Dunia Penyihir

Pendahulu (Bagian 2)



Pendahulu (Bagian 2)

0Di dalam akar sang Pohon Ibu...     

Duar!     

Akar-akar itu retak dan mencipratkan cairan hijau.     

Suara sang pohon yang terdengar sangat kelelahan bergema. "Energi kotor dari Dunia Mimpi Buruk… Jika dia tidak memiliki kristal hijau itu, aku tidak akan menolongnya…"     

"Kau mengembalikannya ke permukaan dengan tepat waktu. Kekuatan sang Raja Penyihir Kegelapan meningkat setiap menitnya. Jika dia berada terlalu lama di sini, kau akan terluka lebih parah," potong suara seorang pria.     

"Aku masih harus beristirahat selama beberapa ratus tahun…" Suara pohon itu terdengar putus asa. "Aku tidak tahu bahwa ada penyihir kegelapan seperti dia di permukaan sana. Saat ia masuk ke dunia bawah tanah, darahku mulai mendidih."     

"Istirahatlah dulu sekarang. Aku akan bersamamu," kata pria itu dengan lembut.     

"Baiklah."     

**     

Beberapa tahun kemudian…     

Jauh di kedalaman Laut Permata…     

Dasar lautan itu benar-benar sangat dalam hingga terlihat seakan tak berujung. Di tengah tanah lapang berwarna kelabu, terdapat sebuah istana yang terbuat dari kristal biru. Empat duri perak berdiri di puncak istana tersebut dan memancarkan cahaya putih yang terang.     

Di ruang utama istana, terdapat seorang pria paruh baya dengan kipas putih di tangannya. Pria itu memiliki mata biru, rambut pirang, dan bibir merah jambu. Ada sebuah cincin yang tersemat di dagunya. Sambil tersenyum, pria itu berbicara dengan tamu-tamunya melalui partikel energi.     

Ada dua kelompok tamu di aula utama. Sebagian besar dari mereka adalah makhluk-makhluk seperti gurita, kepiting, centaur – tidak ada banyak manusia di sana. Beberapa dari mereka telanjang, dan sisanya mengenakan pakaian layaknya manusia.     

Para tamu saling berbincang-bincang. Sepertinya sebagian besar dari mereka mengenal orang-orang di istana ini.     

Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita dari luar.     

"Raja Penyihir Kegelapan dari Ramsoda sudah datang!"     

Setelah mendengar suara itu, semua tamu berhenti berbincang-bincang.     

Seorang pria berbaju zirah ketat berwarna hitam perlahan-lahan muncul di depan pintu masuk aula. Rambut panjang pria itu berwarna merah. Rambutnya beterbangan di dalam air. Pria itu adalah Angele. Ia telah datang ke istana ini langsung dari Ramsoda.     

Penampilannya sedikit berubah. Dua matanya bersinar, dan salah satunya telah berubah menjadi biru, sehingga ia terlihat sedikit aneh.     

Pria yang ada di depan para tamu itu pun berdiri dan tertawa.     

"Bukan Cinderella yang mengundangmu ke sini, tapi aku. Aku membutuhkan bantuanmu." Pria itu bertepuk tangan.     

Angele memasuki aula dan duduk di sisi kanan. Semua tamu yang ada di ruangan itu mengangguk dan menyapa Angele.     

Ada sekitar 10 orang tamu dalam aula itu. Setelah mendengar pria paruh baya itu bertepuk tangan, mereka menyadari bahwa pria itu ingin berbicara secara pribadi dengan Angele, sehingga mereka berdiri dan keluar dari aula tersebut.     

Hanya dua orang tamu yang tetap tinggal di aula itu, sehingga hanya tersisa empat orang, termasuk Angele dan pria berambut pirang itu, yang masih tinggal di sana.     

Angele memandang ke seberang ruangan dan melihat seorang pria ikan bertubuh tinggi yang sedang duduk. Pria itu memiliki sepasang mata yang memancarkan cahaya gelap. Ia sedang memakan daging kaki kambing. Saat menyadari pandangan Angele, manusia ikan itu memandangnya dan tersenyum.     

"Atlanta, siapa mereka?" Angele memandang pria paruh baya itu.     

"Akan kuperkenalkan kau pada mereka." Atlanta tersenyum. "Ini adalah Leonard, dewa para Paus Echinate."     

"Paus Echinate?" Angele sedikit terkejut. Ia masih ingat hari di mana ia melihat paus itu untuk pertama kalinya. Ia kembali memandang manusia ikan itu, dan manusia ikan itu membalasnya dengan senyuman.     

"Kau tahu Paus Echinate? Raja Penyihir Kegelapan, kau tidak menyangka bahwa kami bisa mengecil, kan? Sejujurnya, tanpa bantuan Cinderella, kura ini tidak akan mungkin terjadi." Leonard berkata dengan suara lantang. "Ah, selain itu, senang bertemu denganmu." Manusia ikan itu memandang Angele.     

"Laut Permata sangatlah besar. Aku mengerti mengapa para paus tidak mengecilkan tubuh mereka…" Angele tersenyum. "Maaf, kau siapa?" Ia memandang tamu lainnya.     

Tamu itu adalah seorang wanita muda tanpa busana. Rambut panjangnya tampak seperti ular-ular hitam yang mendesis. Selain itu, mata wanita tersebut sangatlah menarik. Warnanya kelabu, seperti dua bongkah bola batu.     

"Aku adalah Ratu Medusa. Panggil aku Sofia." Wanita itu menjawab dengan santai.     

"Aku tidak bertemu Medusa saat ke dunia bawah tanah. Aku tidak menyangka akan bertemu di sini." Angele memandang sang Ratu dengan teliti.     

Ratu itu hanya mengernyitkan alisnya. Ia menutup mata dan tidak menjawab perkataan Angele.     

Atlanta ikut mengernyitkan alisnya.     

"Baiklah, waktunya sudah hampir tiba. Raja Penyihir Kegelapan sudah datang, jadi aku akan menjelaskan rencanaku."     

Ia bertepuk tangan dan melepaskan gelombang-gelombang energi tak kasat mata.     

Perlahan-lahan, pintu masuk istana tertutup.     

"Sang Ratu baru saja kembali dari Dunia Waktu, tapi sepertinya dia sudah merasakan masalah ini." Atlanta berkata seperti menggumam pada dirinya sendiri.     

Sofia mengangguk. "Itulah mengapa aku datang kemari. Aku ingin tahu apa yang dipikirkan para penjaga."      

Leonard meletakkan kaki kambing yang ia pegang dan ikut mendengarkan.     

Atlanta tertawa. "Ini bukanlah masalah serius. Bunga Laut akan mekar, sehingga menarik perhatian monster-monster dari Dunia Waktu. Itulah alasan mengapa aku mengundangmu kemari."     

"Bunga Laut, ya?" Sepertinya, Leonard tertarik.     

"Bunga-bunga itu adalah harta karun untuk kita. Aku tidak menyangka bahwa bunga itu akan mekar lagi secepat ini."     

Atlanta mengangguk.     

"Jika makhluk dari daratan tersegel tidak dihitung, kau adalah makhluk terkuat dari dunia penyihir. Cinderella dan anggota-anggota kerajaan Tiga Mata tidak akan datang. Dengan bantuanmu, kesempatan kita untuk memenangkan kompetisi akan semakin tinggi."     

"Bunga Laut adalah harta karun bagi makhluk-makhluk yang hidup di laut, namun aku tidak terlalu membutuhkannya." Angele mengerutkan bibirnya dan mengirim pesan dengan partikel energi.     

"Aku mengerti, tapi burung-burung berkepala seribu punya sesuatu yang dibutuhkan Cinderella. Kau masih kesulitan menangani masalah tanda di punggung-mu, kan? Itulah alasan mengapa aku mengundangmu." Atlanta menjawab dengan menggunakan partikel energi.     

"Burung Kepala Seribu…" Angele memicingkan matanya. "Aku bisa menggunakan bahan-bahan lain sebagai pengganti, kan?"     

"Tentu saja, namun bahan dari Burung Kepala Seribu adalah bahan terbaik," jelas Atlanta, kemudian ia berbicara pada dua tamu lainnya. Sepertinya, mereka juga sedang bernegosiasi.     

Angele mulai berpikir.     

Beberapa tahun belakangan, ia telah memahami lebih jauh tentang kekuatan waktu dan dimensi. Cinderella telah berjanji akan membuat ramuan untuk menghapus tanda tersebut, namun dia tidak mengatakan kapan ramuan itu akan selesai.     

Atlanta dan Cinderella memiliki kekuatan penyihir tingkat 8, sementara Leonard dan Sofia memiliki kekuatan penyihir tingkat 7. Makhluk-makhluk kuat seperti mereka memiliki satu masalah yang sama – mereka tidak peduli akan waktu.     

100 tahun adalah waktu singkat bagi mereka.     

Angele terdiam dan kembali berbicara dengan Atlanta dengan partikel energi.     

"Atlanta, seperti yang kau tahu, aku tidak punya banyak waktu. Jika solusi-mu memakan waktu lama, lebih baik aku mencari cara lain. Jadi, jika kau ingin aku bergabung, sebaiknya kau memberiku jangka waktu yang akurat. Semua orang tahu bahwa kau dekat dengan Cinderella."     

Atlanta mengangguk.     

"Aku mengerti situasi-mu, dan aku tahu bahwa bahan ini adalah bahan terakhir yang kau butuhkan. Aku berjanji bahwa kau akan mendapatkan ramuan itu saat misi selesai. Jika kau tidak percaya padaku, kita bisa menandatangani kontrak."     

"Kalau begitu, mari kita menandatangani kontrak. Aku punya bibit air mancur." Angele sudah menunggu Atlanta membicarakan kontrak.     

Atlanta tersenyum kecut.     

"Yah… berapa dunia yang terhubung dengan air mancur ini?"     

"Empat dunia kalau tidak salah."     

Atlanta menggeleng. "Ini akan sama seperti menahan tekanan dari empat dunia…"     

"Di dunia ini, ada banyak sekali dunia. Menandatangani kontrak bukan berarti bahwa kau harus menepati janji. Jika kau menjadi pendahulu, kontrak ini tidak akan berarti apa-apa untukmu."     

"Iya sih…" Atlanta terdiam.     

"Selagi kita berbicara tentang para pendahulu, ada pendahulu lain yang terluka di daerah ini – ini adalah pendahulu ketiga dari Dunia Chaos yang terluka. Masing-masing pendahulu masih memiliki kekuatan yang berbeda-beda, dan kemampuan spesial mereka bisa ditangkis. Jika mereka tahu terlalu banyak tentang kekuatan satu sama lain, mereka bisa terluka parah."     

"Pertarungan di Dunia Chaos sudah berlangsung ratusan tahun, dan masih tidak ada pendahulu yang mati. Selain itu…" Tiba-tiba, Angele terdiam setelah menyadari sesuatu. "Jadi, kekuatan spesial adalah pembeda masing-masing pendahulu?"     

"Yah, pada zaman dahulu, hanya pendahulu dengan kekuatan terkuat yang bisa membunuh pendahulu lain dalam perang." Atlanta menjelaskan. "Untuk menjadi pendahulu, kau harus bisa mengendalikan waktu dan dimensi. Kau juga harus mencari rahasia asal-usul. Kekuatan spesial akan membuatmu berbeda-beda dan menentukan tingkat kekuatanmu sebagai pendahulu."     

"Bisakah kita… Kau baru saja bilang bahwa ada pendahulu yang terluka parah, kan?" Angele memutuskan untuk tidak menyelesaikan pertanyaannya.     

"Jangan memikirkannya. Selemah apa pun seorang pendahulu, mereka bisa membunuh kita dalam satu kedipan mata."     

"Hanya dua makhluk kuat yang menjadi pendahulu dengan membunuh para pendahulu yang terluka. Mereka memiliki tubuh yang berbeda. Tubuh mereka sangat besar hingga lebih besar daripada dunia-dunia berukuran rata-rata."     

Angele terdiam sesaat. "Jika aku bisa mengendalikan waktu dan tempat, apakah aku juga akan mendapatkan kekuatan spesial sendiri?"     

"Aku tidak tahu. Saat ini, aku sudah bisa mengendalikan waktu dan dimensi. Rahasia asal-usul pun bukan masalah. Setelah perang selesai, aku akan pergi ke pencernaan Dunia Chaos. Mungkin aku bisa menyelesaikan tahap terakhir." Atlanta tidak menyembunyikan kemampuannya. "Banyak makhluk tingkat 8 gagal di tahap terakhir, dan mereka menjadi nutrisi dunia dan menghilang dari sejarah. Di dunia lain, jika kau bisa masuk ke pencernaan dunia yang terkuat, maka kau akan mendapatkan kemampuan spesial yang terkuat."     

Atlanta menghela nafas dengan perasaan yang bercampur aduk.     

"Kita semua tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pendahulu, namun kita takut kehilangan segalanya."     

Angele tetap diam setelah kata-kata itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.