Memanggil Pedang Suci

Gempa Kekacauan



Gempa Kekacauan

0"Bagaimana situasinya?" tanya Rhode sambil berjalan menuju ke aula.      

Gillian berada di aula dengan peta Dragon Soul Continent yang terbentang di hadapannya sedangkan Canary dan Bubble berdiri di sampingnya. Angka-angka di peta tidak hanya terus menurun, tapi warnanya juga berubah.      

"Tuan, kekuatan 'Ketertiban' dalam Casabianca perlahan-lahan menurun. Hanya tinggal masalah waktu saja sebelum penurunan itu melewati batas."     

"Casabianca…Cih. Sampah-sampah sialan itu sepertinya sedang membuat ulah lagi."     

Bubble mendengus dan mengeluh. Tapi Canary mengerutkan alisnya dan menatap Casabianca yang berubah dari hijau terang menjadi kuning tua. Setelah sistem mengalami 'peningkatan', siapapun yang terhubung dengan sistem Rhode bisa melihat antarmukanya, yang berarti Canary dan Bubble juga dapat melihatnya.      

"Ini benar-benar aneh, Rhode. Bukankah Lily selalu ada di Casabianca? Bagaimana ini bisa terjadi? Dimana kedua Archangel?"     

"Aku tidak tahu. Secara logika, hal ini seharusnya tidak terjadi."     

Rhode menggeleng. Situasi di Negara Cahaya benar-benar tidak stabil. Dia memindai peta, tapi dia tidak dapat menganalisa situasi di sana karena ada gangguan elektromagnetik. Dalam gambar peta juga terus menerus ada distorsi. Rhode menerima penjelasan dari Siena dan Nalea bahwa kestabilan 'Ketertiban' terganggu karena kekuatan 'Kekacauan' yang semakin meningkat. Karena itulah ada gangguan distorsi dari waktu ke waktu. Hal ini juga menjelaskan mengapa keenam Pengawas Agung memiliki kekuatan yang hampir tak terkalahkan, tapi mereka akhirnya gagal menahan serangan 'Kekacauan'. Contohnya Marlene. Dia dapat menganalisa dan mempelajari semua skill, sihir dan bakat musuhnya secara menyeluruh dalam sekejap. Di saat yang bersamaan, dia juga bisa membuatnya tidak efektif terhadapnya. Ya, memang terdengar luar biasa. Namun di hadapan 'Kekacauan', dia hanya bisa melarikan diri dari bencana melalui kelahiran kembali jiwanya. Kenapa? Karena 'Kekacauan' menghancurkan 'Ketertiban'. Tidak peduli seberapa kuat Marlene, dia hanya bisa menganalisa sesuatu di bawah 'Ketertiban'. Sedangkan untuk skill 'Kekacauan', dia tidak akan bisa menganalisa mereka, apalagi menjadi kebal dan tidak terkalahkan di hadapan mereka. Sama seperti Pengawas Agung lainnya. Alice dapat bersembunyi di balik kehampaan sejarah, tapi tidak ada masa lalu, masa kini dan masa depan yang ada di 'Kekacauan'. Begitu Alice gagal, dia akan terseret dalam kekacauan sejarah. Dunia yang kehilangan semua sebab dan akibat akan mengoyak Alice hingga berkeping-keping.     

Para Pengawas Agung memang kuat, tapi kekuatan mereka yang terhubung dengan 'Ketertiban' juga menjadi batasan mereka. Hal ini mirip seperti manusia yang mampu melayang di udara dan memasuki dunia bawah tanah. Tapi tanpa oksigen, manusia terkuat tidak bisa bertahan hidup. Beginilah cara 'Kekacauan' merebut 'oksigen' itu, yang sangat mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Karena itulah, meskipun yang menghadapi 'Kekacauan' adalah para Naga Pencipta, mereka hanya bisa menahan serangan 'Kekacauan' dan tidak bisa menghabisi mereka serta menyatukan 'Ketertiban'….     

"Aku tidak menerima laporan apapun dari Sonia. Aku juga tidak bisa menghubunginya."     

Rhode mengerutkan alisnya. Dia tahu bahwa situasinya tidak sesederhana dugaannya karena beberapa saat yang lalu, Alice memberitahunya bahwa kalung Sonia telah diaktifkan. Lalu, 'sejarah' Sonia juga mulai terdistorsi dan gagal dicatat. Hal ini berarti Sonia mungkin telah terkepung dalam ancaman 'Kekacauan'. Dilihat dari fakta bahwa Sonia tidak menghubungi Rhode, itu sudah membuktikan betapa anehnya situasi ini.      

"Aku baru saja menerima berita dari Menara Sihir. Mereka kehilangan kontak dengan cabang mereka di Casabianca. Sihir komunikasi sepertinya telah terdistorsi dan kehilangan efek."     

Marlene memasuki aula dan berbicara dengan raut wajah yang muram. Setelah para anggota Menara Sihir kembali dari Deepest Labyrinth dan melaporkan bahwa beberapa anggota mereka adalah pengikut setan, para petinggi Menara Sihir langsung murka. Mereka tidak menyangka bahwa anak-anak buah mereka sendiri telah terpengaruh oleh 'Kekacauan'. Karena itulah Menara Sihir segera melakukan 'pembersihan'. Dengan bantuan Alice, mereka menghabisi seperlima anggota mereka yang dirasuki dan dimanipulasi oleh para setan. Hal ini memberikan pukulan telak pada Menara Sihir. Beberapa saat yang lalu, setelah Rhode menerima berita ini, dia meminta Menara Sihir dan gereja untuk menyelidiki situasinya. Bagaimanapun juga, mereka adalah organisasi-organisasi pihak ketiga yang kuat. Mereka pasti memiliki cara tersendiri dalam aspek ini. Tapi Rhode tidak menyangka bahwa situasinya akan berubah menjadi seperti ini.      

"Aku tidak bisa menghubungi gereja. Kami baru saja mencoba sihir komunikasi, tapi gagal berhubungan dengan anggota gereja di Casabianca!"     

Saat ini, Lize berjalan dengan gugup menuju ke ruangan Rhode sambil mengepalkan tangannya. Dalam sekejap, suasana di aula berubah menjadi tegang.      

"Sepertinya berita yang disebarkan oleh gereja membuat para pengikut 'Kekacauan' yang ada di Casabianca menjadi gelisah. Karena itulah, mereka mungkin segera bertindak. Bagaimanapun juga, jika pengumuman gereja memang benar, maka perlindungan jiwa Light Dragon akan menjadi lebih kuat. Dalam kasus ini, 'Kekacauan' akan lebih sulit menembus pertahanan Dragon Soul Continent. Untuk mencegah hal tersebut, mereka pun mulai bergerak…"     

Rhode mengerutkan alisnya. Dia tidak mengerti bagaimana caranya para pengikut 'Kekacauan' melakukan ini. Dengan kehadiran Archangel Boulder dan Serene, 'Kekacauan' seharusnya tidak akan bisa merusak Casabianca sampai separah ini. Situasi di sana sepertinya sedang gawat. Dan sekarang, kedua Archangel sepertinya hanya berpangku tangan saja dalam situasi seperti ini? Benar-benar mustahil. Dalam kasus ini, satu-satunya kemungkinan adalah para pengikut 'Kekacauan' tiba-tiba bergerak dan mereka semua tidak siap menghentikannya. Kalau tidak, Sonia pasti sudah menghubungi Rhode sekarang.      

"Apa kau sudah menghubungi Lydia?"     

"Ya, Tuan Rhode. Aku telah menghubungi Kakak. Dia juga merasa khawatir. Saat ini, dia mengirim pasukan prajurit malaikat untuk berjaga-jaga di daerah perbatasan sekaligus melakukan penyelidikan besar-besaran dalam Kerajaan Munn. Dia bilang bahwa dia akan memeriksa situasinya untuk saat ini. Jika situasinya memburuk, maka dia akan segera mengirim pasukan kapal sihir dan prajurit malaikat untuk menembus pertahanan Casabianca."     

"Ini benar-benar operasi besar…"     

Rhode bersiul saat mendengar jawaban Lize. Sepertinya Lydia sangat menghargai Lily. Rhode yakin bahwa Lydia pasti memikirkan hal yang sama dengannya. Tapi jika Lydia mengirimkan pasukan kapal perang sihir ke Casabianca, maka itu sama saja seperti mendeklarasikan perang dengan Negara Cahaya. Bagaimanapun juga, Kerajaan Munn adalah negara independen. Sama seperti negara-negara persekutuan di bumi. Mereka mungkin akan mengirim bantuan, tapi lain masalahnya jika penguasa negara itu menghilang atau tertangkap dalam perang sipil.     

"Bagaimana dengan Negara Hukum?"     

"Mereka masih belum merespon."     

"Sedangkan Negara Kegelapan…"     

"Aku masih menyelidikinya. Tapi aku rasa hanya masalah waktu sebelum Yang Mulia Dark Dragon mengirimkan pasukan untuk berperang."     

Angelina segera menjawab dan Lize mengerutkan alisnya.     

"Tapi…Perjanjian gencatan senjata telah ditandatangani…"     

"Itu dulu, sekarang masalahnya sudah beda. Aku rasa Yang Mulia Dark Dragon tidak akan melepaskan kesempatan ini begitu saja. Saat dia menentukan bahwa Negara Cahaya telah dikontrol oleh 'Kekacauan', dia bisa menginvasi Negara Cahaya dengan alasan menghabisi 'Kekacauan'. Yang Mulia sudah memiliki niat seperti ini dari dulu. Ini bagian dari alasan mengapa dia memilih Negara Cahaya sebagai musuh dalam perang." Angelina segera menjawab Lize. Sebagai seorang vampir bangsawan, Angelina pasti mendengar banyak rumor dan berita. Berbeda dengan Negara Cahaya, Negara Kegelapan adalah negara hirarkis. Karena itulah, Negara Kegelapan lebih memedulikan masalah 'Ketertiban' daripada negara lain. Sesuai ucapan 'tidak ada yang bisa dicapai tanpa norma dan standar', tingkat ketertiban Negara Kegelapan juga menentukan hal ini. Karena itulah, mereka memandang rendah negara dengan kekuatan 'Ketertiban' yang lemah seperti Negara Cahaya.     

"Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Gillian sedangkan Rhode mengerutkan alisnya, berpikir keras.      

'Kekacauan' bertindak jauh lebih kuat daripada dugaan kita dan yang terpenting, dimana Serene dan Boulder? Lalu…Bagaimana keadaan Sonia dan Lily sekarang?     

***     

"Ahh!"     

Sonia mendongak saat dia berlari melalui terowongan air. Dia menggertakkan giginya, memegang pedang dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya memeluk Lily. Tubuh mereka dipenuhi oleh kotoran, tapi mereka tidak peduli. Sonia memfokuskan perhatiannya untuk membawa Lily saat dia melesat ke bawah terowongan dengan aliran limbah di dekat kakinya. Sesaat kemudian, sebuah pagar besi muncul di depan mereka.      

Ini dia!     

Sonia menusukkan pedangnya ke depan. Dalam sekejap, serangkaian bunga api bertebaran dan sebuah lubang bulat muncul di pagar besi. Sonia segera melewati pagar besi itu dan terus berlari ketika dia mendadak kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai di belakangnya.      

Argh!     

Hati Sonia menciut saat dia menyaksikan langit biru. Angin bersiul menyeret telinganya dengan suara limbah kotor yang mengalir. Saat ini, yang bisa dilakukan Sonia hanyalah berbaring di tanah dengan pasrah sambil memeluk Lily yang tak sadarkan diri.      

Sesaat kemudian, rasa sakit yang luar biasa karena dia terjatuh menyerang indera-inderanya secara penuh. Di saat yang bersamaan, pandangannya berubah menjadi gelap.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.