Dunia Penyihir

Reruntuhan (Bagian 1)



Reruntuhan (Bagian 1)

0Di bawah gelapnya malam, kapal itu perlahan berhenti. Keenam penyihir itu melompat ke atas bebatuan. Walaupun cercah-cercah cahaya turun dari langit, tempat itu masih sangat gelap, hingga nyaris tidak terlihat apa-apa.     

Melissa memanjat bebatuan yang lebih tinggi untuk melihat seluruh pulau itu. Hanya terlihat sebuah bukit hitam gelap yang berselimut bayangan. Tak ada kehidupan dan pepohonan sedikit pun.     

"Waspadalah, kalian semua. Tempat ini dulu adalah teritori organisasi penyihir berukuran sedang, jadi kemungkinan besar akan ada banyak jebakan." Melissa menyarankan.     

Keempat penyihir lainnya lompat melalui bebatuan dan mendarat di pantai. Debu berwarna kuning terkubur di dalam puing-puing bebatuan hitam.     

Kuirman melompat dari bebatuan itu, dan Ainphent berjalan mendekatinya.     

"Aku tidak tahu mengapa Melissa mengundangmu, tapi kuharap kau bisa berkontribusi dalam misi ini," bisik Ainphent.     

"Apa masalahmu?" Kuirman mengernyitkan alisnya. "Siapa kau? Apa urusanmu memutuskan aku bisa berkontribusi atau tidak? Kaulah yang mengundang penyihir lemah tingkat Gas ke tim ini."     

"Aku yakin bahwa dia bisa berkontribusi dan tidak akan mengecewakanku." Ainphent tersenyum. "Lagipula, dia bukan penyihir tingkat Gas biasa,"     

Ia berbalik dan segera pergi.     

"Kau yakin?"     

Kuirman memicingkan matanya.     

Ia berbalik dan berjalan mendekati Angele.     

"Penyihir Green."     

Angele mengernyitkan alisnya dan mundur selangkah. Ia tidak ingin terlalu dekat dengan pria itu.     

"Apa maumu?"     

Kuirman menatap Angele.     

"Penyihir Ainphent mempercayaimu, namun aku ingin memastikan apakah kau bisa berkontribusi dalam misi ini."     

Suara Kuirman sangat berat dan lantang.     

"Maukah kau menerima tantanganku? Hanya kau dan aku. Yang kalah akan pergi dan mengakui bahwa dirinya lemah."     

Kuirman tersenyum penuh penghinaan.     

Angele memicingkan matanya. Sangat jelas bahwa Kuirman membenci Ainphent. Entah mengapa, ia terprovokasi oleh Ainphent, sehingga ia memutuskan untuk menantang Angele. Angele harus berusaha untuk tidak menggunakan signet dan bom jantungnya di sini, namun kekuatan Sihir Logam-nya tidak akan menjamin bahwa ia bisa menang. Kuirman adalah seorang penyihir tingkat Cairan dengan banyak pengalaman bertarung.     

Walaupun Angele telah mempelajari teknik-teknik kompresi energi dan menghabiskan sebagian besar waktunya di kapal untuk bereksperimen, ia tidak tahu apakah ia bisa menang melawan Kuirman.     

Kekuatan sihirnya telah bertambah, namun teknik kompresi energi membutuhkan banyak kekuatan mental. Ia tidak ingin membuang-buang kekuatan mental, karena mereka sudah dekat dengan reruntuhan itu. Tidak ada waktu baginya untuk menyembuhkan diri jika ia membuang kekuatan mentalnya sekarang.     

"Yah, aku tidak tertarik." Angele menjawab dengan santai.     

Ainphent menatapnya dengan heran. "Ini hanyalah tes. Terima saja tantangannya."     

Belem tertawa. "Kau ini penyihir kegelapan, kan? Mengapa kau mundur?"     

Melissa hanya diam. Ia tidak melerai atau mengatakan apa-apa, tapi ia tertarik dengan pertarungan itu. Wajah Isabell tetap tak berekspresi. Sepertinya, ia tidak terlalu peduli.     

Selama mereka berbicara, para pengikut telah bangun dan mendekati keenam penyihir itu. Mereka ingin tahu apa yang sedang terjadi.     

Semua pengikut berbaris rapi di samping Kuirman dan Angele.     

"Jangan khawatir, ini hanya tes. Aku tidak akan menyakitimu." Mata hijau Kuirman menatap Angele. "Lagipula, kau harus menunjukkan kekuatanmu, karena kaulah satu-satunya penyihir tingkat Gas di kelompok ini. Jika kau mau mendapat sebagian hadiahnya, kau harus membuktikan kekuatanmu."     

Kuirman mendekati Angele. "Jika kau memang pengecut, kau duduk saja di kapal, sementara kami melanjutkan misi. Bagaimana?"     

Kuiman menoleh ke Ainphent sambil tersenyum mengejek.     

Angele menyadari bahwa Kuirman sedang memprovokasi Ainphent, namun ia takut dengan keluarga Ainphent, sehingga ia memutuskan untuk membuat Angele marah. Sepertinya, semua penyihir di sini tahu tentang keluarga Ainphent.     

Angele melihat sekelilingnya. Semua penyihir di sana ingin tahu kekuatannya.     

"Baiklah, ayo kita mulai saja."     

Seketika, Angele melihat sebatang jarum hijau melesat menuju dadanya.     

Jarum itu melesat dengan sangat cepat, hingga membentuk lengkungan hijau di udara.     

TING!     

Sebuah perisai perak muncul di depan Angele dan menangkis serangan itu. Percikan-percikan api seketika muncul ketika jarum itu menghantam perisai Angele.     

Serangan itu nyaris mengenainya. Angele tidak memiliki waktu untuk bereaksi.     

'Peringatan! Musuh terdeteksi! Kekuatan lebih dari 20 poin, kecepatan lebih dari 15 poin, daya tahan lebih dari 17 poin. Jarak aman: 15 meter…'     

Suara Zero yang kaku menggema dalam pikiran Angele.     

Bulu kuduknya berdiri.     

'Bangs*t… Kekuatannya lebih dari 20 poin?'     

Sementara Angele sibuk berpikir, perisai peraknya telah tertembus jarum itu.     

Jarum itu hanya berhenti sesaat sebelum melesat ke arah Angele.     

Angele langsung mundur selangkah. Ia mengangkat tangannya dan memunculkan sebilah pisau panjang berwarna hitam untuk menangkis jarum itu.     

Krak!     

Pisau itu hancur berkeping-keping.     

Shing!     

Jarum itu melesat melewati Angele dari arah kiri, berubah menjadi titik-titik partikel hijau, dan menghilang.     

Angele terus berjalan mundur, namun sepatunya sudah menginjak air laut yang sangat dingin. Saat mengangkat kepalanya, ia melihat Kuirman sudah berada sekitar sepuluh meter darinya.     

Nafasnya terengah-engah, jantungnya berdegup kencang, dan dahinya basah terkena keringat dingin.     

Tempat itu menjadi sangat sunyi. Semua penyihir terkejut melihat kemampuan Kuirman.     

Semua penyihir di sana memasang raut wajah serius. Serangan sederhana dari Kuirman nyaris saja membunuh seorang penyihir tingkat Gas. Satu jarum itu saja cukup bagi mereka untuk mengakui kekuatan Kuirman.     

Angele memicingkan matanya dan menatap Kuirman.     

'Kekuatan pria ini jauh lebih tinggi dari kekuatan seorang Ksatria Agung… Sekuat apa monster ini sebenarnya? Glowing Elephant memiliki kekuatan sebesar 8 poin dan daya tahan sebesar 15 poin. Harland dari Lennon adalah seorang Ksatria Agung terkenal, tapi kekuatannya hanya 8.2 poin… Sepertinya, Kuirman adalah penyihir spesialis pertarungan jarak dekat yang memperkuat tubuhnya dengan bantuan sihir, atau…'     

Beribu-ribu teori terlintas di benaknya, namun ia terus mengamati Kuirman dengan hati-hati.     

Kuirman menjadi terkejut. "Lumayan juga. Aku tidak menyangka bahwa kau bisa menghindari serangan itu. Separuh dari penyihir yang sudah kubunuh mati terkena sihir itu. Sepertinya, Ainphent memiliki alasan untuk mempercayaimu."     

Kuirman perlahan mengangkat tangan kanannya dan mengeluarkan sebilah scimitar perak dari jubah hijaunya.     

Scimitar itu selebar lengan manusia, dengan bilah pedang yang halus dan bersinar seperti cermin.     

Shing!     

Gumpalan gas hijau membumbung di atas scimitar itu.     

"Semuanya, mundur!" Tiba-tiba, Melissa berteriak.     

Para penyihir dan pengikut mereka daoat merasakan hawa dingin kematian di sekitar scimitar itu.     

"Senjata terkutuk… Untuk mendapatkannya, kau harus membunuh penyihir dengan tingkat kekuatan yang sama denganmu, mengambil tenaga amarah mereka, dan mengumpulkan semua tenaga itu untuk menciptakan senjata tersebut… Itulah mengapa kau bisa sekuat ini." Melissa menjelaskan dengan lirih sambil menatap scimitar itu dengan ekspresi serius.     

"Hah, mungkin hanya kau yang bisa mengetahui asal senjataku."     

Kuirman tersenyum dan mengayunkan senjata itu.     

Krak~     

Dua bilah mata pedang, yabg berselimut asap hijau yang sama, muncul di sisi kiri dan kanan pedang itu.     

Kuirman mengayunkan pedang itu dengan tangan kanannya.     

Seketika, senjata itu berputar-putar seperti kipas, mengumpulkan kekuatan angin seiring dengan berjalannya pedang itu.     

Angele tidak tahu cara menangkis serangan itu.     

Biasanya, Angele menyerang musuhnya terlebih dahulu dengan serangan fisik, namun Kuirman memiliki gaya bertarung yang sama dengannya, dengan kekuatan dan senjata yang jauh lebih baik.     

Setelah gagal menangkis jarum Kuirman, Angele menonaktifkan medan pelindungnya agar kekuatan mentalnya tidak terkikis. Ia mengetahui teori tersebut setelah menjalani kompresi mental, yang juga dapat membantunya mengendalikan logam dengan sangat baik.     

Saat perisai Angele gagal menangkis jarum itu, Zero mengingatkannya untuk tidak menggunakan medan pelindung untuk mencegah kerusakan mental.     

Jika medan pelindungnya hancur, kemungkinan besar ia akan mati atau terluka parah. Ditambah lagi, kekuatan mentalnya akan terkikis, sehingga ia tidak akan bisa menggunakan sihir penyerang.     

Mantra Pasif adalah alasan mengapa penyihir sangat kuat jika dibandingkan dengan calon penyihir, namun jika mantra pasif pelindung mereka hancur, kekuatan itu justru akan menjadi kelemahannya.     

Angele sempat berpikir untuk menggunakan signet atau bom jantung miliknya. Kuirman memiliki 17 poin daya tahan, sehingga serangan biasa tidak akan mempan padanya.     

"Kau siap?"     

Kuirman tertawa dan menghilang. Ia meninggalkan dua lubang kecil di tempatnya berdiri.     

Sebuah bayangan hijau muncul di samping Angele dan menyerangnya keras-keras.     

Brak!     

Serangan mereka beradu, dan keduanya terlempar ke laut. Saat ini, mereka berada sekitar lima atau enam meter dari pantai.     

Perlahan-lahan, mereka tenggelam ke dalam lautan yang dingin.     

Wajah Angele memerah. Signet-nya mengirimkan gelombang-gelombang pelindung di sekitarnya.     

Ia mengambil tangan kanan Kuirman seraya menghindari scimitar yang nyaris membelah pinggangnya.     

'Gelombang-gelombang pelindung dari signet ini telah membuat serangan Kuirman luput… Seharusnya aku mengaktifkannya dengan sempurna… Nyaris saja aku mati…'     

Angele fokus menyerang tangan kanan Kuirman.     

Kuirman sangatlah kuat, hingga Angele nyaris tidak bisa memegang tangan kanannya.     

Cairan perak muncul dari kulit Angele. Cairan itu berjalan naik ke tangan Kuirman dan perlahan-lahan mengeras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.