Dunia Penyihir

Kehidupan (Bagian 2)



Kehidupan (Bagian 2)

0Semua manusia di pelabuhan itu tidak melihat adanya benang-benang putih. Sepertinya, mereka tidak sadar bahwa ada bahaya yang tengah mengincar mereka.     

Jaring laba-laba raksasa di belakang Spider berputar perlahan. Sepertinya, jaring itu adalah lingkaran rune yang mampu melepaskan benang-benang putih.     

"Lihatlah, tidak ada harapan untuk dunia ini…" Ucapan Spider bergema di udara. "Tidak ada lagi yang percaya dengan kekuatan misterius, sehingga tidak ada yang tahu apa yang sedang kita lakukan. Setelah sepuluh ribu tahun berlalu, aku tidak menyangka bahwa Dunia Kegelapan akan menjadi selemah ini…"     

Angele terdiam selama beberapa detik. "Jadi, walaupun kita memperlihatkan diri, mereka tidak akan sadar?"     

"Benar, kita memiliki tingkat kekuatan yang jauh lebih besar. Tanpa bantuan teknik spesial, mereka tidak akan mampu merasakan keberadaan kita. Bahkan, tidak ada yang tahu apa yang sedang kita lakukan di sini." Sepertinya, Spider sama sekali tidak punya belas kasihan untuk manusia-manusia tersebut.     

Angele menghela nafas dan terbang perlahan menuju pelabuhan tersebut.     

Pelabuhan itu semakin dekat. Di atas permukaan sungai, terdapat sebuah balkon berlekuk. Di sana, ada dua sejoli berbaju perak yang tengah meminum sejenis cairan berwarna hijau.     

Perlahan-lahan, Angele mendarat dan menatap mereka. Namun, tidak ada yang menyadari keberadaannya.     

Kedua manusia itu sangatlah cantik dan tampan, namun ada perasaan aneh yang seakan mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.     

Titik-titik cahaya biru bersinar di matanya. Setelah melakukan analisa dengan bantuan Zero, akhirnya ia mengerti mengapa perasaan aneh itu mengganggunya.     

Kedua manusia itu menggunakan teknik khusus untuk mengubah penampilan mereka. Setelah Angele merekonstruksi ulang penampilan mereka, terlihat bahwa penampilan mereka sebenarnya biasa saja.     

Ia berdiri dan mendengarkan pembicaraan mereka seraya meminta Zero untuk merekam dan menganalisa bahasa yang mereka gunakan.     

Setengah jam kemudian, mereka selesai berbincang-bincang dan mulai bercumbu di atas balkon.     

Angele telah mengumpulkan banyak informasi. Akhirnya, ia memutuskan untuk terbang pergi.     

"Uhuk!" Tiba-tiba, wanita itu terbatuk.     

"Ada apa, Sayang?" Sesaat kemudian, pria itu ikut terbatuk juga.     

Uhuk! Uhuk!     

Angele melayang di udara. Ia mendengar dan melihat orang-orang di sekitar pelabuhan terbatuk-batuk. Benang-benang putih Spider melepaskan asap putih tipis yang membuat para manusia itu terbatuk-batuk.     

Sepertinya, Spider telah memulai rencana.     

Angele mendongak.     

Seluruh langit menjadi putih, dengan Spider sebagai pusat jaring-jaring putih tersebut. Wanita itu melihat ke bawah dan melepaskan lebih banyak benang-benang putih.     

"Dunia yang menarik…" Spider tertawa sambil menatap orang-orang yang kesakitan di pelabuhan itu.     

Wuing! Wuing!     

Terdengar suara keras peringatan di seluruh pelabuhan.     

"Uhuk… Uhuk… Pengumuman! Bahaya! Bahaya! Sebuah wabah sedang menyebar di pelabuhan. Semua yang terinfeksi, segeralah pergi ke ruang medis dan minta perawatan."     

Suara itu terdengar tidak asing.     

Angele terbang melewati gedung-gedung dan mendarat.     

Permukaan tebing sangatlah halus karena dibungkus oleh sejenis cairan putih bertekstur seperti logam. Orang-orang segera berdesakan menuju gedung putih tinggi di puncak tebing tersebut.     

Mereka semua berjalan menggunakan jalan dengan pegangan di kedua sisinya. Ada anak-anak kecil, pasangan berkeluarga, wanita, pria, atau bahkan orang-orang yang membawa tas kerja.     

Mereka mengenakan pakaian dengan mode identik dengan pakaian yang dikenakan penduduk bumi pada abad ke-20. Ada yang mengenakan pakaian hitam, dan ada yang memakai gaun. Mereka menutup mulut dan hidung dengan masker hitam atau tangan mereka masing-masing.     

"Uhuk!" Angele pun ikut terbatuk. Namun, ia tidak terpengaruh oleh kekuatan Spider. Ia sedang terkena efek aura es naga dalam tubuhnya.     

Manusia-manusia di Dunia Kegelapan hanya ingin hidup tenang, namun mereka semua mati akibat gas beracun dari Spider.     

Angele menatap orang-orang yang berdesakan menuju ruang medis dan berpikir. Walaupun ia tahu bahwa para penguasa tidak memedulikan nyawa manusia biasa, kejadian itu masih terasa sangat mengerikan.     

Dunia Sungai Jiwa dapat melawan balik, sehingga invasi waktu itu lebih terasa seperti perang biasa. Namun, kali ini Spider sedang membunuh manusia yang tidak berdaya dan tak bisa melawan.     

"Sepertinya, ini adalah wabah yang serius. Para bangsawan pun terkena wabah. Sepertinya, ini adalah masalah polusi udara." Terdengar suara orang dari bawah.     

"Bagaimana keadaan daerah tempat tinggal rakyat?"     

"Buruk. Sangat buruk. Sepertinya, para bangsawan sedang melakukan eksperimen aneh."     

"Jangan khawatir, Kak. Aku sudah menelepon Ayah dan Ibu. Mereka akan segera menjemput kita."     

"Sedang apa orang-orang sialan di ruang medis itu?! Mereka hanya tahu cara makan dan minum!"     

Dengan bantuan chip-nya, Angele bisa memahami bahasa manusia di bawah dengan mudah.     

'Jadi, para bangsawan dan rakyat jelata hidup di tempat berbeda.' Angele terbang naik ke udara. Titik-titik cahaya biru bersinar di matanya. Bangunan di seberang sungai terlihat sedikit lebih tua ketimbang tempat pelabuhan itu.     

"Ah!"     

Terdengar suara seorang pria yang mengerang kesakitan.     

Angele berbalik dan melihat seorang pria paruh baya berbadan tambun yang mengenakan baju hitam terjatuh dan memegang lehernya. Wajahnya menjadi ungu, dan darah terciprat dari mulutnya.     

Benang putih masuk ke dalam tubuhnya dan menarik bayangan transparan keluar.     

Bayangan transparan berbentuk manusia itu ditarik perlahan ke arah langit.     

Orang-orang sekitar berteriak-teriak; semuanya berusaha menjauh dari mayat tersebut. Situasi semakin buruk.     

"Sudah dimulai…" Angele menggumam dan menghilang dalam bola api.     

Seluruh pelabuhan menjadi kacau. Benang-benang putih Spider menarik jiwa-jiwa yang berteriak itu ke langit, menuju ke jaring laba-laba, dan menghilang.     

"Tuan-tuan Penunggang Bintang! Sebuah wabah serius sedang menyebar di pelabuhan, tepat di bagian utara Kontinen Utara! Segera laporkan situasi ini pada tenaga medis kerajaan! Kita butuh bantuan! Uhuk…" Suara itu pun mulai terbatuk.     

Seorang ksatria berzirah hitam meninggalkan balkon di atas sungai. Ia menyentuh bahu kirinya dan memunculkan seekor monster kegelapan raksasa di bawahnya.     

"Ordo!" Ksatria itu berteriak dan menggerakkan tangannya sebagai sapaan.     

"Kau pergi ke utara, dan aku akan pergi ke selatan!" Seorang pria berzirah merah mengangguk. Pria itu menunggang monster kegelapan berbentuk seperti kuda merah.     

Kedua ksatria berbicara sejenak, kemudian separuh tubuh mereka menyatu dengan monster tersebut. Dalam hitungan detik, mereka berubah menjadi bintang yang terbang ke dua arah berbeda.     

Angele kembali muncul di langit dan menatap kedua Penunggang Bintang pergi.     

Jiwa-jiwa meninggalkan tubuh para manusia di bawah dan terserap masuk dalam jaring Spider. Kejadian itu terlihat mengerikan, namun juga indah.     

Setelah ada banyak orang yang mati, suara teriakan menjadi semakin lemah. Bau amis dan busuk darah memenuhi tempat itu.      

Sebuah jiwa terbang melintasi Angele.     

Jiwa itu seperti jiwa anak berumur sekitar sepuluh tahun. Ia bergerak-gerak kesakitan dan berusaha kabur. Terlihat jelas bahwa jiwa anak itu tidak utuh; semua bagian di bawah pinggangnya telah menghilang.     

Angele terdiam dan menyentuh lengan anak itu. Rasanya seperti menyentuh semangkuk air hangat.     

Shing!     

Jiwa itu masuk dan terserap dalam tubuh Angele, seperti uap air panas yang tak bervolume.     

Benang putih itu terlepas dari jiwa anak kecil tadi. Sepertinya, Spider tidak peduli sama sekali.     

Angele tidak menyangka bahwa hal seperti itu akan terjadi. Setelah anak itu memasuki tubuhnya, ia merasakan sesuatu yang hangat bergerak-gerak di sana. Zero memberitahukan bahwa ia baru saja mengkonsumsi jiwa, sehingga kekuatan mental beserta daya tahannya naik sebanyak 0,5 poin.     

Jiwa-jiwa kebiruan melintasi tubuhnya. Mereka terlihat seperti hujan berwarna biru yang beterbangan di langit.     

'Kejam sekali… Namun, inilah hukum alam… Yang lemah tidak akan bisa melawan yang kuat…' Angele menghela nafas dan terbang naik.     

Ia tidak ingin mengkonsumsi jiwa yang diambil dari manusia yang tak bersalah, namun ia juga tidak mau menghalangi proses penyerapan Spider. Ia ingin segera pergi ke Menara Tatapan Kiamat agar ia dapat menyerap banyak perasaan negatif dan membuat manik-manik untuk meningkatkan kekuatannya.     

Semua perasaan negatif di tempat itu berkumpul menjadi asap kelabu dan terserap sebagian. Sisanya tercerai-berai tertiup angin dan menghilang.     

Angele menyadari bahwa jumlah perasaan negatif yang dapat diserapnya sangatlah terbatas, namun wanita bergaun hitam yang diselamatkannya mampu menyerap sebanyak mungkin perasaan negatif. 80 persen perasaan negatif yang diserapnya tidak murni. Ia telah memutuskan untuk tidak menyerap perasaan negatif yang tidak murni.     

Ia berhenti di samping Spider.     

"Aku akan kembali sekarang. Kau bisa mengurus semua ini sendiri, kan?"     

"Kenapa kau tidak mengkonsumsi lebih banyak jiwa?" Spider bertanya.     

"Terlalu banyak ketidakmurnian dalam jiwa-jiwa ini. Aku akan pergi ke Menara Tatapan Kiamat saja. Jiwa-jiwa itu akan diantarkan ke menara, kan?"     

"Apa? Kau mau mengambil sebagian jiwa jatah Eye Devil?" Melihat ekspresi serius Angele, Spider memutuskan untuk diam dan tidak bertanya lagi.     

"Aku akan pergi sekarang." Angele berubah menjadi bola api dan menghilang, kemudian ia muncul di balik jaring-jaring Spider. Dalam hitungan menit, ia menghilang masuk ke dalam retakan dimensi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.