bahwa para Penyihir Kegelapan-lah pelakunya… Bertarung dengan makhluk sihir saja sangat jarang... Tidak mungkin kami bisa menang melawan Penyihir Kegelapan."     

"Tentu saja… Penyihir Kegelapan selalu berhadapan dengan bahaya, bahkan saat mereka masih menjadi calon Penyihir. Kami, Penyihir Cahaya, hanya fokus belajar, kecuali Pemburu Penyihir, sementara Penyihir Kegelapan hanya memedulikan kekuatan. Setiap hari, selalu ada calon Penyihir yang mati di organisasi Penyihir Kegelapan."     

Seorang pria paruh baya menghela nafas.     

"Kebanyakan calon Penyihir Kegelapan itu gila. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan mereka lakukan setelah menjadi Penyihir resmi..." Gadis itu cemberut. "Sudah pasti kita lebih terpelajar ketimbang Penyihir Kegelapan yang barbar itu."     

Angele tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya mendengarkan mereka dan menyunggingkan senyum. Dari perbincangan mereka tentang Nola, Angele belajar berbagai macam hal.     

Pembicaraan mereka membuatnya sadar bahwa ia hanya melihat sisi gelap dunia Penyihir. Menurut informasi dari para calon Penyihir itu, kebanyakan wilayah berada di bawah kendali Penyihir Cahaya, sehingga tempat-tempat itu relatif aman.     

Nola, Perguruan Labirin, dan Negeri Penyihir Kegelapan, semuanya berada di perbatasan barat.     

Ukuran benua tempat ini jauh lebih besar dari bayangan Angele.     

"Jadi, setelah menjadi calon Penyihir, orang-orang yang tinggal di sini harus bergabung dengan salah satu organisasi, sebelum melanjutkan mempelajari bidang-bidang yang mereka kuasai? Aku hidup di tempat terpencil bersama guruku, dan inilah kali pertama aku mempelajari dasar-dasar Organisasi Penyihir," kata Angele dengan tenang.     

"Iya." Gadis itu mengangguk. "Di daerah ini, semakin banyak program dan riset yang dilakukan suatu organisasi, maka organisasi itu akan menjadi semakin kuat. Saat ini, Menara Enam Cincin adalah organisasi terkuat. Lima tahun lalu, ada angin topan besar yang bergerak menuju Kota Cincin Perak, namun aku menyaksikan Penyihir dari Menara Enam Cincin menangkal angin topan itu dengan mudahnya. Organisasi itu memiliki badan khusus untuk mencegah bencana alam."     

"Apa? Ada Penyihir yang berbakat dalam menghalau bencana alam? Sekuat apa mereka?" tanya Angele dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Mereka pasti lebih lemah ketimbang Penyihir yang berbakat dalam bertarung..." Gadis itu memutar bola matanya.     

"Ah, selain itu, Menara Enam Cincin memiliki badan perburuan khusus, yang terdiri dari anggota-anggota spesialis membunuh dan bertahan. Merekalah satu-satunya pihak yang bisa bertarung melawan Penyihir Kegelapan terkuat."     

"Badan perburuan?"     

Angele mengingat informasi itu.     

Penyihir Cahaya tidak tertarik dengan pertarungan. Sepertinya, mereka mengira bahwa mereka telah berhasil membuat tempat yang ideal, dengan bantuan badan pemburu sebagai polisi dan tentara. Mereka menganggap bahwa Penyihir Kegelapan hanyalah teroris dan penjahat yang tak berpendidikan.     

Angele berpikir selama beberapa saat. "Tapi, bagaimana kalau ada Penyihir Kegelapan yang menyamar menjadi Penyihir Cahaya dan menyusup ke Nola? Bukankah itu akan sangat berbahaya?"     

"Tidak apa-apa, ada lebih banyak Penyihir Cahaya ketimbang Penyihir Kegelapan di sini. Penyihir Kegelapan boleh tinggal di sini asalkan mereka mengikuti aturan, namun ahli Nekromansi berbau busuk, sehingga mereka tidak boleh masuk... Lagipula, badan pemburu juga punya beberapa anggota Penyihir Kegelapan. Tidak masalah." Gadis itu menjelaskan.     

"Menarik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.