Datangnya Sang Penyihir

Naga Merah yang Hidup Kembali



Naga Merah yang Hidup Kembali

0Dataran Emas.     

Felina awalnya fokus mencari Elodim dan mengabaikan sekelilingnya. Karena kata-kata Link, ia segera mengalihkan perhatiannya ke kota Beastman.     

Ras naga memiliki visi yang jauh lebih baik daripada manusia. Mata     

Felina membelalak kaget saat ia menatap pemandangan itu.     

"Apa yang terjadi?" Link bertanya.     

Felina kemudian mulai mengitari udara saat ia berkata dengan nada ragu, "Aku melihat Todelron! Ia melihatku juga!"       

Todelron?       

Link sepertinya telah mengingat sesuatu dari masa lalu yang jauh. Bukankah Todelron Prajurit Naga Merah yang mati di Makam Peri     

Tinggi?     

Bagaimana bisa ia menghidupkan dirinya sendiri?     

Semua orang yang hadir jelas menangkap aroma daging panggang ketika dia terkena listrik. Jika ia masih bisa hidup setelah serangan tanpa ampun itu, vitalitasnya berarti sangat tinggi.     

"Apakah kau yakin ia masih hidup dan bukan Prajurit Zombie?" Link belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya, bahkan di dalam game sekalipun. Ada banyak contoh di mana jiwa-jiwa akan memiliki tubuh lain untuk menghidupkan kembali diri mereka sendiri, tetapi tidak pernah satu pun di mana terjadi kebangkitan penuh dan utuh dilakukan.     

Felina berkata dengan nada tegas, "Ia bukan zombie. Ia hidup! Hidup seperti bagaimana kita melihatnya terakhir kali. Jika bukan karena aku mengenalinya, aku akan berpikir bahwa aku melihat orang yang salah!"        

Dari kejauhan, Link hanya bisa melihat bahwa kota itu terbakar. Namun, ia tidak bisa melihat detail peristiwa itu. Ia kemudian merapal mantra Mata Elang pada dirinya sendiri.     

Dengan bantuan mantra, ia bisa melihat bahwa kota itu sudah terbenam dalam lautan api. Arsitektur dalam kota dibuat dari tulang binatang dan ditutupi oleh kulit binatang. Kota itu terlihat mirip dengan yurt Mongolia. Kota tersebut sepertinya disiram minyak untuk membantu pembakaran, menyebabkan api membakar dengan ganas.       

Di luar kota kecil, lebih dari dua ribu Beastman biasa dikelilingi oleh Todelron dan 300 lebih bawahan Beastman pengamuk-nya.       

Bahkan, para Beastmen ini terlihat sangat mirip dengan manusia. Mereka hanya memiliki warna kulit yang sedikit lebih gelap dan memiliki tubuh yang lebih besar, meskipun sebagian besar masih berbentuk manusia. Satu-satunya perbedaan mencolok adalah empat taring binatang buas tajam yang mereka miliki.     

Link dapat melihat bahwa di antara Beastman yang dikelilingi oleh musuh, lebih dari setengahnya adalah orang tua dan anak-anak. Bahkan ada beberapa manusia yang tidak beruntung.       

Kaum manusia itu tampaknya dilindungi oleh Beastman. Mereka berada di tengah-tengah lingkaran. Ada lima dari mereka, empat di antaranya adalah tentara bayaran, sedangkan yang terakhir mungkin adalah seorang pedagang. Mereka berkerumun di antara kerumunan dengan ekspresi pucat di wajah mereka.     

Pada saat itu, Todelron memerintahkan Beastman pengamuk untuk menarik Beastman yang kuat dan sehat keluar dari kerumunan,     

memisahkan mereka dari anak-anak dan orang tua.     

Tak satu pun dari mereka yang tahu apa yang menunggu mereka. Mereka tetap diam dan hanya menatap naga besar itu dengan ketakutan.     

Seorang anak kecil baru saja akan meratap dengan keras ketika ibunya menggenggam mulutnya dengan cepat. Seorang anak laki-laki merapatkan dirinya di pelukan neneknya, mmeperlihatkan sepasang mata gelapnya yang kecil dan polos. Ia masih terlalu muda untuk mengenal rasa takut. Ia hanya ingin tahu tentang apa yang terjadi.     

"Todelron sedang memilih Prajuritnya. Anak-anak dan wanita tidak berguna baginya. Ia juga membakar seluruh kota ... Aku takut ia akan membunuh semua orang yang ia anggap tidak berguna."     

Jika ia tidak akan memusnahkan mereka, tidak ada alasan untuk membakar semua yang mereka miliki. Ia jelas tidak berencana untuk membiarkan seorangpun hidup.     

Beastmen ini tidak menunjukkan perlawanan sama sekali. Alasannya sederhana. Mereka terlalu lemah.       

Beastman rata-rata hanya memiliki kekuatan sekitar Level-2. Yang terkuat adalah kekuatan Level-5, meskipun Beastman pengamuk di sekitar mereka sebagian besar juga memiliki kekuatan Level-5. Beastman pengamuk terkuat adalah Level-7. Todelron tampaknya telah mencapai terobosan juga. Ia telah mencapai Level-8.     

Link mengerutkan kening saat ia mengamati adegan ini. Ia bisa merasakan konsentrasi Mana Dunia Firuman meningkat, menghasilkan kelahiran individu yang lebih kuat.       

Meskipun Felina tidak ingin percaya bahwa seseorang dari rasnya akan begitu kejam, situasinya pelik. Ia berbisik, "Apa yang kita lakukan sekarang? Haruskah kita mencoba menyelamatkan mereka?"     

Link mengangguk seraya berkata, "Karena kita sudah bertemu mereka, kita harus ikut campur! Meskipun kita tidak bisa begitu saja menerobos... mari kita tinggalkan mereka dulu."     

"Meninggalkan?" Felina tidak dapat mengikuti pikiran Link, meskipun ia segera mematuhi perintah Link dan mulai terbang ke arah yang berlawanan.       

Di sisi kota kecil. Todelron juga melihat Link dan kawan-kawannya. Ia sebenarnya hanya mengenali naga merah dari kejauhan. Ia hanya bisa melihat sosok kecil di atas naga merah, dan tidak bisa melihat sosok tersebut lebih jelas.       

Ia terus mengawasi mereka sejak mereka muncul. Sekarang mereka telah pergi ke arah yang berlawanan, ia merasa sedikit lega.       

"Lebih cepat lagi!" Ia berteriak. Ia berjalan di perimeter luar Beastman dengan gemuruh langkah kakinya yang bergema di seluruh area.       

Tindakan Beastman tiba-tiba menjadi sangat kejam. Seorang Beastman muda tidak mau meninggalkan keluarganya, meraih tangan orang tua dan istrinya yang sedang hamil sambil menangis.     

"Enyahlah!" Seorang pengamuk Beastman yang galak berteriak ketika ia menendang istrinya dengan kekuatan penuh. Pukulan ini mendarat di perut, yang menyebabkan ia meringkuk kesakitan dan berbaring tak berdaya di atas tanah dengan tangan di sekitar anaknya yang belum lahir.     

"Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja!" Beastmen muda itu marah ketika ia menyerbu Beastman pengamuk itu.     

Si Beastman pengamuk itu lalu menghunus pedangnya dan menusukkannya ke dada pemuda Beastman tanpa ragu-ragu. Tiga detik kemudian, ia mencabut pedang itu sambil terkekeh, "Mereka yang memberontak akan mati!"     

Hal tersebut membuat bulu kuduk para Beastman biasa meremang.       

Di tengah-tengah Beastman, Masos melihat sekeliling dengan ekspresi wajah pucat. Ia adalah seorang pedagang yang telah melakukan perjalanan jauh. Situasi ini sangat buruk.     

"Mereka mungkin akan mulai membunuh orang setelah ini. Kalian harus lari kalau bisa. Jangan pikirkan aku," katanya kepada beberapa tentara bayaran di sampingnya. Sepanjang jalan mereka telah berhasil melawan bandit biasa. Namun, mereka jelas bukan tandingan bangsa Naga. Sepertinya Dewa Cahaya akan memanggilnya kembali ke surga.     

Keempat tentara bayaran saling tersenyum pahit. Jika mereka bisa melarikan diri, mereka pasti sudah melakukannya.     

"Aku benar-benar sial. Peri Kegelapan ada di Utara, dan kupikir Daratan Emas akan menjadi tempat yang aman. Tidak kusangka aku akan bertemu naga sialan!" Seorang tentara bayaran bersumpah serapah untuk menghilangkan rasa takut di hatinya.     

Tentara bayaran wanita lain lalu berkata, "Kita mungkin tidak mati. Ada begitu banyak jumlah mereka yang mati. Kita bisa memalsukan kematian kita nanti. Kita tidak penting untuk Beastmen pengamuk itu."     

"Memalsukan kematian? Baiklah kalau begitu! Mari kita lihat siapa di antara kita yang lebih beruntung."     

Di sisi lain.       

Setelah terbang sekitar satu mil, Link melihat ke belakang dan menyadari bahwa Todelron tidak lagi peduli dengan mereka. Ia kemudian mengucapkan mantra Tanpa Jejak, membuat mereka bertiga menghilang di udara.     

"Baiklah, kita akan turun dan kembali. Kita harus cepat," kata Link.     

Mereka tentu saja bisa terbang kembali, tetapi Link percaya bahwa Todelron pasti akan menggunakan Beastmen sebagai sandera. Mereka malah akan membunuh Beastmen alih-alih menyelamatkan hidup mereka.        

"Aku mengerti." Felina kemudian terbang menuju tanah dan mendarat setelah sepuluh detik.     

"Nana, kau akan menyelinap ke atas mereka dan menghentikan gerakan mereka sambil menarik perhatian mereka," perintah Link.     

Mereka masih sekitar enam mil jauhnya dari lawan. Jika mereka melakukan perjalanan dengan kecepatan mereka saat ini, maka akan terlambat bagi mereka untuk mencapai tempat kejadian.     

"Aku tahu, santai," suara Nana terdengar renyah dan bahkan hangat. Ia terdengar tidak berbeda dari manusia normal. Setelah itu, ia kabur dan menghilang.     

"Ayo, pergi! Ketika kita sampai di sana, kau akan bertarung sementara aku melindungi Beastman," kata Link.     

"Aku mengerti," Felina menarik napas dalam-dalam saat ia berkata.       

Kecepatan Nana tidak terganggu oleh perubahan tubuhnya. Link memperkirakan bahwa kecepatan puncaknya seharusnya berada di angka 2.300 kaki per detik, hanya sedikit lebih lambat dari sebelumnya 2.400 kaki per detik.     

Dengan kecepatan seperti itu, ia hanya membutuhkan sepuluh detik untuk menempuh jarak enam mil.     

...     

Di luar kota kecil.     

Todelron dan Beastmen pengamuk sepertinya belum merasakan ancaman yang mendekat. Tepat ketika mereka mulai diserang, seorang Beastman pengamuk tiba-tiba menunjuk ke dataran agak jauh dan berkata, "Hei, mengapa badai pasir begitu kuat hari ini?"     

Rekannya lalu melihat ke arah yang ditunjuk. Benar saja, di dataran yang jauh, badai pasir besar mendekati mereka dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Sangat menakutkan untuk menonton.     

Satu-satunya orang yang tahu apa yang sedang terjadi adalah Todelron. Ia adalah satu-satunya yang melihat sosok buram maju di depan badai pasir.        

"Siapa yang bisa bergerak secepat ini?" Ia bingung sejenak. Ia kemudian menyerah pada bentuk naga besarnya dan kembali ke bentuk manusia.     

Tiga detik kemudian, ia menjadi Prajurit Naga Merah sambil menghunuskan Pedang Dragonfang-nya.     

"Perhatian: kalian semua ambil posisi bertahan!"     

Ia berteriak. Meskipun orang ini tampak mengintimidasi, mereka sendirian. Ia percaya bahwa dengan bantuan Beastman pengamuk, itu akan menjadi kemenangan yang mudah.     

Badai pasir dengan cepat semakin mendekat dan mencapai jarak 300 kaki dari mereka sebelum akhirnya berhenti secara tiba-tiba. Seorang gadis muda yang cantik dengan kuncir kuda berbaju kulit coklat muncul di depan mata mereka.     

Hm? Gadis muda? Todelron bahkan lebih bingung. Meskipun Nana muncul di Makam Peri Tinggi, ia sedang berada di ambang kematian pada waktu itu. Ia bahkan menderita luka parah akibat mantra Level-9 yang menyebabkan ia kehilangan kesadaran. Wajar baginya untuk tidak mengingat Nana.     

Nana berjalan maju sambil tersenyum dan berkata, "Todelron, aku tidak punya niat lain. Aku sudah mendengar tentang ilmu pedangmu yang sempurna dan berpikir apakah kau ingin bertarung?"     

Meskipun memang ada orang-orang di jalanan yang mengeluarkan tantangan dengan sembrono, Todelron jelas mengetahui bahwa ia tidak memiliki reputasi. Ilmu pedangnya memang kuat, tapi selama ini ia hanya tinggal di dalam Lembah Naga seumur hidupnya. Mengapa bisa ada orang di luar Lembah Naga yang mendengar tentang reputasinya?     

Ia pasti merencanakan sesuatu.     

"Enyahlah. Aku sedang sibuk," Todelron masih berpegang pada harapan terakhir karena ia tidak ingin terlibat dalam pertempuran. Ia hanya ingin menyelesaikan misinya dengan cepat dan lancar.     

Duke merasa tidak puas dengannya karena kegagalan misi sebelumnya. Ia harus memastikan misi ini dieksekusi dengan sempurna.     

"Tidak bisa. Aku harus bertarung denganmu hari ini. Apakah kau takut?" Suara Nana seperti suara gadis kecil. Kalau bukan karena kemunculannya yang mencolok, orang akan berpikir bahwa ia hanyalah seorang gadis tetangga yang keluar untuk berbelanja bahan makanan.     

Todelron segera teringat pada sesuatu sementara firasat buruk menghantamnya. Ia mengenali naga merah yang terbang ke arahnya sekarang. Ia adalah Felina! Menilai dari karakternya, ia tidak akan pernah bisa mengabaikan adegan kekerasan dan tidak bermoral yang ia lakukan sekarang.     

Todelron ngeri pada pemikiran itu dan segera berteriak, "Kalian semua ambil posisi bertahan! Akan ada serangan diam-diam!"     

Tapi ia sudah terlambat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.