Dunia Penyihir

Persiapan (Bagian 2)



Persiapan (Bagian 2)

0Bau busuk itu semakin tajam. Itulah kali pertama Angele mencium bau busuk menyengat seperti itu setelah bereinkarnasi ke dunia ini.     

Sepuluh menit kemudian, ia mendongak dan meregangkan punggungnya.     

"Yah, tubuhku pasti sakit terkena efek samping."     

Zero menampilkan hologram keadaan tubuhnya. Hologram itu berputar perlahan. Titik-titik merah yang bercahaya bergerak di dalam tubuhnya, dari kepala menuju ke paru-paru. Jarak antar titik-titik merah sangatlah kecil, sehingga titik-titik itu terlihat bergerombol.     

'Bakteri yang tidak diketahui telah terdeteksi. Segera gunakan antibiotik.'     

Zero mengingatkan.     

Angele mengernyitkan alisnya. "Sepertinya, aku harus mengistirahatkan tubuhku sebelum mencoba bermeditasi lagi. Jika aku ingin naik ke tingkat selanjutnya, aku harus meningkatkan kekuatan mentalku menjadi 40 poin, tapi sepertinya proses ini akan memakan waktu lama. Yah, aku telah mencapai tingkat Gas jauh lebih cepat dari penyihir pada umumnya… Jika aku mencapai tingkat Cairan dalam waktu yang begitu singkat, aku akan mendapat masalah. Para penyihir lain pasti ingin tahu bagaimana aku bisa melakukan itu."     

**     

Selama beberapa bulan kemudian, Angele menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di rumah. Ia fokus bermeditasi dengan bantuan Cairan Demos.     

Waktu luangnya digunakan untuk mencoba membuat Ramuan Pembunuh Flora, namun ramuan itu jauh lebih sulit dibuat ketimbang Cairan Demos. Selain itu, ia berusaha memperkuat pola-pola sihirnya dan mempelajari teknik Kekuatan Api Raksasa.     

Walaupun Nola tergolong sebagai wilayah yang aman, ia tetap harus mempersiapkan diri jika Perguruan Labirin memutuskan untuk mengejarnya. Ia masih punya beberapa bom jantung berkualitas tinggi, namun tidak terjadi apa-apa beberapa bulan ini.     

Pria berjenggot dan beralis merah itu tahu penampilan Angele, sehingga ia bisa menggambarkan penampilan Angele untuk disebarkan kepada para penyihir lain. Sampai sekarang, Angele tidak tahu sihir apa yang digunakan pria tua itu untuk melacaknya.     

Namun, jika dilihat dari hilangnya mata-mata Perguruan Labirin di sekitar tempat itu, sepertinya ada seseorang yang telah membantunya. Satu-satunya kemungkinan adalah Keluarga Jones, yaitu Keluarga Isabel, telah membantunya entah bagaimana.     

Sepertinya, sebagai teman Isabel, Keluarga Jones otomatis membantunya, dan Perguruan Labirin takut pada kekuatan Keluarga Jones.     

Saat ini, ia mampu memenangkan pertarungan satu lawan satu melawan seorang Penyihir tingkat Cairan, namun ia tidak tahu apakah ia akan mampu bertahan melawan penyihir tingkat Kristal barang sedetik saja. Sihir yang pernah digunakan Melissa, si penyihir tua yang mengajaknya ke reruntuhan Poros Waktu, sangatlah kuat. Sihir itu bahkan cukup kuat untuk memurnikan sebuah kota besar. Ia tidak mampu membayangkan sekuat apa serangan sihir dari seorang Penyihir kegelapan tingkat Kristal. Sepertinya, mereka akan mampu menangkis bom jantungnya dengan mudah.     

Penyihir yang berhasil mencapai tingkat Kristal pastilah sangat berbakat dan rajin.     

Kebanyakan penyihir tingkat Kristal dapat menjadi penyihir tingkat 2 dalam satu langkah lagi. Sebagian besar dari mereka telah hidup selama ratusan tahun.     

Angele mengingat pembicaraannya dengan Isabel saat di kapal. Menurut Isabel, Flan, yang merupakan neneknya dan kepala Keluarga Jones, mengawasi kehidupan gadis itu.     

Bagi Angele, Flan terdengar seperti seorang nenek yang mesum.     

Isabel pernah membicarakan tentang neneknya saat mereka saling mengirim pesan dengan bantuan rune komunikasi.     

Menurut Isabel, neneknya menghabiskan ratusan tahun untuk bermeditasi dan melakukan riset setelah pertarungan berakhir. Karena itu, Flan menemukan hobi 'spesial' agar tetap waras.     

Namun, bagi Angele, cinta Flan pada cucunya itu sudah keterlaluan.     

Mungkin, Angele akan mampu kabur dari kejaran seorang Penyihir tingkat Kristal, namun ia tidak mungkin bisa menangkis serangan seorang penyihir tingkat 2.     

Angele mengurung diri di rumah. Ia melakukan penelitian, meramu, dan bermeditasi. Rutinitas itu terus berulang selama bertahun-tahun.     

Akhirnya, kekuatan mental Angele naik menjadi empat puluh poin.     

**     

"Selamat datang, Penyihir Wisp." Angele berdiri di taman. Senyuman tersungging di wajahnya. Ia menatap pria kurus bertubuh tinggi di luar gerbang. Penyihir tinggi itu mengenakan jubah abu-abu dan topi putih, sehingga memberikan kesan bahwa ia memiliki selera berpakaian yang aneh.     

Hari sudah siang. Matahari bersinar tepat di atas kepala, sehingga membuat tempat itu menjadi sangat panas. Pria itu tersenyum, melepaskan topinya, dan mencondongkan badannya ke depan.     

"Green, sudah lama kita tidak bertemu. Apa kau sudah selesai meramu Suara Hantu untuk barter kita? Aku sudah membawakan daftar benda-benda yang kau minta," kata pria itu. Nancy membukakan gerbang untuknya, dan pria itu masuk mengikuti Angele ke dalam rumah.     

Taman itu terlihat indah dan jauh lebih terawat setelah diurus Nancy. Bunga-bunga putih menghiasi rerumputan tinggi pada taman itu.     

"Aku sudah menyelesaikannya sejak lama. Kau bisa mengambilnya kapan pun kau mau. Apakah kau sudah membawa sampel yang kuinginkan?" Angele bertanya seraya membuka pintu.     

"Tentu saja, sampel bahan yang kau inginkan ada di sini." Wisp menekan topi putihnya. Topi itu berubah menjadi selembar kain. Ia pun memasukkan kain itu ke dalam kantongnya. Melihat 'sihir' pria itu, mata Nancy terbelalak karena terkejut.     

Mereka berdua duduk di sofa. Angele menyuruh Nancy menyajikan minuman untuk mereka berdua.     

"Kali ini, kau benar-benar terburu-buru. Aku berusaha keras untuk mendapatkan bahan yang kau minta sesegera mungkin." Wisp mengirimkan pesan pada Angele dengan menggunakan partikel energi.     

"Iya." Angele mengangguk. "Beberapa tahun ini, aku menggunakan terlalu banyak bahan untuk membuat katalis dan penetral. Saat ini, eksperimenku sedang berada dalam tahap kritis, sehingga aku harus memintamu segera mencari sampel. Maaf jika permintaanku membuatmu kerepotan."     

"Tidak masalah." Wisp melambaikan tangannya. "Aku percaya padamu. Kau tidak pernah curang pada kami. Kami pun bangga bisa berbisnis denganmu." Wisp terdiam sesaat. "Ah, aku hampir lupa. Apa kau tahu gosip yang sekarang sedang beredar di sekitar menara barter?"     

"Hah? Gosip apa?" tanya Angele.     

"Gosip mengatakan bahwa kau adalah pacar Isabel, haha. Koneksimu menarik sekali." Wisp tertawa lepas. "Jika ada kejadian buruk, aku bisa melapor pada Keluarga Jones saja."     

"Ayolah, tidak ada ap... Ah, terserah kau saja." Angele menggeleng. "Kita sudah sering barter. Kau tahu kenyataannya, kan?"     

"Tentu saja… Jika Keluarga Jones tahu tentang bakatmu dalam meramu, mereka tidak akan berani mempertanyakanmu."     

Angele tersenyum kecut. "Oke, oke, cukup gosipnya. Tunjukkan padaku daftar bahannya. Kau masih punya pekerjaan lain, kan?"     

"Tidak, kau adalah klien penting. Aku sekarang bertugas untuk mengurus semua permintaanmu. Katakan saja apa yang kau inginkan, dan akan kusiapkan sesegera mungkin." Wisp menatap Angele.     

"Benarkah?" Angele tetap tenang.     

Wisp berhenti berbicara. Ia mengambil sebongkah kristal seukuran kepalan tangan dari kantongnya dan melemparkannya ke udara.     

"Daun Putih Terang dari Kota Viema, yang dikenal juga sebagai Daun Kristal. Silakan periksa kualitasnya."     

Kristal itu berputar-putar dan melepaskan cahaya yang memantul ke meja di antara mereka berdua.     

Gambar berwarna sebuah benda langka terlihat di atas permukaan halus meja kayu itu.     

Di tengah cahaya putih itu, selembar daun putih dengan tepian berduri muncul di atas meja itu. Teksturnya seperti batu giok, dan ukurannya sepanjang jari kelingking.     

Inilah daun kristal yang dicari Angele.     

Angele telah memenuhi syarat untuk naik ke tingkat selanjutnya, dan ia telah berhasil meramu Ramuan Pembunuh Flora. Semuanya sudah siap, namun ia masih khawatir akan sesuatu.     

Ia khawatir akan persentase kesuksesan untuk naik ke tingkat Cairan.     

Berdasarkan kalkulasi Zero, saat ini, Angele memiliki tingkat kesuksesan sebesar 50%, sehingga ia menjadi ragu.     

Ia telah menghabiskan banyak waktu untuk meramu, membeli bahan ramuan dari Wisp, dan mengkonsumsi berbagai macam ramuan. Semuanya ia lakukan demi meningkatkan tingkat kesuksesannya.     

Namun, mencari bahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat kesuksesannya sangatlah sulit.     

Wisp memiliki organisasi pendukung yang cukup kuat untuk mencari benda langka apa pun yang ia butuhkan. Walaupun Angele masih menggunakan fasilitas barter di menara, tidak ada yang memiliki bahan berkualitas tinggi seperti Wisp.     

Setelah melakukan penelitian panjang, Angele akhirnya menemukan bahwa tingkat kesuksesannya akan meningkat jika ia menggunakan daun kristal itu. Daun itu memiliki beberapa variasi. Laporan Zero mengatakan bahwa Daun Giok Merah juga dapat dicoba.     

Dengan bantuan Zero, ia mampu menghitung persentase kesuksesannya dan cara meningkatkan persentase itu.     

Belakangan ini, ia telah mengumpulkan banyak informasi, sehingga informasi dalam memori Zero semakin banyak. Semakin banyak data yang dimiliki Zero, semakin akurat pula analisanya. Angele seperti membawa sebuah perpustakaan portabel yang penuh dengan buku.     

"Jadi, bagaimana?" Wisp menyesap minuman dari cangkir teh.     

"Jika warnanya cocok, akan kuambil." Angele mengangguk.     

"Aku akan memeriksa jadwalku dulu. Orang suruhanku akan mengantarkannya padamu nanti. Sejujurnya, kau harus memperkuat sistem pertahanan rumahmu… Kau tidak punya sihir pendeteksi medan gaya, dan kau mempunyai benda langka sebanyak ini. Jika kau mau, hubungi aku. Aku akan memberimu rekomendasi."     

"Iya, belakangan ini aku memikirkan hal itu juga. Pertahanan sekitar rumahku sangat lemah. Para pengawal tidak akan mampu bertahan menyerang musuh yang telah mempersiapkan diri." Angele mengernyitkan alisnya.     

"Yah, kita tinggal di Nola, tetapi segala sesuatu bisa terjadi. Aku akan datang lagi membawa buku-buku lingkaran sihir. Pilih saja salah satu. Itu gratis." Wisp mengangguk.     

"Terima kasih banyak." Angele menatap daun kristal di atas meja. Jika daun itu benar-benar berkhasiat, maka tingkat kesuksesannya akan bertambah.     

Biasanya, penyihir harus mencari sendiri cara untuk meningkatkan kekuatan mereka. Banyak buku yang berisi berbagai macam informasi metode, namun kebanyakan metode itu tidak efektif. Sementara itu, tubuh penyihir akan kebal terhadap efek ramuan atau benda langka peningkat kekuatan mental, karena ramuan-ramuan itu memiliki efek samping yang berbahaya pada tubuh.     

Jika seorang penyihir gagal mencapai tingkat selanjutnya dalam satu kali percobaan, tingkat kesuksesan mereka akan menurun. Itulah mengapa ada banyak penyihir yang gagal mencapai tingkat selanjutnya. Mereka terpaksa harus menghabiskan banyak bahan langka, namun mereka tidak sadar bahwa semakin sering mereka gagal, semakin kecil pula kesempatan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.