Dunia Penyihir

Keterlibatan (Bagian 1)



Keterlibatan (Bagian 1)

0"Dua botol Air Suci Naga. Kita pasti menang," bisik Francis.     

Mereka saling pandang dengan penuh percaya diri, lalu mereka menjatuhkan kedua botol kristal dari tangan mereka.     

Krak!     

Kedua botol itu tidak pecah, namun tutupnya terlepas, sehingga cairan transparan menggenang di atas dek.     

Beberapa detik kemudian, cairan itu terpisah menjadi dua kubangan kecil. Kedua kubangan itu memantulkan langit dan awan seperti dua cermin.     

Tiba-tiba, sebuah tangan besar, basah, dan transparan muncul dari kubangan itu. Tangan itu berpegangan pada lantai dek. Kedua kubangan itu seperti pintu yang mengarah ke neraka yang tak berujung.     

Kedua kubangan itu terhubung ke dunia lain, dan menjadi pintu bagi dua orang pria berbadan tinggi untuk naik ke atas dek.     

Kedua pria itu memiliki tinggi sekitar tiga meter, dengan tubuh air yang transparan dan sepasang antena di kepala mereka. Kedua antena itu terlihat seperti topi sinterklas yang aneh.     

Kedua pria itu tidak memiliki mata, hidung, dan mulut. Mereka berdiri di depan kedua Penyihir Cahaya sambil menggerakkan kepalanya, seakan mereka mampu melihat.     

Francis dan Beyonce mundur selangkah, kemudian mereka saling berdiskusi selama beberapa saat.     

"Bunuh! Bunuh pria itu!" Perintah Beyonce dengan lirih seraya menunjuk ke tangga kapal.     

Menyadari bahwa akan ada masalah, para calon Penyihir segera kembali ke kabin masing-masing. Hanya para pelaut yang menatap kedua Penyihir Cahaya dan kedua pria transparan itu dengan penuh rasa ingin tahu.     

Mendengar perintah Beyonce, kedua manusia air itu cepat-cepat berjalan masuk dan menuruni tangga.     

Kedua makhluk itu mencipratkan air kemana-mana saat mereka berjalan, dan meninggalkan jejak berupa genangan air.     

Sesampainya di depan kabin Angele, mereka mengangkat kepala masing-masing dan berhenti berjalan. Bagian tengah wajah mereka retak-retak, sehingga memunculkan tembakan air bertekanan tinggi.     

Duar!     

Kedua tembakan bertekanan tinggi itu menabrak pintu, sehingga menghasilkan suara seperti dua pilar besi yang saling bertabrakan. Pintu kayu itu meledak, dan kepingan-kepingan kayu tajam itu terlempar ke dalam ruangan. Namun, sepertinya ada sesuatu yang menghentikan tembakan air dan kepingan kayu itu.     

Setelah beberapa detik, tembakan air itu berhenti. Kedua Penyihir Cahaya itu pun akhirnya dapat melihat apa yang sedang terjadi di dalam kamar itu.     

Sebuah perisai perak melayang di tengah ruangan. Permukaannya basah karena air, sehingga memantulkan cahaya matahari yang sangat terang dari jendela kamar itu.     

Setelah menangkis tembakan air dan kepingan-kepingan kayu, perisai itu meleleh dan terserap masuk ke tangan Penyihir di belakangnya. Ruangan itu sangat berantakan. Pecahan kaca dan logam tercecer di mana-mana, dan beberapa gelas beker logam berguling di lantai yang berselimut kabut putih.     

Seorang pria berjubah hitam sedang berdiri di tengah kamar itu.     

Pria muda berbadan kekar dan berambut cokelat itu sedang memegang sebuah tabung reaksi berisi cairan biru.     

Cahaya emas matahari membuat tabung reaksi itu berpendar dengan cahaya biru yang aneh.     

Krak!     

Tiba-tiba, garis-garis retakan halus yang berbentuk seperti sarang laba-laba memenuhi permukaan tabung itu. Tabung itu tidak mampu menahan kekuatan serangan kedua Penyihir Cahaya.     

Css!     

Cairan biru di dalam tabung itu berubah menjadi asap biru yang merembes keluar melalui retakan-retakan tersebut, sebelum akhirnya menghilang di udara.     

Angele tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Ia memandang tabung reaksi yang pecah itu selama beberapa saat, sebelum akhirnya berbalik.     

"Matilah kalian berdua!" Angele berteriak sambil menatap kedua Penyihir Cahaya itu dengan sinisnya.     

Tabung kaca itu akhirnya pecah berkeping-keping setelah Angele meremasnya dalam amarah. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah kedua Penyihir Cahaya di depan pintu.     

Cairan perak perlahan keluar dari tubuhnya dan berubah menjadi benang-benang logam yang tak terhitung jumlahnya.     

Shing!     

Ujung-ujung benang perak itu berubah menjadi jarum. Setelah Angele mengayunkan tangannya, semua benang itu terbang ke arah kedua Penyihir Cahaya dan kedua manusia air itu dari segala arah.     

Kedua Penyihir Cahaya itu berdiri di depan pintu dengan ekspresi panik.     

"Tunggu, ini tidak mungkin! Air Suci Naga akan membunuh semua makhluk hidup yang terkena sentuhannya! Ada apa ini?!" Wajah Francis menjadi pucat, dan ia terus mundur.     

Beyonce berdiri di samping Francis sambil menggerakkan tangannya dan menggumamkan mantra versi pendek.     

Roar!     

Kedua manusia air itu meraung dan mencoba menangkap benang-benang di udara dengan kedua tangan mereka.     

Tubuh mereka semakin mengecil, sementara benang-benang logam itu meleleh setelah bersentuhan dengan Air Suci Naga.     

Dalam beberapa detik, ukuran kedua manusia air itu menjadi separuh dari ukuran asli mereka, sebelum akhirnya menghilang dan berubah menjadi dua kubangan kecil.     

Sementara benang-benang yang tersisa masih terbang ke arah kedua penyihir jubah putih.     

Francis sudah sampai di dinding di ujung lorong. Tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi. Beyonce melemparkan sebuah bola air berwarna biru seukuran kepala ke arah Angele, namun serangan itu berhenti di tengah jalan karena ditangkis oleh perisai perak, sehingga bola itu terjatuh ke lantai dan menghilang.     

"Beyonce... Kita dalam masalah besar." Francis tersenyum kecut, dan wajahnya pucat.     

Beyonce mundur selangkah. Ia berdiri di samping Francis dan memunculkan sebuah perisai air berwarna biru di depannya. Perisai bertekstur seperti batu safir itu menangkis sebagian benang-benang perak Angele.     

Benang-benang itu tidak berhenti dan terus menyerang permukaan perisai, seakan-akan sedang menggergaji perisai itu. Beyonce terus berusaha memperbaiki perisainya dengan menggunakan partikel energi air.     

Waktu terus berjalan, dan Beyonce semakin kelelahan. "Apa-apaan ini?! Aku sama sekali tidak mengenal sihir yang ia gunakan! Jika ia mau, ia bisa saja membunuh semua penumpang kapal ini!"     

Krak!     

Perisai mereka pecah, dan kepingan-kepingannya terjatuh ke tanah.     

Darah mengucur dari mulut, hidung, mata, dan telinga kedua Penyihir itu, yang menunjukkan bahwa mereka sudah mencapai batas kekuatan mental mereka dan tidak lagi dapat mempertahankan perisai itu. Anehnya, benang-benang perak itu pun berhenti menyerang mereka dan kembali memasuki tubuh Angele.     

Angele berjalan maju dan menendang perut Beyonce.     

Buak!     

Beyonce mengerang kesakitan dan menabrak dinding. Wanita itu berusaha berdiri, namun gagal, dan akhirnya ia pingsan di lantai.     

"Bagaimana kalian mau mengganti hasil kerja kerasku?" Angele memandang Francis. Berhari-hari telah dihabiskannya hanya untuk meramu ramuan itu, namun kedua Penyihir Cahaya itu menyerang kamarnya dan menghancurkan hasil kerja kerasnya.     

Setelah berhari-hari, akhirnya ia berhasil melalu tahap akhir, namun tabung hasil kerja kerasnya pecah saat ia masih tenggelam dalam kegembiraannya, sehingga ia menjadi sangat geram.     

Kedua Penyihir Cahaya itu tidak lagi bisa bertarung. Setelah Angele menghancurkan perisai Mantra Pasif mereka dan menghabiskan kekuatan mental mereka. Mereka membutuhkan beberapa tahun untuk bisa kembali pulih.     

Francis gemetar ketakutan.     

"Kami... Kami tidak bermaksud..."     

Angele tertawa sinis, mengangkat tangan kanannya, dan menciptakan sebilah pedang crossguard.     

Tanpa ragu, ia menusuk dada Francis.     

"Penyihir Cahaya, ya?" Angele menarik pedangnya dari dada Francis. Darah yang melumuri pedang itu menetes ke lantai.     

"Kapan terakhir kalinya kalian bertarung di medan pertarungan sesungguhnya?"     

Francis memegang luka itu dengan tangannya, namun ia terjatuh ke tanah dan mati sebelum sempat menjawab. Darah Francis membentuk genangan kecil di bawah tubuhnya dan mengotori sepatu bot Angele.     

Angele berbalik dan menatap Beyonce. Wanita itu masih tak sadarkan diri, dan matanya tergulung ke atas. Angele mencoba menepuk wajah Beyonce. Ia ingin menanyakan beberapa hal, namun wanita itu tidak bangun juga, sehingga ia memutuskan untuk menghabisi wanita itu. Ia meletakkan tangannya di leher wanita itu dan mencekiknya.     

Angele menjatuhkan tubuh wanita itu ke lantai dan memandang ke arah tangga. Sepertinya, kedua Penyihir Cahaya itu sangat percaya diri, hingga mereka tidak memanggil bantuan.     

Angele telah menggunakan potensi maksimal Sihir Logam-nya beserta separuh dari seluruh mana-nya untuk mengendalikan sihir bernama Benang Perak itu. Ia menciptakan sihir itu saat berusaha memperkuat perlindungan Sihir Logam-nya. Benang itu dibuatnya dengan campuran berbagai macam logam langka. Saat ini, logam itu adalah logam terkuat yang dimilikinya.     

Benang-benang yang dihasilkan dari sihir itu sangat keras, elastis, dan konduktif, sehingga dapat membantu Angele menghemat mana saat ia mengucapkan mantra. Namun, ia telah menghabiskan banyak waktu untuk membuat logam itu. Ia juga telah bereksperimen berkali-kali hanya untuk mengetahui persentase dan jenis logam yang harus ia gunakan.     

Dalam pertarungan ini, ia telah menciptakan terlalu banyak benang logam untuk menyerang kedua manusia air beserta perisai pelindung kedua penyihir itu, sehingga separuh mana-nya habis dalam satu menit saja.     

"Aku tahu bahwa kau ada di sini. Keluarlah," kata Angele dengan santai. Ia mengibaskan pedangnya, sehingga darah terciprat ke lantai kapal.     

"Hebat sekali..." Seorang pria berjubah hitam bertepuk tangan dan berjalan keluar dari sebuah kabin. Ia tersenyum lembut seraya menatap Angele dengan sepasang mata hijau terangnya.     

"Apa kau masih punya mana yang tersisa setelah membunuh dua Penyihir Cahaya itu? Berikan kedua mayat itu, dan akan kulepaskan kau. Bagaimana?" Suara pria kurus itu sangat lemah, namun perkataannya menggema di sekitar telinga Angele.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.