Dunia Penyihir

Keluarga (Bagian 2)



Keluarga (Bagian 2)

0Dunia Penyihir…     

Di Laut Permata…     

Di permukaan lautan biru, sebuah bayangan ungu perlahan muncul di udara.     

Byur!     

Air terciprat ke udara saat Angele meninggalkan laut dalam keadaan basah. Ia berdiri di atas permukaan air dengan ekspresi wajah serius.     

'Para duyung dari pesisir barat memiliki cara untuk membuka lorong dimensi… Aku benar-benar tidak menyangka… Sepertinya, situasi ini jauh lebih rumit dari perkiraanku…'     

Ia berkedip dan berpikir selama beberapa saat.     

'Terserah, aku harus pergi ke dunia bawah tanah. Aku bisa mengunjungi Perguruan Ramsoda terlebih dahulu, kemudian aku akan mengunjungi Keluarga Rio untuk melihat apakah mereka baik-baik saja. Ada banyak hal yang harus kukerjakan. Sebaiknya aku tidak membuang-buang waktu.'     

Cahaya merah bersinar di tubuhnya, dan seluruh tubuhnya mengering dengan cepatnya. Ia memiringkan tubuhnya ke samping dan mulai terbang ke arah kampung halamannya.     

Beberapa hari telah berlalu. Di sore harinya…     

Pelabuhan Aliansi Andes.     

Cahaya merah jambu matahari menerangi pelabuhan yang sangat ramai itu.     

Para pekerja menurunkan barang-barang dari kapal dengan cepat, kemudian mereka memasukkan barang-barang baru ke dalam kabin. Pemimpin para pekerja berteriak-teriak pada para pekerja sambil mencambuk lantai.     

Di jalan di samping lautan, terdapat beberapa payung-payung putih. Para bangsawan dan pedagang sedang berbincang-bincang di bawah naungan payung tersebut.     

Lampu-lampu jalan di tempat itu bersinar dengan menggunakan partikel energi. Ada beberapa kereta yang terparkir di bawah cahaya itu. Para pelaut, pengawal, atau bahkan turis asing berjalan berlalu-lalang di jalanan kota yang ramai.     

Ada puluhan kapal yang berlabuh di teluk yang berbentuk seperti kerang di pelabuhan tersebut, termasuk kapal-kapal pribadi yang mewah dan juga kapal untuk memancing. Sebagian besar kapal pribadi tersebut adalah milik pedagang.     

Sore adalah waktu paling ramai di pelabuhan tersebut.     

Sinar cahaya merah tiba-tiba muncul di langit dan mendarat di pelabuhan dalam hitungan detik. Kemudian, cahaya itu melayang di atas kapal-kapal pelabuhan. Beberapa detik kemudian, cahaya itu meredup, dan sesosok pria muncul.     

Dengan balutan jubah panjang berwarna ungu, Angele melayang-layang di atas pelabuhan dan mengawasi pelabuhan di bawahnya. Jubahnya menari-nari karena tertiup angin.     

Setelah menyadari bahwa ada seseorang yang baru saja muncul di langit, orang-orang yang berlalu-lalang di jalan itu mendongak. Para gadis bangsawan berteriak senang, namun sebagian besar orang terlihat ketakutan.     

Jalanan yang ramai itu tiba-tiba menjadi hening, seakan-akan ada yang menekan tombol jeda saat menonton film.     

Semua pandangan tertuju pada pria yang terbang di langit.     

"Dia adalah penyihir!"     

"Aku hanya pernah membaca penyihir di novel!"     

"Ya ampun! Dia benar-benar seorang penyihir!"     

Tiba-tiba, semua orang di jalan berteriak-teriak dan bersorak-sorai gembira. Mereka menunjuk-nunjuk ke arah Angele, dan ada beberapa dari mereka yang bahkan berlari mendekati Angele sambil melambaikan tangan.     

Angele mengernyitkan alisnya, dan tanda berbentuk kalajengking di atas dahinya bersinar.     

Semua orang yang menunjuk ke arahnya mengerang dan jatuh ke tanah. Wajah mereka memucat, dan mereka nyaris tidak bisa berdiri.     

Orang-orang yang tadinya bersorak-sorai kini menjadi ketakutan. Mereka berlari pergi. Terdengar juga suara tangisan anak kecil dalam kerumunan itu.     

Sebenarnya, Angele hanya ingin menenangkan mereka, namun tiba-tiba, ia menyadari bahwa ada tiga bayangan putih yang sedang terbang mendekatinya di langit.     

"Ini adalah pelabuhan Aliansi Andes. Izinkan aku bertanya, siapakah Anda, dan untuk apa Anda datang kemari?" Seorang wanita tua menatapnya dan bertanya. Di belakang wanita tua tersebut, terdapat dua orang pria berjubah putih. Tubuh mereka diperkuat oleh sebuah medan gaya tak kasat mata.     

Angele memandang mereka dan memeriksa tingkat kekuatan mereka. Wanita tua itu adalah seorang penyihir tingkat 1, sementara kedua pria di belakangnya adalah seorang calon penyihir tingkat 2 dan 3.     

"Apakah kau penyihir yang menjaga tempat ini?" Angele bertanya.     

"Tidak…" Wanita tua itu tersenyum. "Kami hanya lewat, dan kami merasakan keberadaanmu. Gelombang energi yang kau lepaskan sangatlah kuat, hingga tidak bisa diabaikan begitu saja. Apakah Anda ingin bertemu dengan penyihir yang menjaga tempat ini? Setahuku, Aliansi Andes tidak dijaga oleh penyihir, namun ada dua calon penyihir tingkat 3 dari Kastil Taring Putih di sini." Wanita tua itu mencoba memeriksa tingkat kekuatan Angele, namun ia gagal, sehingga ia memutuskan untuk mendekati pria itu dengan sopan.     

"Aku pergi meninggalkan tempat ini saat aku masih muda untuk menjelajahi dunia selama bertahun-tahun. Aku ingin mengunjungi keluargaku." Angele menjawab tanpa berbasa-basi, karena ia menyadari bahwa kedua calon penyihir kesulitan untuk tetap terbang. "Kita bisa mendarat dan berbicara di bawah."     

"Baiklah."     

Mereka bertiga perlahan-lahan mendarat di jalan kosong dalam pelabuhan. Para manusia yang yang tadi ada di sana sudah pergi dan bersembunyi di berbagai tempat. Angele dapat merasakan bahwa ada orang-orang yang sedang melihatnya.     

Ia sama memedulikannya. Saat mereka mendarat di sana, ia melihat seekor kuda putih yang ditunggangi oleh seorang pria tambun pergi ke arah mereka. Pria tambun itu berkeringat deras. Ia terjatuh ke tanah dan berguling ke arah Angele.     

"Master! Master! Aku adalah seorang calon penyihir yang bekerja di pelabuhan! Bolehkah aku bertanya…"     

Angele mengulangi perkataannya pada wanita tua itu tadi kepada pria tersebut.     

Pria itu pun gembira. "Master, apakah benar Anda bersekolah di perguruan penyihir dekat pelabuhan kami? Bolehkah aku bertanya siapa nama Anda?"     

"Namaku? Angele, Angele Rio. Perguruan tempatku belajar adalah Perguruan Ramsoda." Angele tidak memiliki alasan untuk menyembunyikan latar belakangnya, dan ia memutuskan untuk menyebutkan nama aslinya. Ia ingin memastikan bahwa namanya bisa membantu keluarganya.     

"Keluarga Rio? Kau berasal dari Keluarga Rio?" Pria tambun itu mengenal nama tersebut. "Master Angele, aku tahu di mana teritori Keluarga Rio. Aku bisa mengantar Anda ke sana."     

"Baik."     

Setengah jam kemudian…     

Angele berjalan santai ke rumah Keluarga Rio. Ia melihat banyak sekali anggota Keluarga Rio. Mereka semua berlutut dengan hormat. Banyak anak kecil memandang Angele dengan penuh rasa ingin tahu.     

Pasangan yang berlutut di depan mengenakan pakaian yang mewah. Pria yang memiliki kumis dan jenggot itu tampak mirip seperti ayahnya, Baron Karl. Sementara itu, wanita tambun di sampingnya terlihat sedikit ketakutan.     

Angele berjalan mendekati pasangan itu.     

"Apakah kalian mengenalku?"     

Pasangan itu mendapatkan informasi bahwa seorang penyihir dari Keluarga Rio telah kembali. Ia adalah seorang penyihir yang kuat. Mereka mendongak setelah mendengar pertanyaan Angele.     

"Angele… Apa kau benar-benar Angele?" Pria itu bertanya dengan hati-hati. Pria itu bernama Vienna, dan ia menjabat sebagai kepala keluarga saat ini. Vienna tidak ingin membuat seorang penyihir kuat tersinggung. Saat ini, keluarga mereka berada dalam situasi yang sulit, dan jika mereka melakukan kesalahan dalam reuni ini, situasi mereka akan menjadi semakin buruk. Seluruh negeri akan menyalahkan mereka.     

Angele memandang para anggota keluarganya dan menganalisa mereka dengan menggunakan chip-nya.     

"Benar. Sepertinya tidak ada orang lain yang tahu tentangku," jawabnya dengan santai.     

"Benar… Sebenarnya… Menurut sejarah keluarga, Angele meninggalkan keluarga ini sekitar 800 tahun yang lalu, dan dia adalah anggota dengan posisi tertinggi sepanjang sejarah keluarga kita… Jadi…" Vienna benar-benar tidak percaya bahwa ada orang yang bisa hidup selama lebih dari seribu tahun.     

Angele langsung mengerti apa yang dipikirkan Vienna. Ia menjelaskan bahwa ada darah spesial di dalam tubuhnya, yang dapat membantunya meningkatkan harapan hidupnya.     

Ia tidak peduli apakah mereka memercayainya atau tidak. Ia berjalan mengelilingi rumah Keluarga Rio seraya bertanya tentang sejarah keluarga. Vienna mengatakan bahwa buku yang ia kirimkan ke keluarga ini tersimpan dalam ruang penyimpanan sebagai cinderamata.     

Ia meminta Vienna mencari buku itu dan membawanya kemari.     

Ia menyentuh buku itu perlahan, dan sampul buku mulai bercahaya. Tanda berbentuk kalajengking hitam muncul pada sampul, dan seketika buku itu terbuka.     

Setelah melihat kejadian itu, semua anggota keluarga menjadi terkejut. Akhirnya, mereka percaya bahwa sosok yang berdiri di depan mereka adalah Angele yang sebenarnya.     

"Master Angele! Ini adalah Master Angele yang sebenarnya!"     

"Sekarang, keluarga kita punya harapan! Kita punya harapan!"     

Mereka bersorak-sorai dan berbicara dengan penuh kegembiraan. Mereka berdiri mengelilingi Angele dan berlutut lagi.     

"Selamat datang kembali dalam keluarga, Master Angele!" Mereka berteriak dengan senang.     

Angele memandang mereka dan menggeleng. Ia merasa kecewa.     

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki potensi untuk menjadi penyihir. Darah mereka sangatlah lemah. Sebagian dari mereka bisa menjadi ksatria, namun hanya itulah batas kekuatan mereka. Sebenarnya, jika ia tidak punya chip biologis dalam otaknya, mungkin saja ia akan berakhir seperti mereka. Darah keluarga mereka memiliki batas, dan hanya ada beberapa anggota keluarga yang bisa menjadi ksatria.     

"Panggil semua tetua, kepala keluarga, dan wakil kepala keluarga untukku. Minggu depan, aku ingin mengadakan pertemuan keluarga. Aku ingin memastikan semuanya lancar. Aku ingin menetapkan beberapa peraturan dan mengatur semuanya." Angele memberi perintah.     

"Baik, Master!" jawab Vienna dengan gembira. Ia memahami apa yang dimaksud Angele. Jika aturan keluarga mereka dibuat oleh seorang penyihir kuat yang berusia 100 tahun atau lebih, ada kemungkinan bahwa keluarga mereka akan menjadi hebat lagi.     

Angele sama sekali tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh anggota keluarganya. Ia mendongak dan memandang ke arah Kerajaan Rudin. Tempat itu adalah awal Keluarga Rio.     

Berita menyebar dengan cepat. Hal semacam ini tak pernah terjadi pada Aliansi Andes. Semua organisasi di area tersebut mendengar berita itu dan menjadi terkejut.     

Menara-menara pengirim pesan ikut menyebarkan pesan tersebut. Beberapa organisasi memutuskan untuk mengirim perwakilan untuk menyapa Angele.     

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa saat seorang calon penyihir gagal menjadi penyihir, ia akan kembali ke keluarganya.     

Namun, kali ini, jika Angele Rio tidak berbohong, itu artinya ia sekarang berumur lebih dari 800 tahun. Inilah alasan mengapa semua organisasi penyihir menganggap serius berita ini.     

Jika seorang penyihir bisa hidup selama lebih dari 800 tahun, itu artinya penyihir tersebut sangatlah kuat. Nyaris tidak ada penyihir dengan harapan hidup sepanjang itu di dalam organisasi-organisasi penyihir. Ada beberapa ras yang terkenal karena harapan hidup yang panjang, namun nyaris tidak mungkin ras itu bisa hidup selama lebih dari 800 tahun.     

Beberapa hari setelah kembali ke Aliansi Andes, Angele Rio menjadi terkenal, dan semua orang membicarakannya. Beberapa ahli sejarah membuka catatan lama dan memastikan bahwa Keluarga Rio memiliki sosok bernama Angele 800 tahun lalu. Catatan mengatakan bahwa pria itu belajar di Perguruan Ramsoda dan berhasil menjadi penyihir resmi.     

Setelah Perguruan Ramsoda yang lama hancur, Angele Rio pergi ke Menara Enam Cincin, kemudian ia pergi ke benua tengah. Hanya itulah yang mereka ketahui.     

Berita tentang kembalinya Angele Rio pun sampai ke telinga Perguruan Ramsoda, sehingga para penyihir sekolah tersebut menjadi gembira. Mereka memeriksa catatan dan memastikan bahwa mereka pernah memiliki murid bernama Angele Rio.     

Berdasarkan aturan umum penyihir, semakin tua seorang penyihir, semakin tinggi pula kekuatannya. Angele berumur lebih dari 800 tahun, dan tidak ada yang tahu sekuat apa dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.