Memanggil Pedang Suci

Tersesat (3)



Tersesat (3)

0Situasinya semakin tidak terkendali.     

Sonia mengerutkan kening saat dia berjalan di aula istana yang sepi. Dia tidak menyadarinya ketika dia keluar, tapi dia sekarang bisa melihat bahwa tidak ada orang selain dirinya di sekitar istana. Bahkan prajurit penjaga yang memberitahunya tentang 'undangan' parlemen Negara Cahaya juga tidak terlihat. Hal ini membuat Sonia merasa semakin ragu. Dia segera berjalan menuju ke kamar Lily dan mengetuk pintunya.      

"Yang Mulia, apa anda sedang ada di dalam? Yang Mulia?!"     

"Hah, Sonia? Masuklah."     

Sonia menghela napas lega saat mendengar suara Lily yang ceria. Dia segera membuka pintu dan melihat Lily sedang bersantai di meja sambil membaca sebuah buku. Lily menatap Sonia dengan penasaran.      

"Ada apa, Sonia?"     

"Yang Mulia Lilian, boleh saya tahu dimana Nona Serene dan Tuan Boulder? Dimana para prajurit malaikat yang biasanya mengawal anda? Dimana semuanya?"     

"Hah?"     

Lily menatap Sonia dengan bengong karena dia tiba-tiba mengajukan serentetan pertanyaan seperti ini. Tapi Lily segera menjawabnya.      

"Aku tidak tahu kemana Boulder. Sedangkan Serena…Aku dengar mereka menemukan sarang monster yang berbahaya, jadi dia memimpin para prajurit malaikat untuk menghabisinya. Sedangkan para penjaga, mereka mungkin sedang berganti giliran sekarang. Aku dengar Serene mengatakan hal ini kemarin…"     

"Kapan para prajurit malaikat kembali? Yang Mulia, bagaimana caranya kita bisa menhubungi mereka?"     

"Hmm…Aku tidak tahu…Sedangkan untuk cara menghubungi mereka…"     

Lily mengerutkan alisnya dan merenung. Kemudian dia mengambil sebuah ornamen indah dari sakunya. Sonia menghela napas lega saat melihatnya.      

"Mohon maaf, tapi bisakah anda meminta kedua Archangel untuk segera kembali? Kita sedang menghadapi situasi kritis!"     

"Oke."     

Meskipun Lily tidak mengerti kenapa Sonia terlihat begitu panik, namun dia mengangguk dan mengangkat perhiasan kristal mewah yang ada di tangannya. Sesaat kemudian, garis-garis cahaya bersinar dari perhiasan itu dan rune-rune emas mulai muncul di atasnya, bersatu secara perlahan membentuk objek yang mirip seperti cermin. Sonia mengenalnya sebagai alat komunikasi jarak jauh tertentu karena inilah yang dia lihat setiap kali dia berkomunikasi dengan Rhode. Setelah alat itu diaktifkan, mereka hanya perlu segera berkomunikasi dengan kedua Archangel…     

Tapi sayangnya semuanya tidak berjalan seperti harapan Sonia. Saat rune-rune itu akan bergabung, cahaya hitam misterius tiba-tiba muncul. Lily memekik dan ritual komunikasi itu pun tiba-tiba runtuh. Bukan hanya itu, perhiasan kristal itu juga pecah dan hancur hingga berkeping-keping.      

Sialan!     

Sonia menggertakkan gigi. Sepertinya bukanlah kebetulan jika Nakvard memanggil Sonia sekarang. Dia pasti menggunakan cara untuk mengalihkan perhatian kedua Archangel lainnya agar mereka pergi dari Casabianca. Nakvard sepertinya juga menyingkirkan para prajurit penjaga dari sekitar istana. Dengan demikian, dia akan lebih mudah untuk 'menculik' Lily. Untuk mencegah skenario terburuk, dia bahkan mengutak-atik alat komunikasi Lily. Tapi bagaimana dia melakukannya?     

Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan itu. Yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan oleh Sonia selanjutnya? Haruskah dia menetap di sini dan menunggu para Archangel kembali? Tidak, tidak ada yang tahu kapan mereka akan kembali. Selain itu, semua ini sepertinya telah direncanakan dengan matang oleh parlemen Negara Cahaya. Sonia tidak menyangka bahwa mereka bisa mengontrol tempat ini dengan mengalihkan perhatian para penjaga.      

Aku mungkin harus melaporkan hal ini pada Tuan…     

"Sonia? Ada apa? Kenapa kau terluka?" tanya Lily sambil berjalan ke arah Sonia dengan cemas.      

Dia menatap nada-nada darah yang ada di sekitar dada Sonia. Sonia tersenyum dengan getir dan mengulurkan tangannya untuk membelai rambut Lily dengan lembut.      

"Saya baik-baik saja, Yang Mulia. Hanya saja…."     

Wajah Sonia tiba-tiba berkerut. Dia segera berlari menuju ke arah jendela dan menatap alun-alun di bawah istana dimana sekelompok prajurit berbaju zirah berdiri dengan rapi. Mereka bukanlah prajurit penjaga kota. Sonia tahu siapa mereka jika dilihat dari baju zirah putih serta jubah yang mereka kenakan. Mereka adalah prajurit-prajurit yang ada di kuburan.     

Aku tidak menyangka bahwa mereka akan bergerak dengan secepat ini.      

Sonia menggertakkan gigi saat menatap sekelompok prajurit yang segera mendatangi istana dan mulai memberikan perintah untuk memeriksa seluruh penjuru istana. Sepertinya pilihan untuk tetap di sini dan menunggu kedatangan pasukan prajurit malaikat serta kedua Archangel sudah tidak berlaku lagi. Hanya ada Sonia dan Lily di seluruh istana ini. Dengan kemampuan berpedang miliknya, Sonia tidak akan bisa mengalahkan prajurit-prajurit tersebut. Sepertinya hanya ada satu pilihan yang tersisa!     

"Yang Mulia, kita harus segera pergi dari sini. Situasinya sedang gawat. Kita tidak bisa tetap tinggal di sini lagi. Saya yakin anda merasa bingung tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada anda. Tolong ikuti saya!"     

"Hah? Ah…Oke."     

Walaupun Lily tampak curiga, namun dia bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres dari tatapan Sonia yang serius. Lily pun mengangguk. Tanpa menghabiskan waktu, Sonia langsung mengemas beberapa pakaian dari lemari pakaian dan menyeret Lily keluar dari kamarnya. Saat ini, Sonia mendengar suara langkah kaki dari ujung koridor. Sepertinya para prajurit berbaju zirah putih telah memasuki istana. Sonia menggertakkan giginya. Dia mengira bahwa dia bisa kembali ke ruangannya dan mengambil bola kristalnya untuk menghubungi Rhode, tapi dia tahu bahwa orang-orang itu akan segera menangkapnya. Dia yakin bahwa dia bisa menghadapi para bandit dengan kekuatannya. Tapi melawan sekelompok prajurit terlatih, Sonia tetap tidak akan bisa berkutik.      

"Ayo, Yang Mulia!"     

Sonia merasa ragu sesaat dan akhirnya memutuskan untuk mengurungkan niatnya mengambil bola kristalnya. Dia memegang tangan Lily. Mereka pun berlari menuju ke arah halaman istana bagian dalam. Tidak ada orang di sana. Meskipun Lily tidak begitu dihormati di istana itu, namun dia tetap adalah Light Dragon. Seharusnya masih ada prajurit penjaga yang berpatroli. Tapi sekarang, tidak ada tanda-tanda keberadaan prajurit penjaga yang berpatroli di koridor ataupun halaman. Tidak hanya itu, para petugas dan pelayan wanita yang biasanya merawat Lily juga menghilang. Sonia tidak tahu apa yang dilakukan oleh Nakvard dan parlemen Negara Cahaya, tapi mereka sepertinya sudah merencanakannya sejak lama. Selain itu, Sonia sama sekali tidak pernah mendengar rumor tentang hal ini sebelumnya. Nakvard benar-benar mengerikan!     

Sonia dan Lily sampai di taman bagian dalam istana. Tentu saja, mereka tidak datang ke sana untuk mengagumi bunga di akhir musim gugur. Sebaliknya, ada jalan tersembunyi yang terhubung ke luar istana yang hanya diketahui oleh Sonia dan Lily. Jalan tersembunyi ini pertama kali ditemukan oleh Lily. Setelah Sonia menjadi orang kepercayaannya, Lily memberitahunya mengenai jalan ini. Sesekali mereka berdua akan pergi ke Casabianca melalui jalan ini. Sekarang, jalan ini menjadi satu-satunya jalan bagi mereka untuk bertahan hidup.      

Saat mereka berlari, Sonia memberitahu Lily tentang situasinya. Lily terpana. Dia tidak menyangka bahwa parlemen Negara Cahaya akan melakukan hal seperti ini. Selain itu, menurut Sonia, kekuatan Lily sepertinya telah disegel oleh parlemen Negara Cahaya sejak dia masih kecil.     

Lily sebenarnya sadar akan kekuatannya yang tidak maksimal. Dia tahu bahwa kekuatannya tidak sebesar pewaris jiwa naga lainnya seperti Siena, Nalea, Ion dan bahkan Rhode yang baru saja membangkitkan kekuatannya. Tapi jauh di dalam hati, dia tidak terlalu memikirkannya karena dia mengira bahwa hal itu karena umurnya yang masih muda. Dia yakin bahwa saat dia dewasa nanti, dia akan menjadi sama kuatnya dengan mereka. Tapi Lily tidak menyangka bahwa tubuhnya ternyata telah diutak-atik oleh parlemen Negara Cahaya.      

"Sonia, apa yang harus kita lakukan?"     

Berlari melalui jalan yang dipenuhi oleh tanaman hijau dan semak belukar, Lily bertanya dengan cemas. Sonia juga terus mempertanyakan hal yang sama dalam kepalanya. Dia tidak tahu. Meskipun solusi terbaik saat ini adalah bersembunyi di tempat yang aman dan menunggu kedatangan kedua Archangel, namun dimana mereka bisa mencari tempat yang aman bagi mereka untuk bersembunyi? Sonia tahu tentang politik. Saat parlemen Negara Cahaya menyadari bahwa Lily telah menghilang, parlemen Negara Cahaya akan punya banyak alasan untuk menyegel seluruh kota dan mulai memburu mereka. Walaupun Sonia yakin bahwa dia bisa bersembunyi dari manusia biasa, namun dia tidak yakin apakah dia bisa mengelabui Nakvard. Dulu, dia masih bisa menganggap Nakvard sebagai manusia biasa, namun sekarang dia sudah tidak bisa menganggapnya sebagai manusia lagi. Seseorang seperti Nakvard pasti memiliki caranya tersendiri untuk melacak dan menemukan mereka. Jika Sonia dan Lily terus menetap di kota ini, maka kemungkinan besar mereka akan tertangkap sebelum para Archangel kembali.      

Keluarga Sonia tidak bisa diandalkan karena dia tahu bahwa keluarganya lebih menghargai uang dibandingkan dengan apapun. Demi mendapatkan banyak harta dan uang, mereka bahkan akan rela menjual putrinya sendiri. Tidak ada hal yang bisa mereka lakukan. Sedangkan untuk kelompok royalis, mereka mungkin bisa memberontak saat ini, tapi mereka pasti akan takluk jika parlemen Negara Cahaya melawan mereka dengan serius.      

Dalam kasus ini, pilihan mereka terbatas….Sonia menggertakkan giginya saat memikirkan hal itu. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Yang Mulia, saya sarankan kita meninggalkan Casabianca."     

"Hah?"     

Lily menatap Sonia dengan bengong.      

"Meninggalkan Casabianca?"     

"Benar, Yang Mulia. Kita bisa menaiki kapal terbang menuju ke Kerajaan Munn dan meminta perlindungan dari Yang Mulia Lydia. Terlalu berbahaya bagi kita untuk menetap di Casabianca dan bahkan Negara Cahaya itu sendiri. Saat parlemen Negara Cahaya menyadari bahwa kita telah pergi, maka mereka pasti akan mencari-cari kita di Casabianca dan seluruh Negara Cahaya. Kita harus meninggalkan Negara Cahaya sebelum itu terjadi!" ucap Sonia saat dia menetapkan keputusannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.