Dunia Penyihir

Daun Kristal (Bagian 2)



Daun Kristal (Bagian 2)

0Nancy tidak sadar bahwa Angele sedang sibuk berusaha untuk mencapai tingkat kekuatan selanjutnya, sehingga Angele tidak memiliki waktu untuk memikirkan tentang cinta. Beberapa tahun ini, Nancy membantu Angele mengerjakan semua pekerjaan sehari-hari. Sebagai imbalannya, Angele memberi Nancy beberapa tips dalam melampaui batas kekuatannya. Selain magic stone, Nancy juga mendapatkan bayaran berupa pengetahuan tentang pola-pola sihir.     

Sekarang, pola-pola sihir dasar sangatlah mudah bagi Angele, sehingga ia bisa menjelaskan trik-trik mempelajari sihir tingkat 0 pada Nancy.     

Dari dulu, Nancy tidak siap akan tantangan dalam perjalanan untuk menjadi seorang penyihir. Berbeda dengan Angele, yang dapat menghitung tingkat kesuksesannya dengan bantuan Zero, Nancy harus mencoba bertaruh dengan keberuntungannya sendiri. Air Asu sangatlah penting untuk proses melampaui batas kekuatan, namun setelah beberapa kali penggunaan, tubuh para calon penyihir akan menjadi kebal terhadap efek ramuan tersebut, sehingga kemungkinan kesuksesan mereka akan menjadi semakin rendah. Meminum dua porsi Air Asu secara bersamaan adalah tindakan yang tidak masuk akal. Angele bisa melakukannya karena ia dibantu oleh Ramuan Mimpi Buruk dan energi yang tersimpan di dalam chip-nya, Namun, jika ia gagal, ia akan mati.     

Angele tidak tahu apakah Ramuan Mimpi Buruk dapat membantu Nancy, karena wanita itu sudah gagal dua kali. Jika terjadi kesalahan dalam proses ketiga ini, wanita itu akan kehilangan nyawanya. Tidak seperti Angele, Nancy tidak punya chip untuk menyimpan energi lebih.     

Sampai sekarang, para penyihir terus berdebat tentang cara terbaik bagi para calon penyihir untuk melampaui batas mereka. Fungsi utama Air Asu adalah mengubah potensi yang tersimpan pada tubuh mereka, sehingga kekuatan mereka bisa meningkat drastis dalam waktu yang singkat dan akhirnya berhasil melampaui batas. Namun, jika calon penyihir itu gagal, tubuh mereka akan terluka permanen.     

Angele tidak yakin apakah Nancy masih punya potensi yang bisa ditukar dengan kekuatan mental.     

Setelah Wisp pergi, Nancy segera masuk ke ruang tamu.     

Angele duduk di sofa sambil memikirkan tawaran Wisp. Melihat Nancy berjalan mendekatinya, ia menunjuk sofa di seberang tempat duduknya.     

"Duduklah. Aku ingin bicara denganmu," perintahnya.     

"Baik." Setelah melihat jumlah bahan langka yang dibeli Angele, Nancy yakin bahwa pilihannya sudah benar. Ia pernah melihat Angele menggunakan Piranha Flower sebagai bahan ramuan. Setelah itu, ia mengetahui bahwa kemampuan meramu Angele sangatlah hebat.     

Piranha Flower adalah bunga yang sulit ditemukan. Setangkai saja dapat dijual seharga sepuluh ribu magic stone kualitas biasa. Semakin tinggi bunga tersebut, semakin mahal pula harganya. Kebanyakan penyihir menggunakan bunga itu untuk meramu ramuan tingkat menengah maupun tingkat tinggi, sehingga mereka tidak akan menjual bunga itu untuk mendapat magic stone. Namun, Angele sering mendapatkan bahan-bahan langka yang setara atau lebih mahal dari bunga tersebut.     

Setelah melihat kejadian itu, Nancy memutuskan untuk tetap tinggal bersama Angele selama mungkin.     

Ia berjalan ke sofa dan duduk.     

"Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Angele dengan tenang, "Apa kau masih berusaha untuk melampaui batas kekuatanmu? Kau sudah gagal dua kali."     

"Iya… Aku sudah mencapai tingkat 3, dan aku memiliki harapan hidup yang jauh lebih besar ketimbang manusia biasa. Aku masih punya waktu." Jelas bahwa Nancy masih ingin menjadi penyihir resmi.     

"Akan kuberitahu sesuatu." Angele berusaha menjelaskan. "Potensimu akan habis. Semakin banyak potensi yang kau habiskan dalam percobaan melampaui batas, akan semakin besar pula kemungkinan kau akan berhasil, tapi … walaupun tingkat potensi sihirmu sangat besar, sebaiknya kau menyerah saja, karena potensimu sudah hampir habis. Jika kau berhasil dalam percobaan ketiga pun, kau akan terluka, dan akan membutuhkan waktu lama sebelum tubuhmu sembuh dari luka itu."     

Angele berusaha menolong Nancy.     

Mendengar perkataan Angele, wajah Nancy menjadi pucat. "Jadi … aku tidak bisa menjadi penyihir?"     

"Itulah kenyataannya. Kau sudah menjadi calon penyihir tingkat 3, sehingga kau bisa hidup lebih lama dari manusia biasa. Itulah mengapa kau terlihat sangat muda. Namun, potensimu sudah hampir habis. Jika kau mau mencoba lagi, kau harus menggunakan energi kehidupanmu sebagai bahan bakar. Kau akan mati jika energi kehidupanmu habis." Walaupun kenyataan ini pahit, Angele memutuskan untuk memberitahu Nancy.     

Nancy terdiam. Ia menunduk dan menggigit bibirnya.     

Angele mengerti bahwa kenyataan itu sangatlah sulit diterima.     

"Sebesar apa kesempatanku? Bisakah kau memberitahuku…?"     

Angele mengernyitkan alisnya dan menggeleng. "Maaf, Nancy. Persentase keberhasilanmu rendah… Sangat rendah. Sejujurnya, aku tidak pernah mendengar ada calon penyihir yang berhasil setelah gagal dua kali. Jika kau berhasil, itu adalah keajaiban."     

Setelah menghabiskan waktu untuk mencari informasi tentang situasi Nancy, ia memutuskan untuk memberitahu gadis itu.     

Keluarga Nancy belum benar-benar hancur. Mereka hanya kehilangan kekuatan politik, namun mereka dibiarkan hidup sebagai umpan agar Nancy kembali. Di negeri seberang Laut Permata, tidak ada yang tahu tentang penyihir, sehingga tidak ada yang tahu betapa pentingnya Nancy. Hanya keturunan kerajaan-lah yang tahu bahwa penyihir tidak dapat diserang dengan kontak fisik. Jika Nancy berhasil menjadi penyihir dan mencoba menyerang balik, musuhnya terpaksa harus memohon perlindungan seorang penyihir.     

Namun, jika Nancy gagal dan kehilangan nyawanya, keluarganya akan dibantai, sehingga dapat dipastikan keluarga Nancy akan punah.     

Saat ini, jalan terbaik bagi Nancy adalah berusaha untuk tetap hidup dan mencari penyihir kuat untuk dinikahi.     

Nancy terdiam beberapa saat.     

"Kumohon…"     

"Maaf, aku tidak bisa. Aku akan tinggal lama di sini. Mungkin 10 atau 20 tahun lagi, aku akan kembali ke seberang Laut Permata, namun tidak sekarang." Angele menggeleng. "Aku tidak takut dengan pembunuh bayaran kiriman Perguruan Labirin, karena aku juga musuh mereka. Aku mengatakan ini padamu karena dulu kita adalah teman satu kapal."     

Nancy membuka mulutnya, dan suaranya terdengar bergetar.     

"Apa yang kau inginkan dariku? Badanku? Baiklah, hanya itu yang kupunya. Tolonglah aku."     

"Tidak, kau salah mengerti. Aku memberikan saran ini dengan tulus, karena kita dulu pernah satu kapal. Tubuhmu memang sangat menarik, namun itu bukanlah alasanku memberi saran ini padamu. Jika kau tetap hidup, keluargamu akan baik-baik saja. Musuhmu tahu bahwa kau adalah pelayanku."     

"Maaf… Aku harus memikirkan lagi situasi ini…" Nancy menunduk.     

"Tidak apa-apa. Istirahatlah." Angele mengangguk.     

Nancy berdiri, menggeleng, dan segera pergi meninggalkan ruang tamu.     

Angele melihat air mata mengalir di pipi wanita itu. Ia kecewa karena Angele telah menolaknya.     

Angele meminum teh-nya yang sudah dingin.     

Perasaannya mengenai situasi Nancy sangat bercampur aduk. Apakah ia benar-benar menyukai wanita itu, atau ia memberikan saran karena simpati akan situasinya?     

Di perbatasan barat, ada banyak penyihir yang gagal melampaui batasnya, sehingga beberapa dari mereka mencoba untuk menandatangani kontrak pelayan dengan penyihir yang kuat. Namun, kebanyakan calon penyihir gagal akan kembali ke kampung halaman untuk mencari pekerjaan lain. Para calon penyihir gagal yang memutuskan untuk terus tinggal di Nola hanyalah mereka yang mengharapkan datangnya keajaiban.     

Nancy sangatlah kuat dan tidak akan menyerah begitu saja, sehingga wanita itu memiliki dua pilihan. Pertama, ia bisa mencoba melampaui batasnya. Jika ia gagal, keluarganya akan hancur.     

Kedua, ia bisa menandatangani kontrak budak dengan Angele dan menjadi objek miliknya. Sebagai gantinya, ia akan meminta Angele untuk membalaskan dendam keluarganya. Namun, penyihir memiliki harapan hidup yang lebih besar ketimbang calon penyihir tingkat 3, sehingga Nancy tidak punya cukup waktu untuk menunggu Angele melakukan syaratnya.     

Kecuali Angele mampu mencapai tingkat selanjutnya dengan lebih cepat.     

Setelah Nancy pergi, Angele berdiri dan mengambil sebuah kotak dari meja.     

Perlahan-lahan, ia mengambil selembar daun kristal dari kotak tersebut.     

Daun di atas telapak tangannya terasa halus dan hangat. Tulang daunnya nyaris tidak terlihat. Daun itu terlihat sangat rapuh, seakan-akan daun itu bisa pecah secara tiba-tiba.     

Cahaya putih dari daun itu menerangi wajah Angele dan membawa aroma mint yang menyegarkan.     

'Zero, analisa daun ini. Cari tahu apakah daun ini dapat membantuku mencapai tingkat selanjutnya,' perintahnya.     

'Misi dibuat… Menganalisa…'     

Sepuluh menit kemudian, Zero melaporkan hasilnya.     

'Dengan lima lembar daun kristal, tingkat kesuksesan Anda akan bertambah menjadi 84,75%.'     

Angele tersenyum. Persentase kesuksesan lebih dari 80% itu sangat mengagumkan. Ia yakin bahwa daun tersebut dapat membantunya, namun efek peningkatan persentase dari daun itu jauh lebih tinggi dari ekspektasinya.     

Sayangnya, metode Angele tidak bisa digunakan oleh orang lain. Sebagai anak dari Tree Elf, dan dengan darah kuno harpy di dalam tubuhnya, ia memiliki ketahanan efek samping yang lebih kuat. Ia yakin bahwa penyihir pada umumnya tidak akan bisa bertahan melawan efek samping Cairan Demos yang sangat keras.     

Jika pengetahuan dari buku tidak terlalu membantu, seorang penyihir harus mencari jalannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.