Dunia Penyihir

Hasil (1)



Hasil (1)

0Heksagram kristal perlahan berputar di udara dan memancarkan cahaya berwarna hijau.     

Kumpulan awan hitam membuat langit terlihat gelap.     

Cahaya biru dan hijau menerangi dek dua kapal terbang tersebut.     

Anak panah Reyline, yang terbuat dari energi listrik, melesat ke arah Angele.     

Beberapa menit kemudian, hexagram kristal itu mulai retak dan berubah menjadi pasir berwarna hijau.     

Pasir itu tertiup angin, dan beberapa benang hijau berputar mengelilingi tubuh Angele.     

"Sepertinya, kaulah pemenang di kapal itu." Suara Reyline terdengar dari seberang. Rambut panjang pirangnya menari-nari di udara.     

"Ha, kau melihat rune kristal di tanganku, kan?"     

"Sekarang, yang terpenting adalah liontin itu," kata Reyline sambil menembakkan panahnya.     

*SHING*     

Anak panah listrik itu meninggalkan garis biru di udara dan terbang ke arah Angele.     

*BAM*     

Anak panah itu berhasil dihalau oleh perisai perak, sehingga meledak di udara dan berubah menjadi percikan energi listrik berwarna biru.     

Angele menyerang energi listrik itu dengan kecepatan penuh.     

Di dek kapal itu, sebuah bayangan hitam menerjang ke arah Reyline.     

Jarak antara dua kapal terbang itu sangat dekat. Bayangan hitam itu terus menerjang hingga menghantam Reyline.     

*BAM*     

Mereka berdua berguling-guling di lantai dek kapal, namun tak ada satu pun dari mereka yang melepaskan gelombang energi.     

"Itu adalah efek tolakan! Itu adalah kemampuan Sihir Pasif-mu! Bagaimana mungkin!?" Angele terkejut. Ia memegang pedang peraknya erat-erat dan mengayunkannya.     

*Klang*     

Reyline menghalau serangan itu dengan pedang panjangnya.     

Rune spiral di mata kanannya berputar semakin cepat.     

"Pertarungan jarak dekat, huh? Mari kita lihat siapa yang lebih hebat." Ia menekuk pedang panjangnya menjadi dua dan mengubahnya menjadi scimitar yang dihubungkan dengan rantai . Permukaan pedang perak itu memercikkan energi listrik.     

*KLANG*     

Angele menarik scimitar-nya setelah Reyline berhasil menghalau serangannya.     

Energi listrik menaiki lengan Angele, sementara Reyline menyerang balik dengan scimitar-nya.     

Angele berniat untuk menebaskan pedangnya, namun kedua tangannya mati rasa selama beberapa detik.     

*PA*     

Serangan Reyline tertuju pada dada Angele.     

Angele cepat-cepat mundur, namun jubahnya berhasil terpotong.     

Medan tolakan itu adalah Sihir Pasif yang bisa mengganggu medan pelindung penyihir lainnya untuk sementara.     

Itulah mengapa Angele tidak menggunakan Sihir Logamnya.     

Ia tidak tahu berapa lama efek itu akan bertahan, namun ia yakin akan memenangkan pertarungan ini.     

Namun, tanpa medan pelindung logam itu, Angele akan kesulitan menghindari serangan energi listrik Reyline. Tubuhnya masih terlindung oleh perisai logamnya. Namun, tanpa medan pelindungnya, perisai itu akan terasa sangat berat dan memperlambat gerakannya. Satu-satunya hal yang membuat Angele mampu bertarung adalah kekuatan scimitar-nya.     

Reyline kembali menerjang Angele dan mengayunkan pedangnya. Angele cepat-cepat melompat, namun ia nyaris terkena serangan Reyline.     

Kemampuan bertarung jarak dekat Reyline sangat kuat. Ia juga mempunyai kekuatan, kecepatan, dan teknik yang luar biasa. Namun, hasil pertarungan juga dipengaruhi oleh faktor luar.     

Angele terus mengayunkan scimitarnya sambil melangkah mundur. Diam-diam, ia mengaktifkan ilusi signet di telapak tangan kirinya.     

*SHING*     

Reyline mendengus kesal. Ia mengira bahwa senjatanya berhasil mengenai wajah Angele, namun ternyata itu hanyalah ilusi. Pinggang sebelah kirinya terluka dan mengucurkan banyak darah.     

"Sialan!" Ia memasukkan lebih banyak energi listrik ke dalam kedua scimitar-nya dan menebaskannya dengan liar.     

*KAK*     

Lagi-lagi, ini hanyalah ilusi. Pedangnya hanya mengenai dek kapal.     

Reyline baru menyadari bahwa Angele hanya berjarak setengah meter darinya. Ia tak mengerti apa yang baru saja terjadi.     

*SHING*     

Pinggang Angele terluka lagi.     

"Luar biasa!" puji Angele, "Tubuhmu sangat keras seperti badak bercula dua."     

Tangan kanannya memegang scimitar, dan pedang perak panjang tiba-tiba muncul di tangan kirinya.     

"Apa katamu? Serahkan saja rune kristal itu padaku. Aku bisa membunuhmu dengan pedangku." Ia berdiri di tepi kapal sambil menatap Reyline.     

"Ilusi, huh? Berikan Raut wajahnya tampak misterius. Sebagian besar sihir ilusi tergolong lemah, karena penyihir harus mengeluarkannya tanpa bergerak. Namun, lawannya ini tampaknya bisa menggunakan matranya kapan pun ia mau.      

Reyline tahu bahwa jika ia tak bisa menghancurkan ilusi itu, ia akan berada dalam bahaya.     

Menurut Rayline, Angele adalah penyihir yang ahli dalam pertarungan jarak dekat yang hanya melatih mantra ilusinya. Jika ia bisa menemukan kelemahannya, ia akan memenangkan pertarungan itu dalam sekejap saja.     

"Kemampuan bertarung jarak dekat yang kau miliki setara dengan kemampuan Ksatria Agung. Namun, aku memiliki mantra ilusi ini, yang bisa membantuku memenangkan pertarungan. Kau pasti akan kalah begitu medan pelindungmu dinonaktifkan." Angele menyeringai.     

"Kau benar. Jika kemampuanmu lebih hebat dariku, aku pasti akan kalah." Rayline menegakkan punggungnya. "Sebenarnya, aku akan menyerahkan rune kristal ini jika kau bisa menahan seranganku yang satu ini."     

Ia mengangkat tangan kirinya dan melepas pengikat kepala emas-nya.     

Rambut panjang Reyline tampak seperti bunga yang sedang mekar begitu ia melepas ikat kepalanya. Wangi bunga menyebar di udara. Anehnya, wangi itu tak hilang karena terhempas angin yang bertiup kuat.     

Angele mengernyitkan dahinya. Sebuah rune berwarna hitam berkilat di kedua matanya. Ia pun menerjang ke arah Reyline. Ia memegang kedua senjatanya erat-erat.      

*KLANG*     

Reyline menghalau serangan itu dengan scimitarnya. Tabrakan kedua senjata itu menghasilkan percikan api. Serangan mereka beradu dengan sangat cepat hingga tampak seperti dua bayangan kabur.     

Namun, kekuatan Angele lebih hebat daripada Reyline, sehingga Reyline terpaksa mundur secara perlahan.     

Tiba-tiba, kaki Reyline tak bisa bergerak. Kepalanya terasa sangat pusing, hingga ia tak bisa berbuat apa-apa.      

Gelombang energi dari signet Angele akhirnya berhasil. Angele memanfaatkan kesempatan ini untuk melompat dan menerjang Reyline.     

*BAM*     

Ia menendang pinggang pria itu dengan sekuat tenaga.     

Reyline pun terhempas karena tendangan Angele. Ia tergeletak di lantai dan memuntahkan darah segar. Ia berpegangan pada scimitar-nya untuk tetap berdiri, namun energinya terkuras habis.     

Ini hanyalah kompetisi, sehingga Angele tak berniat membunuh Reyline. Namun, Reyline menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.     

"Kau menang." Ia melemparkan rune kristal itu kepada Angele.     

*PA*     

Angele mengangguk dan menangkap rune itu.     

"Bagaimana tubuhmu bisa sekuat itu? Kita bisa melakukan pertukaran jika kau mau."     

Ia menatap Reyline. Kaki pria itu membatu, namun ia kembali pulih hanya dalam sesaat. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki stamina yang sangat tinggi.     

Angele ingin membeli teknik rahasia Reyline agar ia bisa melawan serangan jarak jauh dengan mudah.     

Olive adalah penyihir tingkat Kristal, namun setengah bagian tubuhnya membatu, sehingga ia harus menggunakan partikel energi untuk memulihkannya. Berkat stamina yang bagus, ia berhasil pulih. Angele pun penasaran dengan cara latihan Rayline atau benda sihir spesial yang mungkin dimilikinya.     

"Maaf, itu adalah rahasia keluargaku, jadi aku tak bisa menjualnya padamu." Reyline sudah pulih dengan cepat. Ia berdiri, dan rune spiral telah mrnghilang dari matanya. Medan gayanya tak lagi memengaruhi Angele.     

"Tak apa." Angele mengedikka bahunya. "Baiklah. Sekarang, aku harus mendapatkal rune kristal yang terakhir."     

"Kau akan melawan Kapten Hikari. Dia memang bukanlah penyihir yang kuat, namun ia tahu banyak trik kotor." Reyline tampak tak keberatan untuk kalah dari pertandingan. Sepertinya, rumor tentang dia selama ini ternyata salah.     

"Kudengar, kau adalah orang yang mudah marah, tapi ternyata kau adalah orang yang baik." Angele tersenyum.     

"Yah, kau lebih kuat dariku. Aku tak mau terbunuh olehmu," jawab Reyline santai. "Aku akan istirahat dulu. Semoga beruntung." Tampaknya, kemampuan rahasianya menguras kekuatan mentalnya.     

Angele melihat Reyline berjalan menuruni tangga. Di kapal ini, tak ada penyihir yang tumbang; hanya ada jejak darah di tepi kapal. Pertarungan tadi memang besar, namun Reyline memiliki unggul karena medan pelindungnya. Kapal terbang itu kecil, dan sebagian besar penyihir bergantung pada pelindung itu. Reyline mungkin bisa memenangi pertarungan itu dengan mudah.     

Angele mendengar     

Angele mendengar suara ledakan dan teriakan manusia saat pertarungan itu dimulai, namun suara itu hanya terdengar selama beberapa menit.     

Ia membersihkan debu di jubahnya dan berjalan ke tiang kapal.     

Kapal itu adalah kapal yang terbang di posisi kedua, sehingga diapit oleh dua kapal di depan dan di belakangnya.     

Tampaknya, pertarungan di kapal pertama belum selesai. Angele masih melihat mantra-mantra sihir dan juga ledakan.     

Angele segera memeriksa kondisi tubuhnya. Ia telah menggunakan sepertiga kekuatan mana-nya, namun kekuatan sihir angin yang tersimpan di chip-nya juga ia gunakan di awal pertarungan melawan Reyline. Serangan itu berlangsung selama 20 menit. Ia yakin bahwa ia bisa menyelesaikan pertarungan itu dalam batas waktu yang telah ditentukan.     

Ia memeriksa benang-benang hijau yang mengelilingi tubuhnya dan memancarkan cahaya hijau. Namun, cahaya itu mulai memudar.     

Angele berjalan ke buritan kapal dan memeriksa situasi di sana.     

Ada 9 orang penyihir yang tengah menyerang Kapten Hikari bersama-sama.     

Mereka mengepung wanita itu dengan berbagai formasi.     

Mereka bertarung terlalu serius. Sembilan penyihir itu bahkan menggunakan mantra berbahaya dan mengaktifkan benda-benda sihir yang sudah diperkuat.     

Raut wajah Angele berubah serius.     

Ia tahu bahwa ini hanyalah kompetisi, jadi ia tak ingin membunuh siapa pun. Reyline juga berhenti menyerang setelah Angele mengalahkannya. Di perjalanan ini, masih ada banyak makhluk mengerikan yang harus mereka hadapi. Para penyihir itu harus bekerjasama demi masa depan mereka. Tak ada gunanya membuang-buang kekuatan mental dan mana di kompetisi seperti ini.     

Namun, situasi kapal pertama semakin buruk.     

Hikari berhasil menghalau serangan mantra terkuat para penyihir itu. Angele bahkan melihat bola energi asam yang dapat menghasilkan kekuatan sebesar 40 derajat. Ada pula kobaran api berbentuk ular dan burung hantu berwarna putih yang mencoba untuk menangkap Hikari dari belakang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.