Dunia Penyihir

Perubahan yang Baik (Bagian 1)



Perubahan yang Baik (Bagian 1)

0Duar!     

Kilat menyambar di luar jendela, diikuti oleh guntur yang membelah langit.     

Cahaya kilat itu menyinari wajah Angele.     

Ia duduk di meja dekat jendela. Ia terfokus pada catatan yang sedang ia tulis.     

Vas hitam berleher kecil berdiri di sisi meja. Permukaan keramiknya sangat bersih dan halus. Di atas vas itu, sebuah bola kristal seukuran kepalan tangan melayang dan menyinari ruangan.     

Cahaya kristal itu sangatlah terang, namun tidak menyilaukan.     

Duar!     

Lagi-lagi, petir menyambar.     

Angele meletakkan catatannya. Ia berdiri, dan berjalan mendekati jendela.     

Hari sudah siang. Setelah tinggal di rumah itu selama sepuluh hari, Angele mengetahui bahwa tempat itu memiliki cuaca yang tidak stabil. Setiap tiga hari, badai akan turun dan membanjiri tempat itu.     

Angele terus mempelajari semua pola-pola sihir yang ia pernah pelajari sebelumnya, sehingga ia semakin yakin bahwa kekuatan mentalnya tidak akan meningkat jika ia hanya bermeditasi setiap hari.     

Tidak ada orang yang menjual teknik meditasi tingkat tinggi, karena teknik itu hanya bisa diperoleh dengan menjadi anggota organisasi yang kuat. Tanpa sumber daya, akan sangat sulit bagi seorang Penyihir untuk terus berkembang.     

Modifikasi pola sihir bukanlah hal yang mudah, ia harus menghabiskan beberapa tahun untuk menyelesaikan proyek modifikasi. Selama hidupnya, ia telah mempelajari banyak sekali sihir tingkat rendah setelah ia membeli banyak sekali pola tingkat rendah di toko Ramsoda. Ia ingin memodifikasi semua mantra itu suatu hari nanti.     

Angele berpikir selama beberapa saat dan menghela nafas.     

Melalui jendela yang terbuka itu, terlihat cabang pohon bergerak-gerak mengikuti angin. Air hujan turun memenuhi danau, hingga akhirnya danau itu terlihat berlumpur karena tanah disekitarnya tertiup angin.     

Dua orang pejalan kaki sedang berjalan cepat di tengah hujan badai. Meteka mengenakan jas panjang untuk melindungi tubuh mereka.     

Angele berbalik dan melihat sekelilingnya. Ia sedang berada di ruang belajar, dengan dua rak besar penuh buku. Berbagai catatan, tabel data, dan botol-botol kaca penuh bahan sihir memenuhi meja ruangan itu.     

Di sudut ruangan, berdiri sebuah patung berbentuk elang yang sedang terbang sebagai hiasan. Kedua mata elang itu terbuat dari batu kecubung berwarna ungu terang.     

Di tengah karpet wol berwarna putih, terdapat salib Calatrava yang dikelilingi lingkaran pelindung.     

Rumah itu sangatlah cantik, namun rumah itu masih kosong.     

Angele melihat sekelilingnya. Ia menyadari bahwa ia sendirian. Air hujan terus menerpa atap dan jendela, sehingga menghasilkan suara yang sangat nyaring.     

Lagi-lagi, ia merasa kesepian.     

"Yah..." Angele menghela nafas dan melihat jam. "Inilah waktunya."     

Ruang belajar itu berada di lantai dua. Dari jendela, terlihat asap biru membumbung tinggi di luar pagar. Seekor merpati kecil muncul dari antara asap tebal itu.     

Angele membuka jendelanya. Merpati kecil itu mendarat di tepi jendela dan membersihkan air dari bulu-bulunya.     

"Master Green, pertukaran Anda di menara barter sudah mendapatkan jawaban." Suara merpati itu bergema di ruangan itu. Suaranya melengking seperti suara gadis kecil.     

"Terima kasih atas pemberitahuannya." Angele mengambil segenggam kacang dari kantongnya dan melemparkan kacang itu ke tepi jendela.     

Merpati itu menunduk dan langsung memakan semua kacang itu.     

"Master Green, mohon jaga barang-barang Anda dengan baik. Belakangan ini, ada banyak laporan perampokan rumah Penyihir, yang menyebabkan kerugian banyak benda langka. Lebih baik Anda merekrut pengikut atau penjaga. Apakah Anda butuh saran?" Merpati itu mendongak setelah selesai memakan kacang.     

"Perampokan?" Angele terkejut. "Siapa yang melakukannya? Mengapa mereka menyasar Penyihir?"     

"Beberapa ras memiliki kemampuan spesial. Jika mereka menjadi Penyihir, mereka akan menjadi jauh lebih hebat," jawab merpati itu dengan sarkastik.     

"Kalau begitu, apa saranmu? Aku memang berencana membangun pos penjagaan di sekitar rumah." Angele berencana untuk tinggal lama disini. Nola relatif aman, dan bagus untuk mencari pengetahuan dan benda langka.     

"Pengawal seperti apa yang Anda butuhkan?" Merpati-merpati yang dilatih keluarga Ivan ini sangatlah cocok untuk mengantar pesan jarak jauh.     

"Berikan aku tiga calon Penyihir dan tiga Ksatria. Calon Penyihir dapat membantu memeriksa gelombang energi, sementara Ksatria dapat membantu dalam pekerjaan sehari-hari..." Angele mengangguk.     

"Baiklah, akan kukirimkan daftar pengawal yang sedang mencari pekerjaan. Pos penjagaan juga akan segera dibangun untuk Anda." Merpati itu mengepakkan sayapnya.     

"Sekarang, aku permisi." Merpati itu berbalik dan terbang keluar. Ia berubah menjadi gumpalan bola asap biru sebelum menghilang.     

Angele menutup jendela dan menjentikkan jarinya. Dalam beberapa detik, partikel energi Api mengeringkan karpet dan jendela.     

Setelah mengeringkan karpet itu, ia menutup lampu kristal di meja dengan selembar kain hitam. Ia berjalan menuruni tangga dan mengenakan jas hujannya.     

Ia pergi meninggalkan rumahnya melalui gerbang.     

Hujan deras terus turun membasahi jas hujan abu-abunya. Angin dingin bertiup ke arah wajahnya.     

Angele mengenakan tudung jas hujannya, menunduk, dan berjalan ke menara pertukaran melalui jalan setapak.     

Hujan deras membuat jalan tidak terlihat. Angele pun hanya bisa melihat beberapa meter di depannya.     

Setelah dua puluh menit, akhirnya ia melihat menara pertukaran itu.     

Dalam hujan, hanya ada lima orang yang menggunakan fasilitas menara itu. Dua orang Penyihir jubah putih sibuk mengobrol di samping kereta kuda.     

Beberapa Penyihir jubah putih dan jubah hijau berdiri di tepi jalan. Mereka menunggu pasangan barter mereka.     

Angele melihat sekelilingnya. Pandangannya tertuju pada seorang pria berjubah hijau dengan ekspresi wajah yang datar. Bekas luka berbentuk kalajengking menghiasi dahi pria itu. Mata kanannya ditutup dengan penutup mata.     

Menyadari bahwa Angele sedang melihatnya, pria itu memeriksa penampilan Angele sebelum mendekat.     

"Ulat Kelabu?" Bisik pria itu dalam bahasa Anmag.     

"Asap?" jawab Angele.     

Pria berjubah hijau itu mengerutkan bibirnya dan menggeleng. Sepertinya, ia harus memberikan nama kode yang lebih baik untuk Angele.     

"Yah, ayo kita cari tempat sepi dulu." Pria itu mengirimkan pesan dengan bantuan partikel energi.     

Angele mengangguk, berbalik, dan mengajak pria itu ke bawah naungan pohon besar.     

Mereka berdiri di bawah pohon dan saling menatap satu sama lain.     

Pria dengan penutup mata itu mengambil sebongkah bola kristal seukuran kepalan tangan dari kantongnya.     

"Mari kita mulai barter."     

Angele mengangguk. Pria itu menyentuh permukaan bola kristal dengan telunjuknya.     

Kobaran api muncul dari kristal itu dan berhenti di depan Angele. Kemudian, api itu melayang dan berubah menjadi kristal rune yang aneh.     

Rune itu terlihat seperti batu rubi merah, dengan sebuah titik terang yang berputar perlahan di tengahnya. Air hujan terus turun melewati kristal itu, yang menunjukkan bahwa kristal itu terbuat dari energi murni.     

"Kau boleh membaca sebagian halaman untuk memeriksa keaslian buku." Pria itu menatap Angele.     

Angele mengangguk dan menunjuk ke arah rune bercahaya itu.     

Shing!     

Rune itu berubah menjadi gumpalan asap merah. Informasi langsung dipindahkan ke otak Angele.     

Setelah beberapa detik, Angele menurunkan jarinya, dan awan merah itu kembali masuk ke dalam bola kristal.     

"Bagus, inilah yang kuinginkan." Angele hanya sempat membaca sedikit, namun ia telah mendapatkan banyak informasi baru tentang sistem penguatan. Ia yakin bahwa membeli buku ini adalah pilihan yang tepat.     

"Kita mulai sekarang?" Pria itu berbisik dan membuat bola kristal itu melayang di udara. Ia menekan kedua tangannya pada permukaan kristal itu dan menutup matanya.     

Angele mengangkat tangannya, meletakkan kedua tangannya pada permukaan kristal itu, dan menutup matanya.     

Bola kristal itu terus melayang. Cahaya biru dan merah muncul di antaranya. Kedua warna itu masing-masing memenuhi separuh kristal tersebut.     

Setelah sepuluh detik, mereka melepaskan tangan mereka dari bola itu bersama-sama.     

Mereka terdiam selama beberapa saat.     

Pria berjubah hijau itu mendongak dan menatap Angele. "Kuharap resep pemberianmu itu asli."     

"Tidak ada gunanya aku memberikan resep palsu, tapi kuharap kau tidak membuang sebagian halaman buku itu." Angele menatap balik pria itu.     

"Aku tidak akan melakukan itu. Aku sudah bertahun-tahun menjual buku dan tidak pernah mendapat komplain. Jika kau menemukan sesuatu yang aneh, temuilah aku. Akan kupastikan bahwa kau mendapat buku yang benar." Pria itu menggeleng.     

"Bagus." Titik-titik cahaya biru muncul di depan mata Angele. Zero telah memeriksa buku itu, dan memastikan bahwa 90% buku itu asli.     

"Baiklah, mari kita bertukar rune komunikasi. Jika ada masalah, kita bisa saling menghubungi." Pria berjubah hijau itu menggambar sebuah rune berbentuk bunga.     

Angele menggambar rune hitam di udara. Rune dari pria jubah hijau itu masuk dan terserap ke dalam telapak tangannya.     

"Baiklah. Sampai bertemu." Pria itu berbalik dan berjalan pergi.     

Angele memandang pria itu menghilang dalam hujan. Kemudian, ia menarik kerah pakaiannya dan berjalan kembali ke rumah.     

Biasanya, pertukaran tidak dilindungi oleh organisasi apa pun. Sangat sulit untuk memeriksa keaslian bahan atau pengetahuan dalam barter, sehingga bertukar dengan orang asing sangatlah berbahaya.     

Namun, Menara Enam Cincin akan mencatat semua pertukaran yang dilakukan dengan bantuan menara pertukaran mereka. Setiap orang yang bertukar di sana harus meninggalkan rune komunikasi unik mereka. Jika ada sesuatu, pihak organisasi akan mengejar orang yang berani menukar benda palsu. Walaupun ia berhasil kabur, keluarga orang tersebut harus bertanggung jawab.     

Lempeng kayu pemberian Isabel memiliki fungsi yang mirip. Jika Angele berani menipu dan mencoba kabur, keluarga Isabel akan diminta untuk bertanggung jawab.     

Setelah sampai di rumah, Angele segera memeriksa pengetahuan penguatan yang baru saja ia dapatkan.     

Setelah menghabiskan makan siangnya, Angele masuk ke ruang belajar dan terus belajar sampai matahari terbenam.     

Angele duduk sendirian di ruang belajar itu. Hujan di luar telah berhenti.     

"Beberapa poin penting hilang, namun dasar-dasarnya lengkap." Angele menghela nafas lega. Barter pertamanya berjalan lancar.     

'Zero, periksa kondisi tubuhku, apa kekuatan mentalku masih meningkat.'     

'Memeriksa…'     

'Angele Rio. Kekuatan 3,6. Kecepatan 5,3. Daya tahan 6,2. Kekuatan mental 23,4. Mana 22,7. Batas genetik telah tercapai. Kondisi tubuh: Sehat.'     

'Bagaimana keadaan signet ilusi-ku?' tanya Angele.     

'Darah Harpy Raksasa mempengaruhi tubuh Anda ... Ketahanan Anda akan sihir ilusi telah meningkat.'     

Angele menjadi kecewa setelah melihat kekuatannya tidak bertambah sama sekali. Ia tidak tahu bagaimana cara untuk meningkatkan kekuatan mentalnya menjadi 40. Ramuan penambah kekuatan mental sangat mahal dan sulit dicari di tempat yang kaya akan sumber daya seperti Nola sekalipun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.