Memanggil Pedang Suci

Cara Bertahan Hidup (1)



Cara Bertahan Hidup (1)

0"Sonia? Sonia!"     

Saat mendengar jeritan Lily yang panik, Sonia membuka matanya secara perlahan-lahan dan wajah Lily yang ketakutan muncul dalam pandangannya. Matahari telah terbenam. Tubuh Sonia terasa sakit dan pegal, khususnya rasa sakit menusuk dari punggungnya. Dia duduk secara perlahan, dan menyadari bahwa dia sedang berada di sebuah padang rumput yang layu. Saat itu sudah akhir musim gugur, dimana rumput-rumput hijau segar perlahan-lahan layu dan daun mengering. Angin dingin berhembus di antara pohon-pohon hutan sehingga Sonia bergetar kedinginan. Dia menuduk dan melihat pakaiannya dipenuhi dengan kotoran limbah dan memancarkan bau busuk. Kondisi Lily tidak terlihat lebih baik. Wajahnya dipenuhi oleh noda hitam dan putih seperti anak kucing. Jubahnya juga ternodai oleh berbagai macam kotoran. Tidak hanya itu, tangan kiri Sonia juga terasa sakit dan dingin.      

Sepertinya aku masih diserang, ya?     

Sonia menenangkan dirinya dan berdiri.      

"Yang Mulia, tempat ini sudah tidak aman. Kita harus melanjutkan perjalanan kita."     

"T-Tapi…Kemana kita akan pergi? Lalu…Apa kau baik-baik saja, Sonia? Kenapa kita tidak menemukan tempat untuk beristirahat saja…"     

"Tidak, kita harus menemukan tempat untuk membersihkan diri, mengganti pakaian, dan terus maju, Yang Mulia. Parlemen Negara Cahaya akan memperluas tempat pencarian hingga mereka menemukan kita. Kita harus kabur sejauh mungkin sebelum itu terjadi."     

Sonia menatap wajah Lily yang pucat dan menjadi ragu dengan keputusannya. Sebenarnya, kondisi Sonia tidak lebih baik dari Lily sekarang. Kalau bukan karena fakta bahwa Sonia adalah Swordsman yang telah mencapai tingkat Elite dengan fisik yang lebih kuat daripada bangsawan wanita lain pada umumnya, dia mungkin sudah tidak bisa berjalan sekarang. Tapi bagi Sonia, dia harus tetap melanjutkan perjalanan meskipun dia tidak bisa berjalan. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Lily jika dia tertangkap oleh Nakvard. Tapi Sonia yakin bahwa Nakvard akan melakukan sesuatu yang buruk padanya…Selain itu, misi yang diberikan oleh Rhode padanya adalah melindungi Lily!     

Benar. Ini adalah misi yang diberikan Tuan padaku!     

Sonia segera menyemangati dirinya saat memikirkan hal itu. Meskipun dia sudah merasa lelah dan tubuhnya terasa sakit karena terus berlari, namun penderitaan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan 'ajaran' yang diberikan oleh Rhode padanya. Sekarang, hal yang terpenting baginya adalah menuntun Lily sejauh mungkin dari Casabianca. Begitu mereka meninggalkan daerah tengah Negara Cahaya, Sonia bisa mengandalkan pengetahuannya mengenai Negara Cahaya, pergi ke daerah lain dan berbaur dengan kerumunan. Dengan cara ini, mereka bisa menghindari deteksi parlemen Negara Cahaya. Sonia tahu ada beberapa daerah yang merasa tidak puas dengan kekuasaan parlemen Negara Cahaya sehingga selama mereka bisa kabur ke daerah-daerah itu, mereka tidak perlu mengkhawatirkan kejaran parlemen Negara Cahaya. Perlawanan dari daerah-daerah itu sudah cukup untuk membuat para prajurit parlemen Negara Cahaya merasa kepayahan.     

"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita, Yang Mulia."     

"…Oke."     

Lily merasa ragu saat melihat Sonia yang berdiri. Tapi dia terus bertanya.      

"…Sonia, kemana kita sebenarnya akan pergi?"     

"….Sudah tidak mungkin bagi kita untuk menaiki kapal terbang. Pergi ke Kerajaan Munn juga berbahaya. Jika kita berjalan kaki, maka kita akan sering diinvestigasi. Tapi jika kita menggunakan transportasi laut, maka ancamannya akan sama seperti saat kita menaiki kapal terbang. Lalu, aku juga mendengar berbagai macam rumor tentang para pelaut yang tidak bermoral di pelabuhan. Entah apa yang akan mereka lakukan jika kita pergi ke sana sendirian…" Sonia berpura-pura merenung, sebelum melanjutkan. "Yang Mulia, jika anda tidak keberatan, kita bisa melewati sungai Black Mist dan…Mungkin melewati kota Highland dan tiba ke Void Territory."     

"Hah?"     

Lily menatap Sonia dengan bengong dan menjadi gelisah. Dari awal Sonia berniat membawa Lily ke Void Territory. Meskipun alasan-alasan lain yang dia berikan juga cukup masuk akal, namun sebenarnya masih ada solusi lain bagi mereka. Sebagai contoh, pelabuhan. Sesuai dengan ucapan Sonia, walaupun ada banyak kapal yang mencurigakan, namun beberapa kapal di pelabuhan masih menjalankan bisnis legal. Begitu mereka bisa menyelinap ke dalam kapal-kapal itu, mereka masih bisa pergi ke Kerajaan Munn. Tapi…Sebagai pelayan Rhode yang setia, Sonia tentu tidak akan memberikan kesempatan ini pada Lydia.      

"Ya, pilihan ini terhitung lebih aman, Yang Mulia Lilian. Kita bisa mencari tumpangan dari para pedagang yang pergi ke daerah perbatasan. Sebenarnya, banyak Asosiasi Pedagang yang tidak memiliki hubungan dengan parlemen Negara Cahaya. Kita tidak perlu khawatir apakah mereka akan memeriksa identitas kita. Selain itu, meskipun jika nanti ada masalah, kita bisa kabur dengan lebih mudah…"     

"Baiklah."     

"Hah?"     

Sonia terkejut dengan jawaban Lily yang gamblang. Lily mengayunkan tangannya dan menatap Sonia dengan mata yang berbinar      

"Ayo kita temui kak Rhode, Sonia. Aku yakin kak Rhode akan melindungi kita!"     

"Tentu saja, Yang Mulia. Jika anda tidak keberatan…"     

Sonia merasa bahwa dia tidak perlu berkomentar lebih jauh saat melihat reaksi Lily….     

Meskipun Lily sendiri tidak sabar ingin segera bertemu dengan Rhode, namun masih banyak masalah yang harus mereka hadapi. Pertama-tama, masalah membersihkan diri mereka sendiri. Setelah bulan bersinar terang di langit, mereka menyadari betapa sulit menemukan tempat mandi di alam liar. Mereka adalah wanita muda yang sehat serta Light Dragon, yang selama ini hidup nyaman tanpa mengalami kekurangan. Walaupun Sonia bertugas menjaga Lily, namun dia tidak mengurus masalah makanan dan keperluan tidurnya. Setelah itu, mereka berdua menjelajahi hutan selama setengah hari hingga mereka menemukan sungai kecil. Meskipun malam di akhir musim gugur terasa sedikit dingin, namun mereka menggertakkan gigi dan membersihkan tubuh mereka dari kotoran sebelum mengenakan pakaian baru yang bersih. Kemudian, Sonia memungut beberapa ranting. Sebelumnya, dia sering menyelinap keluar rumah dan mengamati berbagai cara untuk bertahan hidup. Meskipun dia bukanlah prajurit bayaran, namun Sonia sering mengamati para prajurit penjaga pada malam hari dan mempelajari berbagai macam metode mereka. Tentu saja, kalau bukan karena pedangnya yang memiliki atribut elemen api, mereka mungkin sudah mati kedinginan.     

"Ugh…"     

Lily bergetar sambil menatap api unggun di dalam pelukan Sonia. Kemudian, dia meringkuk sekali lagi. Sonia merasakan reaksinya dan memeluk Lily dengan lebih erat. Dia memegang pedangnya di tangan kanan dan bersandar ke batang pohon sambil mengawasi daerah sekitar. Keadaan hutan di malam di akhir musim gugur benar-benar gelap dan mengerikan. Cahaya bulan perak keputihan bersinar dari atas, seakan-akan memberikan hidup pada ranting-ranting yang kering, mengubah mereka menjadi bayangan roh-roh yang telah meninggalkan dunia ini.      

"…Sonia?"     

"Ya, Yang Mulia?" tanya Sonia dengan pelan.      

"…Kenapa mereka ingin menangkapku? Apa sebenarnya yang telah aku lakukan sehingga mereka mengejarku? Rasanya benar-benar…menjengkelkan…"     

"…."     

"Kak Rhode…Kale Nalea, Kak Siena, dan bahkan Ion yang menjengkelkan itu juga Naga Pencipta sepertiku, jadi kenapa hanya aku yang bernasib malang seperti ini? Mereka dicintai dan didukung oleh rakyat mereka, jadi kenapa hanya aku yang diperlakukan seperti ini? Aku juga adalah Naga Pencipta. Aku benar-benar tidak tahu salahku. Kenapa mereka harus memperlakukanku seperti ini? Apakah aku pernah melakukan sesuatu yang buruk pada mereka? Bukankah aku membiarkan mereka melakukan apa saja dan tidak mengganggu mereka? Apakah karena aku membantu para prajurit pensiun yang malang itu?"     

"Tidak…Yang Mulia…Saya pikir bukan itu alasannya…"     

Setelah merasa ragu sesaat, Sonia mengulurkan tangannya dan membelai rambut Lily.      

"Saya tidak tahu harus berkata apa, tapi saya rasa itu adalah hasil kerja keras Tua-…Yang Mulia Rhode sehingga dia mampu mencapai posisinya hari ini. Yang Mulia, saya yakin anda pernah mendengar apa yang harus dilalui oleh Yang Mulia Rhode. Dia menghadapi banyak ancaman, termasuk serangan pasukan mayat hidup. Tapi dia tidak pernah menyerah dan menghadapi semua tantangan dengan gagah berani. Akhirnya, dia mampu melewati semua tantangan yang dia hadapi dan menerima kehormatan yang layak dia dapatkan…Sama seperti Naga Pencipta lain, Yang Mulia. Jika anda ingin diakui oleh yang lainnya, maka anda harus mengambil jalan yang telah anda pilih, meskipun jalan itu merupakan jalan yang terjal…"     

Sonia merenung selama beberapa saat. Bukankah dia juga begitu? Dia bisa saja menyerahkan misinya dan hidup sebagai Sonia dari keluarga Lockos. Dia bisa menjadi anggota parlemen Negara Cahaya yang sesungguhnya, dimana dia akan menerima posisi, status dan kehormatan. Tapi apa lagi yang bisa dia dapatkan dengan menetap bersama Rhode? Kepuasan seksual? Sonia bisa saja memuaskan gairahnya jika dia mau. Dia adalah wanita cantik dan tidak sedikit pria yang akan tergoda dengan tubuhnya. Ada banyak perkumpulan campur aduk di kalangan bangsawan. Dia bisa saja mengonsumsi obat-obatan yang membuat para pria tergoda olehnya dan menenggelamkan diri dalam lautan kesenangan dan gairah. Bukankah itu akan memberikan kesenangan yang sama padanya? Selain itu, Sonia akan tetap menjadi seorang budak dan jalang jika dia tetap bersama dengan Rhode. Di sisi lain, dia bisa menetap sebagai wanita bangsawan muda yang terhomat jika dia memilih jalan lain, setidaknya dari segi penampilan.      

Jadi kenapa dia terus bertahan di jalan yang tidak akan memberikan masa depan cerah ini?      

Sonia menunduk, menatap api unggun yang berkerak.      

Tapi dia sudah mendapatkan jawabannya sejak dulu. Seperti yang dia bilang pada Lily.     

"Kita yang memilih jalan kita sendiri. Jadi kita harus tetap berjuang di jalan tersebut…." ucap Sonia dengan pelan sedangkan Lily terlelap dalam pelukannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.