Dunia Penyihir

Pencerahan (2)



Pencerahan (2)

0Angele berdiri di atas mayat wanita itu dengan senyum yang tersungging di wajahnya.     

"Ini adalah sekop yang kutemukan di peternakan dekat sini. Aku tidak bermaksud membunuhnya. Aku hanya bermain-main, tapi entah mengapa dia terkena ini dan mati." Wanita itu tertidur akibat Parfum Naga, ramuan kuat yang membuat Lyn tertidur beberapa waktu lalu.     

"Apa yang telah kau lakukan... Sialan! Carmen sangat geram, hingga ia nyaris tidak bisa berbicara. Ia terus berteriak-teriak, sementara asap putih berhembus dari hidung kudanya. Sepertinya, mereka akan bersiap menyerang.     

"Kau telah membunuh satu-satunya muridku! Akan kubunuh kau!" raung ksatria itu.     

Brak!     

Ksatria itu menghilang beserta kudanya.     

Setelah terdengar suara itu, seketika sang ksatria bersama kudanya terlempar. Mereka berputar di udara dan jatuh ke tanah.     

Brak! Brak! Brak!     

Terdengar suara pepohonan yang tumbang. Kekuatan lemparan itu menjatuhkan sekitar lima pohon besar.     

Wush!     

Sebuah bola api merah muncul di atas sang ksatria dan kudanya, sebelum akhirnya menyatu dan berubah menjadi sosok Angele.     

Seperti hujan jarum hitam, rambut hitam beterbangan dan menerjang ksatria yang tak bisa melawan itu.     

Shing!     

Seketika, penglihatan sang ksatria menjadi buram, hingga akhirnya diselimuti kegelapan.     

Krak!     

Gelombang es menyebar ke seluruh penjuru dan menutupi wilayah dalam radius sekitar 30 meter. Semua benda yang terkena gelombang itu seketika membeku menjadi es.     

Tempat itu seperti berubah menjadi dunia es.     

Seekor tupai abu-abu terkejut saat melihat perubahan itu, hingga akhirnya terjatuh. Ekor kelabunya menyentuh sedikit ujung es tersebut.     

Krak!     

Seketika, tupai itu berubah menjadi patung es, sebelum akhirnya pecah dan hancur menjadi kepingan es yang berdarah. Kepingan-kepingan itu berceceran dan mewarnai rerumputan hijau menjadi merah.     

Tubuh Angele pun terkena es tersebut. Perlahan-lahan, ia berjalan keluar dari tempat itu dan duduk di bawah pohon.     

Dengan tangan kiri, ia memegang pundak kanannya dan menariknya.     

Krak!     

Terdengar suara retakan. Akhirnya, ia kembali bisa bergerak.     

Uhuk!     

Wajah Angele berubah pucat. 'Jika saja ksatria itu tidak bertarung melawan sang Lich Bayangan dan nyaris mati, serangan mendadakku tidak akan berhasil… Tanpa kekuatan pasif pun, ia sangat kuat…'     

'Satu-satunya alasan mengapa ia terbunuh adalah ia tidak tahu kecepatan pergerakanku. Bahkan, aku nyaris terbunuh dengan sihir pamungkasnya,' pikir Angele. Walaupun sihir pamungkas sang ksatria memiliki kekuatan yang kecil, namun aura pembekunya sangat kuat. Aura itu cukup kuat untuk melukai tubuh, kekuatan mental, atau bahkan jiwa.     

Tubuhnya tidak terluka parah, hanya saja bahunya tergeser saat menyerang ksatria itu. Walaupun Angele memiliki poin kekuatan tinggi, sihir pamungkas itu masih terasa. Ini menunjukkan kekuatannya yang luar biasa.     

Tubuhnya terasa sangat dingin dan bunga-bunga es memanjati kakinya. Sepertinya, teknik itu benar-benar sangat kuat.     

Uhuk! Uhuk!     

'Zero, periksa kondisi tubuhku,' perintah Angele. Ia tidak bisa berhenti terbatuk.     

'Menganalisa kondisi Anda…'     

'Medan gaya tak diketahui telah terdeteksi. Kekuatan: Es. Anda tidak mampu bertahan melawan kekuatan gaya ini.'     

'Kekuatan: 20,2 (49), kecepatan 9,2 (11,5), ketahanan 21,0 (71). Kekuatan mental 214,7, mana 210,1. Batas genetik belum tercapai. Keadaan: Tidak diketahui.' Aura es itu benar-benar menurunkan kekuatannya.     

Angele tersenyum kecut. 'Aura es yang tak diketahui, ya… Seharusnya aku lebih berhati-hati. Aku sudah menggunakan banyak pelindung energi, namun tidak ada yang mempan. Penyihir tingkat 3 terbaik memang beda…'     

Walaupun ia telah menggunakan semua pelindung yang ia miliki, ia masih saja terluka. Jika saja ia tidak menggunakan pelindung, mungkin sekarang ia sudah mati beku.     

Ia mengambil sebuah bola mata kecil berwarna putih. 'Yah, kuharap perjalanan ini tidak merugikan. Kalau benar mata ini sekuat perkataan mereka…'     

Angele sadar bahwa semakin tinggi kekuatannya, semakin lambat pula proses penyembuhannya. Jika ia dapat mencari sumber aura es itu, mungkin ia bisa menyembuhkan diri lebih cepat. Namun, mencari sumber aura akan memakan waktu yang lama.     

Duar!     

Terdengar suara seperti ledakan dari kuburan yang runtuh. Runtuhnya kuburan itu mengeluarkan suara menggelegar.     

Angele berdiri dan menatap pintu kuburan. Ternyata, tempat itu benar-benar hancur. Menyadari bahwa Mura dan Aria masih ada di dalam, ia ingin tahu apakah mereka berhasil kabur.     

Namun, tubuh Mura telah terluka parah akibat jebakan mereka, sehingga ia hanya berdiri dan menatap kuburan yang telah runtuh itu.     

'Ia terlalu lemah untuk mengendalikan takdirnya sendiri.'     

Angele berbalik dan menghilang ke dalam api.     

**     

Lima hari kemudian, di malam hari.     

Di tepi negeri tengah, dekat Tebing Neraka.     

Di padang rumput berwarna kuning, terlihat setitik cahaya hitam muncul tepat di bawah Tebing Neraka. Cahaya itu menusuk langit dan mendarat di atas ujung tebing.     

Cahaya itu memiliki diameter sekitar dua meter, namun perlahan-lahan menghilang dalam kurun satu menit. Terlihat sosok bertubuh tinggi di tepi tebing.     

'Akhirnya… Akhirnya aku menemukannya…" Suara itu berasal dari seorang wanita yang meraung dengan suara melengking.     

Cahaya bulan bersinar di wajah wanita itu, dan memperlihatkan wajahnya yang mengerikan.     

Kontras dengan tubuhnya yang terlihat kekar di balik zirah hitam raksasa, kepalanya terlihat kecil seperti gadis muda. Matanya terlihat kosong, seperti tanpa jiwa.     

Sosok itu terlihat seperti robot yang ditempeli kepala anak kecil; benar-benar aneh dan tidak lazim.     

Wanita itu memiliki rambut panjang berwarna kelabu yang tergerai dan berantakan. "Terry… Akan kubalaskan dendammu…"     

Shing! Shing!     

Ia menciptakan sebuah trisula hitam raksasa yang berkilat-kilat dengan petir hitam.     

Trisula itu terlihat seperti senjata raksasa, namun wanita itu mengayunkan dan menjatuhkannya dengan mudah. Lubang besar terlihat saat wanita itu meletakkan trisula-nya. Ini menunjukkan betapa beratnya senjata itu.     

Seketika, wanita itu berubah menjadi bayangan hitam dan menghilang.     

Dalam lubang dari trisula itu, terlihat sedikit kubangan darah.     

**     

Di rumah Angele, di tepi Sungai Bass…     

Angele duduk di dekat perapian dengan selimut merah di kakinya. Ia berusaha mencari kehangatan karena tubuhnya terasa dingin. Wajahnya pucat, namun cahaya redup perapian membuat matanya semakin terlihat terang.     

Dua orang pelayan menunggu di ruang tamu – siap untuk menambahkan kayu bakar kapan saja.     

Tempat itu sangat panas, sehingga tubuh mereka dilindungi oleh sejenis cahaya putih yang tidak stabil dari benda-benda sihir tingkat rendah. Namun, tetap saja mereka berdua banjir keringat.     

Kayu api yang digunakan Angele adalah kayu bernama Api Perunggu, kayu dari pohon langka yang dijual dengan harga seribu magic stone per batang. Namun, kayu itu hanya bisa bertahan satu jam saat masuk ke tungku perapian Angele. Baginya, magic stone bukanlah masalah. Vivian akan memberinya sebanyak mungkin, dan Menara Penyihir Kegelapan juga memberinya banyak, sehingga ia tidak perlu menyimpan terlalu banyak magic stone.     

Itulah mengapa ia berani membeli kayu bakar paling mahal.     

Aroma wangi kayu memenuhi ruangan itu dan menyebar bersama-sama dengan gelombang energi aneh yang membantu Angele agar tidak membeku.     

Setelah membandingkan informasi dalam penyimpanan Zero, ia mengetahui bahan-bahan apa yang sesuai untuk mengobati lukanya.     

"Sayangnya, tidak satu pun bahan ini sangat efektif…" Angele menghela nafas dan memunculkan asap putih dingin sepanjang kira-kira satu meter. Perlahan-lahan, asap itu menghilang dan menyatu dalam hawa panas.     

'Es ini tidak akan meleleh dengan api biasa, sementara api dari kayu Api Perunggu sangat lambat.' Titik-titik biru bersinar di matanya.     

Ketahanannya masih tidak sembuh juga, dan lukanya semakin buruk. Walaupun ia telah mencoba melawan es itu dengan energi bola mata yang ia dapatkan, bola mata itu masih tidak dapat menyembuhkan lukanya.     

Saat ini, ia harus mencari bahan yang efektif melawan aura es, namun satu-satunya yang berhasil adalah kayu Api Perunggu, kayu hasil potongan dari cabang Hati Perunggu. Hati Perunggu adalah salah satu cabang Pohon Ibu Kegelapan, dan kandungan yang dapat menyembuhkannya bernama Greenfin. Kandungan itu adalah hasil penemuannya, sehingga ia memberi nama kandungan itu dengan sebagian namanya.     

Bahan itu sangat langka – walaupun bahan itu efektif, kecepatannya terlalu lambat. Jika ia tidak menggunakan cara lain, ia akan menghabiskan ratusan tahun hanya untuk menyembuhkan diri.     

Ia telah mencoba masuk ke Dunia Mimpi Buruk dan menyelesaikan masalah tersebut dengan wujud aslinya. Namun tetap saja, wujud aslinya hanya menghentikan rasa dingin dan tidak dapat menyembuhkannya.     

Setelah berusaha menggunakan wujud aslinya, Angele menyadari bahwa teknik yang digunakan Carmen itu adalah teknik yang unik.     

Ibu Kegelapan adalah pohon langka yang hanya tumbuh di dunia bawah tanah dan dianggap suci oleh para ras-ras kuno. Di dunia bawah tanah, terdapat sekitar 15 Ibu Kegelapan, dengan siklus kehidupan sekitar 1000 tahun. Pohon itu tidak pernah mati, sehingga jumlahnya tidak pernah meningkat atau pun menurun.     

Cabang dari pohon Ibu Kegelapan dianggap sebagai benda-benda legendaris bagi penghuni dunia bawah tanah. Jika ada yang mendapatkan cabang itu, mereka akan menggunakannya sendiri, sehingga penyihir modern tidak pernah melihat cabang tersebut.     

Bagi penghuni dunia bawah tanah sekalipun, cabang itu sulit didapatkan.     

Seluruh dunia memiliki aturan khusus yang memastikan adanya dua benda yang berlawanan. Jika tidak, dunia tersebut akan mengalami kerusakan rantai makanan. Itulah aturan yang tidak bisa dilanggar dunia mana pun.     

Sepertinya, es itu memiliki hubungan dengan pohon Ibu Kegelapan dari dunia bawah tanah.     

Angele duduk di dekat api dan memeriksa semua informasinya.     

"Mungkin aku harus mencari solusi dengan bantuan Menara Penyihir Kegelapan… Mungkin orang-orang elit pilihanku sudah siap bekerja. Jika mereka mau menuruti perintahku, semuanya akan menjadi lebih mudah…" Angele menghela nafas.     

Melihat teknik kuat itu, Angele yakin bahwa Carmen telah berpetualang di dunia bawah tanah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.