Dunia Penyihir

Perusahaan Dagang (2)



Perusahaan Dagang (2)

0"Tentu saja, aku akan kembali." Stigma berbisik lirih. "Ah, Green, terima kasih telah menolongku kali ini. Aku sudah meninggalkan beberapa hadiah. Kupikir kau akan menyukainya. Kau bisa mengambil hadiah itu di Perusahaan Dagang Trove di kota bandara. Kodenya 95452. Kau bisa membuka kotaknya dengan rune komunikasi."     

"Baiklah, sampai nanti."     

"Hati-hati.."     

Prak!     

Rune berbentuk angin topan hijau itu hancur dan menghilang, yang menunjukkan bahwa Stigma menonaktifkan rune itu sendiri. Sepertinya, ia tidak ingin meninggalkan jejak.     

Angele mengetahui bahwa Stigma tidak akan kembali ke perbatasan walau ia mengatakan hal itu, karena seorang peramal dapat melacak lokasi mereka melalui informasi pada rune komunikasi. Stigma harus berbohong pada teman-temannya agar mereka tidak dikejar.     

'Yah, kukira ini akan menjadi petualangan sederhana di reruntuhan… Kejadian ini benar-benar tidak mengenakkan. Jika saja Stigma jujur pada kita, semuanya pasti akan lebih mudah…' Angele menghela nafas perlahan. 'Penguasa Bayangan, ya… Aku harus bersembunyi darinya…'     

Penguasa Bayangan adalah salah satu dari tiga kepala organisasi Dewan Agung Anfarian – kelompok yang sangat kuat hingga Tangan Elemental dan Paguyuban Penyihir tidak dapat melawan mereka. Untungnya, Cena dan Terry ditelan oleh Arus Kematian di Tebing Neraka, sehingga mereka tidak dapat melapor dan memberi informasi pada organisasi mereka.     

Itulah alasan mengapa Angele membunuh mereka. Jika identitasnya bocor, Vivian dan seluruh Tangan Elemental akan berada dalam masalah besar. Perbedaan kekuatan kedua organisasi sangatlah besar. Jika sang Penguasa Bayangan adalah seekor gajah, Tangan Elemental adalah seekor semut.     

Dewan Agung Anfaria telah menguasai benua tengah selama beribu-ribu tahun. Walaupun mereka tidak bisa memerintah organisasi-organisasi lainnya, tidak ada yang berani membuat mereka marah.     

'Kekuatan Arus Kematian akan menghapus jejakku, sehingga peramal dari organisasi mereka tidak akan bisa melacak keberadaanku. Saat ini, aku aman. Aku harus kembali ke kota bandara dan belajar untuk meningkatkan kekuatan di rumah… Penguasa Bayangan ini benar-benar masalah besar.' pikir Angele.     

Ia menutup matanya dan beristirahat selama beberapa saat pada punggung singa raksasa itu. Akhirnya, singa-singa berhenti di rerumputan dekat kota, tepat saat matahari mulai terbenam.     

Ia melemparkan sebongkah magic stone berkualitas tinggi pada singa itu dan masuk ke kota.     

Setelah mencari hingga nyaris malam, Angele menemukan Reyline dan Hikari sedang berbincang-bincang dan makan steak di restoran.     

"Apa kalian dapat pesan dari Stigma?" tanya Angele melalui partikel energi seraya melepaskan tudungnya dan melihat sekelilingnya.     

Hanya ada mereka bertiga dalam restoran itu.     

"Apa maksudmu?" tanya Hikari seraya memotong daging rusa di piringnya. "Semuanya sudah selesai, kan? Kita sudah minta bantuan Paguyuban Penyihir dan organisasi peramu. Semuanya sudah selesai."     

Angele berjalan mendekati mereka dan duduk di meja.     

"Masih ada masalah, jadi Stigma harus mencari tempat aman untuk tinggal."     

"Jadi dia sudah pergi?" kata Reyline. Ia tampak kaget. "Kita datang untuk membantunya jauh-jauh, dan dia pergi tanpa pamit? Apa-apaan?"     

"Seserius apa masalahnya itu?" tanya Hikari dengan lirih.     

"Sangat serius." Angele mengangguk. "Tapi, dia memberi kita hadiah. Dia sangat yakin bahwa kita akan menyukai hadiahnya itu."     

"Aku mulai benci orang ini." Reyline mengernyitkan alisnya. "Jika Stigma berpikir bahwa kita tidak bisa membantu, sepertinya situasinya sangat buruk. Apa ini berhubungan dengan insiden di Kota Kabut Putih?"     

"Yah, tebakanmu benar," jawab Angele, setelah memesan wine buah dan steak panggang. "Kita sudah lama tidak berbincang-bincang. Bagaimana keadaanmu?" tanya Angele seraya menatap Reyline.     

"Reyline, kau sudah menjadi penyihir tingkat 2, kan? Saat kita tiba di kota bandara ini, kau sudah menjadi penyihir tingkat Kristal."     

"Kau benar," Reyline menyesap wine buah hijaunya. "Aku menjadi penyihir tingkat 2 sekitar 4 tahun lalu."     

Hikari mengambil sepotong daging dan memakannya. "Aku masih penyihir tingkat 1, dan aku akan kesulitan untuk naik ke tingkat selanjutnya karena ada halangan. Aku cukup sukses dengan pekerjaan meramu-ku, sehingga aku mendapatkan banyak ramuan-ramuan berkualitas tinggi dari organisasi. Aku akan baik-baik saja."     

"Kau tahu bahwa untuk menggunakan ramuan tingkat tinggi, kau harus meningkatkan kekuatanmu, kan? Kau hanya bisa menggunakan ramuan tingkat 2 sekarang, jadi kau harus cepat meningkatkan kekuatan mental-mu kalau kau ingin menggunakan ramuan tingkat tinggi. Yah, selain itu… sepertinya kau anggota penting di organisasi-mu." Angele tersenyum.     

"Iya, setelah aku naik ke tingkat selanjutnya, aku akan naik pangkat, dan aku akan menjadi kepala departemen laboratorium ramuan." Sudah jelas, Hikari memiliki masa depan yang cemerlang.     

"Kudengar, sebagai kepala departemen organisasi, kau berhak menggunakan 5000 prajurit dari energi, kan?" Reyline angkat bicara. "Prajurit energi, para Penjaga dari Tangan Elemental, dan Peleton Matahari Terbit di organisasi-ku… semuanya adalah unit militer yang kuat."     

"Tidak, prajurit energi adalah makhluk dari energi tanpa akal, sehingga mereka lebih lemah dari para Penjaga dan Peleton Matahari Terbit. Tapi, jika aku menjadi kepala departemen, aku bisa memerintah 5000 prajurit energi."     

"Sekarang, aku sedang belajar di bawah Cameron, sang Penghancur Es, seorang penyihir tingkat tinggi dalam organisasi-ku. Setelah ini selesai, aku harus bergabung dalam misi penjelajahan gunung es di timur." Reyline menatap Angele.     

Angele sedang mengirim pesan kepada Lyn, namun saat Reyline menatapnya, ia langsung terdiam dan menatapnya balik.     

"Aku bekerja di Departemen Sumber Daya Penyihir. Pekerjaan yang membosankan."     

"Lumayan." Hikari tersenyum. "Sayangnya, Stigma tidak memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarganya. Jika ia pergi, ia bisa mendapatkan posisi yang cukup tinggi dalam sebuah organisasi besar."     

"Jika dia tidak datang, aku akan pergi sekarang. Anggota organisasi-ku sudah menunggu," kata Reyline dengan lirih.     

"Mari kita lihat hadiah apa yang dititipkan Stigma di perusahaan dagang," kata Hikari dengan penuh rasa ingin tahu. "Aku tidak butuh bahan apa pun, tapi aku ingin tahu bagaimana dia bisa yakin sekali kalau kita akan suka hadiah darinya."     

Tidak ada yang sedih mendengar berita Stigma tidak bisa datang.     

Penyihir memiliki harapan hidup yang panjang, sehingga mereka tidak peduli jika tidak bisa bertemu dengan teman-teman mereka selama beberapa dekade. Situasi itu sudah sering terjadi.     

Mereka bertiga menghabiskan makanan dan segera pergi. Setelah mereka keluar, Angele menanyakan lokasi Perusahaan Dagang yang dikatakan Stigma dan segera menyewa kereta.     

Di bagian tengah kota bandara, terdapat sebuah bangunan putih berbentuk seperti gereja yang berdiri di tengah taman yang mewah.     

Orang-orang berlalu lalang masuk dan keluar melalui jalan di bagian depan. Lampu-lampu di kedua sisi jalan menerangi tempat itu. Sebagian besar orang yang masuk dan keluar adalah bangsawan, kaum cendekiawan, atau para Ksatria.     

Angele duduk di dalam kereta dan melihat beberapa penyihir yang berlalu lalang. Mereka menunggang griffin hitam dan segera terbang sesaat setelah naik.     

Di atas gerbang, sebuah ukiran bertuliskan 'Trove' dan simbol berbentuk seekor kelelawar abu-abu.     

"Ini dia, Perusahaan Dagang Trove adalah perusahaan paling terkenal di daerah Sungai Tarry. Kau bisa meminjam tempat penyimpanan, membeli asuransi, meminta izin peminjaman uang, atau menukar mata uang." Hikari menjelaskan. Sepertinya, ia mengenal tempat ini.     

"Aku pernah meminjam tempat penyimpanan mereka," timpal Reyline. "Namun, setahuku, dua perusahaan dagang lain di sekitar sini lebih terkenal."     

"Benarkah?" Angele tidak pernah menggunakan jasa perusahaan tersebut, namun ia telah menolak undangan perjamuan mereka. Ia tidak suka dengan para pedagang yang hanya ingin mencari untung itu. "Penjagaan tempat ini sangat ketat."     

Ia menatap dua menara pada kedua sisi bangunan utama.     

Kedua menara putih itu memiliki tinggi separuh dari bangunan utama, namun rancangan kedua menara itu membuatnya terlihat seperti pengawal yang selalu berjaga. Simbol berbentuk bulan sabit terukir pada kedua menara tersebut.     

"Menara barter tingkat 2 hanya untuk penyihir tingkat 2 atau di bawahnya. Ini mirip dengan menara barter di perbatasan barat, tapi dengan sihir untuk filter," kata Angele dengan tenang.     

"Iya, jika mereka punya menara barter seperti itu, sepertinya mereka punya benda-benda berkualitas tinggi untuk penyihir tingkat 2. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini dilindungi oleh penyihir-penyihir di atas tingkat 3," timpal Reyline setelah berpikir sejenak. "Lagipula, ini hanya cabang. Lokasi utama mereka sepertinya dilindungi oleh penyihir tingkat 4."     

Perlahan-lahan, kereta mereka berhenti.     

"Tuan-tuan, kita sudah sampai!" teriak si kusir tua.     

Hikari mengambil sekeping koin perak dan memberikannya pada kusir itu.     

"Ini."     

"Terima kasih, Tuan."     

Mereka bertiga melompat turun satu per satu. Hari sudah malam, namun banyak orang yang masih berjalan-jalan, diselingi oleh pengawal bersenjatakan lengkap yang sedang berpatroli. Angin dingin bertiup, sehingga membuat tempat itu terasa sejuk.     

Walaupun Arus Kematian dari Tebing Neraka masih belum hilang, orang-orang di kota sepertinya tidak peduli. Satu-satunya hal aneh adalah banyaknya penjelajah yang berjalan di kota itu.     

Mereka bertiga masuk melalui gerbang, berjalan melewati air mancur, menaiki tangga batu, dan masuk ke gedung utama.     

Angele melihat beberapa orang berjubah putih dan berambut pirang saat ia memasuki kota. Ia sedikit terkejut, namun ia berusaha tampak tenang.     

"Ada apa?" Melihat reaksi Angele, Hikari menatap para penyihir berjubah putih di meja kasir.     

"Tidak, tidak apa-apa." Angele kembali berjalan menuju ke meja penyimpanan di samping para penyihir berjubah putih itu.     

Para penyihir tersebut berada sekitar 5 atau 6 meter darinya, namun ia merasakan sakit pada kulitnya seperti ditusuk oleh ribuan jarum.     

Gelombang kekuatan mental mereka sangat kuat, hingga energi radiasi di udara tertuju pada mereka. Dengan bantuan Zero, ia membandingkan informasi mereka dengan para penyihir yang ia temui dulu, namun tidak ada yang punya kekuatan mental sebesar itu, bahkan penyihir tingkat 4 sekalipun.     

Hikari dan Reyline berjalan di belakangnya. Mereka ikut waspada dengan penyihir berjubah putih itu.     

"Ada yang bisa kubantu, Tuan?" Terdengar suara berat dari meja kasir. Angele berbalik dan menatap makhluk di depannya.     

Makhluk itu berbentuk sangat aneh.     

Makhluk itu memiliki tubuh putih seperti singa, namun ia memiliki dua kepala di atas bahunya. Kepala pertama di sebelah kiri adalah kepala kambing, sementara kepala kedua di sebelah kanan adalah kepala singa. Ekor makhluk itu, yang merupakan ular yang masih hidup, sedang sibuk menjelaskan jasa mereka pada pelanggan.     

Kepala yang berbicara pada Angele adalah kepala seekor singa. Kepala itu berukuran sebesar roda kereta kuda, dan mata singa tersebut sangatlah besar.     

"Asuransi? Saudaraku akan membantu." Kepala singa itu menatap ekornya. Sepertinya, ular itu bertugas menjual asuransi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.