Dunia Penyihir

Tekad (Bagian 2)



Tekad (Bagian 2)

0Semua penyihir yang ada di dalam ruangan itu memahami apa maksud Rembulan Biru. Mereka ingin menguji kekuatan Angele, sang penyihir legendaris.     

Setelah Rembulan Biru menyelesaikan perkataannya, semua pandangan tertuju pada Angele.     

Angele mengusap pegangan kursinya dan tetap diam.     

"Kalau itu adalah hadiah untukku, buka saja kotaknya."     

"Kau dengar perkataan Master Angele, kan?"     

Rembulan Biru saling berpandangan dengan penyihir wanita yang berdiri di belakangnya. Wanita itu segera mengarahkan telunjuknya ke kotak tersebut.     

Shing!     

Tiba-tiba, kotak itu bersinar dan bergerak ke kanan, kemudian melepaskan makhluk yang terkunci di dalamnya. Kotak itu mengecil dan kembali ke telapak tangan wanita itu.     

Monster Awan sedikit terkejut. Makhluk itu berjalan mengelilingi ruangan, dan pandangannya tertuju pada tubuh Angele.     

Wush!     

Monster Awan mengeluarkan suara yang nyaring.     

Semua penyihir yang ada di dalam ruangan itu ingin tahu bagaimana Angele akan menyelesaikan masalah tersebut. Sudah jelas, makhluk itu dikendalikan oleh pihak bangsa duyung, dan makhluk itu hanya akan menyerang penyihir dari Ramsoda.     

Grr!     

Binatang buas itu menerjang Angele dengan cepatnya dan berubah menjadi sebuah bayangan gelap. Dalam satu detik saja, makhluk itu sudah sampai di depan Angele. Awan-awan putih dari tubuh makhluk itu memenuhi aula tersebut.     

Brak!     

Setelah suara yang keras itu terdengar, awan putih dalam aula tersebut menghilang. Akhirnya, para penyihir dapat melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi.     

Angele telah mengangkat kepala makhluk itu seperti mengangkat seekor ayam. Sementara itu, makhluk tersebut meronta-ronta dan mencoba melukai Angele dengan cakar-cakarnya yang tajam. Namun, cakar-cakar binatang buas itu menjauh dari Angele saat terlalu dekat dengannya. Sepertinya, makhluk itu takut pada Angele.     

Grr!     

Angele menekan kepala makhluk itu semakin kuat, hingga terlihat seakan-akan tubuh makhluk tersebut telah mengecil. Makhluk itu meraung-raung dengan kerasnya seperti suara seekor singa.     

Angele mengernyitkan alisnya dan menekan kepala makhluk itu dengan lebih kuat lagi.     

Krak!     

Darah mengucur dari kepala Monster Awan, dan tubuhnya gemetar. Akhirnya, makhluk itu tidak bergerak, karena kepalanya nyaris saja hancur karena tangan Angele. Makhluk itu berhenti meronta-ronta dan membiarkan Angele memegangnya.     

Semua penyihir bangsa duyung terkejut saat melihat pemandangan tersebut, dan beberapa dari mereka merasa ketakutan.     

Ekspresi Rembulan Biru berubah. Ia telah melihat sendiri bagaimana proses penangkapan makhluk itu. Penyihir Biru Agung adalah salah satu penyihir terkuat dalam aliansi Saladin, dan bahkan dia membutuhkan beberapa hari untuk mengejar makhluk itu. Saat makhluk itu beristirahat, sang Penyihir Biru menangkapnya dengan menggunakan alat sihir. Sebelum menangkap makhluk itu, sang Penyihir Biru mencoba menyerangnya, namun semua serangannya tidak berhasil. Sebagian besar penyihir yang tergabung dalam kelompoknya hanya bisa fokus bertahan - dalam misi itu, mereka nyaris tidak bisa melihat pergerakan makhluk tersebut.     

Namun, Angele berhasil menahan serangan binatang buas itu dengan mudah - bahkan, ia hampir membunuhnya. Rembulan Biru benar-benar tidak tahu sekuat apa sebenarnya penyihir legendaris ini.     

Ekspresi para penyihir lainnya pun berubah terkejut. Setelah melihat kejadian itu, pemikiran mereka tentang Ramsoda telah berubah. Sekarang, mereka membutuhkan rencana yang baru.     

Para penyihir dari Aliansi Utara menjadi semakin cemas. Mereka tidak bermaksud datang kemari untuk melakukan negosiasi yang damai.     

"Baiklah, sepertinya tidak ada lagi yang ingin disampaikan oleh wakil bangsa duyung. Sekarang adalah giliran Aliansi Utara." Lila angkat bicara setelah para penyihir bangsa duyung kembali duduk. "Master Angele, tentang monster kuno itu... Seperti yang Anda tahu, makhluk itu tengah bergerak menuju Perguruan Ramsoda. Kami telah membuat tiga tim spesial yang dipimpin oleh tiga penyihir kuat untuk mengejar makhluk itu, namun kami tidak berhasil." Entah mengapa, wanita itu menekankan kata 'tiga'.     

"Aku hanya punya satu permintaan. Aku ingin Anda mengizinkan kami membunuh Param. Penyihir itu telah membunuh anggota penting kami saat kami melewati tambang Bubuk Bintang."     

"Menurutku masalah tentang Param bukan masalah besar." Kepala Perguruan Ramsoda angkat bicara. "Tambang Bubuk Bintang ada di teritori kami, dan kau tidak memberitahu kami sebelum memasuki teritori kami. Kau telah melanggar aturan terlebih dahulu."     

Lila mengernyitkan alisnya. "Kepala Organisasi Andy, mohon berhati-hatilah dalam berbicara. Ini adalah masalah politik! Apa kau tahu siapa yang terbunuh? Bukankah itu tertulis dalam laporan? Salah satu korban kejadian ini adalah Taka, salah satu cucu wakil kepala Aliansi Penyihir!"     

"Taka?" Andy tidak melihat catatan itu dalam laporan. Ia hanya diam, namun ekspresinya berubah.     

Para penyihir lainnya juga terdiam, namun mereka saling berkomunikasi dengan menggunakan rune komunikasi. Sepertinya, Aliansi Utara mengejar Ramsoda, karena cucu dari Wakil Kepala Aliansi telah terbunuh akibat kejadian itu. Walaupun Wakil Ketua Organisasi hanyalah seorang penyihir tingkat dua, jika Ramsoda tidak menyelesaikan masalah itu dengan hati-hati, mungkin akan terjadi perang.     

Suasana menjadi canggung.     

"Baiklah, Ramsoda, kalian harus menjelaskan banyak hal." Lila berkata dengan santai.     

"Tunggu. Menurut informasi yang kuterima, ceritanya sedikit… berbeda." Sebuah suara aneh menarik perhatian semua orang yang ada di sana.     

Suara itu berasal dari seorang penyihir serangga dari dunia bawah tanah. Ketua kelompok penyihir itu, Cry Silver, adalah penyihir yang terkenal di seluruh dunia penyihir. Ia mampu menghancurkan tiga organisasi penyihir kegelapan seorang diri, dan sepanjang hidupnya, ia telah membunuh lebih dari seribu penyihir.     

"Cry Silver, apa maksudmu? Apa yang kau dengar?" potong Angele.     

Cry Silver berdiri dan membungkuk hormat pada Angele.     

"Masalah Penyihir Param, kami mendengar bahwa—"     

"Cry Silver, berhati-hatilah dan berpikirlah sebelum kau bicara!" Lila berteriak.     

Cry Silver hanya tertawa. Ia sama sekali tidak peduli. "Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi di tambang waktu itu. Seorang muridku lewat saat peristiwa itu terjadi. Penyihir Param berusaha keras untuk tidak membuat penyihir dari Aliansi Utara tersinggung, namun salah satu anggota Aliansi Utara memiliki masalah pribadi dengan Param, hingga akhirnya ia menyuruh penyihir-penyihir dalam kelompoknya untuk menyerang wanita di samping Param. Param melawan mereka, dan akhirnya ia terluka parah. Semua manusia yang ada di sana telah mati akibat pertarungan itu. Aku tidak tahu bagaimana Param bisa membunuh Taka. Sepertinya, penyihir Aliansi Utara mengejar Param dan memaksanya untuk menggunakan senjata pamungkasnya."     

Lila menyeringai. "Masalahnya, kami kehilangan dua penyihir, sementara kau hanya kehilangan seorang calon penyihir."     

"Jadi, kau menyuruh kami untuk membunuh dua penyihir karena hal tersebut?" Angele bertanya. "Kurasa Aliansi Utara tidak berhak menyerang kami dalam teritori kami."     

"Master!" seru Lila. "Apa kau sadar bahwa perkataanmu bisa memulai perang?! Param harus mati! Dia telah membunuh dua penyihir kami!"     

Angele memicingkan matanya. "Dia harus mati? Sombong sekali kau. Aku sudah mengirim orang-orang untuk menyelamatkan Penyihir Paaram. Sepertinya, dia tidak akan mati sekarang."     

"Master Angele, ini adalah masalah politik yang serius! Apa kau benar-benar ingin memulai perang?!" Lila nyaris berteriak karena amarah.     

"Aku tidak peduli. Kaulah yang tidak berpikir." Angele menutup matanya. Ia mulai merasa bosan. "Biarkan saja perang dimulai. Kalian akan kuberi waktu dua jam pasir untuk pergi dari sini. Jika kalian tidak pergi sebelum waktunya habis, kalian harus tinggal di sini selamanya."     

Semua penyihir Aliansi Utara sangat marah setelah mendengar perkataan Angele. Beberapa dari mereka bahkan ingin mengutuknya, namun mereka dihentikan oleh Lila.     

"Mari kita pergi!" Lila memicingkan matanya pada Angele dan berbalik.     

Para penyihir Aliansi Utara segera meninggalkan ruangan dan menuruni tangga.     

Semua penyihir yang berasal dari organisasi yang memiliki hubungan dengan Aliansi Utara berdiri dan keluar dari aula. Mereka masih ingin mendukung Aliansi Utara.     

Beberapa menit kemudian, separuh dari penyihir yang ada di aula itu telah pergi.     

Angele melepaskan Monster Awan yang digenggamnya sedari tadi. Makhluk itu berdiri diam di samping Angele seperti seekor kucing. Darah yang mengucur dari kedua matanya telah mengering.     

"Apa lagi?" Angele memandang sekelilingnya.     

Para penyihir dari bangsa duyung terdiam, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi juga. Mereka telah mendapatkan permintaan mereka. Walaupun mereka masih ingin mendiskusikan sesuatu dengan Angele, mereka memutuskan untuk kembali ke Kerajaan Saladin dan memberitahu organisasi mereka tentang perang yang akan segera terjadi. Mereka membutuhkan rencana baru untuk situasi baru seperti ini.     

Cry Silver memberikan sebuah peta teritori kerajaan elf malam pada Angele. Mereka semua mengetahui bahwa Angele ingin berkunjung ke dunia bawah tanah, dan para penyihir bangsa serangga memutuskan untuk menunjukkan hormat mereka dengan membantunya.     

"Kita juga harus pamit." Para penyihir bangsa serangga membungkuk pada Angele, berbalik, dan pergi dari aula itu.     

Andy dan Sella memandang Angele dengan tatapan penuh kekhawatiran.     

"Tenang saja. Akan kuselesaikan semuanya sebelum aku pergi." Angele melambaikan tangannya.     

"Bukan itu masalahnya..." Andy tersenyum kecut. "Kami mengerti bahwa mungkin saja kau adalah penyihir terkuat di daerah ini. Namun, Aliansi Utara sangatlah besar...".     

"Tenang saja. Kau boleh pergi sekarang." Angele mengulangi perkataannya.     

Andy dan Sella membungkuk hormat, kemudian mereka berbalik dan pergi. Saat hendak menuruni tangga, mereka mendengar suara orang-orang bersorak gembira. Sepertinya, para penyihir dan calon penyihir senang karena mereka akan berperang.     

"Kau dengar itu? Mereka senang." Angele tersenyum.     

"Kita sudah bersembunyi dan hidup seperti seekor anjing untuk terlalu lama."     

Andy dan Sella saling pandang. Mereka punya pendapat yang berbeda.     

"Jangan khawatir. Organisasi penyihir-penyihir kegelapan akan membantu kita." Andy mengirim pesan ini kepada Sella dengan menggunakan partikel energi.     

"Masalahnya, aku tidak mengerti untuk apa memulai perang ini. Organisasi lain akan tetap menyuruh kita maju di garis depan..." Sella terdiam.     

"Ini sudah menjadi masalah besar. Kita tidak tahu bahwa Taka-lah yang telah terbunuh."     

"Jadi, sepertinya penyihir-penyihir tua mereka juga akan ikut perang. Kita harus hati-hati..." Andy menggeleng.     

"Baiklah, mari kita beri tahu para profesor dan para penyihir. Kita harus mengadakan pertemuan dan memberi tahu mereka apa yang Master Angele pikirkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.