Dunia Penyihir

Mincola (Bagian 1)



Mincola (Bagian 1)

0Angele tidak ingin berkomentar tentang 'pujian tertinggi' dari budaya kampung halaman Fono, namun ia juga tidak ingin mendapat dua musuh kuat hanya gara-gara masalah kecil.     

Ia memutuskan untuk menjelaskan kepada Fono mengapa wanita itu marah. Setelah itu, Angele memutuskan untuk menjaga jarak dengan pria itu, karena tidak ingin terlibat dalam masalah lagi.     

Pria berjenggot yang baru saja masuk itu mulai menjelaskan situasi saat ini pada semuanya yang ada di sini.     

"Aku tidak peduli dari mana asalmu, sekuat apa keluargamu, atau apa pun. Di sini, di benua tengah, kalian hanyalah penyihir tingkat 1 yang lemah!" Pria itu melihat sekelilingnya. Semua menunduk, berusaha untuk menghindari tatapannya.     

"Kalian sudah tahu aturan organisasi, kan? Sekarang, kalian harus memutuskan dan menandatangani kontrak." Pria itu melambaikan tangannya. Setumpuk kertas kulit berwarna hitam tiba-tiba muncul entah dari mana.     

Semua kertas itu diikat dengan tali berwarna merah. Asap hitam membumbung tinggi dari permukaannya.     

"Bacalah hak-hak dan tugas setiap anggota di kontrak ini. Jika kau tidak ingin menandatanganinya, kau bisa kembali ke divisi. Jika ada pertanyaan, katakan saja padaku."     

Ia melemparkan tumpukan kertas itu.     

Kertas-kertas itu terlepas dari ikatannya dan mendarat tepat di depan para penyihir.     

Angele menatap kertas itu mendarat di meja tepat di depannya. Ia mengambil kertas itu dan mulai membaca informasi di atasnya.     

Kontrak itu tertulis dalam bahasa Metia.     

Kewajiban setiap anggota cukup standar: setiap anggota harus menerima misi dari organisasi setiap dua tahun, dan setiap misi harus diselesaikan tepat waktu. Untuk para peramu dan penguat, mereka harus memberikan jasa dengan potongan harga sebesar 80 persen. Jika organisasi sedang dalam bahaya, mereka akan dipanggil untuk membantu.     

Anggota organisasi akan mendapatkan posisi sosial yang sesuai, dan mereka juga memiliki hak untuk menawarkan misi dalam organisasi. Namun, mereka harus menyiapkan hadiah untuk pengerjaan misi itu. Setelah misi pertama selesai, anggota dapat menawarkan misi lainnya.     

Angele memeriksa kontrak itu untuk memastikan bahwa tidak ada yang aneh. Setelah itu, ia langsung menandatangani kontrak itu.     

Sepuluh menit kemudian, para penyihir selesai menandatangani kontrak mereka, dan semua kertas segera terbang kembali ke tangan si penyihir berjenggot. Ia memeriksa semua kontrak itu dengan teliti sebelum memasukkannya ke dalam kantongnya.     

"Sekarang, kalian harus memilih organisasi normal, sehingga tidak ada yang tahu bahwa kalian bekerja untuk kita." Pria tua itu melambaikan tangannya. Tiba-tiba, muncul berbagai macam benda di udara.     

Angele mengangkat tangannya dan melihat puluhan benda yang beragam melayang-layang. Semuanya memancarkan cahaya hitam.     

"Pin penanda organisasi lain…" gumam seorang penyihir di samping Fono.     

'Itu dia!' Henn berteriak di telinga Angele. 'Kau ingat perjanjian kita? Jika kau melakukan sesuatu untukku, akan kuberikan teknik meditasi tingkat tinggi yang kujanjikan.'     

'Tentu saja.' Angele melihat sekelilingnya. Ia merasakan suasana menjadi semakin dingin.     

Semua penyihir menatap pin-pin itu di udara. Mereka sudah memilih organisasi yang mereka inginkan.     

'Bergabunglah dengan Tangan Elemental. Itu adalah permintaanku.' Henn menenangkan dirinya.     

'Tangan Elemental? Itu adalah nama organisasimu?'     

'Itu adalah organisasi temanku. Setelah aku mati, organisasi itu mulai kehilangan kekuatan. Namun, pilihan ini masih jauh lebih baik ketimbang organisasi kecil di sekitar perbatasan. Percayalah padaku, kau tidak akan menyesal,' jawab Henn.     

'Begitukah? Kau sedang menyembunyikan sesuatu, tapi aku tidak akan terlalu ikut campur. Jadi, pin mana yang menyimbolkan Tangan Elemental?'     

'Yang berbentuk seperti bola perak.'     

Angele menatap setiap pin yang melayang dengan hati-hati.     

Pin yang diinginkan oleh Henn berada di ujung kanan. Simbolnya berbentuk bola perak seukuran jeruk kecil, dengan rune dan pola-pola bunga yang terukir dengan indah di atasnya.     

Di sana, hanya ada tiga bola perak, yang menunjukkan bahwa mereka hanya menerima tiga penyihir.     

Organisasi-organisasi lain juga menawarkan sekitar tiga pin.     

Pria berjenggot itu tampak puas saat melihat para penyihir mengintai pin yang mereka inginkan.     

"Baiklah, sekarang harus mengurus sesuatu. Aku akan kembali dalam 20 menit. Gunakan waktumu sebaik-baiknya dan segera tentukan pilihanmu."     

"Tunggu, kukira kau akan mengatur organisasi kami berdasarkan tingkat kekuatan kami." Seorang penyihir wanita dengan suara yang jernih berdiri dan angkat bicara. Wanita berjubah hijau itu menutupi wajahnya dengan tudung. "Jika tidak ada cukup pin untuk organisasi yang kita inginkan, kita harus bertarung. Pertarungan ini tidak akan adil untuk para peramu."     

"Kali ini, aku adalah ketua kalian, jadi kalian harus mengikuti perintahku. Dunia ini kejam, karena hanya kekuatan yang akan memberi kalian hak, sedangkan yang lemah hanya akan mengomel tentang keadilan setiap waktu. Jika kau bisa menang melawanku, aku akan memberimu hak untuk memilih duluan." Pria itu memicingkan matanya dan menjawab.     

"Kau!" Wanita itu ingin mengatakan sesuatu, namun temannya segera menghentikannya.     

"Akan kuberi saran sebelum kalian memilih." Pria itu melihat sekelilingnya dan berbicara dengan lirih. "Jika kalian ingin memilih organisasi yang kuat, pilihlah pin di tengah, sementara organisasi lemah ada di samping."     

Ia berbalik dan berjalan keluar. Suara tapak kakinya bergema di lorong.     

"Ayo!" Seorang penyihir berteriak.     

Tiba-tiba, bayangan-bayangan merah melompat dan menggapai pin yang beterbangan.     

Seketika itu, muncul sebilah panah hijau, ular hitam dengan sayap transparan, dan tangan berdarah, semua beterbangan menuju pin di udara.     

Duar!     

Ruangan itu menjadi kacau.     

Bola api hijau meledak di udara.     

Kekuatan ledakan itu membuat lantai bergetar.     

Titik-titik cahaya biru bersinar di depan mata Angele.     

Ia menganalisa sihir-sihir itu. Sebagian besar dari sihir itu memiliki kekuatan sekitar 60 derajat. Bahkan, beberapa sihir yang kuat mampu mencapai 100 derajat.     

Angele memfokuskan pikirannya. Ia memperkuat pelindung logam-nya, merunduk dan merangkak ke samping. Ia hanya memerlukan pin Tangan Elemental.     

Fono mengikuti gerakan Angele. Ia menurunkan tubuhnya dan menciptakan pelindung merah untuk mencari pin yang ia inginkan.     

Duar!     

Angele pun cepat-cepat menghindar.     

Seorang pria berjubah hitam terjatuh di lantai di depannya.     

Beberapa meja dan kursi kayu telah hancur berkeping-keping.     

Pria itu bergerak-gerak, sebelum akhirnya berdiri dan menciptakan segumpal bola energi kegelapan. Tanpa membuang waktu, ia segera melompat ke udara.     

Duar!     

Rune-rune merah muncul di dinding ruangan dan menyerap energi agar pertarungan itu tidak menghancurkan seluruh hotel.     

Keringat dingin menetes di dagu Angele.     

Ia memeriksa kekuatan bola energi hitam di tangan pria itu. Ternyata, bola itu memiliki kekuatan sebesar 98 derajat radiasi.     

Kekuatan itu cukup untuk menghancurkan pelindung logam-nya dan membunuhnya dalam hitungan detik.     

'Hati-hati! Dari kanan!' Henn berteriak.     

Angele terdiam sesaat sebelum melompat ke kiri.     

Krak!     

Terdengar suara aneh dari tempatnya berdiri beberapa detik lalu.     

Sebuah bola energi transparan melayang, berubah menjadi pusaran angin, dan menghilang dalam waktu beberapa detik.     

Wajah Angele memucat. Ia segera meminta Zero untuk menganalisa kekuatan pusaran angin itu.     

'72 derajat… Jika aku terkena serangan itu, aku pasti sudah terluka parah. Kekuatan medan pelindung dan chip-ku tidak dapat mendeteksi serangan itu…'     

Angele memeriksa jejak bola itu. Ia melihat bahwa situasi telah berubah drastis.     

Kebanyakan penyihir sedang bertarung di bagian tengah ruangan.     

Pertarungan dalam ruangan terbagi menjadi tiga.     

Seorang pria tua berambut putih dan berbaju putih khas pendekar sedang bertarung dengan seorang penyihir wanita berjubah merah demi mendapatkan pin berbentuk permata.     

Kekuatan energi dari medan pelindung mereka menghancurkan semua benda di sekitar. Mereka adalah petarung jarak dekat, dengan senjata yang diperkuat dengan elemen-elemen berbeda. Medan pelindung mereka masing-masing dapat menangkis serangan berkekuatan 100 derajat.     

Si kembar berjubah hitam dan seorang pria berpakaian seperti nomaden sedang bertarung melawan pria muda berwajah tampan yang mengenakan pakaian khas bangsawan. Pria tampan itu memiliki ekspresi yang datar. Ia memegang tongkat putih dari kayu yang terus mengeluarkan sinar laser putih. Beberapa ekor kelelawar melindungi pria itu dari serangan ketiga penyihir. Mereka sedang memperebutkan pin berbentuk seperti buku. Sepertinya, pria itu unggul di pertarungan itu.     

Di tempat ketiga, keadaan benar-benar kacau. Lebih dari 10 bola energi transparan beterbangan ke sana kemari. Para penyihir itu berusaha melindungi diri masing-masing. Situasi semakin buruk. Bola energi yang hampir mengenai Angele berasal dari area ini, namun ia tak tahu pin mana yang mereka perebutkan.     

Para penyihir yang tidak sedang memperebutkan organisasi terkuat berlindung dengan berdiri di dekat dinding dan mengambil pin dari organisasi yang lemah.     

Angele merunduk dan kembali berjalan. Ia menyadari bahwa penyihir di tengah jauh lebih kuat dari dirinya. Walaupun ia memiliki signet ilusi, semua orang di sana memiliki senjata mereka masing-masing.     

Ia berjalan perlahan seraya memperhatikan cara bertarung orang-orang di sana.     

Setelah beberapa menit, penyihir di tengah masih terus bertarung. Sihir mereka berterbangan dari segala arah dan menghancurkan semua perabotan di dalam ruangan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.