Dunia Penyihir

Monster (Bagian 2)



Monster (Bagian 2)

0Wush!     

Angele mendengar suara-suara seperti getaran. Beberapa detik kemudian, ia menyadari bahwa ia sedang berdiri dalam sebuah lorong yang gelap.     

Saat menoleh, ia hanya melihat sebuah dinding gelap.     

"Sihir yang mampu membawaku melewati penghalang fisik... Sepertinya ini bukanlah ilusi." Angele menggumam seraya memandang lorong di depan. Lorong itu berkelok-kelok, dengan hiasan kristal-kristal biru yang bercahaya di atasnya. Kristal-kristal itu berjajar dan melepaskan cahaya lembut berwarna biru.     

Di tengah gua, terdapat sebuah bola perak raksasa yang memiliki tinggi sekitar 2 meter.     

Anehnya, bola logam itu berputar perlahan. Ada beberapa lubang di permukaannya. Dalam bola itu, terdapat banyak sekali roda gigi berwarna perak dengan struktur yang rumit.     

Bagian-bagian mesin itu terus berputar-putar dan terbentuk ulang. Pada setiap bagiannya, Angele dapat melihat rune-rune biru yang bercahaya.     

Angele berhenti sekitar 1 meter di depan bola perak itu dan menganalisa bola tersebut dengan menggunakan chip-nya.     

Suara Zero bergema dalam telinganya.     

'Analisa target selesai... Menganalisa data yang didapatkan...     

'Artefak kuno ini adalah benda yang dibuat sekitar 240 juta tahun lalu.'     

Tidak ada gunanya menciptakan artefak palsu, sehingga Angele tahu bahwa informasi itu benar adanya. Berdasarkan semua informasi yang telah dikumpulkan chip-nya tidak salah, sepertinya artefak itu asli.     

"Lebih dari 200 juta tahun lalu... Apa benar? Dari mana asal benda ini...?" Sebenarnya, Angele ingin belajar lebih banyak tentang teknik yang digunakan pada para Penjaga. Namun, ia tidak tahu bahwa ritual para Penjaga dikendalikan dengan menggunakan bola logam raksasa ini.     

"Sepertinya, teknik penjaga ini lebih rumit dari perkiraanku..." Angele berjalan mengitari bola itu dan menggunakan chip-nya untuk merekam semua informasi yang ia butuhkan.     

Ia berhenti di sisi kiri bola dan mengangkat tangannya.     

Ia menyentuh permukaan bola perak itu dengan telapak tangannya. Teksturnya lembut namun dingin. Ia mengusap permukaan bola itu beberapa kali, sehingga menimbulkan suara-suara kecil.     

Tanda kalajengking perlahan-lahan muncul di dahi Angele, dan cahaya merah bersinar di matanya. Ia melepaskan segumpal asap hitam, dan asap itu segera masuk ke dalam bola tersebut.     

Saat asap hitam itu masuk ke dalam bola tersebut, ia merasa segar. Sepertinya, ia baru saja memasuki sebuah lautan alat-alat mekanik yang diselimuti oleh rune. Dalam lautan tersebut, ada begitu banyak bagian-bagian alat dari logam perak sedang bergerak-gerak, berpisah, atau pun menyatu kembali di dalam bola, sehingga bentuk dan struktur alat-alat itu terus berubah.     

Dengan menggunakan asap hitam tersebut, Angele bergerak melalui lautan yang amat luas itu. Ia hanya melihat bagian-bagian mesin berwarna perak.     

Ia tidak tahu seberapa lama ia sudah berjalan, namun akhirnya ia menemukan sesuatu yang berbeda. Ia sampai di sebuah ruangan perak dengan dinding perak luas yang tinggi. Ia tidak tahu setinggi dan selebar apa dinding itu sebenarnya.     

Sebuah suara bergema dalam telinga Angele. Suara itu seolah berbicara langsung ke dalam jiwanya.     

"Tukarkan... Tukarkan... Tukarkan..." Suara serak itu terus mengulangi kata yang sama dengan menggunakan gelombang mental.     

Angele tidak mampu menahan kekuatan gelombang itu, sehingga asap hitam tersebut menghilang.     

Angele mundur selangkah dan kembali setelah terkena terpaan gelombang mental itu. Ia menatap bola perak raksasa di depannya dengan ekspresi aneh.     

"Jiwaku memiliki kekuatan yang setara dengan penyihir tingkat 8, namun gelombang mentalku tidak dapat bertahan melawan tekanan tadi... Ini benar-benar aneh. Jelas saja para penyihir dari sekolah tidak bisa menemukan rahasia benda ini. Jika mereka bisa sampai ke tempat itu, mereka akan langsung terbunuh akibat suara tersebut."     

Semua struktur mekanik yang telah dilewati oleh asap hitam itu sudah direkam oleh chip-nya. Sekarang, chip itu sedang menganalisanya.     

Angele dapat merasakan bahwa chip-nya menyerap energinya dan menggunakan energi itu sebagai energi untuk menganalisa. Sepertinya, menganalisa benda itu adalah pekerjaan yang sulit bagi Zero.     

'Apakah kau mendapatkan informasi yang cukup?' Angele bertanya dalam pikirannya.     

'Informasi yang telah dikumpulkan sudah cukup. Proses analisa akan memakan waktu sekitar 13 tahun. Kemungkinan keberhasilan: Menemukan sistem kekuatan baru bernama Might,' jawab chip itu.     

Puas dengan hasil tersebut, Angele berbalik dan berjalan keluar.     

Ia tertarik mempelajari sistem kekuatan unik yang diciptakan 200 juta tahun lalu itu.     

*********************************     

Setelah merekam informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa Might, Angele memutuskan untuk mengatur ulang sistem informasi di perguruan dan memperbaiki sihir-sihir yang bermasalah. Sistem baru itu membuat perguruan semakin kuat dan hampir sempurna. Jika pihak perguruan terus memperkuat sistem tersebut, cepat atau lambat, sistem itu mencapai level yang sama dengan sistem Menara Enam Cincin. Selain itu, Perguruan Ramsoda akan menjadi salah satu organisasi terkuat di pesisir barat.     

Saat ini, Angele dianggap sebagai penyihir terkuat dari negeri penyihir kegelapan. Bahkan rumor menyebar sampai ke benua tengah. Ia telah membunuh lebih dari 100 penyihir dalam sekali serangan - tidak banyak penyihir dari benua tengah bisa melakukan hal tersebut.     

Beberapa penyihir putih tidak percaya akan rumor itu dan memutuskan untuk kembali menantang Ramsoda setelah perang selesai. Namun, tak lama kemudian, mereka terbunuh. Biasanya, Kastil Taring Putih dan Menara Enam Cincin akan mendukung para penyihir putih, namun kali ini mereka tidak bergerak.     

Akhirnya, pesisir barat berada dikuasai para penyihir kegelapan secara resmi.     

Organisasi-organisasi kecil penyihir kegelapan berkumpul di negeri penyihir kegelapan dan membentuk aliansi penyihir kegelapan terbesar dalam sejarah. Semua penyihir kegelapan dari berbagai penjuru menerima undangan dan pergi menuju negeri penyihir kegelapan.     

Para penyihir putih memutuskan untuk memberi gelar pada penyihir kegelapan terkuat belakangan ini, Angele Fenrir Rio. Gelar itu adalah "Raja Penyihir Kegelapan."     

Para penyihir putih, Negeri Nola, Aliansi Utara, dan Perguruan Labirin mulai mendiskusikan aliansi penyihir kegelapan bersama Ramsoda.     

Namun, tidak ada yang angkat bicara, karena mereka semua sadar bahwa mereka bisa dibunuh Angele dengan mudahnya.     

Nama Raja Penyihir Kegelapan menyebar sampai ke Negeri Nola, dan berita tentang perbuatannya selama perang pun ikut tersebar luas. Mereka biasanya membunuh semua penyihir kegelapan yang mereka temui. Namun, setelah perang itu, mereka memutuskan untuk tidak mendekati negeri penyihir kegelapan.     

Seperti seekor gurita raksasa, aliansi penyihir kegelapan menggapai tempat-tempat di sekitar rea mereka dengan menggunakan tentakel mereka.     

Untung saja, makhluk yang berhasil keluar dari segel beberapa waktu lalu sedang melesat menuju Ramsoda dengan kecepatan penuh. Para penyihir putih berharap bahwa makhluk itu akan membawa masalah pada aliansi penyihir kegelapan.     

Anehnya, saat makhluk itu mencapai beberapa ratus kilometer dari Ramsoda, makhluk itu tiba-tiba menghilang, dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya.     

  *************************     

Perguruan Ramsoda...     

Pilar putih…     

Angele berdiri di atas balkon seraya memandang pemandangan perguruan di sore hari. Cahaya lembut matahari menyinari bangunan-bangunan perguruan, sehingga tempat itu tampak sangat indah.     

"Apa dia ada di sini?"     

Dua orang penyihir berjubah hitam membawa seorang pria kuat dengan sepasang sayap hitam di punggungnya ke balkon. Akhirnya, mereka berhenti di belakang Angele.     

"Oh, jadi kau adalah Raja Penyihir Kegelapan terkenal itu?" Pria itu terikat, dan otot-otot kuat pada tubuhnya yang kekar terlihat sekeras batu. Di atas kepalanya, terdapat sebuah tanduk panjang berwarna hitam. Sepertinya, pria itu tidak marah karena diikat - bahkan, pria itu memutar matanya seakan ia memikirkan sesuatu.     

Angele berbalik dan memandang makhluk itu.     

"Kudengar kau berhasil membebaskan diri dari sebuah segel kuno?"     

"Benar. Ah, namaku Mogo." Pria itu menjawab.     

"Mogo, ya?" Angele tersenyum. "Kau membiarkan mereka menangkapmu, kan?"     

"Tentu saja!" Tiba-tiba, makhluk itu menghancurkan borgol di tangannya dan berlutut di depan Angele.     

"Raja Penyihir Kegelapan, tidak ada yang tahu kekuatanmu yang sebenarnya! Orang-orang bodoh itu mengira bahwa aku akan menyerangmu! Bodoh sekali!" Mogo tertawa. "Namaku Mogo, dan aku datang kemari untuk bergabung denganmu, Raja Penyihir Kegelapan! Dari dulu sampai sekarang, aturan hukum rimba selalu sama, yang kuat akan memimpin yang lemah!"     

"Ha?" Angele pun tertarik. "Sepertinya, mereka benar. Kau adalah makhluk kuno, jadi kau tahu kekuatanku yang sebenarnya. Mengapa kau memanggilku Raja Penyihir Kegelapan?"     

"Aku yakin bahwa kau adalah makhluk yang kuat. Walau aku tidak tahu tingkat apa kau saat ini, gelombang energimu sangatlah dalam dan tak berujung, seperti lautan yang gelap..." Mogo berkata, menunjukkan hormatnya. "Jika kau tidak menahan gelombang mental-mu, kurasa tidak ada penyihir di perbatasan barat yang bisa melihatmu secara langsung."     

Angele mengangguk perlahan.     

"Kudengar, dalam perjalanan menuju Ramsoda, kau membunuh lebih dari 50 penyihir, termasuk dua orang penyihir tingkat 2. Selain itu, kau membunuh ribuan manusia dan menggunakan darah mereka untuk meningkatkan kekuatanmu?"     

"Aku hanya membunuh para penyihir putih dan orang-orang mereka. Aku tidak melakukan apa-apa pada orang-orangmu." Mogo menjawab dengan sopan. "Jika kau tidak berkenan, aku tidak akan melakukannya lagi."     

"Selama mereka musuh, tidak apa-apa... Tapi, aku kenal beberapa keluarga di Negeri Nola. Sebaiknya kau tidak menyerang tempat itu. Jika kau ingin tahu daftar keluarga tersebut, kau bisa bicara dengan Sella." Angele melambaikan tangan. "Pergilah dan istirahatlah. Jika kau perlu lebih banyak darah, kau boleh ikut aku ke Kerajaan Elf Malam. Mereka tidak suka penyihir seperti kita. Tapi, jangan lakukan hal-hal yang tak diinginkan kepada anggota perguruan."     

"Baik, Master..." Makhluk itu mundur beberapa langkah dan menghilang dalam bola api berwarna gelap.     

Kedua pria berjubah hitam berubah berubah menjadi gumpalan asap hitam dan kembali ke tubuh Angele. Ia mengirimkan dua manusia singa untuk menangkap makhluk itu, namun ia tidak menyangka bahwa makhluk itu tidak ingin menyerangnya sama sekali. Bahkan, makhluk itu ingin melayaninya.     

Angele memeriksa kekuatan monster itu. Makhluk itu memiliki kekuatan yang setara dengan penyihir tingkat 3. Namun, makhluk itu lebih kuat ketimbang penyihir berperingkat sama di negeri penyihir kegelapan. Selain itu, sepertinya makhluk itu kehilangan sebagian kekuatannya setelah terluka, namun ia masih bisa merasakan kekuatan tak terhingga yang ada di dalam tubuh Angele.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.