Dunia Penyihir

Bunga Kelahiran (Bagian 1)



Bunga Kelahiran (Bagian 1)

0'Pasti Angele punya alasan tersendiri.' Vivian tersenyum lembut. Ia tidak terpikir untuk meragukan perkataan anaknya.     

'Mungkin aku harus mencari tahu mengapa dia mengirimkan pesan ini, tapi sepertinya dia hanya khawatir padaku...'     

"Um... Master Vivian, maaf, bisakah aku meminta waktu Anda sebentar?" Terdengar suara berat seorang wanita dari belakangnya.     

Vivian bersandar ke samping dan melihat ke bawah dari pundak raksasa batu.     

"Ada apa? Kita sudah dalam perjalanan. Kita bisa bicara setelah kita menghabisi mereka?" Vivian mengerutkan bibirnya dan berkomunikasi dengan penyihir itu menggunakan partikel energi.     

"Tidak bisa, Master." Seorang wanita berjubah putih menggeleng.     

"Pesan itu mengatakan bahwa anakmu telah mengambil bunga kelahiran milik bangsa Glay. Sekarang, mereka sedang mengejar anakmu..." Penyihir itu terdiam.     

Seketika, senyum Vivian hilang.     

"Angele... Anak ini..." Vivian menggertakkan giginya. Ia tidak tahu harus berkata apa.     

"Semua prajurit! Mundur! Kita bisa bunuh mereka nanti!" Ia mengangkat tangannya dan berteriak.     

"Tim kelas atas, ikut aku! Kita harus pergi ke teritori bangsa Glay!"     

Di hutan, tepat di antara Sungai Bass dan gunung bersalju...     

Cahaya putih matahari di siang hari bersinar melalui celah-celah di antara dedaunan dan menerangi orang-orang yang sedang bertarung di dalam hutan.     

Lima orang berbaju zirah kulit sedang mengepung seorang pria muda berjubah hitam.     

"Berani-beraninya kau menghancurkan salah satu bunga kelahiran kami! Kami adalah bangsa Glay. Kau pasti tahu betapa berartinya benda itu untuk kami," kata pria di depan dengan suara berat.     

Bekas luka berbentuk kilat di wajah pria itu membuatnya terlihat menakutkan.     

Angele terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa.     

Ia hanya meninggalkan hutan itu sambil mengumpulkan tanaman-tanaman langka dengan menggunakan chip-nya.     

Saat di hutan, ia menemukan bunga hitam seukuran roda kereta kuda. Menurut hasil analisis chip-nya, bagian putik bunga itu dapat membantu meningkatkan tingkat kesuksesan meramu ramuan Awan Beracun, sehingga Angele memutuskan untuk mengambil putiknya.     

Namun, setelah ia mengambil putik bunga tersebut, bunga hitam itu seketika layu dan mati. Matinya bunga tersebut disaksikan oleh para pengawal bangsa Glay yang sedang berpatroli.     

Itulah alasan mengapa Angele dikejar.     

Ia ingin melawan balik, namun chip-nya memberikan peringatan mengenai banyaknya penyihir resmi pada tim patroli Glay. Itulah alasan mengapa ia memutuskan untuk mundur. Ditambah lagi, para penyihir itu tidak berada dalam zona efektif Zero, sehingga Angele tidak dapat memastikan kekuatan mereka.     

Glay adalah makhluk mirip manusia yang hidup di sekitar Sungai Bass. Angele mendapatkan informasi tersebut melalui percakapannya dengan Liv, namun Liv tidak pernah menjelaskan tentang bentuk bunga kelahiran bangsa tersebut. Angele tidak yakin akan mampu menyelesaikan masalah ini sendiri. Itulah alasan mengapa ia memutuskan untuk segera menghubungi Vivian.     

Ia tahu tentang informasi dasar dan pentingnya bunga itu untuk bangsa Glay. Bunga itu dapat membantu bangsa mereka untuk bereproduksi.     

Bangsa Glay tidak memiliki organ seksual. Keturunan mereka lahir dari kedua bunga tersebut.     

Ada dua macam bunga kelahiran: bunga kelahiran yang digunakan para wanita berbentuk seperti penis, sementara bunga kelahiran yang digunakan para pria berbentuk seperti vagina. Angele telah menghancurkan bunga yang seharusnya digunakan oleh para pria.     

Bagi mereka, kehilangan satu bunga sama dengan kehilangan satu bayi.     

Glays dikenal sebagai petarung yang handal. Dalam satu kelompok, terdapat lebih banyak wanita ketimbang pria. Mereka harus berhubungan intim menggunakan bunga-bunga itu. Namun, setelah hubungan selesai, mereka tidak perlu terlalu khawatir menjaga anak mereka. Sebagian besar Glay memiliki potensi sihir dan dapat dilatih menjadi calon penyihir. Bahkan, menjadi penyihir adalah hal mudah bagi mereka.     

Dalam teritori bangsa Glay, bunga kelahiran dianggap seperti cawan suci. Kemungkinan besar, dalam bunga itu terdapat keturunan yang sedang tumbuh. Namun, keturunan itu mati karena Angele memetik putik bunga tersebut. Itulah alasan mengapa para pengawal yang mengejarnya benar-benar marah.     

Bunga kelahiran adalah pengetahuan umum bagi mereka yang tinggal di sekitar teritori Glay. Namun, Angele terlalu fokus pada putik bunga tersebut, sehingga ia lupa memastikan bunga apa itu sebenarnya.     

Parahnya lagi, kejadian itu disaksikan oleh tim patroli. Jika tidak ada saksi, masalah tersebut tidak akan mungkin menjadi sebesar itu.     

Angele memiliki kecepatan yang lebih tinggi ketimbang sebagian besar anggota tim patroli, namun lima Glay yang kuat masih dapat mengejar dan mengepungnya.     

"Aku bisa mengembalikan putik ini. Maafkan aku, aku tidak tahu bahwa ini adalah bunga kelahiran. Bisakah kita menyelesaikan masalah ini tanpa pertarungan?" tanya Angele.     

"Pikir saja sendiri. Apa yang akan kau lakukan jika aku membunuh anakmu?" jawab si pemimpin dengan suara seraknya.     

"Haruskah kita bertarung? Aku bisa memberimu benda-benda langka." Angele berusaha mencegah terjadinya pertarungan.     

"Bersujudlah di depanku. Kita bisa bicara," jawab pria itu dengan penuh penghinaan.     

"Yah, aku sudah berusaha menyelesaikan masalah ini dengan damai, tapi kau tidak mau mendengarkan." Angele mengangkat tangan kanannya. Tiba-tiba, pedang sepanjang dua meter muncul di genggamannya.     

Tepi pedangnya berubah menjadi merah, dan suhu tempat itu seketika meningkat.     

"Kita datang berlima!" Kelima Glay menarik pisau mereka bersama-sama. Garis-garis merah bersinar pada tubuh mereka.     

50 kilometer dari tempat Angele berada…     

Vivian, bersama dengan sepuluh prajurit elit berbaju zirah hitam, berlari ke teritori para Glay secepat mungkin.     

"Aku sudah mengirim pesan kepada Master Mira, kepala suku para Glay, namun aku tidak tahu apakah Mira akan membaca pesan itu sebelum semuanya terlambat." Penyihir di belakang Vivian mengirim pesan dengan bantuan partikel energi.     

Vivian menggertakkan giginya. "Mira adalah temanku, tapi menghancurkan bunga kelahiran adalah tindakan kriminal berat. Saat ini, populasi para Glay semakin menurun. Walaupun ia berusaha untuk menyelamatkan Angele, rakyatnya tidak akan mendengarkan.     

"Bahkan Master Mira, teman dekatmu, tidak bisa menolong?" tanya salah satu wanita berzirah hitam.     

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Di teritori Glay, hanya ada sekitar 400 bunga kelahiran. Mereka telah menghabiskan bertahun-tahun untuk merawat setiap bunga. Kehilangan satu bunga sama dengan kehilangan satu bayi. Mira harus mendengarkan perkataan rakyatnya. Kecil kemungkinan seseorang dibiarkan hidup setelah menghancurkan bunga kelahiran." Ekspresi Vivian berubah serius. "Aku harus bertemu dengannya dan meminta maaf."     

"Biasanya, para Glay menjaga bunga kelahiran mereka dengan hati-hati. Ada yang aneh… bagaimana bisa Angele menghancurkan bunga itu begitu saja?" Wanita itu terlihat kebingungan.     

"Tidak tahu. Sepertinya, saat itu mereka akan ganti sif patroli." Vivian menggeleng. "Berandalan kecil ini... Aku baru saja bertemu dengannya, tapi ia sudah terkena banyak masalah..."     

Walau Angele membuat Vivian pusing, wanita itu sama sekali tidak terdengar marah.     

Klang!     

Angele menangkis serangan pisau dengan menggunakan pedang panjangnya.     

Ia memiringkan tubuhnya ke samping dan menangkis serangan pisau lainnya dengan pegangan pedangnya.     

Lima bayangan yang terlihat buram mengepung dan menyerangnya dari segala arah.     

Kecepatan dan kekuatannya cukup tinggi untuk menangkis dan menghindari semua serangan tersebut.     

Walaupun ia memiliki kecepatan lebih dari 11 poin, para Glay masih jauh lebih cepat darinya. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki talenta dalam hal kecepatan. Saat mereka menyerang, Angele melihat adanya bayangan-bayangan panjang di belakang mereka. Untungnya, kelima Glay itu memiliki kekuatan yang rendah, sehingga mereka tidak mampu menembus pertahanannya.     

Setelah membaca pesan dari Vivian, Angele memahami bahwa ini adalah kesalahannya. Ia telah menghancurkan bunga tersebut, dan ia tidak ingin situasi menjadi semakin buruk.     

Menurut Vivian, masih ada kesempatan untuk menyelesaikan semua masalah ini dengan damai.     

Jika para Glay memanggil bantuan kapten tim patroli mereka, Angele tidak akan bisa menang tanpa mengaktifkan signet ilusi di tengah dadanya.     

Namun, ia memutuskan untuk mempercayai perkataan Vivian.     

Ia terus mundur sambil menangkis serangan para Glay dan perlahan-lahan mendekati tempat Vivian. Pertarungan itu sudah berlangsung lama, dan ia tidak tahu bagaimana harus meninggalkan tempat itu. Untungnya, Vivian sudah dekat, sehingga ia hanya perlu menunggu.     

"Kejar dia! Dia berusaha kabur!" teriak salah satu Glay saat Angele mencari kesempatan pada formasi mereka.     

Mendengar teriakan itu, Angele pun mengernyitkan alisnya.     

Setelah menganalisa mereka dengan bantuan Zero, Angele melihat bahwa mereka hanya penyihir resmi yang lemah namun cepat, sehingga ia bisa membunuh mereka dengan mudah.     

Mereka memiliki kekuatan yang lebih lemah ketimbang penyihir Gas tingkat 1. Jika saja Vivian tidak mengingatkannya, ia akan membunuh mereka.     

'Aku harus kabur dan menemui Vivian.' Angele memicingkan matanya dan menatap formasi kelima Glay dengan teliti.     

Titik-titik biru bersinar di depan matanya.     

Tang! Tang!     

Senjata mereka kembali beradu.     

Ujung pedangnya yang panas berhasil menangkis sepasang pisau yang bergerak ke arahnya, dan mereka menjadi lengah.     

Melihat adanya kesempatan, ia berlari keluar dari formasi mereka dan menghilang, seperti panah yang ditembakkan.     

"Jangan biarkan dia kabur!" teriak seorang pria.     

Kelima penjaga melompat ke dalam semak belukar dan berlari mengejar.     

Tempat itu kembali sunyi.     

Beberapa menit kemudian, seorang pria bertubuh tinggi muncul dari semak belukar di seberang.     

Pria itu berkepala botak yang penuh dengan jarum hitam dan berkulit cokelat. Dari kejauhan, pria itu seperti penjahat yang baru kabur dari penjara.     

Beberapa orang bangsa Glay melompat keluar dari semak belukar.     

"Caren masih mengejar." Pria itu menunjuk arah perginya Angele. "Mitto, bawa beberapa pengawal bersamamu dan kejarlah lewat jalan pintas. Ini adalah hutan kita. Ia tidak mungkin bisa kabur."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.