Dunia Penyihir

Kunjungan (Bagian 1)



Kunjungan (Bagian 1)

0Setelah berpikir selama beberapa saat, Angele berdiri dan berjalan naik ke lantai dua.     

Ia masuk ke ruang belajar, melihat rak-rak buku di sana, dan mengernyitkan alisnya.     

"Ini adalah masalah besar…" gumam Angele. Ia tidak mengambil satu pun buku dari rak itu.     

Rak buku itu penuh dengan buku yang dipinjamnya dari keluarga Ivan. Ia berencana akan mengembalikan buku-buku itu setelah menyimpan semua pengetahuan dalam buku itu dengan chip-nya, namun tidak ada satu pun buku dengan pengetahuan tentang penyihir tingkat Cairan.     

Perbedaan terbesar antara penyihir tingkat Gas dan tingkat Cairan adalah kemampuan penyihir tingkat Cairan untuk mengubah tubuh mereka menggunakan berbagai macam ritual. Penyihir tingkat cairan atau yang di atasnya mampu membunuh lebih banyak manusia biasa dengan mudah, dengan atau tanpa bantuan medan pelindung mereka. Ksatria Agung pun tidak akan mampu melukai mereka sedikit pun.     

Modifikasi tubuh dapat membantu mereka menjadi semakin kuat, seperti penyihir kegelapan yang pernah dibunuh Angele di kapal dulu. Namun, untuk melakukan modifikasi, seorang penyihir membutuhkan pengetahuan dasar tingkat Cairan. Saat ini, Angele kesulitan mendapatkan informasi dasar yang berhubungan dengan modifikasi tubuh.     

Ia berjalan mendekati meja belajar dan duduk di kursi.     

'Selain pengetahuan penyihir tingkat Cairan, aku juga membutuhkan pengetahuan dasar dari penyihir tingkat 2. Mereka bisa melakukan modifikasi tubuh dengan mudah. Masalahnya, aku tidak punya pengetahuan tentang modifikasi tubuh sama sekali.' Angele mengambil pena bulu di meja dan memutarnya beberapa kali.     

'Zero, periksa kondisi tubuhku,' perintahnya.     

'Memeriksa kondisi tubuh…'     

'Angele Rio. Kekuatan 3,9. Kecepatan 5,5. Daya Tahan 8,2. Kekuatan mental 43.1, mana 32. Batas genetik telah tercapai. Kondisi: sehat.'     

Kecepatan dan kekuatannya bertambah sedikit, sementara daya tahannya bertambah dua poin. Kekuatan mentalnya telah pulih sesuai rencana.     

Ia memutuskan untuk tetap duduk di ruang belajar dan menulis beberapa catatan. Tiba-tiba, terdengar suara seperti ular yang bergerak sebelum ia keluar dari bawah tanah.     

Angele berdiri, berjalan mendekati rak buku, dan mengambil kotak putih berisi teleskop perunggu dari bagian bawah rak. Teleskop itu adalah sumber suara ular tadi.     

Dengan hati-hati, ia membuka lubang pada sisi teleskop itu. Di sana, ada sisa magic stone kecil yang nyaris kehabisan energi.     

Ia mengganti magic stone teleskop itu dengan yang baru dan melemparkan teleskop itu ke udara.     

Shing!     

Teleskop itu melayang di depan wajahnya. Cahaya putih keluar dari kaca yang menerangi lantai.     

Seorang wanita cantik berjubah putih dan berambut hitam berjalan perlahan mendekati cahaya tersebut dan berdiri di depan Angele.     

"Isabel? Apa yang terjadi?" tanya Angele seraya menatap wanita itu.     

"Aku harus mengingatkanmu bahwa nenekku sedang mengawasimu. Berhati-hatilah." Isabel menatap Angele sesaat, sebelum akhirnya menjawab.     

"Baiklah, aku akan berhati-hati. Terima kasih."     

Angele menunduk. Atmosfer di antara mereka sangatlah dingin. Ia tidak tahu harus berkata apa.     

"Oh iya, bagaimana perkembanganmu? Berjalan dengan baik?" tanya Angele untuk memecahkan keheningan itu.     

"Iya, aku tidak apa-apa."     

"Ah, terima kasih atas semua bahan-bahan yang kau kirimkan padaku."     

"Sama-sama, kau berhak mendapatkannya."     

Keheningan pun kembali muncul.     

Angele membuka mulutnya, namun ia tidak tahu harus berkata apa. Suasana dingin di antara mereka sangat terasa. Ia berusaha keras untuk memcah keheningan.     

"Katakan saja jika kau butuh bantuan. Kau telah banyak membantuku, jadi aku ingin membalas budi," kata Angele dengan jujur. Walaupun Minyak Mawar Hitam dan Jantung Pohon adalah bagian dari barter mereka, Isabel telah memberikan resep ramuan beserta bahan Cairan Demos secara gratis.     

Saat ini, ia belum menunjukkan kemampuan meramunya pada organisasi Wisp. Tidak ada cara lain baginya untuk mendapatkan ramuan seperti Cairan Demos tanpa meramunya sendiri.     

Angele mencapai tingkat Cairan saat ia masih berumur kepala dua, tanpa bantuan ramuan beserta bahan-bahan langka. Pencapaian itu hampir tidak mungkin dicapai seorang penyihir dengan potensi sihir tingkat dua. Kebanyakan penyihir akan menghabiskan ratusan tahun demi mengumpulkan berbagai macam bahan untuk meningkatkan kekuatan mental mereka.     

"Aku tidak apa-apa." Jawaban Isabel sangatlah singkat.     

Angele ingin mengatakan sesuatu, namun entah mengapa, ia tidak tahu harus berkata apa.     

Sepertinya, Flan sedang mengawasi pembicaraan mereka. Ia tidak bisa berkata banyak kali ini.     

"Sampai nanti." Angele mengangguk.     

"Sampai nanti."     

Shing!     

Gambar Isabel di teleskop itu menjadi buram dan berubah menjadi gelombang yang berlekuk.     

Setelah beberapa detik, gambar itu menghilang. Angele menangkap teleskop yang jatuh itu dan memasukkannya kembali ke dalam kotak putih.     

Ia mengangkat tangan kanannya, melihat kuku jari telunjuknya bersinar.     

"Isabel, ingatlah, jika kau butuh bantuan, kirimkan pesan melalui rune komunikasi ini. Ah, selain itu, katakan padaku, bagaimana khasiat darah badak itu?" Sampai sekarang, tubuh Isabel masih bermasalah. Ia membutuhkan darah badak untuk segera sembuh dan naik ke tingkat Kristal.     

Isabel segera menjawab.     

"Aku tidak apa-apa, jangan khawatir."     

Angele berpikir sejenak dan mengernyitkan alisnya. Cahaya biru pada kukunya perlahan-lahan menghilang.     

Ia berjalan keluar dari ruang belajar dan masuk ke ruang bawah tanah. Ia mengambil beberaoa bahan dan masuk ke Ruang Ramuan.     

Sekitar dua jam kemudian, Angele berjalan keluar. Ekspresi wajahnya terlihat kelelahan.     

Ia membawa sebuah tabung kaca yang berisi penuh cairan berwarna ungu gelap di tangan kanannya. Di tangan kirinya, terdapat beberapa tabung yang berisi penuh dengan cairan nutrisi berbagai warna.     

Cairan nutrisi itu dapat dibeli di pasar umum dan berfungsi untuk mengembalikan tenaga seseorang. Angele meninggalkan ruang bawah tanah dan menyuruh Nancy untuk memberikan kotak itu pada Rossi, orang suruhan Isabel.     

Cairan ungu itu adalah ramuan spesial dengan efek yang sama dengan darah badak, namun lebih kuat. Sepertinya, Isabel membutuhkan ramuan itu. Walaupun ramuan itu sangat sulit dibuat, dan proses peramuannya tidak terlalu lancar, Angele berhasil meramu satu porsi untuknya. Setelah berbicara dengan Isabel tadi, Angele yakin bahwa Isabel membutuhkan sesuatu yang lebih kuat ketimbang darah badak yang telah dimurnikan.     

Angele ingin menunjukkan rasa terima kasih atas bantuan Isabel selama ini.     

Setelah mengirim kotak itu dengan bantuan Nancy, Angele mengirim pesan pada Isabel untuk memperhatikan ramuan ungu di sana. Setelah selesai, ia segera memasuki ruang sihir dan menutup pintu.     

Angele menarik nafas dalam-dalam dan berdiri di tengah ruangan. Ia melambaikan tangannya, dan tiga bekas luka perak muncul di sisi wajahnya.     

Tentakel logam berwarna perak muncul dari ujung jarinya dan melayang-layang di udara.     

'Zero, analisa semua perubahan pada tubuhku,' perintahnya.     

'Menganalisa…' Titik-titik biru muncul di depan matanya.     

Angele cepat-cepat menciptakan sebuah pedang crossguard sepanjang dua meter dan membiarkan pedang itu melayang di atas tangannya.     

Ujung pedang itu lebih lebar dari pedang crossguard pada umumnya, namun bagian-bagian pedang lainnya tetap terlihat ramping. Angele membuat desain pedang spesial itu sendiri.     

Ia menunjuk ke depan tanpa menyentuh pegangan pedang sama sekali.     

Shing!     

Pedang itu melesat cepat menembus udara, sehingga menghasilkan suara yang memekakkan telinga.     

Akhirnya, pedang itu menusuk dinding di seberang.     

Pedang itu lebih panjang dari tinggi badan Angele dan cukup tajam untuk mengiris dinding batu dengan mudah.     

'Sihir Logam: Kekuatan maksimum serangan dua kali lebih kuat. Rata-rata kekuatan serangan 35 derajat. Kekuatan medan pelindung bertambah. Sekarang, ia dapat menangkis serangan dengan kekuatan lebih dari 47 derajat.'     

Tidak lama kemudian, Zero selesai menganalisa.     

"Jadi, kekuatan seranganku telah berkurang, tapi kekuatan maksimumnya menjadi dua kali lebih tinggi. Kekuatan seranganku tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatan ledakan bom jantungku, tapi aku bisa mengendalikan seranganku dengan lebih baik.'     

Angele terus memeriksa perubahan tubuhnya.     

Tidak ada perubahan signifikan dalam kecepatan menggunakan sihir, namun kekuatan sihirnya jauh lebih kuat karena kekuatan mentalnya telah bertambah. Selain itu, kemampuan kendali energinya jauh lebih baik, sehingga sihirnya semakin efisien.     

Tanpa bantuan bom jantung, ia dapat melakukan serangan kontak fisik dengan kekuatan 40 derajat jika ia memfokuskan semua kekuatannya pada satu titik. Setelah menggunakan sihir penguat, ia yakin bahwa kekuatannya akan semakin bertambah. Jika ia benar-benar siap sebelum terjadi pertarungan, ia tidak perlu menggunakan bom jantung.     

Setelah semua percobaan selesai, Angele mengganti pakaiannya. Ia mengenakan baju khusus berpedang ketat berwarna putih dan cokelat. Baju itu akan membantunya bergerak lebih cepat saat di hutan.     

Di luar, seorang ksatria yang sedang berpatroli langsung mendekat saat melihat Angele keluar rumah. Pria itu memiliki telinga yang besar dan tubuh yang kekar. Lengan berukuran sama dengan kakinya. Ksatria itu adalah kurcaci dengan jenggot putih panjang yang dikuncir kepang.     

"Master Green, apakah Anda ingin pergi? Apakah Anda ingin kutemani?" Kurcaci itu bernama Surry, seorang prajurit bayaran dengan kemampuan Ksatria tingkat atas yang baru saja datang ke Nola. Para kurcaci memiliki ketahanan sihir, sehingga mereka mampu bertarung melawan calon penyihir tingkat rendah.     

Salah satu pengawal yang dipekerjakan Angele pergi, sehingga ia mempekerjakan si kurcaci sebagai pengganti.     

Angele melihat sekelilingnya.     

"Di mana yang lain?"     

"Master, mereka sedang … umm…" Surry terdiam karena ragu. "Mereka sedang berburu sambil berpatroli."     

Angele mengangguk. "Baiklah, ikut aku."     

"Baik, Master." Surry balas mengangguk.     

Angele mengambil surat undangan Shiva dan memeriksa gelombang energi pada surat itu. Ia memastikan lokasi rumah Shiva sebelum memulai perjalanan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.