Dunia Penyihir

Masa Kritis (Bagian 2)



Masa Kritis (Bagian 2)

0"Inilah satu-satunya peta yang kupunya." Coach tersenyum. "Aku sadar bahwa aku adalah anggota terlemah dan tidak bisa membantumu dalam pertarungan, tapi aku telah menghabiskan banyak waktu meneliti tanaman-tanaman herbal. Sebagai anggota salah satu perguruan di teritori Enam Cincin, aku memiliki banyak informasi."     

"Baiklah. Lagipula, kau sangat cantik. Tanpa dirimu, perjalanan ini akan terasa sangat membosankan..." Perry menatap belahan dada Coach.     

"Terima kasih atas pujianmu." Coach menutup mulut dengan tangan kanannya dan tertawa.     

Nopel menggeleng. "Sudahlah, kita harus fokus. Sebentar lagi, sepertinya kita akan bertemu kerumunan Cloud Bee."     

Angele hanya mendengarkan obrolan mereka sambil tersenyum.     

Coach menatap Angele selama beberapa saat, lalu ia kembali berbicara. "Kita butuh waktu sekitar empat bulan untuk sampai ke tempat itu jika semuanya berjalan sesuai rencana." Wanita itu menunjuk titik hitam pertama pada peta.     

"Ini dataran tinggi utara. Cloud Bee sangat aktif pada pegunungan bersalju." Ia memindahkan telunjuknya pada titik putih yang berkelap-kelip. "Ini adalah posisi kita sekarang, dan kita akan sampai ke habitat Cloud Bee dalam sebulan. Kita masih punya banyak waktu untuk bersiap-siap."     

"Setelah Cloud Bee, ada Human Snake, makhluk campuran dengan darah kuno para Siren. Kita akan menemukan mereka di Danau Kerusakan. Setelah kita berhasil melawan Cloud Bee, akan kuberitahu informasi tentang Human Snake secara lebih rinci." Wanita itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan, "Satu kawanan Cloud Bee terdiri dari sekitar 500 ekor lebah. Bunuh mereka begitu kita melihat mereka. Jika tidak, mereka akan memanggil lebih banyak kawanan."     

Angele tidak terlalu peduli. Sepertinya, wanita ini mengira bahwa penyihir lain akan melindunginya sebagai imbalan informasi yang ia berikan tentang musuh-musuh yang mungkin akan mereka jumpai dalam perjalanan ini.     

Ia melihat sepuluh penyihir di atas kapal, dikurangi para penyihir yang menghilang, telah membentuk kelompok mereka masing-masing.     

Angele, Perry, Coach, dan Nopel berada dalam satu kelompok.     

Baron, sang kapten, membentuk kelompok dengan dua orang penyihir cahaya.     

Pasangan yang tersisa juga membentuk kelompok mereka sendiri. Perry telah mencoba mengajak mereka untuk bergabung, namun mereka menolak. Berdasarkan gelombang mental mereka, sepertinya mereka berdua jauh lebih kuat ketimbang Perry.     

Dengan menggunakan teknik kompresi mental, Angele mampu mengendalikan gelombang mentalnya, sehingga ia dapat menyamar sebagai seorang penyihir tingkat Gas maupun seorang calon penyihir sekalipun. Ia tidak ingin orang-orang di kapal memperlakukannya sebagai seorang musuh.     

Sebelum memasuki kapal, Angele telah menyelesaikan semua kewajibannya.     

Para penyihir di sini memiliki kemampuan masing-masing, namun mereka tidak sedang berada di teritori salah satu dari ketiga organisasi besar, sehingga latar belakang mereka tidaklah penting.     

Setelah mengetahui bahwa Angele adalah seorang penyihir kuat, Perry memutuskan untuk mengundangnya untuk bergabung ke dalam kelompoknya.     

Penyihir adalah makhluk yang egois. Mereka bertarung bersama untuk menyelamatkan diri, namun mereka akan membuat keputusan yang akan menguntungkan diri mereka sendiri saat situasi masih damai. Hanya kekuatan-lah yang mampu memberi mereka hak-hak khusus di kapal terbang itu setelah meninggalkan Nola. Kelebihan Coach adalah pengetahuannya tentang monster. Walau wanita itu tidak dapat bertarung, pengetahuannya sangat berharga untuk seluruh anggota tim.     

Setengah jam kemudian, langit pun berubah menjadi cerah. Cahaya matahari menghangatkan para penyihir di atas dek, namun angin yang berhembus juga membawa hawa dingin.     

Angele berdiri di atas dek. Tubuhnya bagian atasnya terasa dingin, sementara tubuh bagian bawahnya terasa hangat. Ini terasa aneh.     

Mereka saling berpamitan dan kembali ke kamar masing-masing. Sebelum kapal berangkat, Angele telah memilih kamarnya.     

Ia berjalan menuruni tangga pendek hingga sampai ke lorong yang panjang dan gelap. Pada kedua sisi lorong itu, terdapat enam pintu kayu; masing-masing memiliki papan nama.     

Ia berjalan ke pintu kedua di sisi kiri.     

Ia mengetuk pintu itu dengan tangan kanannya, dan sebuah rune ular hitam muncul pada pintu. Pintu itu pun terbuka dengan sendirinya.     

Angele memasuki kamar itu, yang ternyata sangatlah kecil. Ada tempat tidur kayu berwarna putih di sudut ruangan, dan senjata-senjata tiruan digantung di dinding sebagai dekorasi.     

Selain itu, terdapat meja merah dengan dua kursi berwarna senada. Dua koper hitam tergeletak di samping kiri meja itu.     

Terdapat sebuah jendela di seberangnya.     

Kaca jendela itu terbuat dari kristal, sehingga jendela itu tidak mudah pecah.     

Angele berjalan ke jendela itu dan melihat ke bawah.     

Sungai kecil mengalir dan membelah hutan di bawah sana.     

Tidak ada kereta kuda yang berlalu-lalang. Sepertinya, tempat itu tidak berpenghuni karena banyaknya hewan buas yang hidup di sini.     

"Tidak ada yang menarik." Ia menghela nafas.     

Sekelompok ular biru terbang melewati jendelanya. Ular itu memiliki ekor yang panjang dan ramping serta sepasang sayap yang lebar dan berkilau.     

Seekor singa emas berukuran sebesar gajah sedang minum air dari sungai, dengan dua ekor singa kecil berlari-lari di belakangnya.     

Sekelompok rusa-rusa berwarna kuning berjalan perlahan-lahan menyusuri hutan. Rusa jantan memiliki punggung berwarna kelabu dan tanduk raksasa yang berukuran nyaris sama dengan tubuhnya sendiri.     

Woo!     

Terdengar suara seperti terompet.     

Suara itu berasal dari lolongan seekor hewan. Lolongan lembut namun berat itu bergema di seluruh hutan.     

Angele berdiri di dekat jendela sambil menatap pemandangan di bawah selama beberapa saat. Akhirnya, ia berbalik dan memeriksa koper-koper besar di samping meja.     

Klik!     

Koper pertama terbuka.     

Sekelebat bayangan terbang keluar dari koper itu. Ia berputar-putar keliling ruangan itu, sebelum akhirnya mendarat di pundak kanan Angele.     

Bayangan itu adalah Night Sparrow hitam bersayap empat dan bermata merah tua. Burung itu sedang sibuk membersihkan bulunya.     

Selain burung itu, di dalam kotak itu, terdapat botol-botol logam hitam dengan ukuran yang berbeda-beda. Label berwarna putih ditempelkan di permukaan setiap botol.     

Angele menutup koper pertama dan segera membuka koper kedua.     

Klik!     

Koper itu penuh dengan ramuan dan tabung-tabung reaksi.     

Cairan emas, cairan merah, cairan perak, bubuk kuning, dan pil berwarna cokelat...     

Lusinan tabung reaksi, yang terbuat dari kristal vulkanik, tertata rapi pada koper tersebut.     

Hanya tabung reaksi di tengah yang terlihat berbeda. Tabung berisi cairan merah kental itu bercahaya.     

"Sari Kura-kura Barry yang telah bermutasi..." Angele mengambil tabung itu dan menggerakkannya beberapa kali.     

Benda itu dibuat dari darah kuno. Karena tidak ingin meninggalkan jejak di Nola, ia menghilangkan semua jejak yang ditinggalkan oleh eksperimen darah kuno-nya, termasuk kedua centaur putih pemberian Ander.     

Sari itu dapat disuntikkan pada makhluk-makhluk hidup untuk membuat mereka bermutasi. Efeknya lebih lemah, namun metode ini lebih aman.     

Saat ini, Angele tidak ingin menggunakan esensi itu pada dirinya sendiri. Jika terjadi konflik antara kedua darah kuno dalam tubuhnya, kekuatannya mungkin akan berkurang.     

Setelah memastikan bahwa tidak ada barang yang hilang, Angele mengambil dua tabung berisi pil-pil berwarna cokelat.     

Ia membuka tutup tabung itu dan langsung menelan sebutir pil.     

Pil itu terasa hambar, namun mampu membuatnya kenyang.     

"Tidak ada koki di kapal ini... Sial, aku benar-benar benci pil nutrisi..." Ia menggeleng dan berdiri.     

Saat ini, ada masalah besar yang harus segera ditangani.     

Di kapal ini, 'Kapten' pada hanyalah posisi yang diberikan untuk navigator dan mediator kapal. Orang yang terpilih menjadi kapten akan diberi liontin kristal yang dapat digunakan untuk mengendalikan ketiga kapal.     

Setelah bertarung melawan kapten, seorang penyihir akan mendapatkan bahan langka yang mampu melepaskan energi dan membantu para ketua kelompok untuk membagi hadiah.     

Liontin itu mampu mengusir seorang penyihir dari kapal jika situasi benar-benar memaksa.     

Namun, liontin tersebut hanya akan aktif jika tiga keping rune kristal dari ketiga kapal disusun menjadi satu.     

Cepat atau lambat, pertarungan antar kapten akan terjadi.     

Liontin itu adalah simbol kekuatan di sebuah kelompok, yang bisa menyebabkan tragedi jika dipegang oleh orang yang salah. Itulah alasan mengapa pemerintahan penyihir membuat kepingan rune-rune kristal itu. Semua penyihir di kapal dapat berpartisipasi dalam pertarungan, dan kapten kapal akan memberikan liontin dan ketiga rune pada sang pemenang.     

Perjalanan itu sangat berbahaya, sehingga mereka membutuhkan ketua yang cukup kuat untuk memimpin para penyihir lainnya.     

Akan lebih baik jika kedua simbol dipegang oleh satu orang.     

Pihak organisasi tidak menunjuk ketua, karena mereka ingin para anggota memilih ketua mereka sendiri.     

Setelah kapal pergi meninggalkan Nola, mereka sudah tidak berada dalam perlindungan Nola. Oleh karena itu, mereka bisa melakukan apa saja, termasuk membunuh kompetitor lain. Melukai kompetitor bukanlah masalah, karena ketiga kapal memiliki fasilitas medis yang sangat baik, sehingga mereka bisa sembuh dengan cepat. Karena itu, para penyihir akan melakukan apa saja untuk menang.     

"Pertarungan akan dimulai sebelum kita bertarung melawan Cloud Bee," gumam Angele. Kapal ini berada sekitar seribu meter di atas permukaan tanah. Ia tidak ingin siapapun mengendalikan takdirnya selama berada di atas sini. Hasil terburuk dari perjalanan ini adalah dikeluarkan dari kapal.     

Ia telah memutuskan untuk ikut bertarung untuk memperebutkan liontin itu. Seperti penyihir lainnya, ia berpartisipasi dalam kompetisi ini.     

'Sayangnya, tidak semua penyihir di sini melepaskan gelombang mental mereka.' Tanpa gelombang mental, Zero tidak mampu mendeteksi tingkat kekuatan seorang penyihir, sehingga Angele harus mencari tahu sendiri dalam pertarungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.