Memanggil Pedang Suci

Menembus Batas



Menembus Batas

0Rhode melakukannya tepat waktu.     

Ketika Barter sedang mengangkat pedangnya, Rhode segera muncul di samping Barter. Udara panas dan kobaran api yang mengelilinginya telah menghalangi pendengaran dan penglihatan Barter. Terlebih lagi, status kecepatan Rhode jauh lebih tinggi. Walaupun kekuatan fisik Rhode masih di bawah Barter, tapi kecepatan Rhode masih jauh lebih tinggi daripada Barter.     

Saat itu, Rhode segera mengaktifkan skill terkuatnya dengan memanfaatkan celah yang ditinggalkan oleh Barter.     

[Storm Slaughter, aktif]     

[Mendeteksi penembusan level atribut, mengaktifkan Spatial Displacement, durasi 5 detik]     

[Pilih lokasi]     

Satu ke dua, dua ke empat, empat ke delapan.     

Rhode bergerak. Pedang merahnya berkedip-kedip. Garis-garis merah saling terhubung dan membentuk jaring laba-laba sehingga mengurung Barter. Para penonton yang melihatnya terkejut dan menjerit. Pedang tajam itu sepertinya telah membelah api dan menjebak Barter di dalamnya. Saat itu, Barter akhirnya menenangkan diri. Dia menggertakkan giginya dengan keras dan kembali mengangkat pedangnya.     

"Wahai tanah, hancurkan musuh-musuhku!"     

Dua pedang besar Executioner menembus pertahanan Rhode tanpa henti dan menghantam tanah dengan keras. Aura pedangnya muncul dari dalam tanah dan membungkus tubuh Barter. Penghalang itu menghalau serangan Rhode dari segala arah.     

"Klang!"     

Bayangan Rhode melesat. Namun kecepatannya masih belum mampu menembus pertahanan Barter. Barter yang mengeluarkan kekuatan penuhnya benar-benar membuat Rhode kewalahan. Apalagi, Barter sedang mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat ini. Selama Barter berdiri di tanah, maka dia bisa menggunakan kekuatan tanah tanpa batas. Hal itu tidak menguntungkan bagi Rhode.     

Benar-benar mengerikan.     

Kekuatan besar muncul dari kedua pedang Barter. Benturan kekuatannya membuat Rhode agak mati rasa. Pedang merahnya memunculkan suara benturan yang nyaring. Di saat yang bersamaan, pedang Blood Tears juga mulai miring ke sisi lain. Kalau saja pedang Blood Tears bukan senjata magis, maka benturan ini sudah membuatnya hancur berkeping-keping.     

Namun, saat menghadapi serangan Barter, Rhode tidak merasa panik sama sekali. Sebaliknya, dia merasa sangat senang.     

Bagus!     

Rhode pun segera melepaskan tangan kanannya. Pedang Blood Tears terlepas dari tangan Rhode seolah-olah ada kekuatan yang mendorongnya. Rhode mundur dan merentangkan tangannya pada kedua sisi. Saat ini, dia memegang kartu hitam dan kartu putih.     

[Memberikan 75% Damage, efek pengaktifan – Self breakthrough]     

Rhode berjalan ke depan.     

Pedang hitam putih itu memancarkan aura unik. Pedang itu saling menyilang dan menembus pertahanan Barter.     

Para penonton tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi dengan jelas.     

Mereka hanya bisa melihat Barter yang menghantam tanah saat dia terperangkap oleh serangan Rhode. Kemudian, tanah bergetar dan melesat ke atas, menelan pedang berwarna merah terang serta kobaran api dan badai yang ada di sekitarnya. Namun, mereka merasa seolah-olah seluruh dunia menghilang hanya dalam waktu tiga detik. Penghalang tanah yang mengelilingi Barter tiba-tiba hancur. Seseorang terlempar dari dalamnya. Dia membentur dinding sebelah arena. Benturannya begitu keras sehingga para penonton bisa merasakan getaran akibat benturan itu. Dinding-dinding yang dilapisi oleh lempengan baja dan batu granit tidak bisa menahan benturan itu. Sebuah lubang terbentuk. Beberapa penonton yang tidak bisa menghindar bahkan terjatuh dari celah lubang tersebut.     

Orang itu baru berhenti pada podium ketiga. Para penonton segera berdiri dan memeriksa keadaan orang tersebut. Mereka terkejut ketika melihat Barter yang tersangkut di lubang tersebut. Dia sedang memegang kedua pedangnya secara menyilang. Sepertinya, dia mampu bertahan di saat-saat yang kritis.     

Mustahil…Bagaimana mungkin?     

Viktor terkesiap dan berdiri. Perhatian semua orang juga tertuju pada Rhode, yang sedang berdiri di tengah arena dengan tenang. Mereka takjub dan tidak tahu harus berkata apa. Mereka tidak percaya bahwa Barter bisa dikalahkan oleh Rhode dengan semudah itu. Siapa Rhode sebenarnya?     

Para penonton tidak bisa melihat pertarungan mereka dengan jelas tadi. Mereka hanya tahu bahwa pertarungan itu berjalan dengan cukup sengit dan berakhir cukup cepat. Kekuatan Rhode sepertinya telah melampaui Barter. Hanya prajurit-prajurit veteran saja yang mampu melihat kebenaran dari kemenangan Rhode. Termasuk Anne. Dia menyadari bahwa serangan selanjutnya akan menjadi serangan pamungkas untuk menentukan siapa pemenangnya. Namun, Anne tetap tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi.     

Wajar saja karena Rhode sendiri bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

Dia hanya berdiri di sana sambil menatap Barter yang sedang pingsan di podium atas. Rhode benar-benar bingung.     

Awalnya, semuanya berjalan sesuai rencana Rhode. Dia menggunakan kekuatannya dan mengaktifkan Storm Sluaghter. Hal itu membuatnya bisa menembus batas dan memicu munculnya atribut Composition Adornment, Spatial Displacement. Di saat yang bersamaan, serangan balasan Barter mengganggu serangannya. Meskipun demikian, peningkatan status dari Spatial Displacement tidak menghilang begitu saja. Serangan balasan Barter telah melebihi daya tahan Rhode sehingga memicu munculnya atribut kedua dari Composition Adornment yaitu Self Breakthrough.     

Sedangkan atribut ketiga dari Composition Adornment telah terhitung dan ditampilkan secara terpisah sesuai dengan atribut tambahan dari perlengkapan pemakai. Spatial Displacement didapatkan dari status kecepatan Rhode dan juga atribut kecepatan tambahan dari perlengkapan Rhode. Selain itu, juga didapatkan dari peningkatan status kecepatan dari skill-skillnya. Kondisi itu terpenuhi setelah tiga nilai atribut kecepatan Rhode ditambahkan. Sedangkan Self Breakthrough, atribut kedua dari perlengkapan Rhode adalah status daya tahan tubuh.     

Walaupun Rhode cukup pintar mendapatkan sejumlah perlengkapan dari kelompok-kelompok prajurit bayaran lain, tapi standar perlengkapan NPC berbeda dengan standar seorang pemain. Rhode membutuhkan perlengkapan yang bisa meningkatkan kekuatan serangannya dan juga status critical chance. Bagi seorang pemain, semakin tinggi DPS (Damage per second: Jumlah damage yang diberikan oleh seorang pemain dalam waktu satu detik) maka semakin tinggi kesempatan mereka untuk menang. Tapi para NPC lebih menghargai perlengkapan-perlengkapan yang bisa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup.     

Meskipun para NPC tidak memiliki sistem yang bisa menunjukkan atribut perlengkapan seperti Rhode, tapi pilihan pertama mereka biasanya tertuju pada perlengkapan-perlengkapan yang dapat membuat mereka lebih kuat dan tidak mudah mati.     

Oleh karena itu, sebagian besar perlengkapan Rhode bisa meningkatkan daya tahannya. Entah apakah perlengkapan itu dapat meningkatkan tingkat restorasi HP, meningkatkan daya tahan ataupun meningkatkan status pertahanan. Sedangkan perlengkapan dicari oleh Rhode yang dapat meningkatkan kecepatan dan critical chance tidak bisa ditemukan.     

Akhirnya, karena atribut perlengkapan Composition Adornment harus ditentukan, maka Rhode menambahkan atribut daya tahan tubuh. Alasannya sederhana: karena Composition Adornment membutuhkan atributnya sendiri untuk mengeluarkan efek terakhirnya. Jika Composition Adornment tidak bisa menentukan atribut yang tepat dan bagus, maka efeknya tidak akan maksimal.     

Sejauh ini, Rhode masih belum mengetahui ras campurannya sehingga dia hanya bisa menebak-nebak atributnya sendiri. Saat ini, atribut kecepatannya punya nilai tertinggi tapi Rhode percaya bahwa atribut daya tahannya juga cukup tinggi. Hal itu bisa dibuktikan dengan dia bisa bertahan hidup setelah terjatuh dari kapal terbang meskipun saat itu dia sedang terluka parah. Oleh karena itu, Rhode memilih beberapa perlengkapan yang bisa meningkatkan status daya tahan tubuhnya. Jika dia bisa memicu efek spesial seperti meningkatkan daya tahan tubuhnya atau meningkatkan kecepatan pemulihan tubuhnya, maka hal itu akan sangat menguntungkan.     

Tapi Rhode tidak menyangka bahwa efek spesial yang dia dapatkan ternyata seperti ini.     

[Self Breakthrough: Setengah dari semua jumlah damage yang diterima akan diserap selama durasi skill ini. Semua atribut pemakai akan naik hingga satu level di atas musuh. Berlangsung selama 5 detik.]     

Skill ini sekilas mungkin terlihat aneh, tapi Rhode lega setelah dia melihatnya. Menurutnya, skill ini sama bagusnya dengan Spatial Displacement.     

Efek dari skill ini sebenarnya cukup sederhana. Asumsikan bahwa Rhode merupakan seorang pemain level 1 saat ini. Dia menerima damage dari monster level 10. Karena di dalam dunia ini level skill berhubungan dengan level karakter, maka Self Breakthrough akan terpicu secara otomatis. Semua atribut fisik Rhode akan ditingkatkan secara paksa ke level 11 untuk menahan serangan monster tersebut.     

Walaupun Self Breakthrough terlihat biasa-biasa saja dan hanya bisa digunakan untuk bertahan, tapi Rhode tahu bahwa semua atributnya akan dinaikkan secara paksa ke level 11 ketika skill ini aktif. Walaupun Self Breakthrough hanya berlangsung selama 5 detik, tapi atribut akan tetap mengalami kenaikan.     

Pertarungan ini tidaklah sederhana seperti pertarungan antara pemain level 1 melawan seekor monster level 10. Ini adalah pertarungan yang terjadi di antara dua orang Swordsmaster.     

Walaupun Rhode memiliki kemampuan Swordsmaster, tetapi dia hanya memiliki atribut yang setara dengan level elit. Bahkan jika beberapa atributnya lebih tinggi daripada atribut lainnya, nilai mereka tetap tidak sebanding dengan atribut milik Barter.     

Oleh karena itu, Rhode menunggu. Dia telah menyimpan tenaganya untuk menerima serangan terakhir Barter. Rhode paham jika Barter menyerangnya dengan sekuat tenaga, maka dia pasti tidak akan bisa menahannya. Tapi selama dia bisa menahan setengah damage serangan Barter, maka skill Self Breakthrough akan segera aktif.     

Menurut penjelasan dari skill ini sendiri, Self Breakthrough akan meningkatkan atribut fisik Rhode sampai satu level di atas level master secara otomatis.     

Maka, Rhode akan mencapai level legendaris ketika skill ini aktif secara otomatis.     

Bahkan saat dia menerima serangan Barter dan mengaktifkan skill Self Breakthrough, Rhode merasa telah menembus penghalang transparan dan memasuki area yang tak bisa dicapai oleh manusia biasa. Saat itu, dia percaya diri bisa mengalahkan Barter dan meraih kemenangan.     

Namun, kejadian selanjutnya benar-benar di luar dugaan Rhode.     

Dia berpikir bahwa setelah meningkatkan atributnya hingga level legendaris, maka atribut kecepatannya akan berevolusi menjadi seperti Spatial Displacement ataupun Spatial Tear. Karena sebelum memicu efek Self Breakthrough Rhode telah mengaktifkan Spatial Displacement, sehingga atribut kecepatannya punya nilai tertinggi. Kalau begitu, ketika dia mencapai level legendaris, wajar kalau evolusi atribut Rhode selanjutnya juga ada di sekitar atribut kecepatannya.     

Tapi kenyataannya benar-benar berbeda.     

Ketika kedua pedang Rhode berbenturan dengan serangan Barter, Rhode merasa seakan-akan serangannya telah dianulir. Di sisi lain, serangan Barter juga sepertinya menghilang begitu saja. Rasanya seluruh dunia seakan-akan berubah menjadi hampa. Rhode hanya sempat melihat rune-rune lingkaran tak beraturan yang muncul pada bagian tengah dari tempat pedangnya menyilang. Kemudian, kekuatan tanah Barter mendadak hilang begitu saja. Setelah itu, Barter terlempar ke luar arena dengan keras.     

Apa yang sebenarnya terjadi?     

Rhode juga tidak tahu apa yang terjadi tapi dia yakin bahwa itu bukanlah evolusi atribut. Rhode bahkan tergoda untuk melihat rekaman pertarungan tersebut untuk mencari tahu. Tapi dia sadar bahwa ini bukanlah game.     

Untungnya, sistem tidak menunjukkan catatan skill pertarungan sebelumnya. Kalau tidak, Rhode mungkin sudah jengkel sejak dulu. Tapi dia merasa mungkin dia lebih baik jengkel.     

Kekuatan itu terlalu aneh. Dia merasa seolah-olah semuanya menghilang ke dalam kehampaan. Rasanya seakan-akan dia dan Barter, termasuk dunia ini, hilang. Perasaan aneh ini membuat Rhode merasa sangat tidak nyaman. Dia bahkan melamun saat kekuatan aneh itu terpicu dan melempar Barter menjauh darinya.     

Namun…skill ini benar-benar gampang digunakan. Hanya saja…     

Saat memikirkannya, Rhode berusaha menenangkan dirinya dan menelan kembali darah yang hampir saja dia muntahkan. Efek dari skill Self Breakthrough memang membuatnya bisa menyerap damage serangan Barter. Tapi dia bukannya tidak terkena efek serangannya sama sekali. Ada harga yang harus dibayar untuk meningkatkan semua atribut fisiknya. Bahkan dia terlalu lemah untuk mengangkat pedangnya sekarang. Untungnya Pedang Suci Tanda Bintang dan juga Mimpi Buruk bukanlah pedang biasa sehingga dia masih bisa berdiri.     

Dilihat dari sudut pandang para penonton, Rhode terlihat baik-baik saja. Ironisnya, wajah Rhode yang terlihat datar berguna dalam situasi seperti ini. Walaupun Rhode merasa sangat lelah saat ini tapi wajahnya masih terlihat datar seperti biasa. Hal itu membuat semua orang mengira bahwa Rhode hanya menunggu pengumuman pemenang dengan percaya diri.     

"Krak!"      

Saat itu, suara retakan terdengar. Sosok tinggi dan kekar yang tersangkut di dinding batu itu tiba-tiba berdiri. Barter menggunakan kedua pedangnya untuk menyokong tubuhnya ketika dia berdiri. Lukanya sepertinya cukup parah sehingga dia tidak bisa berdiri dengan benar. Namun, semua orang terkejut ketika melihat bahwa dia masih hidup…     

"Lumayan, Nak."     

Dia mengabaikan orang-orang di sekitarnya yang memandangnya dengan heran dan tersenyum pada Rhode.     

"Sudah lama sekali aku tidak merasa sesenang ini. Kau benar-benar kuat! Lumayan. Kita harus bertarung lagi kapan-kapan!!"     

Barter meletakkan pedangnya di punggung saat mengatakannya. Kemudian, dia berjalan ke podium atas dan melambaikan tangan pada anak-anak buahnya.     

"Baiklah anak-anak. Pertunjukannya sudah selesai. Ayo pulang dan minum-minum!"     

"Apa kau benar-benar yakin, Tuan Barter?"     

Saat itu, Rhode mengerutkan kening dan bertanya dengan penasaran.     

"Walaupun aku salut karena kau bersedia menepati janjimu, aku masih tidak mengerti. Kenapa kau mengusulkan taruhan seperti itu? Jujur saja, aku merasa sangat lelah sekarang. Jika kau melanjutkan pertarungan ini, maka kau mungkin masih bisa mengeliminasi kami."     

"Kau benar-benar licik seperti Viktor."      

Barter hanya tertawa dan menunjuk Rhode dengan jarinya.     

"Kau tak perlu bertele-tele, Nak. Kalau bukan karena taruhan itu, aku yakin kau tidak akan bertarung dengan serius. Jika itu terjadi, entah bagaimana hasil pertarungan ini. Tapi tidak apa-apa, karena aku sudah lama tidak bertemu dengan musuh yang bisa melukaiku sampai separah ini. Ku serahkan selanjutnya padamu, Nak. Pergi dan kalahkan si bajingan Rosen itu di pertandingan selanjutnya!"     

Setelah mengatakannya, Barter berbalik dan melambaikan tangannya.     

"Ayo kita pergi merayakan kekalahan kita, anak-anak. Sebagai ganti atas kekesalan kalian karena tidak bisa bertarung hari ini, maka aku akan mentraktir kalian minum sepuasnya! Ah.."     

Saat itu, Barter sudah merasa tidak kuat dan kehilangan keseimbangannya. Wanita bertopeng yang berdiri di sebelahnya segera memapah Barter. Dia menatap Rhode dan mengangguk. Lalu dia dan para anggota Purple Lily lainnya pun pergi.     

Saat melihat kepergian mereka, Rhode juga berbalik dan berjalan ke arah anak-anak buahnya.     

"Baiklah, ayo pulang," kata Rhode.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.