Dunia Penyihir

Konfrontasi (Bagian 2)



Konfrontasi (Bagian 2)

0Gill menarik nafas.     

"Baiklah, kalau begitu, Keluarga Spender akan mundur," teriaknya dengan lantang. Ia berusaha untuk tidak menunjukkan kemarahannya. "Mari kita pergi!"     

"Tunggu, kau harus tetap di sini sampai akhir pertarungan," kata pria yang duduk di kursi itu.     

"Kau!" bentak Gill. Wajahnya memerah.     

"Dia benar. Lokasi taman ini rahasia. Kita tidak bisa mempercayaimu. Kau tunggu saja di sini." Christopher, kepala Keluarga Morgan, mengangguk perlahan.     

"Ha… Saat kita tiba di gerbang ini, Keluarga Spender adalah keluarga terkuat, sementara sekarang kalian adalah keluarga terlemah… Setidaknya, kau harus tetap menunggu Kita. Dia masih ada di taman." Seorang pria dari Keluarga Philip tertawa. "Kalian memang bodoh."     

Mendengar perkataan itu, anggota Keluarga Spender benar-benar geram. Beberapa dari mereka sudah memegang senjata dan siap untuk bertarung.     

Pria yang duduk di kursi itu tersenyum kejam. Mendengar informasi tentang taman itu, ia membawa seluruh bawahannya kemari untuk menyerang dua tetua terkuat dari Keluarga Spender. Itulah alasan mengapa Keluarga Spender menjadi lemah.     

Jika saja ia yakin bisa menang melawan ketiga keluarga, ia akan mengambil semua harta di taman itu. Ia tidak sadar bahwa ketiga keluarga itu tidak akan bergabung karena mereka memiliki hubungan yang sangat buruk.     

Keadaan menjadi semakin tegang.     

Keluarga Spender berada dalam situasi yang buruk. Mereka ingin pergi, namun Unos, salah satu anggota Sarang Elang Biru, dan kedua keluarga lainnya menghalangi mereka.     

Walaupun kini Keluarga Spender bersedia untuk bekerja sama, mereka hanya melakukan itu demi memastikan bahwa Kita akan keluar dengan selamat. Mereka tidak ingin membuat perseteruan lagi.     

"Sudahlah, kita bisa membiarkan Keluarga Spender pergi setelah pewaris mereka keluar dari taman. Bagaimana?" tanya wanita berambut hitam di samping Unos.     

Tidak ada yang bergeming. Kedua keluarga lainnya sadar bahwa jika Keluarga Spender pergi, mereka tidak akan bisa melawan Sarang Elang Biru.     

Gill berencana untuk menghindari pertarungan dan kembali setelah keluarga lainnya melemah. Dengan begitu, ia dapat memastikan keluarganya masih hidup dan kedua keluarga melemah.     

Situasi saat ini sangat membingungkan.     

Tiba-tiba, terdengar suara tapak kaki orang-orang yang mendaki gunung tersebut.     

Keluarga Spender terlihat senang. Situasi mereka sangatlah buruk, sehingga mereka membutuhkan keterlibatan pihak luar untuk mengubah situasi.     

Kedua keluarga lainnya dan Unos terlihat marah.     

Ekspresi Unos berubah. Ia menjentikkan jarinya, dan suaranya menjadi lantang karena partikel energi.     

"Sekarang, kita sedang melakukan pertemuan di puncak gunung ini! Namaku Unos, anggota Sarang Elang Biru. Orang asing, pergilah dari sini!"     

Suara Unos bergema di seluruh hutan. Ia menatap jalan sempit di antara pepohonan dengan sorot mata penuh kebencian.     

"Jaga mulut sampahmu itu! Kau sedang berbicara dengan kelompok perwakilan Tangan Elemental!" teriak suara dingin seorang wanita.     

Kedua kepala keluarga dan Unos saling pandang. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.     

"Tangan Elemental… Kita dalam masalah besar."     

"Bagaimana bisa mereka menemukan tempat ini…?"     

"Tangan Elemental… Salah satu organisasi terkuat di daerah Sungai Tarry. Ha, ini menarik." Ekspresi Gill tidak lagi kaku.     

Dalam beberapa menit, sekelompok penyihir berjubah hitam dan merah tiba di puncak gunung, dipimpin oleh seorang wanita berjubah hitam dengan mata bersinar merah dan wajah tanpa ekspresi. Kenyataannya, wanita itu tidak menyangka akan melihat banyak orang bertarung demi mendapatkan hak untuk memasuki gerbang itu.     

"Aku sudah mengatakan identitas kami, namun kau tidak peduli dan tetap berdiri saja… Kalau begitu…"     

"Tenanglah, Lyn. Ini adalah tempat umum, dan mereka datang duluan." Suara lembut seorang pria memotong perkataan wanita itu.     

Mendengar suara itu, Unos menatap seorang pria berambut hijau yang berdiri di belakang penyihir wanita itu. Pria berjubah hitam itu berada di tengah, yaitu posisi teraman. Ini menunjukkan bahwa ia adalah ketua kelompok tersebut.     

Wajah pria itu biasa saja, namun penampilannya secara keseluruhan tampak mencolok. Cahaya merah bersinar di matanya, sementara cahaya perak bersinar pada kulitnya.     

Akhirnya, kelompok Angele tiba di puncak gunung.     

"Kami, anggota Tangan Elemental, datang untuk mengambil harta rahasia taman itu. Kami tidak akan menyakiti kalian jika kalian tidak melakukan hal bodoh," kata Angele dengan lugas sambil tersenyum lembut.     

Jika dibandingkan dengan Sarang Elang Biru, Tangan Elemental jauh lebih kuat, sehingga mereka lebih berhak mendapatkan harta tersebut.     

"Tangan Elemental… Tidak akan kubiarkan mereka datang sembarangan dan mengambil harta ini dari kita…" Ekspresi Unos berubah serius.     

"Master, inilah cara Tangan Elemental menyelesaikan masalah. Menurutku, kita harus…" Seorang wanita tua berbicara pada Unos melalui partikel energi.     

"Tidak bisa! Kami sudah menghabiskan banyak waktu untuk rencana ini. Aku akan mendapatkan kenaikan pangkat dengan bantuan berkat taman itu! Sudah terlambat untuk mundur sekarang!" Unos memicingkan matanya dan menjawab dengan bantuan partikel energi.     

Angele berjalan maju ke depan kelompoknya dan menatap tetua ketiga keluarga dan perwakilan Sarang Elang Biru.     

Awalnya, ia mengira bahwa ketiga keluarga itu akan mundur setelah mendengar nama tersebut, namun ternyata itu tidak terjadi. Harga taman itu terlalu tinggi, sehingga mereka tidak segan mencari masalah dengan Tangan Elemental.     

"Sepertinya, kalian tidak mendengarkan perkataan Master-ku. Jangan terlalu percaya diri, atau kalian akan menyesal." Hakeem berjalan maju. "Master, tidak ada gunanya bernegosiasi. Mari kita jadikan mereka contoh. Jika kau menang, kami akan memberimu sebagian harta yang ada di dalam taman itu.     

Sesuai rencana, Hakeem mengatakan kalimat yang dikatakan Angele.     

"Benar, Sarang Elang Biru lebih lemah ketimbang Tangan Elemental." Unos menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. "Kitalah yang menemukan gerbang ini lebih dulu, dan beberapa anggota kita masih ada di dalam. Setelah mereka keluar, kita bisa bernegosiasi. Bagaimana?"     

Hakeem hendak mengatakan sesuatu, namun Angele menghalanginya.     

Angele tidak takut bertarung, namun jika ketiga keluarga itu memutuskan untuk bersatu dengan Sarang Elang Biru, akan ada masalah besar.     

"Jujur saja, aku tidak tertarik dengan 'harta rahasia' yang kalian cari ini. Aku hanya mau melihat Mata Air Peri. Kami hanyalah kelompok kecil. Tidak mungkin kami bisa mengambil semua harta di dalam."     

Setelah Angele selesai berbicara, suasana tegang itu mulai hilang. Namun, ia tidak tahu apakah kepala ketiga keluarga itu percaya padanya atau tidak.     

Ia tidak berbohong. Ia memang hanya ingin melihat Mata Air Peri dan mendapatkan berkat tersebut. Namun, ia sendiri tidak yakin apakah harta dari tempat itu dapat membantunya berkembang.     

Para anggota Sarang Elang Biru tidak suka rencana itu. Jika Angele hanya menginginkan berkat mata air, rencana mereka akan hancur berantakan.     

Tatapan dingin Unos fokus pada Angele, sementara ia berbicara pada wanita tua di sampingnya dengan bantuan partikel energi.     

"Apa kau sudah selesai memeriksa mereka?"     

"Sudah. Mereka punya tiga penyihir tingkat 2 dan penyihir Kristal tingkat 1, sementara ketua mereka hanya seorang penyihir tingkat 1. Berdasarkan mata mereka, sepertinya mereka terlatih dalam teknik meditasi Lautan Pusat Api."     

Unos membawa sebuah bola kristal bening yang bercahaya.     

Unos berpikir selama beberapa saat sebelum akhirnya mengambil keputusan. "Ketiga penyihir peringkat 2 itulah masalah terbesar kita… Lautan Pusat Api menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari Penjaga, sehingga dapat dipastikan bahwa mereka adalah petarung elit yang berpengalaman. Garcia, suruh kelompokmu menyerang ketiga penyihir tingkat 2, sementara sisanya akan membunuh para penyihir tingkat 1 itu. Ketua mereka pasti penting untuk Tangan Elemental, jadi biar akan kutangkap sendiri," kata Unos melalui partikel energi.     

"Tapi, kita harus memberitahu ketua divisi dulu…" kata seorang wanita berambut panjang berwarna hitam.     

"Jangan terlalu mengkhawatir itu. Pusat kita tidak berada di daerah Sungai Tarry, dan jika kita bisa kabur, kita akan aman," jawab Unos dengan dingin. "Gunakan teknik rahasia untuk memisahkan mereka. Pertarungan ini akan sangat mudah."     

"Master, kau baru saja mencapai tingkat 2 beberapa hari lalu. Sepertinya, kau akan membutuhkan bantuanku…" Wanita itu menyarankan.     

"Ketua mereka hanyalah penyihir kristal tingkat 1. Kita sudah punya lingkaran sihir yang kita butuhkan. Tenang saja, tidak akan ada masalah." Unos menatap Angele dan menggeleng,     

Menyadari bahwa Unos sedang menatapnya, Angele berbalik ke samping.     

"Mulai serangan setelah gerbang terbuka. Tunggulah perintahku." Unos mengerutkan bibirnya.     

"Kami mengerti," jawab para bawahan itu.     

**     

Lance datang ke puncak gunung bersama anggota Tangan Elemental. Sesuai dengan perintah Angele, ia segera kembali ke keluarganya.     

Perkataan Angele telah mengubah situasi tempat itu. Ketiga organisasi itu setuju dengan Tangan Elemental.     

"Aku setuju. Kita akan bernegosiasi setelah gerbang terbuka." Angele tersenyum. "Perkenalkan, namaku Angele."     

Gill pun segera maju dan memperkenalkan diri sebagai tanda hormat.     

"Namaku Gill, salah satu tetua dari Keluarga Spender. Anda benar, Master Angele. Kita sebaiknya menunggu gerbang terbuka. Tempat ini adalah reruntuhan kuno, sehingga mungkin akan ada penjaga yang harus kita lawan," kata Gill dengan lantang. Lance berdiri di belakangnya.     

Christopher, kepala Keluarga Morgan, tersenyum kecut. "Jika kau tidak kemari untuk merampas hak kami, aku setuju denganmu."     

Kepala Keluarga Philips mengangguk setuju pada Angele. Seperti keluarganya, wanita itu sangat pendiam.     

Pegunungan tersebut berada dalam teritori Tangan Elemental, sehingga penyihir berperingkat tinggi pun harus menuruti perintah dan melapor pada menara pengawal. Menurut laporan dari pusat, semua penyihir yang ada di depan gerbang adalah penyihir di bawah tingkat 3.     

Tetua keluarga, Liv, Hakeem, Lyn, dan Unos - mereka adalah penyihir tingkat 2.     

Masalahnya, penyihir yang berlatih menggunakan teknik Lautan Pusat Api dapat dikenal dengan mudah. Semua tahu bahwa hanya para Penjaga yang dapat mendapatkan teknik tingkat tinggi spesial itu. Vivian, bersama dengan para Penjaga, baru saja mengalahkan para tetua dan raksasa roh badai tepat di depan penduduk Kota Seribu Air Terjun, sehingga orang-orang akan berpikir dua kali sebelum mencari masalah.     

Anggota para Penjaga sangat terlatih dalam membunuh, kebanyakan telah bertarung dalam banyak peperangan. Penyihir biasa tidak akan bisa melawan kekuatan dahsyat mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.