Dunia Penyihir

Kepulangan dan Perubahan (Bagian 1)



Kepulangan dan Perubahan (Bagian 1)

0"Terima kasih atas bantuanmu."     

Angele membungkuk pada naga yang telah mati itu, kemudian ia berbalik dan menghilang dalam kobaran api.     

Seketika, ia muncul di luar gua.     

"Akhirnya aku mendapatkan informasi tentang nafas naga ini. Aku tidak menyangka bahwa nafas ini adalah sejenis energi biologis dengan akal dan kemampuan berpikir… Nafas es dari naga pencongkel mata yang mati akan menjadi lebih kuat. Hanya ada dua metode untuk menyembuhkan lukanya. Metode pertama tidak bisa dilakukan, karena naga terakhir sudah mati, jadi…"     

Ia bergumam seraya berjalan menuruni gunung.     

Naga pemilik aura yang ada dalam tubuhnya itu telah mati. Jika ia ingin sembuh, ia harus mengetahui keinginan naga tersebut.     

Naga pencongkel mata memiliki keinginan yang berbeda-beda, dan satu-satunya cara untuk melawan nafas naga adalah nafas yang dilepaskan oleh naga yang lebih kuat. Namun, naga yang ia temui terlalu lemah untuk melakukan itu.     

'Jadi, itulah mengapa naga itu berkata bahwa ia terlalu lemah dan tak bisa menolong…'     

Angele berdiri di depan pintu masuk gunung dan berbalik. Ia melihat bentuk gunung itu seperti naga yang duduk di atas perutnya.     

Duar!     

Tiba-tiba, seluruh gunung bergetar.     

'Tunggu… Jangan-jangan gunung ini adalah tubuh naga itu…' Ia berusaha mengingat informasi tentang naga pencongkel mata, dan akhirnya ia menyadari bahwa naga-naga itu memiliki tubuh sebesar kota.     

Gunung hitam itu berubah menjadi tumpukan abu hitam dan mencipratkan debu ke arah langit. Sisa gunung itu terlihat seperti sebuah bola kabut hitam yang mendidih.     

Duar!     

Petir menyambar di udara dan menerangi tempat itu. Gunung hitam itu telah berubah menjadi tebing kecil yang penuh dengan abu hitam.     

Setelah semua abu jatuh ke tanah, Angele berbalik dan kembali berjalan ke tempatnya muncul. Semua kabut mendidih di tempat itu ditangkis oleh pelindung energi-nya.     

Setelah berjalan selama setengah jam, ia menemukan pohon hitam di tempatnya tiba. Tanpa membuang waktu, ia mengayunkan tangannya ke depan.     

Shing!     

Sebuah goresan emas muncul di udara dan membesar, kemudian berubah menjadi retakan emas berbentuk mata yang hanya cukup untuk satu orang.     

Sebelum masuk dalam retakan tersebut, ia merunduk dan mengambil setangkup abu hitam.     

"Ini adalah abu yang sama dengan abu di gua… Ah…" Ia menyadari bahwa abu itu berasal dari tubuh naga tua yang membusuk.     

Ia membuang abu itu dan berjalan masuk ke dalam retakan emas tersebut.     

Cahaya emas bersinar terang di depan matanya dan menghasilkan suara-suara bergema yang aneh. Setelah sekitar 10 menit, cahaya emas itu menghilang dan digantikan oleh sebuah lorong gelap.     

Ia tiba di atas altar merah yang telah dibuatnya. Kepalanya terasa pusing, dan wajahnya tampak pucat.     

"Ini benar-benar berbeda dengan metode yang kugunakan untuk masuk ke Dunia Mimpi Buruk. Walaupun aku punya kekuatan tinggi, aku masih merasa ingin muntah…" Angele mengangkat tangannya dan melepaskan cahaya hijau di atas dadanya. Akhirnya, ia merasa jauh lebih baik.     

Setelah melihat sekeliling, ia menyadari bahwa tempat itu masih sepi, dan lahar di lantai telah mengering. Sebelum masuk dan pergi melalui altar, ia telah menata ketiga peti mati di dekat dinding.     

Ia melambaikan tangannya. Seketika, tutup ketiga peti itu terjatuh.     

"Vampir, ya…" gumamnya seraya mendekati peti mati pertama.     

Mayat seorang vampir wanita terbaring dalam peti itu.     

Ia mengusap pipi kiri gadis itu; rasanya empuk namun dingin.     

Ia membuka mulut gadis itu dan memeriksa giginya. Terlihat kedua taring tajam dalam mulut gadis tersebut.     

Ia merunduk dan memeriksa kedua gigi tersebut. Bentuknya seperti jarum suntik.     

'Jadi, kira-kira strukturnya seperti alat suntik?' Angele berpikir seraya membuka lebih lebar mulut gadis itu. Ia mengusap gigi tajam tersebut dengan jarinya.     

Ia menemukan sejenis tabung empuk seukuran rambut pada permukaan gigi gadis itu. Tabung tersebut kurus dan memanjang, dengan ukuran selebar rambut.     

Angele menekan tabung itu dan melepaskan sejenis cairan lengket. Saat ia mengeluarkan tangannya, terlihat sisa cairan merah jambu pada jari telunjuknya.     

'Kudengar, saat vampir mencoba menghisap darah sasarannya, sasaran tersebut akan merasakan kenikmatan seksual… Sepertinya, penyebab efek itu adalah cairan ini. Karena berwarna merah jambu, cairan ini tidak akan terlihat jika bercampur dengan darah. Mungkin aku bisa menggunakan cairan ini untuk racun biologis…'      

Dalam waktu beberapa menit, ia selesai mengumpulkan cairan dari ketiga mayat tersebut. Dengan hati-hati, ia memasukkan tabung-tabung kacanya ke dalam kantong.     

Setelah mengumpulkan cairan tersebut, Angele berjalan kembali ke mayat vampir pertama dan menarik sebilah scimitar pendek dari sabuknya.     

'Mereka mengekstrak darah makhluk hidup lain untuk memperbaiki tubuh mereka. Pertama-tama, aku harus melihat metode siklus darah dalam tubuh mereka.'     

Dengan hati-hati, Angele melepaskan gaun wanita itu. Kulit wanita itu sangat halus.     

Dadanya yang berukuran sedang terlihat jelas tanpa tertutup apa pun.     

Tanpa ekspresi, Angele mengayunkan pedangnya melalui bagian tengah dada gadis tersebut.     

Darah mengucur dari luka tersebut, dan titik-titik cahaya biru bersinar di depan matanya.     

'Buat misi bernama Rahasia Vampir. Analisa darah dan gen vampir ini,' perintahnya.     

Zero segera menjawab. 'Misi telah dibuat. Sasaran: vampir muda… Bahan: darah…'     

Gambar peraga berwarna biru muncul di depan matanya, dengan gambar tiga dimensi menyerupai gadis vampir itu. Perlahan-lahan, gambar itu berputar-putar.     

Di tengah gambar, terlihat sebuah inti merah bersinar yang terang, persis seperti bola lampu.     

'Lokasi yang terdeteksi sudah benar. Di dekat inti vampir ini…" Angele mengangguk, menurunkan pisaunya, dan bertepuk tangan.     

"Purifikasi!"     

Shing!     

Ia melepaskan gelombang energi merah dan menyebarkannya ke seluruh gua. Bau busuk di udara itu menjadi semakin menyengat.     

'Pembersihan udara telah selesai. Udara di tempat ini 95% lebih bersih.' Suara Zero kembali bergema.     

Angele mengangguk puas, kemudian mengambil pedang itu dan menusuk perut mayat vampir!     

Shing!     

Jejak luka merah muncul pada kulit bersih gadis itu.     

Tanpa membuang waktu, ia menciptakan medan pelindung dengan telapak tangannya, sehingga darah gadis itu tidak terus mengucur.     

Gadis vampir itu mati akibat serangan dari perut dan dada, sementara darah yang mengucur telah dihentikan dengan bantuan medan gaya. Untuk operasi seperti ini, medan gaya tersebut sangatlah penting.     

Kulit putih bersih dan daging berwarna merah tersebut sangat kontras, menciptakan pemandangan yang indah sekaligus kejam.     

Saat Angele melihat lubang di perut gadis itu, titik-titik biru kembali bersinar di depan matanya.     

'Sistem pencernaannya terlihat lebih lemah dari makhluk hidup biasa. Mereka hanya makan darah, jadi mereka tidak perlu makanan padat…"     

Kemudian, ia membuka rok gadis itu.     

'Sistem reproduksi tidak lengkap… Jadi, mereka tidak berkembang biak dengan bercumbu. Menarik, paru-parunya terhubung ke kulit dengan bantuan cabang-cabang pembuluh kecil, jadi artinya… ia tidak membutuhkan hidung untuk bernafas….'     

Dengan pedangnya, Angele membuka perut gadis itu dan mengambil sebagian organ-nya.     

Ia telah menciptakan sebuah meja laboratorium dengan bantuan partikel energi. Tidak ada tumpahan darah sedikit pun di sana.     

Setelah sepuluh menit, ia mengambil sejenis inti merah gelap pada bagian dalam dada gadis itu.     

Inti itu berbentuk seperti kacang dengan banyak pembuluh darah.     

Ia mengambil inti itu dan menariknya dengan mudah.     

'Jantung Darah, rahasia bangsa vampir. Fungsi organ-organ lain mereka sama dengan makhluk hidup lain, dengan inti ini sebagai organ terpenting… Kalau tentang evolusi…' Angele memegang inti itu dan memicingkan matanya.     

'Struktur gen yang tidak diketahui telah terdeteksi. Merekam informasi…' Zero melapor.     

"Ah!"     

Tiba-tiba, inti itu berteriak, suaranya sama dengan gadis vampir tadi. Suara teriakan itu sangat keras, hingga ia nyaris menjatuhkan inti tersebut.     

"Yuliaiers! Kurunglah!" Angele menggumamkan mantra dan segera menjentikkan jarinya pada inti tersebut.     

Teriakan itu menghilang. Organ di meja beserta mayat gadis itu berubah menjadi abu dan menghilang.     

Wajah gadis vampir itu muncul di atas inti tersebut.     

"Akan kukutuk kau! Dasar bodoh!" Teriakan gadis itu semakin mengecil dan melemah.     

Angele tersenyum.     

"Kudengar, vampir bisa hidup kembali selama inti mereka masih ada… Akhirnya, setelah tubuhmu menjadi abu, aku menemukan rahasia kalian… Aku bisa membuat ulang tubuhmu dan melemparmu pada kelompok minotaur. Kau tahu apa yang akan terjadi, kan?"     

Angele mengerutkan bibirnya dan menatap inti itu.     

"Selama kau terkurung di sini, mati pun kau tidak akan bisa…"     

"Tidak!" Wajah gadis itu menjadi ketakutan. "Kau… dasar setan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.