Dunia Penyihir

Insiden (Bagian 2)



Insiden (Bagian 2)

0Di kabin lantai bawah.     

Seorang pria kurus berbalut jubah hitam sedang duduk bersila di tempat tidur. Tiga butir manik-manik putih bersinar dan berputar-putar di depan mulutnya. Manik-manik itu melepaskan kilatan cahaya putih tepat ke arah lubang hitung pria itu setiap beberapa menit.     

Tiba-tiba, pria itu membuka matanya. Ia merasakan sesuatu yang aneh. Ia menarik nafas, sehingga ketiga manik-manik itu memasuki lubang hidung kirinya. Satu-satunya sumber cahaya di ruangan itu pun menghilang.     

Ctak!     

Pria itu menjentikkan jarinya, dan lampu minyak di mejanya pun menyala, sehingga cahaya kuning yang redup menerangi ruangan itu..     

"Ada apa ini? Ada yang salah," bisiknya.     

"Aku harus lebih berhati-hati. Ada banyak sekali Penyihir di kapal ini..." Ia mengusap dagunya dan mulai berpikir.     

Cahaya redup menerangi daerah di sekitar pintu, dan seekor semut perak kecil menampakkan dirinya.     

Semut itu berhenti setelah memasuki pintu itu, kemudian ia menggerakkan antenanya beberapa kali dan kembali menghilang.     

Pria itu telah menyadari keberadaan semut tersebut, namun ia pura-pura tidak melihatnya dan terus menggumamkan mantra.     

"Penyihir Kegelapan itu berbahaya... Aku pernah melihatnya membunuh beberapa manusia biasa tanpa ampun. Kuharap tidak ada kejadian aneh dalam perjalanan ini..."     

Beyonce memuntahkan darah ke lantai, sehingga bau amis memenuhi seluruh ruangan     

"Seseorang mencoba menyerangku dengan menggunakan semut-semut kita!" Wajah wanita itu menjadi pucat, dan darah menetes dari dagunya.     

Ekspresi Francis menjadi serius. "Aku baik-baik saja. Si jubah hitam yang naik lebih dulu juga tidak melakukan apa-apa."     

"Jadi, ini adalah ulah jubah hitam yang kedua. Dia mencoba menyerangku." Nafas Beyonce terengah-engah.     

Tiba-tiba, Francis menoleh dan melihat ke arah pintu.     

"Siapa di sana!" Pria itu mengangkat tangannya dan menembakkan sebuah sinar partikel energi berwarna hijau. Namun, semua partikel itu menghilang setelah mencapai pintu.     

Sebuah tengkorak transparan muncul dan melayang di udara sambil tertawa.     

"Matilah!" Teriak tengkorak itu dengan suara parau. Akhirnya, Beyonce dan Francis mengenali mantra itu.     

"Itu adalah Penangkap Jiwa! Sihir Nekromansi! Sial..."     

Duar!     

Sebelum Francis selesai berbicara, tengkorak itu meledak. Ruangan pun menjadi penuh awan gelap yang beracun.     

Beyonce, yang berada lebih dekat dengan inti ledakan itu, diselimuti banyak awan gelap, karena ia tidak sempat menggunakan medan pelindungnya.     

"Ah!" Wanita itu berteriak kesakitan. Tiba-tiba, ada angin kuat yang berusaha meniup dan mengusir awan itu, namun awan itu terus mengepung tubuhnya.     

Awan itu mengikis kulit Beyonce, sementara penyihir itu terus berusaha menggunakan medan pelindungnya. Tidak lama kemudian, sebuah bola api merah yang diciptakan Francis menghantam awan gelap itu dan meledak di udara.     

Asap ledakan itu membumbung tinggi dan menghilangkan asap beracun dari tengkorak itu. Mereka berdua terus terbatuk-batuk selama beberapa menit.     

"Bangs*t! Ini pasti perbuatan si Penyihir Kegelapan berambut cokelat itu! Ia ingin membunuhku!" teriak Beyonce dengan geram.     

"Kita harus membunuhnya. Apa kau punya rencana?" kata Francis dengan serius.     

"Penyihir itu membunuh salah satu semutku. Ia juga sudah mencoba membunuhku! Kau lihat kan, Francis!" Beyonce mulai berteriak-teriak seperti orang gila.     

Akhirnya, asap itu menghilang. Wajah Beyonce terluka parah, dan darah mengucur dari mata kirinya.     

"Berani sekali ia mencoba membunuh seorang Penyihir resmi?! Akan kuhukum dia!"     

Sementara itu, Angele tidak tahu bahwa ada dua orang yang sedang mencoba membunuhnya.     

Ia sedang berkonsentrasi membuat ramuan barunya, sehingga ia tidak terlalu mempedulikan bahaya yang dialami dua Penyihir Cahaya itu.     

Angele menyerang semut itu dengan Signet-nya sebagai peringatan, tidak tahu serangan itu membuat kedua Penyihir Cahaya terluka parah.     

Sebenarnya, Angele tidak membuat ramuan jenis baru, tapi ia hanya memodifikasi sebuah resep ramuan dan menambahkan beberapa efek spesial. Ia ingin menambahkan efek ramuan lain pada resep ramuan Suara Hantu. Ia menambahkan kekuatan getaran gelombang suara dan membuat ramuan itu menjadi teknik sihir baru.     

Dengan kata lain, ia sedang melatih kekuatan tubuhnya.     

Lagi-lagi, Angele telah mencapai batas atas genetiknya, sehingga ia harus menggunakan metode lain untuk meningkatkan kekuatan. Ia adalah Penyihir dengan gaya tarung jarak dekat, sehingga ia harus terus memperkuat Sihir Logam-nya agar bisa bertarung dengan lebih efektif.     

Angele menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat ramuan itu sebelum naik ke kapal, namun ia harus mengganti bahan langka dengan bahan yang mudah ditemukan, karena Marua tidak memiliki banyak sumber bahan sihir.     

Dalam satu bulan, kapal itu akan sampai ke dermaga tujuannya. Ia tidak ingin membuang-buang waktu.     

Angele telah selesai melakukan perhitungan dan mengumpulkan informasi beberapa waktu lalu. Sekarang adalah waktunya untuk menyiapkan percobaan itu.     

Lima hari kemudian, Angele meletakkan salah satu tabung reaksi ke rak logam dengan hati-hati.     

Di depannya, terdapat sebuah meja perak. Berbagai macam kotak logam dan tabung reaksi kaca berjajar rapi di atasnya.     

Di dalam kotak-kotak itu, tersimpan berbagai macam tanaman, gel, dan ramuan. Entah bagaimana, beberapa botol ramuan itu mendidih walau tidak dipanaskan. Ramuan itu mengeluarkan asap berbau seperti kulit hewan.     

Angele menatap semua peralatannya sambil mengusap keringat di dahinya dengan saputangan putih.     

"Semua bahan ini… hanya untuk dua kali percobaan… Kuharap kali ini aku berhasil," gumamnya seraya menggeleng dan fokus ke eksperimennya.     

Ia mengambil sebuah gelas beker logam berwarna hitam dan memasukkan bahan-bahan ke dalam gelas itu secara berurutan. Dengan bantuan Zero, ia dapat mengukur berat bahan-bahan tersebut sambil menggumamkan mantra.     

Tanaman herbal berwarna-warni dicampurkan dan dijadikan bubuk.     

Angele mengambil sebuah tabung reaksi yang berisi cairan merah, lalu ia meneteskan cairan itu ke dalam gelas beker dengan hati-hati.     

DUAR!     

Ombak besar berdebur menabrak kapal, sehingga seluruh kabin itu pun bergetar.     

Angele mengernyitkan alisnya dan melihat ke luar jendela.     

"Sialan, hampir saja tumpah," ia mengumpat perlahan. Ia menggunakan peralatan logam agar tidak perlu memecahkan terlalu banyak alat.     

Ia menatap bahan-bahan di depannya. Kebanyakan bahan-bahan itu adalah pemberian Dark Emblem, sehingga ia tidak ingin membuang-buang bahan itu hanya karena kecerobohannya.     

Seiring banyak bahan yang ditambahkan, campuran bahan-bahan di dalam gelas beker itu bercampur menjadi cairan lengket yang berwarna gelap dan bertekstur seperti minyak tanah.     

Angele mengaduk bahan-bahan itu dengan sebatang pengaduk kaca, lalu ia memasukkan cairan itu ke dalam sebuah tabung reaksi dengan hati-hati.     

Saat masuk ke tabung reaksi, cairan itu mengecil, hingga berubah dari cairan sebanyak satu gelas beker penuh menjadi separuh tabung reaksi.     

Puas melihat hasil itu, Angele mengangguk dan menggumamkan mantra lagi. Beberapa titik cahaya hijau muncul di ujung jarinya. Ia meletakkan jari itu ke dinding tabung itu.     

Cairan dalam tabung itu mulai mendidih, dan asap pekat keluar dari dalam tabung itu.     

Perlahan-lahan, cairan itu berubah dari hitam menjadi biru. Itulah tahap terpenting dalam percobaan ini.     

Cahaya keemasan menyinari seluruh lautan, hingga air dan kapal menjadi hangat. Angin dingin pun bertiup. Beberapa lumba-lumba besar melompat keluar dari sisi kapal dari waktu ke waktu.     

Dua orang Penyihir Cahaya berbisik-bisik di tepi dek kapal seraya melirik para calon Penyihir di samping tangga.     

"Bagaimana menurutmu? B*jingan itu sibuk meramu seharian," tanya Beyonce dengan santai.     

"Dia selalu mengurung diri di kamarnya. Aku hanya melihatnya saat makan malam di ruang makan." Francis mengangguk.     

"Hari ini pasti adalah hari yang penting untuknya, hingga ia tidak makan malam. Benda-benda yang kutinggalkan di depan kabinnya sangat membantu. Beberapa hari ini, aku mendeteksi pergerakan energi yang sangat kuat. Sepertinya, ia sedang fokus membuat ramuannya itu."     

"Kau siap? B*jingan itu tidak bisa melakukan hal lain saat membuat ramuan. Sepertinya, kita harus bergerak hari ini juga." Beyonce meregangkan punggungnya.     

"Kita harus mencari waktu yang tepat. Jika tidak, kita akan dapat masalah."     

"Jangan khawatir. Aku hanya takut pada sihir penyerang para Penyihir Kegelapan itu. Kita harus berhati-hati." Francis menyarankan.     

"Dan, apa kau yakin bahwa itu benar-benar serangannya? Aku memeriksanya kembali akhir-akhir ini. Aku merasa ada yang aneh."     

"Maksudmu, si jubah hitam kedua mencoba membunuh kita?" tanya Beyonce dengan nada menghina.     

"Tidak mungkin. Ia lemah dan sedang terluka. Aku sudah memeriksanya. Walaupun bukan dia yang menyerang kita, kita harus tetap membunuhnya. Kita harus melenyapkan segala bentuk ancaman."     

"Baiklah. Bersiaplah." Francis mengangguk, "Kita harus mulai sekarang."     

"Aku siap."     

Beyonce dan Francis saling memandang, lalu mereka mengambil dua kotak kristal transparan. Kotak itu berukuran sebesar kepalan tangan dan berisi semacam cairan bening.     

Cahaya biru menyinari permukaan cairan itu, namun cahaya itu tidak terlihat di bawah terpaan cahaya matahari. Hanya ada sedikit partikel energi yang keluar dari kedua kotak itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.