Datangnya Sang Penyihir

Necropolis (4)



Necropolis (4)

0Hutan Kabut Beracun        

Iblis Dimensi dikalahkan, dan ruang yang terdistorsi telah kembali normal. Semua orang melihat awan aneh di langit. Dengan memori eidetik Link, mereka tidak perlu khawatir tersesat di hutan.         

Sekitar 20 menit kemudian, mereka melihat aliran air yang penuh dengan kerikil dan batu-batu terpecah oleh arus. Ini seharusnya pemandangan yang indah, tetapi yang mereka lihat adalah pemandangan yang sangat mengerikan hingga membuat mereka terdiam.     

"Dalam nama Dewa Cahaya, Wavier harus disalibkan dan dibakar sampai mati!" Joseph berteriak, marah.        

"Tak terbayangkan! Sangat menjijikkan!" Gumam Romilson .       

"Ini adalah neraka!" Milda berbisik.     

Link menghela nafas. Meskipun ia pernah melihat Benteng Tengkorak yang dibangun murni dari tulang-tulang orang yang sudah meninggal dan jiwa-jiwa ras barbar yang tak terhitung jumlahnya mencari keadilan atas kematian mereka di Alam Jiwa, ia masih terkejut dengan pemandangan di depannya.     

Aliran sungai ini tidak besar. Mungkin hanya sekitar 45 meter. Meski arus sungai mengalir dengan cepat, warna airnya terlihat seperti darah merah yang kental. Udara dipenuhi dengan bau darah segar, dan tubuh yang tak terhitung jumlahnya terlihat terbaring tak bergerak di dalam aliran.     

Di antara mayat tersebut, ada yang terlihat tak memiliki kepala lagi atau menderita luka mengerikan di suatu tempat di tubuh mereka. Cairan di tubuh mereka tampaknya benar-benar terkuras habis. Masing-masing dari mereka tampak layu dan kering seperti mumi.     

Tidak ada perbedaan jenis kelamin atau usia ketika Wavier membunuh orang-orang itu. Mereka semua mengenakan pakaian biasa, dan mata mereka terbuka lebar seolah-olah mereka terkejut mengapa mereka harus diperlakukan seperti itu.         

Link kemudian melihat seorang gadis kecil tergantung di cabang pohon dekat sungai. Tubuh gadis kecil itu sekering tongkat getas. Namun, ia masih memegang boneka beruangnya erat-erat di tangannya. Jari-jarinya menggenggam erat tubuh bonekanya sementara bonekanya kerap menghantam tubuhnya, mengikuti gerakan arus sungai.     

Link bahkan melihat seorang wanita hamil yang kehilangan kepalanya. Namun, ia secara naluriah menutupi perutnya untuk melindungi anaknya. Sang ayah juga hadir. Ia memeluk perut istrinya, berdoa agar anaknya diselamatkan. Sayangnya, ia masih terlalu lemah untuk melakukan apapun.       

Pemandangan menakutkan ini membawa bisikan perbuatan Wavier yang tak terkatakan.        

Setelah menatapnya lama, Link menghela nafas panjang dan berkata, "Semuanya, kita harus berhasil dalam misi kita! Jika tidak, tragedi yang kita lihat hari ini akan menyebar ke seluruh Dunia Firuman."     

Ya, mereka harus berhasil!     

Semua Ksatria Suci segera memiliki tekad di hati mereka. Joseph kemudian mengambil pedang salib suci dengan erat sambil berdoa, "Aku akan menyerahkan apa pun selama aku bisa membunuh Wavier! Atas nama Dewa Cahaya, tolong berkati aku dengan sukses!"     

Romilson gemetar ketika ia meraih tongkatnya. Ia tidak tahu apakah ia bersemangat atau takut.        

Di sisi lain, Milda mengeluarkan liontin berduri yang sangat indah dari gelang dimensionalnya. Terlihat batu zamrud yang rumit dari liontin. Ia kemudian memakaikan liontin tersebut di leher putih mulusnya. Duri liontin segera menembus dagingnya dan menyebabkan darah mengalir keluar dari lukanya. Namun, ia tampaknya tidak terpengaruh olehnya.     

Setelah melihat adegan ini, Romilson tersentak, "Yang Mulia, kau ..."     

Milda kemudian menyela, "Ini adalah pilihanku. Sekalipun aku bangsawan, aku punya hak untuk memilih apa yang ingin kulakukan dengan hidupku. Lagipula, aku masih memiliki banyak saudara perempuan di Pulau Dawn."     

Romilson terdiam.     

Link lalu berteriak, "Necropolis tepat di depan mata kita. Ayo, pergi!"     

Joseph masih memimpin, diikuti oleh Link, lalu Milda, Romilson dan terakhir, para Ksatria Suci. Aliran sungai kini terlihat tidak terlalu lebar, dan ada bebatuan di atas air. Mereka memanfaatkan batu-batu ini untuk sampai ke sisi yang lain.        

Setelah berjalan selama beberapa menit, jalan besar muncul di hutan. Pada saat bersamaan, kabut di udara juga menjadi sangat tebal.        

Ada banyak mayat yang terkumpul di dua sisi jalan. Ada juga Prajurit Tengkorak yang tak terhitung jumlahnya. Begitu mereka melihat target yang bergerak, mereka akan melambaikan gada mereka dengan panik dan menyerbu ke depan.     

Mereka semua adalah Prajurit Tengkorak tingkat rendah. Link hanya merapalkan beberapa mantra Badai Belati Level 3 untuk menghabisi mereka sekaligus. Tak lama semua Prajurit Tengkorak tingkat rendah ini dikalahkan.     

Pada saat itu, siapa pun dapat menebak bahwa Necropolis tepat di depan mata mereka.     

Sebuah notifikasi kemudian muncul di bidang visi Link. Itu adalah sebuah misi.     

Misi Pencarian Necropolis: Selesai     

Pemain memperoleh buku sihir: Esensi Api     

Misi Langkah Berikutnya: Kalahkan Iblis!     

Deskripsi: Kalahkan semua iblis yang menghampirimu.     

Hadiah: Buku sihir — Api dan Pemurnian     

"Misi diterima," kata Link tanpa ragu-ragu.       

Link lalu menoleh pada yang lain dan berkata, "Hati-hati, kita akan menghadapi sejumlah besar Zombie dan iblis tingkat tinggi!"        

Saat ia mengucapkan kata-kata itu, ia mengeluarkan Berkah Ratu Naga Merah untuk mempersiapkan dirinya untuk pertempuran.     

Ramuan pertempuran tersebut tadinya dimaksudkan untuk pertempurannya melawan para Peri Kegelapan di Utara. Namun, sepertinya bahkan sebelum perang di Utara dimulai, ia harus berurusan dengan insiden Necropolis ini. Ia tidak punya energi untuk mengkhawatirkan masa depan.        

Pada saat itu, sosok gelap muncul dari kabut. Pada saat yang sama, suara lembut dan menggoda menggema, " Wahai Prajurit Firuman, kalian akhirnya berada di sini."     

Sosok itu kemudian menampakkan dirinya. Sosok itu adalah Succubus yang sangat menggoda. Ia memegang cambuk berwarna ungu gelap di tangannya dan terus-menerus melecutinya di udara saat ia berbicara, menciptakan suara gertakan.         

Tetapi, itu belum semuanya.     

Ada delapan iblis lain di belakangnya. Masing-masing dari mereka adalah iblis tingkat tinggi, dan bahkan ada Iblis Api Fodor yang melarikan diri sebelumnya. Ada juga Iblis Seram, Iblis Bermata Seribu dan sebagainya. Makhluk-makhluk ini biasanya akan menyebabkan keributan besar di Dunia Firuman jika salah satu dari mereka muncul.       

Bukan itu saja. Ada banyak Ksatria Zombie di belakang mereka juga. Mereka semua adalah Zombie tingkat tinggi, makhluk yang bisa bertarung pada level yang sama melawan ghoul. Jumlah mereka sekitar 200 zombie.     

"Haha, ada begitu banyak jiwa yang kuat? Aku bisa mencium aroma pesta yang akan kudapat."     

"Peri Tinggi cantik itu milikku. "     

"Para Ksatria Suci itu mengeluarkan bau tak sedap. Aku akan mencabik-cabik mereka!"       

Para iblis tingkat tinggi ini terlihat sangat santai seolah-olah mereka sudah yakin akan mengalahkan lawan. Mereka memang memiliki kemampuan untuk menjadi sombong. Bagaimanapun, yang terlemah dari mereka semua setidaknya memiliki kekuatan Level 6. Pemimpin mereka, Succubus Misamier, adalah individu yang sangat kuat dan telah mencapai kekuatan Level 8.     

Itu bahkan bukan kekuatan sejati mereka. Dalam dimensi lain, yang paling lemah dari mereka semua memiliki kekuatan Level 9. Misamier bahkan telah mencapai tingkat Legendaris. Meskipun kekuatan mereka menurun setelah dipanggil ke Dunia Firuman, tetapi mereka masih memiliki pengalaman dan teknik pertempuran. Bahkan tanpa Ksatria Zombie di belakang mereka, mereka masih bisa dengan mudah berurusan dengan sekelompok Penyihir di hadapan mereka.     

Pada saat itu, Joseph dan para Ksatria Suci lainnya menjadi pucat. Mereka tahu bahwa Wavier akan mendapatkan dukungan dari iblis tingkat tinggi. Namun, mereka tidak mengira ada banyak dari mereka yang datang.       

Ini terutama berlaku untuk Joseph. Ia bisa merasakan bahaya besar dari Succubus di depannya. Tubuh iblis itu adalah yang terkecil dari semua iblis, tetapi ia memancarkan kehadiran terkuat. Joseph hampir merasa terengah-engah hanya dengan menatapnya saja, seolah-olah ia akan terbunuh begitu pertempuran dimulai.        

Milda dan Romilson juga terkejut.     

Bahkan Link merasa agak berkecil hati dari pemandangan ini.     

Alasannya sederhana. Ia mengenali Succubus Bersisik Indah itu. Suara dan sikapnya adalah sesuatu yang tidak akan pernah ia lupakan!        

Dalam game, tim Link bertemu dengannya di pertengahan pertempuran di Benteng Obsidian. Saat itu hendak menyelesaikan misi game, dan bos terakhir misi tersebut adalah Succubus yang berada tepat di depan mata mereka.       

Pada saat itu timnya disiksa oleh Succubus itu tanpa akhir. Mereka menghabiskan waktu hampir setengah bulan dan memulai misi sebanyak 326 kali sebelum mereka bisa menyelesaikannya. Selain itu, keberhasilan mereka waktu itu hanyalah merupakan keberuntungan semata, dan mereka mengalahkan bos dengan hanya sedikit energi yang tersisa.     

Setelah mengalahkan bos, seluruh timnya setuju bahwa mendapatkan gelar pembunuh pertama untuk bos ini sudah cukup. Mereka tidak akan pernah melakukan misi itu lagi.       

Jika tim elit mereka memiliki masalah dalam mengalahkan bos, berarti tim-tim biasa lain tidak akan punya peluang sama sekali. Dalam game, selama seseorang memiliki gelar mengalahkan Misamier, mereka akan dihormati sebagai pemain yang kuat. Setiap tim akan menyambut pemain seperti itu masuk ke dalam persekutuan atau regu mereka.        

Nama Misamier memang sesuai dengan artinya, yaitu Wanita Mimpi Buruk. Ia memang mimpi buruk bagi semua orang yang berusaha untuk menyelesaikan misi Benteng Obsidian!        

Tidak disangka ia akan muncul di Necropolis saat ini. Meskipun kekuatannya ditekan oleh prinsip-prinsip yang mengatur Dunia Firuman dan hanya tersisa kekuatan Level 8, Link masih dapat merasakan bulu kuduknya meremang.     

Sebelum pertempuran, ia berbisik, "Succubus itu sangat cepat, dan cambuknya lincah dan fatal. Terdapat racun yang dioleskan pada ujungnya. Yang lebih menakutkan adalah kemampuannya untuk menggoda orang di tengah-tengah pertempuran. Ia bisa merapal mantra pesona dengan kecepatan yang sangat cepat, hanya membutuhkan setengah detik untuk menyelesaikan mantranya. Kalian semua harus berhati-hati. Jangan menatap matanya."     

"Aku mengerti!" Semua orang segera menyemangati diri mereka sendiri dan fokus pada pertempuran.     

"Nana, kau akan fokus pada Succubus itu sesudahnya. Kau harus membuatnya sibuk! Jangan pedulikan aku. Aku akan melindungi diriku sendiri," Nana hanyalah golem sihir dan tidak memiliki jiwa. Oleh karena itu, mantra penggoda tidak akan efektif untuknya. Ia adalah orang yang sempurna untuk berurusan dengan Succubus.     

"Baik, Tuan!" jawab Nana.     

"Adapun iblis lainnya... aku akan melakukan serangan pertama dan mencoba mengurangi jumlah mereka!"       

Saat ia mengucapkan kata-kata itu, Link mengeluarkan patung Saint Rafael. Patung ini berisi mantra Level 9. Awalnya ditujukan untuk Wavier. Namun, ia tidak bisa lagi menunggu sampai saat itu. Ia harus berurusan dengan kelompok iblis tingkat tinggi ini!       

Mengambil keuntungan dari jeda waktu, Link dengan diam-diam mengaktifkan patung Saint Rafael. Dalam sekejap, energi suci meluap dan menelan seluruh area.     

Wajah Misamier langsung menyurut dan menunjuk ke arah Link saat ia berteriak, "Penyihir itu punya patung suci. Bunuh dia!"        

Dalam sekejap, para Ksatria Zombie dan para iblis menyerbu menuju Link.       

Joseph kemudian mengangkat pedang salib sucinya dan melepaskan Aura Tempur Duri Cawan Suci. Sebuah sinar cahaya lalu menyelimuti tubuhnya, dan rune Dewa yang tak terhitung jumlahnya mengelilingi tubuhnya.     

Sebagai seorang Ksatria Penghakiman di gereja, Aura Tempur Duri Cawan Suci adalah versi yang telah disempurnakan. Aura ini sangat kuat dan merupakan salah satu dari sepuluh Aura Tempur Legendaris Dunia Firuman.     

"Halangi jalan mereka!"     

Pertempuran dimulai!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.