Dunia Penyihir

Kepercayaan Diri (Bagian 2)



Kepercayaan Diri (Bagian 2)

0Angele menyilangkan tangannya dan melihat pemandangan yang mengerikan di kota itu.     

"Tangan Penyihir yang telah dimurnikan… Kurasa teknik itu terlalu kuat untuk mereka."     

"Setan! Apa kau sudah gila?!" Penyihir elf wanita itu berteriak, dan wajahnya memucat. "Ada lebih dari 300 ribu orang di kota itu! Apa kau sudah gila?!"     

Angele memandang wanita itu.     

"Jika kau tidak melakukan itu, kekacauan ini tidak akan terjadi. Lagi pula, aku hanya membunuh sekitar 10 ribu orang. Jangan khawatir."     

Akhirnya, Raja Saladin menemukan seseorang untuk memperkeras suaranya, sehingga mereka dapat berkomunikasi.     

"Tuan, apa yang Anda inginkan dari kami? Akan kuberikan apa pun yang Anda inginkan? Kumohon, tenanglah dan berbicaralah padaku!"     

Saladin tidak bisa melawan balik.     

Angele puas dengan hasil tersebut. Ia ingin mengambil kembali teritori-nya dan menunjukkan betapa hebat kekuatannya agar tidak ada yang berani menyerang teritori barunya nanti.     

Ia tinggal di Saladin selama sekitar 12 jam dan menandatangani perjanjian dengan sang Raja. Sang Raja memberikan kembali teritori Kerajaan Rudin lama kepada Keluarga Rio. Perjanjian itu mengatakan bahwa mereka tidak akan saling menyerang selama 100 tahun ke depan, dan Raja Saladin harus memberikan emas dan sumber daya kepada Keluarga Rio untuk membantu pembangunan negara baru tersebut.     

Setelah semuanya selesai, Angele terbang kembali ke pelabuhan. Ia memberitahu situasi ini kepada keluarganya dan meninggalkan seekor manusia singa untuk melindungi mereka, kemudian ia pergi ke Laut Permata.     

Ia telah menghabiskan tiga bulan di Aliansi Andes. Hal terakhir yang harus ia lakukan adalah mengunjungi perguruan lamanya. Setelah itu, ia harus masuk ke dunia bawah tanah dan menemukan pohon yang dicarinya.     

Ia tidak yakin bahwa ia bisa mengunjungi keluarganya lagu selama beberapa tahun ke depan.     

Dua minggu kemudian, akhirnya ia sampai di Ramsoda. Para penyihir anggota perguruan tersebut menyambutnya dengan baik.     

Setelah mencari tahu tentang keadaan perguruan saat ini, ia mengikuti prosesi upacara perguruan. Dalam acara tersebut, ia mengetahui bahwa pintu masuk menuju dunia bawah tanah hanya akan terbuka satu kali dalam setahun, dan sekarang masih belum terbuka, sehingga ia memutuskan untuk menunggu terbukanya pintu itu di daerah perguruan.     

**     

Beberapa bulan kemudian…     

Dalam sebuah ruangan berdinding batu di belakang perguruan, dua cahaya hitam mendarat di tanah, dan berubah menjadi dua orang berjubah hitam.     

Salah satu dari mereka memiliki kepala elang dan tubuh manusia. Sosok kedua memiliki dua kepala di pundaknya, satu kepala pria dan satu kepala wanita.     

"Salam, Master Angele." Pria berkepala dua itu berkata dan mengeluarkan cahaya perak pada ruangan batu tersebut.     

Perlahan-lahan, gerbang dalam ruangan itu terbuka, dan memperlihatkan lorong gelap yang mengarah ke bawah tanah.     

Tanpa ragu, kedua penyihir masuk ke dalam lorong dan berjalan turun. Beberapa menit kemudian, suhu dalam lorong itu semakin meningkat.     

Mereka melepaskan beberapa rune elemen es untuk mengurangi suhu di sekitar tubuh mereka.     

Satu menit telah berlalu, dan akhirnya mereka sampai di pintu keluar. Sinar cahaya merah dari pintu keluar lorong terlihat sangat terang, dan gelombang panasnya nyaris menelan mereka.     

Akhirnya, mereka keluar dari lorong dan masuk ke sebuah aula pertemuan kecil.     

Di tengah aula itu, terdapat sebuah kolam yang penuh dengan lahar panas. Seorang pemuda tanpa busana ada di dalam kolam itu. Ia adalah Angele — ia sedang berlatih di dalam aula itu.     

Mata Angele tertutup. Sepertinya ia sedang beristirahat. Ia mendengar suara tapak kaki, kemudian ia membuka mata dan melihat ada dua penyihir di sana.     

"Ada apa?"     

Wakil kepala sekolah berkata dengan sopan, "Master Angele, para penyihir dari bangsa duyung datang kemari untuk mendiskusikan tindakanmu pada Kerajaan Saladin. Mereka berkata bahwa mereka meminta penjelasan…"     

"Penjelasan?" Angele tertawa seraya menyiramkan lahar panas pada tubuhnya sendiri. Kulitnya tidak terluka atau pun terbakar sama sekali. "Apa yang mereka inginkan? Ada berapa penyihir, dan sekuat apa mereka?"     

"Ada tiga penyihir, yang diketuai oleh Rembulan Biru, sang Hydra. Kau tidak membunuh murid Rembulan Biru, jadi seharusnya ini akan berakhir baik…" timpal sosok kedua. Dia adalah seorang profesor di perguruan tersebut.     

"Selain itu, ada pembawa pesan dari Menara Enam Cincin, Kastil Taring Putih, Paguyuban Penyihir, Aliansi Utara, dan berbagai organisasi lainnya di sini. Mereka semua ingin mengunjungimu," tambah wakil kepala. "Ada banyak sekali yang ingin mengunjungimu, dan aku tidak ingin ini menjadi masalah. Jadi, dapatkah kau…"     

Andy adalah wakil kepala perguruan. Ia sedikit khawatir akan situasi saat ini. Biasanya, para penyihir dari daratan dan penyihir dari lautan tidak pernah bertarung satu sama lain, namun apa yang dilakukan Angele kepada Kerajaan Saladin sangat tak terduga, sehingga banyak organisasi penyihir berusaha menekan Ramsoda. Bahkan, beberapa pengirim pesan dari organisasi-organisasi itu berteman dengan Andy.     

Perguruan Ramsoda berada dalam posisi yang buruk, dan anggota-anggota penting dalam perguruan ini kesulitan untuk menghadapi situasi ini. Jika perang terjadi setelah Angele pergi, seluruh perguruan akan hancur.     

Namun, di sisi lain, masih ada keuntungan yang mereka dapat dalam kejadian ini.     

Angele adalah seorang penyihir legendaris, dan Ramsoda adalah perguruan yang telah melatihnya, sehingga organisasi-organisasi lain mengubah perlakuan mereka kepada Perguruan Ramsoda. Mereka tidak menyerang Perguruan Ramsoda karena Angele masih tinggal di sana, dan mereka takut jika Ramsoda memiliki senjata rahasia yang lain.     

Mereka semua ingin tahu apakah Angele adalah satu-satunya penyihir legendaris yang dimiliki Perguruan Ramsoda.     

Ia mampu membunuh ribuan prajurit dan dua orang ksatria. Organisasi-organisasi penyihir memperkirakan bahwa ia setidaknya memiliki kekuatan yang setara dengan penyihir tingkat 3. Penyihir tingkat 2 sudah langka dalam generasi ini, dan penyihir tingkat 3 akan dianggap sebagai senjata rahasia organisasi.     

Beberapa tahun terakhir, penyihir tingkat 3 yang bekerja untuk Ramsoda meninggal karena berbagai alasan. Inilah alasan mengapa Ramsoda berusaha memanggil kembali para penyihir yang sudah lulus.     

Kembalinya Angele seketika membuat sekolah menjadi terkenal, sehingga Ramsoda dapat merekrut calon-calon berbakat dengan jauh lebih mudah. Semakin berbakat calon-calon penyihir, semakin banyak pula sumber daya yang akan mereka dapatkan, dan sekolah akan terus berkembang.     

Setelah berpikir selama beberapa saat, Andy kembali menunduk. Ia tidak percaya bahwa ia sedang berdiri di depan seorang penyihir legendaris yang berusia lebih dari 800 tahun. Saat ini, Andy baru berumur 200 tahun, dan ia hanyalah seorang penyihir tingkat 2. Angele menjadi seperti bintang di kalangan para calon penyihir. Selama ia ada di sini, mereka tidak perlu khawatir.     

Angele mengerti mengapa Andy ingin ia menyelesaikan masalah tersebut – ia mengerti apa maksud Andy.     

Ia berpikir selama beberapa saat, kemudian ia bertanya. "Siapa penyihir terkuat yang kembali ke perguruan ini? Selain aku?"     

"Selain Anda, ada seorang penyihir terkuat tingkat 2 bernama Cider Kamen. Saat ini, dia adalah penyihir tingkat 2 dalam tingkat Gas. Ia tengah melakukan persiapan menuju tingkat Cairan." Andy segera menjawab. "Apakah Anda ingin bertemu dengannya?"     

"Tidak." Angele memandang Andy. "Apa lagi yang kau inginkan? Katakan semuanya. Seperti yang kau tahu, kau tidak bisa menyembunyikan apa pun dariku."     

Andy tersenyum.     

"Ada dua hal lain yang perlu bantuan Anda. Pertama, ada ahli nekromansi di perguruan ini yang terkena masalah di lembah salju. Tanpa sengaja, dia menghancurkan segel pada sebuah alat sihir kuno, sehingga seekor monster kuno terlepas dalam pertarungan melawan Aliansi Utara. Kami mencoba menangkap makhluk itu, namun semua usaha kita gagal, dan dua negara manusia di dekat lembah itu sudah melayangkan protes. Bahkan, kami sudah mencoba mengirimkan tim khusus untuk menyelesaikan masalah itu, namun semuanya gagal. Ditambah lagi, makhluk ini akan menjadi semakin kuat seiring berjalannya waktu…"     

"Selain itu, masih berhubungan dengan Aliansi Utara, mereka menyerang 3 tambang Bubuk Bintang kita dan melukai penyihir bernama Param. Mereka mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh Param, dan kami tidak tahu harus melakukan apa. Jadi…"     

"Hanya itu? Bukankah kau bisa menyelesaikan itu sendiri?" Angele mengernyitkan alisnya.     

"Bisa, tapi kami hanya ingin Anda mendukung kami. Jika Anda tidak mengatakan apa-apa, mungkin kami akan terkena masalah…" Andy menjelaskan dengan hati-hati.     

Dua masalah itu bukanlah masalah besar untuk Angele. Namun, jika pihak sekolah memutuskan untuk melawan tanpa seseorang yang mendukung mereka, sebuah perang mungkin akan terjadi. Walaupun mereka bisa menyelesaikan masalah itu sendiri, mereka tidak ingin bertarung melawan penyihir tingkat 3 dari Aliansi Utara. Itulah alasan mengapa mereka meminta bantuan Angele.     

Akhirnya, setelah berpikir selama beberapa saat, Angele memutuskan untuk membantu mereka. Perguruan Ramsoda telah mengajarinya berbagai hal, dan ia ingin membalas budi.     

"Akan kucoba menyelesaikan dua masalah itu saat aku bertemu dengan para wakil dari organisasi-organisasi lain. Selain itu, kau bisa menyelamatkan Param terlebih dulu. Dia adalah anggota kita, dan aku tidak boleh membiarkan Aliansi Utara berlaku seenaknya! Jika para pembunuh bayaran mencoba melawan, bunuh saja mereka. Jika situasi memungkinkan, bunuh mereka di Lembah Salju. Lembah itu adalah teritori kita, kan?"     

Setelah mendengar perkataan tersebut, Andy tersenyum gembira.     

"Terima kasih, Master Angele!"     

"Sama-sama. Aku juga merupakan anggota perguruan ini. Menyerang sekolah sama dengan menyerangku." Angele melambaikan tangannya. "Namun, saat aku pergi, kau harus menjaga keluargaku."     

"Tentu saja! Kami akan menjaga mereka!" Kedua penyihir itu membungkuk hormat pada Angele.     

"Baiklah, kalian boleh pergi sekarang. Aku akan bersantai di kolam lebih lama."     

Mereka segera pergi meninggalkan lorong dan menghilang dalam kegelapan.     

Angele tetap berendam di dalam kolam lahar tersebut dengan tenang. Lahar tersebut tak terbuat dari batu biasa, namun terbuat dari buah spesial bernama Teratai Merah. Cairan buah tersebut sangatlah panas. Angele mencampur cairan tersebut dengan debu bintang dan membuat laharnya sendiri.     

Satu-satunya efek lahar panas itu adalah pemindahan energi. Lahar tersebut cocok untuk semua energi ekstra yang dikeluarkan Angele.     

Angele memiliki lebih banyak kekuatan daripada kepala sekolah, sehingga ia berhak memberi perintah. Dengan keberadaan Angele, semuanya berubah, dan para penyihir dan calon penyihir menjadi gembira karena perguruan mereka menjadi jauh lebih terkenal. Selain itu, mereka dapat bernegosiasi dengan organisasi lain dengan jauh lebih mudah. Selama lebih dari 100 tahun, mereka dianggap lemah, namun kedatangan Angele mengubah segalanya. Satu-satunya masalah yang terjadi akibat kedatangannya adalah para penyihir Ramsoda lebih sering bertarung dengan penyihir dari organisasi lain.     

Aliansi penyihir memutuskan untuk mengirim perwakilan untuk mencari tahu apakah semua rumor tentang Angele benar adanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.