Dunia Penyihir

Kunjungan (Bagian 1)



Kunjungan (Bagian 1)

0Walaupun ia menyadari bahwa Freia sedang merencanakan sesuatu, ia memutuskan untuk tidak terlalu memedulikannya. Setelah berlatih, Angele segera melelehkan pedangnya dan menyerap pedang itu ke dalam kulitnya. Sekarang, logam itu hanyalah logam biasa. Pertarungan dengan Eye Devil menghabiskan logam spesial-nya, sehingga resistensi sihirnya jauh lebih lemah.     

Tanpa bahan penambah resistensi sihir dari Claw Slime yang didapatkannya bertahun-tahun lalu, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ditambah lagi, makhluk yang mampu menghasilkan bahan tersebut telah nyaris punah, sehingga ia beruntung menemukan makhluk-makhluk itu saat berpetualang di perbatasan barat. Budaya penyihir di negeri tengah lebih maju. Bahan itu hanya digunakan untuk perlengkapan bertarung, sehingga organisasi tidak dapat memberikan bahan tersebut pada anggota secara gratis. Sepertinya, makhluk yang dulu ia temui telah dilatih oleh pemilik taman.     

Mungkin ia bisa mendapatkan benda itu dengan meminta bantuan Vivian, namun Tangan Elemental sedang berperang. Ia tidak ingin merepotkan sosok ibunya dengan hal-hal tidak penting.     

Di Dunia Mimpi Buruk, apapun bisa terjadi. Cepat atau lambat, ia akan menemukan benda yang ia butuhkan.     

Angele mengantar Freia ke ruang makan, kemudian mereka makan bersama.     

Mereka tidak berbincang-bincang. Hanya terdengar suara denting garpu dan pisau. Mereka sibuk menghabiskan makanan masing-masing.     

"Orphie, masuklah ke ruanganku setelah makan." Tiba-tiba, Angele angkat bicara. "Maksudku, ruang baca."     

"Baik, Master." Orphie terdengar sedikit kaget, namun ekspresinya tidak berubah. Ia mengetahui bahwa Angele memiliki sikap yang aneh terhadap Freia, dan ia mengira bahwa 'monster tua' seperti Angele pasti memiliki hobi aneh.     

Freia berpura-pura tidak mendengar. Ia bersikap seakan-akan sibuk makan.     

Roti putih dan sup jagung hitam-nya habis dalam hitungan detik, namun ia tidak suka makan steak lada hitam, sehingga steak itu tetap utuh.     

"Aku sudah kenyang." Freia meletakkan sendoknya, mendorong kursi, dan pergi meninggalkan ruang makan.     

Angele menatap Freia. Ia kembali menyadari bahwa gadis itu sedang merencanakan sesuatu. Setelah selesai makan, Angele mengubah semua garpu dan pisau menjadi bola, dan menyerap semua peralatan itu ke dalam tubuhnya. Semua sisa makanan pada garpu dan pisau dikumpulkan dalam mangkuk, dan dibekukan dengan partikel energi.     

Semua peralatan makan mereka dibuat dari sihir logam-nya, namun sisa-sisa makanan yang ada langsung terjatuh saat semua peralatan menghilang.     

Angele memindahkan semua piring ke tempat sampah sebelum mengubah semua piring kembali menjadi cairan perak. Sisa-sisa makanan akan jatuh ke dalam tempat sampah saat piring menghilang.     

Setelah membersihkan meja makan, ia membawa Orphie ke lantai dua dan mengajaknya masuk ke ruang baca.     

Krak!     

Pintu ditutup. Rune berbentuk ular muncul pada permukaannya.     

"Duduklah." Angele tersenyum lembut. Orphie melihat sekelilingnya, sementara ia duduk di kursi dekat jendela.     

"Aku harus mengatakan sesuatu…" Setelah kembali ke Dunia Mimpi Buruk, Angele menggunakan sihir ilusi untuk menutupi wujudnya yang aneh. Ia tidak ingin Freia menjadi ketakutan.     

Saat ini, ia terlihat seperti manusia normal.     

"Sepertinya kau menyadari bahwa alasanku membawamu kemari dan pergi dari Eye Devil bukanlah karena kebaikan hatiku. Kau tidak punya tempat lagi, dan aku memberimu tempat. Jujur saja, aku punya teman manusia, dan aku tidak ingin memakanmu. Tapi, kita tidak saling kenal. Aku tidak mau merawatmu secara gratis. Itu masalahnya."     

Orphie mengenakan baju terusan putih. Rambut pirang panjangnya dikuncir kuda. Ia terlihat imut dan tak bercela.     

Orphie tetap tenang; wajahnya tidak berekspresi. "Aku mengerti. Apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan kepercayaanmu? Atau, bagaimana aku harus membayarmu? Jika kau mengusirku, aku akan mati dalam hitungan menit. Aku tidak punya pilihan."     

"Aku senang kau mengerti." Angele tersenyum. "Aku hanya ingin kau membantuku dengan sebuah eksperimen kecil."     

"Apapun perintahmu, akan kulakukan." Orphie mengangguk.     

Angele balas mengangguk. Senyuman puas tersungging di wajahnya. "Bagus, aku suka orang yang tidak bebal. Jika kau menginginkan sesuatu, kau harus membayar. Itulah kenyataan dan aturan dasar di dunia ini."     

Ia segera berdiri. "Mari kita mulai sekarang."     

"Baik." Orphie pun ikut berdiri.     

Ia menunjuk ke arah Orphie.     

Sebuah medan gaya tak terlihat mengangkat Orphie dan meletakkannya dalam posisi tidur melayang di udara.     

Angele melambaikan tangan kanannya.     

Tubuh Orphie bergerak ke atas podium putih di tengah ruangan dan turun perlahan.     

Angele berjalan mendekati podium itu dan melepaskan semua pakaian Orphie.     

Gadis itu gemetar, namun ia berusaha menenangkan dirinya. Dulu, saat berada di sel kurungan darah, ia tidak mengenakan pakaian, sehingga ia sudah terbiasa telanjang. Namun, tatapan seorang pria membuatnya merasa tidak nyaman.     

Orphie melihat tuannya mengambil sebuah tabung reaksi biru dari rak dan membubuhkan bubuk biru dalam tabung itu ke atas perutnya.     

Bubuk putih itu terlihat seperti bongkahan-bongkahan es kecil yang sangat dingin. Dinginnya bubuk itu membuat bagian tubuh bawahnya terasa seperti lumpuh.     

"Apa ini?" tanya Orphie. "Rasanya dingin sekali."     

"Bubuk ini akan menjagamu. Lama-lama, kau akan terbiasa," jawab Angele seraya membubuhkan bubuk itu dengan hati-hati.     

Orphie menggigit bibirnya, karena tubuhnya terasa semakin dingin. Ia tidak bisa bergerak. Nafasnya semakin pendek dan terengah-engah.     

Angele menatap Orphie dengan hati-hati.     

Di atas perut gadis itu, Angele menciptakan sebuah lingkaran sihir berbentuk seperti roda. Lingkaran sihir tersebut tampak sangat mencolok di atas kulit putih bersih gadis itu.     

"Jangan khawatir. Aku tidak akan menyakitimu… Kau hanya perlu tenang. Jangan terlalu banyak berpikir." Suara lembut Angele membuat Orphie sedikit lebih tenang dan nyaman. Gelombang-gelombang energi aneh terpancar dari seluruh tubuh gadis itu.     

Melihat hasil eksperimennya, Angele tersenyum puas.     

Ctak!     

Ia menjentikkan jarinya.     

Lingkaran sihir berbentuk roda biru pada perut Orphie mulai terbakar. Api merah gelap menyinari ruangan itu.     

Api tersebut menghangatkan tubuh Orphie.     

Sementara itu, Angele menggerakkan tangannya di depan dadanya, menciptakan benang-benang energi merah yang berkumpul dan bergabung menjadi benang-benang merah tebal. Setelah bergabung, semua benang itu masuk ke dalam perut Orphie.     

"Helinmu, Yasuweila. Kupanggil rembulan penjaga kesuburan." Angele menggumamkan mantra seraya menciptakan rantai api merah di antara kedua tangannya.     

Api rantai merah itu perlahan menghilang, menjadi titik-titik cahaya merah yang terserap masuk ke dalam lingkaran sihir itu.     

Perlahan-lahan, ekspresinya berubah serius.     

Ia melambaikan tangan kanannya, menitikkan darah pada jari telunjuknya, dan menekan jarinya pada lingkaran itu.     

Saat menyentuh lingkaran sihir tersebut, darah itu langsung menghilang, seperti dimakan oleh sesuatu.     

Perlahan-lahan, ia menurunkan tangannya dan menatap luka kecil di jarinya yang sudah berhenti berdarah. Ketahanan-nya yang tinggi membuatnya sembuh hanya dalam beberapa detik.     

"Nah, sudah selesai. Kau boleh melakukan aktivitasmu seperti biasa, tapi kalau ada yang terjadi, kau harus memberitahuku." Angele menatap Orphie. Gadis itu masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi.     

"Aku mengerti." Orphie mengernyitkan alisnya dan berdiri perlahan. Wajahnya memerah seperti tomat, dan kulitnya bercahaya kemerahan.     

Gadis itu menatap lingkaran sihir di perutnya. Lingkaran itu hanya memiliki dua bentuk.     

Bentuk lingkaran itu seperti gabungan sederhana segitiga dan lingkaran, dengan sel daging kemerahan yang berdenyut seperti jantung pada bagian tengah lingkaran tersebut. Benda itu terlihat aneh, namun tidak terasa sakit atau pun gatal.     

"Ada satu hal yang harus kukatakan tentang eksperimen ini." Angele menjelaskan. "Tubuhmu telah dimodifikasi sesuai sel darah itu, sehingga kau tidak bisa bereproduksi sementara ini. Namun, jika eksperimen-ku berhasil, kemampuan reproduksimu akan kembali. Bersiaplah akan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi."     

Orphie terlihat kaget, namun ia juga senang.     

"Bagus, pergilah." Angele melambaikan tangannya.     

"Baik, Master." Orphie mengambil pakaiannya dan berlari meninggalkan ruangan.     

Pintu tertutup perlahan.     

Angele berdiri di depan podium. Cahaya biru bersinar di depan matanya. Tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan dalam ruangan gelap itu, yang hanya diterangi oleh obor-obor redup.     

Cahaya obor itu bersinar pada wajahnya dan menerangi ekspresinya yang berubah-ubah.     

'Jika aku berhasil… dengan bantuan darahku, kemampuan Orphie, dan teknik rahasia pewaris, aku bisa membuktikan…'     

Dalam eksperimen itu, ia menanamkan darahnya ke dalam tubuh Ophie. Ia harus merawat darah itu seperti bibit.     

Jika ia berhasil, ia akan memiliki pewaris – seorang pewaris dengan darah kuno yang telah digabungkan.     

Walaupun pewaris itu akan lebih lemah darinya, kekuatan pewaris tersebut dapat berkembang di Dunia Mimpi Buruk.     

Darah kuno hasil ekstrak chip-nya lebih kuat ketimbang darah milik orang-orang lain di sini – inilah rahasia terbesarnya.     

Jika ia bisa memperkuat pewaris hasil teknik penanaman darah, ia hanya akan membutuhkan sedikit sumber daya untuk membuat pelayan yang kuat.     

Sepertinya, inilah alasan mengapa mereka yang berwujud tersegel ingin membuat penerus sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.