Dunia Penyihir

Tanda (Bagian 1)



Tanda (Bagian 1)

0"Lalala~ Lalala~ Aku punya rusa imut yang selalu melakukan perintahku…" Gadis kecil itu bernyanyi sambil menggeleng kecil.     

Beberapa peri yang tampak persis seperti gadis itu muncul di dalam hutan. Semua peri-peri itu telanjang dan memiliki sepasang sayap transparan di punggung mereka.     

Peri-peri itu menyanyi dan beterbangan di sekitar rusa putih tersebut, meninggalkan jejak-jejak titik cahaya putih di belakang mereka.     

Angele bersembunyi di belakang pohon dan mengernyitkan alisnya. Ia mengambil sebuah kantong kecil berwarna ungu dari dalam cermin-nya, kemudian ia menaburkan bubuk ungu dari kantong itu ke tubuhnya dan area di sekitarnya.     

Beberapa pola berwarna ungu muncul di atas tanah. Tubuh Angele menjadi transparan, sebelum akhirnya menghilang perlahan-lahan.     

Lebih dari 10 peri beterbangan di sekitar rusa itu sambil bernyanyi-nyanyi.     

Rusa itu merunduk, menutup mata, dan beristirahat.     

"Ah!"     

Tiba-tiba, rusa itu berteriak kesakitan, dan tengkorak-nya hancur. Para peri mengaduk-aduk otak rusa tersebut dengan tangan mereka seperti orang gila.     

Para peri lainnya juga menerjang rusa itu dan memakan otaknya. Mereka memakan daging rusa itu bersama-sama.     

Tubuh putih rusa itu kini basah oleh darah segarnya.     

Salah satu peri mengambil salah satu kaki depan rusa dan menariknya dari tubuh rusa tersebut. Beberapa peri terbang mendekati kaki tersebut dan memakan dagingnya.     

Rusa itu terus berteriak-teriak kesakitan, sebelum akhirnya ia berhenti bergerak dan mati. Semua peri-peri itu masih terus memakan rusa tersebut dan darah terciprat ke mana-mana. Bau amis darah memenuhi udara     

Angele tetap diam di balik pohon itu dan hanya melihat peri-peri memakan rusa tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya para peri pergi meninggalkan tempat itu. Angele berjalan mendekati mayat rusa tersebut dengan hati-hati.     

Ia berjongkok di depan tanduk raksasa rusa tersebut dan memeriksanya dengan seksama. Tanduk itu terasa sangat keras dan hangat. Kemudian, ia melihat sekelilingnya untuk memastikan bahwa tidak ada makhluk lain di sekitar, dan mengambil sebuah cermin hitam. Cermin itu membesar dan memanjang hingga mencapai dua meter.     

Ia melemparkan tanduk itu ke dalam cermin, yang kemudian kembali ke ukuran semula dengan cepatnya. Angele mengambilnya dan mengikatnya di pinggangnya.     

Setelah mengambil tanduk itu, Angele mulai pergi ke tujuan awalnya.     

Ia berjalan melewati hutan gelap entah berapa lama. Beberapa kali, Angele mendengar suara aliran sungai di depannya.     

Angele mempercepat langkahnya, dan ia melihat cahaya putih di depan.     

Cahaya putih itu semakin terang, dan suara aliran sungai terdengar semakin keras saat Angele berjalan semakin jauh. Akhirnya, ia sampai di tepi hutan, dan ia memutuskan untuk berhenti di dekat sebuah pohon besar. Ia bersandar di pohon tersebut sambil ia melihat-lihat ke sekelilingnya.     

Di luar hutan itu, terdapat sebuah air mancur kecil berwarna putih. Air tersebut berasal dari vas batu di sebelah kiri. Air bersih terus mengalir tanpa henti.     

Anehnya, tingkat air pada air mancur itu sama sekali tidak berubah. Walaupun air terus mengalir masuk, air mancur itu hanya terisi setengahnya. Air mancur tersebut mengeluarkan aroma wangi yang lembut.     

Seekor kadal kuning seukuran telapak tangan berjalan perlahan namun pasti menuju air mancur itu. Akhirnya, makhluk itu sampai ke tepi air mancur dan melompat masuk.     

Plop!     

BEgitu menyentuh air, makhluk itu langsung menghilang.     

Angele memicingkan matanya.     

'Gelombang dimensi ini… Kalau aku tidak salah…'     

Ia tetap bersembunyi di balik pohon.     

Beberapa menit kemudian, seekor kelinci abu-abu dengan pusaran berwarna merah di dalam matanya berjalan mendekati air mancur itu. Kelinci tersebut melompat masuk ke dalam air mancur tersebut dan juga menghilang seperti kadal kuning sebelumnya.     

Gelombang-gelombang dimensi yang baru muncul di udara.     

Angele memeriksa gelombang itu dengan hati-hati dan mulai berpikir.     

Ia menekan dadanya dengan tangannya, dan cahaya merah muncul dari tubuhnya.     

'Ternyata benar… Aku bisa berkomunikasi dengan Dunia Mimpi Buruk lagi. Dimensi dunia ini tidak stabil, dan kekuatan dunia ini tidak menekanku. Setelah aku sembuh total, aku bisa kembali ke Dunia Mimpi Buruk.'     

Angele takut jika ia tidak bisa meninggalkan Dunia Bawah Sadar sebelum ia menemukan rahasia dunia tersebut.     

Ia menunggu selama beberapa saat, namun tidak ada makhluk lain yang datang.     

Akhirnya, ia berjalan maju ke arah air mancur tersebut dan berjongkok.     

"Salam, pendatang. Dunia apa yang ingin kau masuki?" Suara lembut tiba-tiba bergema di dalam telinganya.     

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti." Angele pun terkejut. Ia tidak menyangka akan bisa berbicara dengan air mancur itu.     

"Aku adalah air yang terhubung dengan tiga dunia tingkat tinggi. Kau bisa pergi menuju ketiga dunia itu dengan bantuanku." Air Mancur Reruntuhan menjawab dengan suara yang lembut. "Aku bertugas untuk mengirimkan-mu ke tiga dunia tersebut. Selain itu, jika kau menemukan Air Mancur Reruntuhan lainnya, kau bisa pergi ke tiga dunia lain dengan menggunakan mereka. Kami adalah jembatan yang menghubungkan dunia-dunia."     

Angele berpikir selama beberapa saat, kemudian ia bertanya, "Jadi, Air Mancur Reruntuhan adalah portal yang bisa mengantarku ke dunia lain, kan? Aku tidak perlu mencari air mancur yang sama seperti yang kugunakan sebelumnya, dan aku hanya perlu mencari air mancur yang bisa menghubungkanku ke dunia yang kuinginkan, kan?"     

"Benar." Air mancur itu menjawab. "Proses teleportasi membuat kami semakin kuat. Semakin banyak dunia yang bisa kami hubungi, semakin kuat pula kekuatan kami. Itulah alasan mengapa kami melakukan tugas ini. Ah, selain itu, pendatang baru, lukamu akan sembuh jika kau meminum airku."     

Angele terdiam sesaat, kemudian ia meminum sedikit air dari air mancur tersebut. Air itu terasa tawar dan terasa seperti meminum udara.     

Beberapa detik kemudian, tubuhnya terasa gatal, dan perlahan-lahan, tubuhnya kembali pulih.     

"Tiga dunia apa yang bisa kumasuki?" Angele bertanya.     

"Dunia Chaos, Dunia Bayangan, dan Dunia Penyihir?"     

"Ha? Aku tidak menyangka bahwa Dunia Penyihir termasuk dalam ketiga dunia itu." Angele sedikit terkejut.     

"Dunia tempatmu berada saat ini sangat dekat dengan ketiga dunia yang baru saja kusebutkan. Kau bisa menemukan banyak retakan dimensi di sekitar sini. Ditambah lagi, ini bukanlah Dunia Bawah Sadar yang sebenarnya. Ini adalah 'titik tengah' penghubung Dunia Bawah Sadar yang asli dan retakan dimensi, sehingga kau tidak perlu terkejut. Kau bisa masuk ke ketiga dunia itu dengan menggunakan berbagai metode." Air mancur itu menjelaskan.     

"Haruskah aku memberikan sesuatu padamu sebagai bayarannya?"     

"Kau bisa membawa air dari Air Mancur Reruntuhan lainnya jika memungkinkan. Aku akan membayarmu jika kau bisa membawakanku air itu. Teleportasi dapat dilakukan dengan gratis, karena teleportasi adalah alasan mengapa aku ada di sini."     

Angele meluruskan punggungnya dan berpikir selama beberapa saat di dekat air mancur itu.     

"Bawa aku ke Dunia Chaos."     

"Masuklah."     

Angele melompat masuk.     

"Ah!"     

Ada seseorang yang berteriak dari belakang saat kaki Angele menyentuh air tersebut. Angele merasa seolah tubuhnya lumpuh selama sedetik. Ia terlempar dari air itu dan mendarat di samping air mancur.     

"Apa yang ada di dalam tubuhmu?!" Air mancur tersebut bertanya dengan terkejut. "Kekuatan Dunia telah menolakmu. Ada sesuatu dalam tubuhmu yang ditolak oleh dunia yang ingin kau tuju."     

Angele merasa pusing, hingga ia membutuhkan beberapa saat untuk pulih.     

"Apa yang terjadi?" Angele perlahan-lahan berjalan mendekati air mancur itu. Saat ia melompat, sebenarnya ia tidak terlalu mempercayai air mancur itu. Semua kekuatan pertahanannya hilang saat ia menyentuh air tersebut – rasanya sangat tidak enak.     

"Sayangnya, kau ditolak oleh kekuatan dunia yang kau tuju. Kurasa aku tidak akan bisa mengirimkanmu ke tempat itu." Air mancur itu menjelaskan dengan tenang. "Masalahnya, ada sesuatu yang bermasalah dalam tubuhmu. Kau tidak bisa melakukan teleportasi sekarang."     

"Bagaimana mungkin?" Angele mengernyitkan alisnya. "Aku yakin bahwa aku memiliki hubungan dengan setidaknya satu dunia lain?"     

"Cobalah sendiri. Sepertinya, kekuatanmu sudah pulih."     

Angele meletakkan tangan di dadanya, dan tubuhnya dikelilingi cahaya merah dengan cepat.     

"Ah!"     

Suara teriakan itu kembali terdengar, dan kepalanya terasa pusing. Cahaya merah itu segera menghilang, dan ia telah gagal berkomunikasi dengan Dunia Mimpi Buruk.     

Teriakan itu mengingatkannya pada monster tua yang ada dalam lorong dimensi – seketika, ia menyadari apa alasannya.     

"Benar, penolakan itu adalah akibat benda dalam tubuhmu. Itu bukanlah masalahku" Air mancur itu berkata dengan santai. "Sepertinya, tanda itu adalah tanda seorang pendahulu. Tanda itu digunakan oleh para pendahulu mereka tidak ingin kau kabur, namun tanda dalam tubuhmu sepertinya sedikit berbeda…"     

Angele berdiri diam di sana. Titik-titik cahaya biru bersinar di depan matanya. Ia menghela nafas dalam dan memandang air mancur itu.     

"Air Mancur Reruntuhan, bisakah kau menyelesaikan masalahku ini?"     

"Situasi-mu sedikit berbeda. Mungkin aku bisa mengirimmu dengan menggunakan air-ku, namun sepertinya itu tidak perlu." Air mancur itu menjawab. "Kau harus membayar untuk itu."     

Angele memandang air mancur itu. "Apa yang kau inginkan? Akan kulakukan."     

Air mancur itu terdiam sesaat, kemudian ia melepaskan gelombang mental. Gelombang itu berubah menjadi sebuah pesan dan memasuki telinga Angele.     

"Pendatang, aku melihat bahwa kau telah pergi ke berbagai dunia, dan kau telah ditandai oleh seorang pendahulu. Jika kau bisa membawa bibit-ku ke dunia-dunia lain dan menjagaku selama 100 ribu tahun, aku akan meminum air-ku sendiri dan mengirimmu ke dunia yang ingin kau tuju."     

Angele terdiam sesaat dan menyetujui tawaran itu. Setelah mendengar tawaran itu, akhirnya ia menyadari apa sebenarnya air mancur tersebut.     

Di Dunia Penyihir, ia pernah membaca tentang air mancur yang mampu mengirim orang-orang ke dunia-dunia yang berbeda. Semakin banyak dunia yang dapat dihubungi oleh air mancur itu, semakin kuat pula mereka. Seperti Mata Kehancuran, mereka ada di berbagai dunia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.