Dunia Penyihir

Hadiah dan Kematian (Bagian 2)



Hadiah dan Kematian (Bagian 2)

0"Caitlyn." Angele langsung mengenali wanita itu.     

Suara Ksatria itu kembali terdengar, sementara layar itu tetap menampilkan sosok Caitlyn yang masih terbaring lemah.     

"Wanita bernama Caitlyn ini telah koma selama hampir sebulan. Menurut hasil pemeriksaan yang telah dilakukan para calon penyihir dalam kelompok kami, energi kehidupannya telah terserap hingga nyaris habis saat melahirkan anak tersebut. Kami sudah berusaha membangunkannya, namun wanita ini telah sekarat."     

Angele terdiam dan menatap wanita berambut pirang yang terbaring itu melalui layar di depannya.     

Tiba-tiba, gambar pada layar itu berkedip-kedip, dan ruangan tempat Ksatria tadi kembali muncul.     

"15 hari kemudian, kami kembali ke tempatnya beristirahat. Kami telah berusaha keras. Maafkan kami." Terdengar suara seorang calon penyihir wanita.     

Caitlyn terlihat jauh lebih lemah dari terakhir kali ia terlihat. Ia tampak seperti kerangka tulang yang dilapisi kulit tipis.     

"Ia… akan mati." Calon penyihir wanita itu menjelaskan, "Maaf, misi kami telah berakhir di sini. Kami akan merekam semua detail misi dengan menggunakan kristal pemberian Anda."     

Sekitar lima belas menit kemudian.     

Caitlyn telah berhenti bernafas.     

"Ia telah tiada."     

Shing!     

Angele mengambil kristal itu. Layar di depannya tiba-tiba menghilang.     

Ia menggeleng dan menoleh ke arah Nancy.     

"Mintalah divisi Enam Cincin di seberang lautan untuk menjaga keluarga Caitlyn. Berikan mereka rumah, uang, harta, kekuatan politik, dan apa pun yang mereka mau."     

Nancy mengangguk. "Baiklah. Karena Anda adalah anggota departemen ramuan, pihak organisasi pasti mampu mengabulkan permintaan Anda."     

Angele berbalik dan berkata, "Selain itu, aku sedang berusaha menyelesaikan masalahmu. Setelah aku bergabung dengan Menara Enam Cincin, Perguruan Labirin memutuskan untuk tidak memburuku lagi. Sebagai pelayanku, kau dan seluruh keluargamu telah selamat."     

Nancy tersenyum gembira. "Terima kasih banyak, Master!" Ia menunduk dengan hormat.     

Angele berjalan kembali ke rumah sambil membawa bola kristal pemberian Nancy di tangannya.     

Angin sejuk meniup wajahnya dan membawa wangi bunga.     

Cip!     

Tiba-tiba, seekor burung hitam terbang di atas kepala Angele.     

Ia menjentikkan jarinya.     

Shing!     

Sebilah jarum perak menusuk burung itu.     

Burung itu terjatuh, dan Angele menangkapnya.     

Burung seukuran kepalan tangan itu bergerak-gerak kesakitan. Kepalanya tertusuk jarum, hingga darah merembes membasahi bulu hitamnya.     

Angele melihat burung itu menjadi semakin lemah. Bau amis darah tercium dari burung yang sekarat itu.     

"Kehidupan kita sangat rapuh... Mungkin, suatu hari nanti, aku akan mati entah dimana, seperti burung ini..."     

Jarum perak itu meleleh dan kembali terserap ke dalam tubuh Angele.     

Ia membuang mayat burung itu dan berjalan kembali ke rumah.     

Nancy sedang sibuk berbincang-bincang dengan dua fire spirit yang bertugas untuk melaporkan kegiatan sehari-hari.     

Belakangan ini, Nancy sangat sibuk. Ia harus menjaga taman, merencanakan renovasi dan perawatan bangunan, mencatat benda-benda yang masuk, dan memeriksa setiap tahap pembangunan kincir angin, kilang minyak, dan pabrik wine. Selain itu, ia harus menjadi mediator dalam pertengkaran antar budak.     

Wanita itu menghabiskan waktunya untuk menjaga area asrama, mengawasi pembangunan taman, melihat barang-barang di menara barter, dan berdiskusi dengan para calon penyihir kiriman Keluarga Bennis."     

Manor Angele penuh dengan berbagai fasilitas. Manor-nya berdiri tepat di tengah teritori-nya. Seluruh area dijaga oleh Ksatria dan calon-calon penyihir.     

Kebanyakan pekerja di sana melapor kepada Nancy, sehingga walaupun mereka tahu bahwa Angele adalah pemilik mereka, beberapa dari mereka bahkan tidak pernah melihat penyihir misterius yang menjadi tuannya.     

Nancy mempekerjakan dua budak wanita yang cerdas untuk mengerjakan sebagian kecil pekerjaannya.     

Saat Angele hendak masuk, Nancy segera mencegatnya.     

"Master, departemen ramuan telah mengantarkan benda-benda yang kau minta."     

"Bagus." Angele melihat jam menggunakan chip-nya. Mereka tepat waktu.     

"Suruh mereka membawa benda-benda itu ke ruang tamu."     

"Baik."     

Ia berjalan masuk ke ruang tamu dan memangkas tanaman-tanaman dalam pot.     

Tidak lama kemudian, empat orang pria kekar berjalan masuk. Mereka mengenakan baju zirah kulit tebal, dengan scimitar perak tersemat pada punggung mereka. Keempat orang itu membawa dua kotak besar ke dalam ruang tamu.     

Nafas mereka terengah-engah. Di leher mereka, terdapat sebuah pola berbentuk seperti bunga ungu.     

"Ah, kalian. Bawa kedua kotak itu ke ruang bawah tanah." Angele memicingkan matanya.     

Mereka mengangguk tanpa menjawab. Tato bunga pada leher mereka menunjukkan bahwa mereka adalah budak milik Penyihir Ander. Ia bertugas mengirimkan buku-buku padanya.     

Angele berjalan mendekati tangga dan menyentuh dinding. Sebuah pintu kecil pun terbuka dengan sendirinya.     

Dinding itu terbuat dari logam, sehingga Angele mampu mengendalikannya dengan Sihir Logam-nya dengan mudah.     

Keempat budak itu membawa kedua kotak besar berwarna hitam itu masuk ke ruang bawah tanah dan segera pergi.     

Setelah mereka pergi, Angele meminta Nancy untuk melarang orang-orang memasuki rumahnya.     

Ia segera berjalan masuk dan menutup pintu ruang bawah tanah.     

Setelah menuruni tangga, ia menatap kedua kotak kiriman Ander.     

Kotak itu memiliki tekstur yang halus; permukaannya berhiaskan pola-pola spiral. Di atas kedua kotak itu, terdapat sebuah rubi berukuran sebesar telur, dengan tepian yang dihiasi oleh benang-benang perak.     

Elegan dan mewah.     

Angele berdiri di depan kotak itu dan mengetuk tutupnya.     

Cahaya merah bersinar pada permukaan tutup kotak itu.     

Krak!     

Bola rubi pada bagian tengah tutup kotak itu mulai pecah.     

Tanpa ragu, ia membuka kotak itu.     

Tutup kotak itu terjatuh ke tanah. Seketika, asap putih membumbung dari kotak tersebut.     

Angele mengernyitkan dahinya dan meniup semua asap itu dengan partikel energi Angin.     

Di dalam kotak itu, terdapat makhluk separuh manusia dan separuh kuda yang ditutup dengan selimut hitam.     

Bagian atas tubuh makhluk itu persis seperti seorang wanita cantik, dengan rambut pirang elegan yang tergerai di atas bahunya. Hidungnya kecil dan mancung, dan bibirnya sangat manis. Bagian dada wanita itu ditutup dengan selembar kain coklat.     

Bagian bawah tubuhnya sama dengan tubuh kuda putih pada umumnya.     

'Centaur dari pasar lelang.' Angele tersenyum puas. 'Kekuatan dari Kristal Penidur membuatnya tertidur pulas.'     

Ia membuka kotak kedua dan melihat centaur yang mirip dengan centaur pertama. Sepertinya, mereka adalah saudara kembar.     

Semenjak kematian Caitlyn dan anak pertamanya, ia masih merasa sedih. Namun, kedua centaur itu membuatnya senang.     

Ia mengangkat tangan kanannya dan mengaktifkan rune komunikasi pada kukunya.     

Cahaya putih bersinar, dan rune berbentuk bunga mawar muncul di atas kukunya.     

"Master Ander, terima kasih atas hadiahnya." Angele mengirimkan pesan.     

Ander menjawab dalam beberapa menit.     

"Aku senang jika kau menyukai mereka. Kedua centaur itu masih perawan, dan energi mereka cukup tinggi. Jika kau ingin bercumbu dengan mereka, silahkan saja."     

"Haha, nanti saja." Angele terdiam. "Baiklah, mari kita bicarakan yang lain. Apa kau sudah memutuskan apa yang akan kau lakukan dengan rencana kita membangun lab rahasia?"     

Ander berdeham, lalu ia menjawab. "Setelah dipikir-pikir, aku punya pilihan yang lebih baik."     

"Sayang sekali." Angele menghela nafas. Ia terdengar sedih. "Satu lagi, apa kau punya informasi mengapa penyihir punya tingkat reproduksi rendah? Aku tidak menemukan informasi dari buku-buku yang kubaca."     

Ander terdiam selama beberapa saat..     

"Aku pernah mendengar dari seorang penyihir pengembara bahwa makhluk biasa dan para manusia tidak akan mampu menahan kekuatan sperma seorang penyihir resmi. Sementara itu, tubuh para penyihir wanita melihat sperma para penyihir sebagai kontaminasi, sehingga tubuh mereka berusaha mengeluarkan kontaminasi tersebut. Semakin tua seorang penyihir, semakin sulit pula mereka mampu menghasilkan keturunan. Setelah melakukan penelitian, ia menemukan bahwa melahirkan seorang anak akan memakan banyak energi kehidupan sang ibu, sehingga sang ibu akan mati jika ia tidak cukup kuat."     

Mendengar penjelasan pria tua itu, Angele pun terdiam.     

Kekuatan sperma seorang penyihir pria cukup kuat untuk membunuh sel telur yang dianggap lemah, sehingga tubuh para penyihir wanita menganggap sperma tersebut sebagai kontaminasi.     

"Tapi, penyihir wanita dan penyihir pria punya kesempatan tinggi, kan?"     

"Itu tergantung kondisi. Sangat sulit menemukan dua penyihir yang tingkat kekuatan yang benar-benar persis sama. Tetapi, jika dua penyihir seperti itu bertemu, kesempatan untuk mendapatkan keturunan akan meningkat."     

"Aku mengerti." Angele menghela nafas. "Jadi, inilah alasan mengapa para centaur mampu melahirkan anak penyihir. Kekuatan energi kehidupan mereka sangat tinggi."     

"Benar."     

"Terima kasih telah menjawab pertanyaanku dan memberikan kedua hadiah ini untukku."     

"Kita dalam keadaan yang sama, kan?" Ander tertawa.     

Angele berdiri di samping kotak-kotak itu. Ia memutuskan koneksi, menghela nafas, dan menatap kedua centaur itu dengan sorot mata yang kosong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.