Dunia Penyihir

Perubahan dan Signet Darah (Bagian 2)



Perubahan dan Signet Darah (Bagian 2)

0Tingkat kekerasan, ketahanan api, kekuatan, proses, dan konduktivitas berbagai macam energi… Informasi-informasi tersebut terus berubah-ubah dan menjadi semakin banyak.     

'Simulasi aktivasi telah dimulai.' Chip itu melapor.     

Angele menunggu selama sepuluh detik. Akhirnya, seruling itu berhenti berputar.     

'Metode aktivasi: Darah segar. Gerakkan gelombang kekuatan mental Anda menuju lubang ketiga, kelima, dan ketujuh.'     

Tanpa ekspresi di wajahnya, ia mengangkat tangan kirinya dan menunjuk ke depan. Ujung jarinya telah terluka, sehingga setetes darah mendarat pada permukaan seruling tersebut.     

Seketika, setelah darah itu menyentuh seruling, terjadi sesuatu seperti reaksi kimia, sehingga seruling itu bergetar dan mengeluarkan api berwarna merah gelap.     

Bara-bara api itu berubah menjadi duyung-duyung seukuran kepalan tangan yang berputar-putar di sekitar Angele.     

Shing!     

Api kembali muncul dari seruling itu, sehingga duyung-duyung tersebut mulai menghilang.     

Angele memicingkan matanya. Ia membagi gelombang mentalnya menjadi tiga dan mengarahkan ketiga bagian itu ke lubang ketiga, kelima, dan ketujuh.     

Wush!     

Api merah membara terciprat dari semua lubang seruling dan berkumpul di depan Angele, sebelum berubah menjadi seekor duyung besar.     

Anehnya, pada bagian tengah dada duyung itu terdapat sebuah kunci emas dengan tekstur yang sama dengan kunci biasa.     

Tanpa ragu, Angele mengangkat tangannya dan memutar kunci itu.     

Krak!     

Duyung api di depannya membuka mulut dan melepaskan secercah cahaya merah yang melesat cepat ke arah dahi Angele.     

Tidak menyangka bahwa akan diserang, Angele mundur beberapa langkah.     

Tanda berbentuk kalajengking merah muncul di atas kepalanya dan menyerap cahaya merah yang ditembakkan duyung tersebut.     

Cahaya itu memberinya berbagai macam informasi.     

Membutuhkan lebih dari setengah jam untuk menyelesaikan proses pemindahan informasi tersebut.     

Wush!     

Seketika, duyung itu terpisah menjadi api merah dan masuk kembali ke dalam seruling.     

Angele menggeleng. Ia berusaha memahami informasi yang baru saja ia dapatkan.     

'Rasanya melegakan sekali… Teknik-teknik itu hanya bisa dipelajari oleh makhluk kuno dengan darah yang bersih… Walaupun darah kuno yang kumiliki adalah hasil proses ekstraksi, sepertinya aku masih bisa mempelajarinya…'     

Berbagai macam pemikiran terlintas dalam otaknya, namun ekspresinya tetap tidak berubah.     

'Baiklah, kalau begitu aku akan menghindari bagian yang membingungkan dan mempelajari dasar-dasar terlebih dulu. Setelah itu, mungkin aku bisa mempraktekkannya…'     

Ia mengambil seruling itu dan memasukkannya ke dalam kantongnya setelah semua api pada seruling itu padam. Setelah selesai, ia berjalan ke sisi kiri ruangan dan duduk bersila.     

Setelah duduk, ia menutup matanya dan berdiam diri di dalam ruang membaca. Kedua signet darah pada dadanya terus melepaskan cahaya merah yang sangat terang.     

Kedua cahaya itu berubah menjadi benang energi yang berputar-putar di sekeliling tubuhnya.     

Waktu terus berjalan. Dalam beberapa jam, kedua signet itu bersatu.     

Perlahan-lahan, jubah hitam logam-nya meleleh dan terserap kembali ke dalam kulitnya.     

Seketika, kedua signet yang bersatu itu berubah menjadi gumpalan merah kecil yang berdenyut-denyut. Jika dilihat dari jauh, gumpalan itu mirip seperti balon merah kecil yang menempel pada dada Angele.     

Gumpalan merah kecil itu melepaskan pembuluh-pembuluh darah yang menutupi seluruh tubuhnya.     

Dalam sepuluh menit, seluruh tubuhnya, termasuk wajahnya, tertutup oleh pembuluh-pembuluh darah aneh.     

Darah dari gumpalan merah itu terus menyebar ke seluruh tubuhnya melalui pembuluh-pembuluh tersebut.     

Dengan denyutan-denyutan cepatnya, gumpalan tersebut terlihat mirip dengan jantung kedua.     

Ia sangat kesakitan hingga kehilangan kesadarannya, namun ia masih mampu merasakan sakit. Rasanya seperti ditusuk oleh ratusan, bahkan ribuan jarum-jarum tajam.     

Namun, ia segera terbiasa dengan sakit itu. Tidak seperti dulu, sekarang ia lebih mampu mengendalikan diri dan menahan sakit.     

Ia tidak tahu berapa jam sudah berlalu, namun rasa sakitnya mulai menghilang.     

Saat membuka mata, ia melihat ruangan itu telah hancur berantakan.     

Sepertinya, semua benda dalam ruangan itu tertiup angin. Beberapa botol-botol kecil seperti gelas beker, tabung reaksi, dan benda-benda lainnya terjatuh menabrak lantai atau dinding, hingga pecah berkeping-keping dan mencipratkan cairan-cairan berbagai warna.     

Perlahan-lahan, Angele berdiri dari lantai. Kakinya terasa kaku setelah duduk begitu lama.     

Ia merasakan gatal dari kepala dan bagian tengah kedua alisnya. Saat melihat dadanya, gumpalan berdenyut itu telah menghilang. Kedua signetnya sudah tidak terlihat lagi.     

Ia mengangkat dan mengepalkan tangannya. Entah mengapa, tubuhnya menjadi lebih ringan.     

'Ini… Kekuatan… Kekuatan asli tubuhku…' Ia merasakan tubuhnya terasa berbeda, dengan energi aneh yang terus menyebar dari dalam tubuhnya.     

Setelah rasa kaku menghilang dari kakinya, ia menggerakkan tangan kanannya itu.     

Cairan logam muncul di depannya, yang kemudian mengeras menjadi cermin perak.     

"Ada apa ini…"      

Sosok yang terpantul di cermin terlihat berbeda.     

Wajahnya masih sama, namun pada bagian alisnya, terdapat sepasang retakan kecil. Bentuknya seperti mata yang sedang tertutup. Cahaya keemasan bersinar dari retakan tersebut.     

Selain itu, pada bagian atas kepalanya, muncul sebuah tanduk berwarna merah gelap. Tanduk itu tumbuh dan bergerak-gerak di antara rambut panjangnya.     

Tubuhnya terasa jauh lebih kuat. Pada pantulan cermin, ia terlihat seperti makhluk barbar yang baru saja meninggalkan puncak gunung.     

Saat ia menyentuh alisnya, ia merasakan tekstur yang mirip dengan kelopak mata.     

'Menarik… Tapi, apa yang akan terjadi jika aku kembali ke duniaku… Apa wujudku akan tetap seperti ini?'     

'Zero, apakah proses analisa sudah selesai?'     

'Kedua darah kuno telah bergabung, dan ketidakmurniannya telah hilang. Kekuatan Anda meningkat pesat…'     

'Angele Rio: Kekuatan 21,2 poin, kecepatan 18 5 poin, ketahanan 32,0 poin, kekuatan mental 157,1 poin. Mana 157,2 poin. Ketahanan api, 247 derajat, ketahanan lainnya, 104 derajat. Batas genetik telah tercapai. Keadaan: Sehat. Kekuatan signet darah kuno telah berubah menjadi kekuatan unik mirip Mantra Pasif.' Zero segera melapor.     

'Gila…' Angele terhenyak. Kekuatannya telah meningkat dari 15 poin menjadi 21 poin, kecepatannya meningkat menjadi 18 poin dari 11 poin, dan ketahanannya meningkat lebih dari 10 poin. Sementara itu, kekuatan mentalnya bertambah sekitar 30 poin.     

Kekuatan itu sangatlah mengerikan. Ia yakin akan mampu bertahan melawan sihir api yang digunakan seorang penyihir tingkat 2 hanya dengan tubuhnya. Ia hanya perlu menunggu. Cepat atau lambat, lawannya akan menghabiskan semua kekuatan mental mereka.     

Ia melambaikan tangan kanannya, dan cermin perak di depannya segera menghilang.     

Ekspresinya berubah serius. Sepertinya, ia sedang memikirkan sesuatu.     

Tiba-tiba, ia menyentuh bagian tengah dadanya, dan tubuhnya menghilang dari ruangan itu.     

**     

Dunia utama, di rumah dekat Sungai Bass…     

Perlahan-lahan, ia muncul di dalam ruang baca.     

Tanpa membuang waktu, saat tubuhnya sudah benar-benar muncul, ia menciptakan sebuah cermin perak.     

Pria di cermin itu terlihat seperti manusia biasa.     

Angele mengepalkan tangannya – hanya kekuatannya yang berubah. Walaupun ia menjadi lebih kuat, di sisi lain, ia tidak lagi mampu menggunakan signet darah-nya di dunia nyata, seperti ada kekuatan misterius yang menahan kemampuan kedua signetnya.     

Sepertinya, kekuatan misterius inilah penyebab kekuatan kedua signet tidak dapat digunakan.     

Pada satu sisi, kekuatan kecepatan dari not musik, ditambah dengan pemindai memori dari signet mata, telah menjadi salah satu mantra pasif-nya. Namun, sampai sekarang, ia belum mengaktifkan signet mata itu secara sepenuhnya.     

'Mengapa Dunia Mimpi Buruk berbeda sekali dari dunia ini?' pikir Angele dengan bingung.     

Ia berjalan mendekati jendela dan mengintip keluar melalui ujung jendela. Di bawah, Lyn sedang sibuk berbicara dengan pelayan baru. Saat melihat Angele, Lyn menengadah ke atas.     

Melalui jendela, Angele mengangguk, kemudian menutup pintu dan kembali ke bagian tengah ruangan. Sesampainya di tengah, ia menyentuh dadanya.     

Shing!     

Cahaya merah bersinar di depan matanya.     

Ia kembali ke Dunia Mimpi Buruk, meninggalkan asap kemerahan di udara.     

Lagi-lagi, ia menciptakan cermin logam. Benar saja, tanduk dan kedua mata tambahannya kembali.     

Ia mulai berpikir seraya menatap cermin tersebut.     

'Penggabungan ini adalah hasil dari mempelajari teknik rahasia pewaris, yang dilakukan dengan metode ekstraksi yang sederhana. Tidak mungkin pembuat teknik ini menulis informasi palsu, jadi tempat inilah alasan mengapa penampilanku berubah…' Angele terus berpikir.     

'Sayangnya, Henn sedang sibuk mempelajari Kristal Seribu Bayangan, jadi aku tidak bisa bertanya tentang situasi ini.' Angele menggeleng perlahan.     

Penyihir tingkat tinggi dapat menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari benda langka. Henn sama sekali tidak berbicara padanya beberapa bulan ini.     

Untung saja, Kristal Seribu Bayangan itu menutupi kekuatan mental Henn, sehingga sang Penguasa Bayangan tidak mengejarnya.     

Angele menjilat bibirnya, ada sedikit rasa pahit seperti belerang. Ia pun terkejut dan segera membuka mulutnya.     

Pada pantulan cermin, terlihat gigi-gigi tajam, seperti gigi seekor buaya. Cahaya putih terpantul pada ujung gigi tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.