Dunia Penyihir

Keterlibatan (Bagian 2)



Keterlibatan (Bagian 2)

0Angele memicingkan matanya dan melihat pria itu berjalan keluar dari kamarnya.     

Pria itu benar-benar berbeda dengan saat pertama kali ia naik ke kapal dulu. Sekarang, aura-nya sangat mirip dengan pria yang bertarung dengan macan kumbang di hutan dulu. Pria itu menyembunyikan kekuatan mental aslinya dengan cara tertentu. Alasannya melakukan itu sangatlah jelas.     

"Kau sudah mencapai Tingkat Cairan, ya?" tanya Angele dengan santai.     

"Namaku Calello." Pria itu membuka tudungnya dan menunjukkan wajahnya pada Angele.     

Calello berpenampilan seperti pria paruh baya pada umumnya. Kulitnya pucat, dan tatapannya tajam. Rambut pendeknya yang berwarna hitam sangat berantakan. Matanya bersinar hijau muda.     

"Aku sudah mencapai Tingkat Cairan lima tahun lalu. Kau dari Ramsoda, kan? Jika kau berikan kedua mayat itu padaku, aku tidak akan menyakitimu. Lagipula, aku tidak ingin berurusan dengan organisasimu." Calello mengedikkan bahunya.     

Angele mengernyitkan alisnya. "Tapi, matamu berkata lain."     

Tiba-tiba, ia berbalik.     

Klang!     

Angele menangkis pedang besar di belakangnya dengan pedang crossguard-nya.     

Bayangan hitam aneh yang berbentuk seperti minotaur menyerangnya. Tidak terlihat wajah dan tubuhnya; hanya terlihat sepasang mata merah darah yang menatap Angele. Minotaur itu memegang pedang besar dengan kedua tangannya dan hendak menyerang lagi.     

Angele mundur selangkah, tapi ia menyadari bahwa ternyata kakinya telah terjebak sesuatu.     

Ia menunduk dan melihat sulur-sulur berwarna hijau tua mengikat kakinya. Ia tidak tahu kapan Calello menggunakan mantra tersebut.     

Angele pun terkejut dan segera menendang sulur-sulur itu, namun pergerakannya melambat sesaat, sehingga minotaur itu menggunakan kesempatan itu untuk menyerang Angele dengan pedang besarnya.     

Cairan logam menyembur dari tubuh Angele dan membentuk perisai di depannya.     

Duar!     

Pedang itu menghantam perisai Angele dengan kerasnya, hingga lantai kapal di bawah kaki Angele menjadi berlubang.     

Angele melemparkan perisainya ke bawah kakinya sebelum melompat keluar dari lubang dan menerjang Calello. Walaupun serangan sang minotaur sudah ditangkisnya, serangan itu terlalu kuat, sehingga membuat Angele terluka dan memuntahkan darah.     

Calello membentangkan tangannya dan tersenyum.     

Dua bilah pedang melengkung berwarna merah jambu muncul pada masing-masing tangannya. Kedua pedang itu bersinar terang seperti solder yang telah dipanaskan.     

Klang!     

Mereka saling bertukar serangan sebelum akhirnya terpukul mundur. Angele telah menyerang pedang Calello dengan pedang crossguard-nya, namun ia tetap gagal melukai Calello.     

Angele mengubah wujud pedangnya, dan tepi pedang itu berubah menjadi jarum tajam yang siap menusuk jantung Calello.     

Pada saat yang bersamaan, ia melemparkan jarum kecil untuk menyerang punggung Calello. Jarum kecil itu melesat seperti kilat hitam yang siap menusuk punggung lawannya itu.     

Calello mengayunkan pedangnya ke depan dengan tangan kanannya, sehingga memaksa Angele untuk mundur. Penyihir itu sama sekali tidak berusaha menghindar. Ia justru membiarkan jarum Angele menusuk punggungnya. Terdengar suara seperti sesuatu sedang menabrak pohon.     

"Hanya itu kemampuanmu?" Calello berdiri dan terus mengejek Angele.     

"Kau sangat mengecewakan, Penyihir Ramsoda!"     

Duar!     

Lagi-lagi, minotaur itu menyerang, tapi Angele berhasil menangkisnya. Namun, cederanya membuat Angele semakin melemah, sehingga ia tidak mampu menahan serangan sang minotaur dan terpukul mundur.     

Tidak terpengaruh dengan hinaan Calello, Angele tetap tenang dan memandang penyihir itu dengan dingin.     

Ia mengangkat tangan kirinya dan mengarahkannya ke minotaur itu.     

Pola sayap hitam di telapak tangannya bergerak dan bergetar. Suara aneh seperti campuran teriakan wanita dan kicauan burung bergema di seluruh kabin.     

Gelombang yang meliuk-liuk muncul di sekitar Angele dan menyebar ke segala arah. Serangan itu membuat sang minotaur berhenti bergerak karena lumpuh, sementara pandangan Calello menjadi tidak fokus karena terkena serangan itu.     

Angele menurunkan tangan kirinya.     

"Aku terpaksa harus memakai signet ini..." gumamnya sambil menunjuk ke arah Calello dengan tangan kirinya.     

Partikel-partikel energi berwarna merah berkumpul di depan telapak tangannya dan berubah menjadi bola api seukuran kepala manusia. Bola api itu berputar-putar dan mencipratkan bara api kemana-mana, sehingga tangan Angele terlihat seakan sedang terbakar.     

"Bola Api Tingkat Rendah!" Angele mendorong bola itu ke depan.     

Bola itu terbang ke arah Calello yang masih tidak bergerak, hingga meninggalkan jejak garis berwarna merah di udara. Di udara, bola api itu mengecil dan berubah menjadi bola kristal merah seukuran kepalan tangan.     

Duar!     

Bola kristal itu berhasil mengenai Calello, sehingga seluruh tubuhnya terbakar. Kekuatan serangan itu nyaris melubangi kapal.     

"AH!" Saat merasakan kesakitan yang amat sangat, akhirnya Calello menyadari apa yang baru saja terjadi.     

"Teriakan Banshee! Dari mana kau mendapatkan sihir itu?!" teriaknya dengan marah dari balik api yang terus membakar tubuhnya.     

"Yah, sebenarnya ini adalah Teriakan Harpy. Menurut legenda, para Harpy dapat menarikmu ke neraka dan mengisi seluruh hatimu dengan keputusasaan." bisik Angele dengan lirih.     

"Pertarungan ini sudah selesai, Calello. Kekuatan serangan Bola Api Tingkat Rendah milikku jauh lebih kuat ketimbang sihir penyerang pada umumnya."     

Angele menatap Calello, yang menderita karena jilatan kobaran api dari sihirnya. Sebelumnya, ia telah menyimpan sihir Bola Api Tingkat Rendah yang telah dimodifikasi dan menggunakannya tepat setelah memakai signet-nya. Itulah satu-satunya alasan mengapa ia mampu memenangkan pertarungan ini.     

Saat memperkuat sihir itu, ia hanya fokus pada kekuatan saja, sehingga ia membutuhkan setidaknya lima menit hanya untuk mengingat dan menggunakan pola sihirnya. Itulah mengapa cara terbaik menggunakan sihir itu adalah menyimpannya di dalam chip dan menggunakannya secara langsung saat keadaan mendesak.     

Walaupun kekuatan mental dan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan Bola Api Tingkat Rendah membuat sihir itu tidak praktis, sihir itu memiliki kekuatan serangan sekitar 40 derajat jika sasarannya langsung terkena tembakan.     

Efek signet yang dibuatnya jauh lebih kuat ketimbang perkiraannya, hingga mampu membuat seorang Penyihir tingkat Cairan menjadi lengah selama setidaknya lima detik. Tanpa signet itu, akan sulit sekali bagi Angele untuk melancarkan serangan dadakan.     

Dalam lima detik saja, jalannya sebuah pertarungan bisa berubah. Kekuatan darah kuno sangatlah mengerikan, sehingga Angele memutuskan untuk menghemat penggunaan signet itu. Signet itu hanya bisa digunakan lima kali saja.     

Minotaur itu berubah menjadi asap hitam dan menghilang.     

Calello berusaha memadamkan api itu seraya mengayun-ayunkan pedangnya agar Angele tidak mendekat.     

Angele tidak percaya jika pria itu masih hidup. Tubuhnya telah terbakar hingga kulitnya menghitam, dan asap hijau membumbung tinggi dari kulitnya.     

"Kau... Kau akan menyesal!" Calello bersandar di dinding membentak Angele dengan suara yang parau.     

"Aku akan kembali..." Tiba-tiba, tubuhnya berubah menjadi kepingan daging hitam, sebelum meleleh menjadi cairan lengket berwarna hitam dan menghilang. Dalam beberapa detik, Calello menghilang dari kapal itu.     

Angele tidak terkejut melihat pemandangan itu. Ia segera berlari ke atas dek dan melihat lautan.     

Beberapa ratus meter dari kapal, seekor paus putih muncul, nyaris bersamaan dengan munculnya asap hitam di punggung hewan tersebut. Asap hitam itu menggumpal dan dengan cepat berubah kembali menjadi wujud Calello.     

Angele segera menciptakan sebilah busur perak di tangan kirinya dan senar perak di tangan kanannya.     

'Menghitung arah angin...'     

'Memperbaiki kekuatan serangan...'     

'Mensimulasi... Simulasi selesai. Kemungkinan menembak sasaran: 98.15%'     

Dengan titik-titik cahaya biru yang berkelap-kelip di depan matanya, ia mengikatkan tali senar itu pada busurnya dan menarik busur itu kuat-kuat. Sebuah panah logam perak dengan ujung yang membara pun muncul pada busur itu.     

SHING!     

Panah itu menghilang, membentuk kilatan merah di udara, sebelum akhirnya menusuk Calello tepat pada jantungnya.     

Dengan panah berapi yang menusuk dadanya, Calello kembali terbakar. Pria itu jatuh berlutut di punggung paus itu sambil berteriak kesakitan.     

"Tidak!" Ia berteriak dengan putus asa. Suaranya seperti singa yang hampir mati.     

Angele kembali memuntahkan darah. Ia menatap tubuh Calello yang meledak dan menjadi keping-keping daging membara yang terjatuh ke lautan.     

Angele meletakkan tangannya pada pagar di tepi kapal dan berjalan perlahan kembali ke kabinnya. Ia telah menggunakan seluruh mana-nya, termasuk mana yang disimpannya di dalam chip. Namun, ia masih memiliki sedikit kekuatan mental. Sepertinya, menggunakan signet itu menimbulkan efek samping. Hanya bangsa Harpy yang memiliki pertahanan untuk tidak melihat halusinasi. Walaupun Angele-lah yang melepaskan serangan ilusi, sebagian organnya tetap terluka juga karena serangan itu.     

"Penyihir Kegelapan Tingkat Cairan... Jika saja ia lebih hati-hati, aku pasti sudah mati sekarang." Angele menggeleng dan tersenyum kecut. Ia membawa kedua mayat Penyihir Cahaya itu ke dalam kamar kosong dan menyebarkan energi untuk berjaga-jaga. Setelah semuanya beres, Angele berbaring di tempat tidurnya.     

'Organ tubuhku terluka, dan aktivitas sel-ku berkurang. Apa sebenarnya minotaur tadi itu? Aku merasa seperti bertarung dengan Ksatria Agung.' Angele menatap hologram biru yang berbentuk tubuhnya.     

Beberapa baris informasi tertulis di samping hologram itu.     

Pada baris terakhir, tertulis 'Satu bulan', yang menandakan perkiraan waktu pemulihan tubuhnya.     

'Aku sudah memeriksa barang bawaan kedua Penyihir Cahaya itu, namun tidak ada yang menunjukkan identitas atasan mereka. Aku yakin bahwa mereka berasal dari organisasi yang sama, karena mereka memiliki Mantra Pasif yang sama. Aku tidak sempat memeriksa jubah Calello, namun mengapa organisasinya mengirim seorang Penyihir Tingkat Cairan hanya untuk membunuh dua Penyihir Cahaya yang tidak pernah bertarung... Apa yang kuhadapi kali ini...'     

Angele menghela nafas dan berbaring.     

Pertarungan itu membuatnya sadar bahwa walaupun signet-nya dapat membantu melawan Penyihir Tingkat Cairan, ia harus tetap lebih hati-hati. Jika saja Calello lebih serius, sekarang ia pasti sudah mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.