Datangnya Sang Penyihir

Panglima Perang yang Jujur



Panglima Perang yang Jujur

0Theron dan Olisa terbang di langit, semakin menjauh dari kelompok Link. Mereka sepertinya tidak berencana turun untuk bertarung dengan Link.     

Para naga terbang sangat tinggi dan melarikan diri dengan cepat. Jika mereka tidak ingin bertarung, kelompok Link tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya bisa mempercepat langkah mereka dan bergegas menuju danau di timur.     

Setelah beberapa saat, Link tiba-tiba berhenti. Ia berlari ke pinggir jalan dan menggali rumpun obat herbal hijau. Ia menggali sambil menjelaskan, "Ini adalah anggrek Cattleya. Ini bahan untuk penangkal racun. Ada banyak tanaman itu di sini jadi datanglah ke sini dan bantu aku."     

Masos, Felina, dan Nana semuanya turun dari serigala perang mereka dan mulai menggali tanaman obat.     

Tiga menit kemudian, Link memiliki sekitar sepuluh pound tanaman di tangannya. "Oke, sudah cukup," katanya. "Ayo, kita pergi."     

Mereka berlari sekitar 20 mil, dan sebuah danau tanpa batas muncul di depan mereka. Itu adalah Crystal Blue Lake—Danau Kristal Biru, danau terbesar di Dataran Emas. Lebarnya lebih dari 40 mil dan tidak pernah kering. Beastmen menyebutnya danau suci.     

Felina memicingkan mata tajamnya dan menunjuk ke kawanan Beastmen. "Lihat, mereka ada di sana!"     

Semua orang melihat ke arah tersebut dan di sana terlihat lebih dari 100 Beastmen tersebar di permukaan air danau. Mereka telah melepaskan baju zirah mereka, memperlihatkan tubuh merah mereka yang terbakar. Meskipun mereka berbaring di air, hal itu tidak bisa menghilangkan rasa sakit mereka. Mereka masih bergumul, merintih, dan menangis dengan menyedihkan.     

Beberapa Beastmen sudah berhenti bernapas, berubah menjadi mayat. Mereka melayang di air, terombang-ambing oleh arus danau.     

Tidak ada yang peduli tentang mereka. Mereka semua merasa sangat tersiksa.     

Setelah melihat orang-orang ini, sebuah notifikasi muncul dalam visi Link.     

Misi tercapai: Kalah?     

Player Link mendapatkan +100 Omni Poin     

Mulailah misi berikutnya: Kecurigaan Beastmen     

Detail misi: Dapatkan kepercayaan Beastmen dan terima bantuan dari mereka.     

Hadiah misi: 100 Omni Poin     

Link segera menerimanya.     

Di sisi lain, Masos menghela nafas ketika melihat ini. "Ini benar-benar bencana naga yang mengerikan."     

Felina membuka mulutnya untuk berbicara tetapi kemudian berhenti. Rekan naga sebangsanya yang telah melakukan ini, dan ia tidak bisa membantahnya. Ia hanya merasa sangat malu akan hal ini. Ia tanpa sadar mengepalkan tinjunya.     

Link telah melompat turun dari serigala perang dan berjalan menuju Beastmen. Mendengar ucapan Masos, ia lalu berkata, " Masos, perhatikan kata-katamu. Isendilanlah yang melakukan ini, tetapi ia hanya bisa mewakili dirinya sendiri. Perbuatannya tidak mewakili seluruh kaum naga, sama seperti bagaimana ada manusia yang kejam dan ada manusia yang baik juga."     

Masos tersentak. Ia melirik Felina yang tiba-tiba menjadi diam dan menyadari bahwa ia telah mengatakan sesuatu yang salah. Ia lalu berlari ke arah Link, dan menunjuk seorang Beastman yang sedang duduk dengan tenang di atas batu samping danau. "Master, itu Panglima Langit Penghancur Holun."     

Link juga melihatnya. Pria ini luar biasa besar dengan tinggi badan sekitar tujuh kaki. Otot-ototnya menonjol, dipenuhi tekanan yang kuat. Armor kulitnya sedikit hancur, dan rambutnya kecoklatannya sedikit terbakar dengan warna menguning di ujung-ujungnya. Ada beberapa bekas luka bakar di kulitnya juga, tapi ia tidak dalam kondisi buruk.     

Ia duduk di atas batu tanpa bergerak, menatap lesu pada saudara-saudaranya yang bergumul kesakitan. Seolah-olah ia tak sanggup mendengar tangisan sedih dari danau. Atau lebih tepatnya, ia mendengar mereka, tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia sudah melakukan semua yang ia bisa lakukan.     

Terdengar suara langkah kaki. Holun menoleh dengan mata merahnya dan melihat empat orang yang tampak seperti manusia berjalan ke arahnya ... Tidak, ada tiga manusia dan satu Naga Merah... Ah, itu adalah Naga Merah!     

Kenapa kadal berkaki empat itu ada di sini?!     

Holun merasakan sesuatu meledak di dalam dirinya. Ia melompat dari batu dan bersiap untuk bertarung tetapi menyadari bahwa ia tidak punya senjata. Ia langsung berbalik dan membungkuk untuk mengambil batu yang tadi didudukinya.     

Ia mencoba mengangkatnya, tetapi batu itu tidak juga bergerak. Batu itu ternyata jauh lebih besar dari yang ia duga dan bagian yang bisa ia lihat hanyalah puncaknya saja.     

Holun meraung marah. Apakah batu juga ingin melawan dia?     

"Pergi!" ia berteriak. Aura Tempur Titan diaktifkan.     

Terlihat beberapa retakan dan Holun pun menghancurkan batu itu dengan tangan kosong. Ia menggunakan semua kekuatannya untuk mengangkat batu besar itu, dan melemparkannya ke arah Felina.     

"Mati kau, naga!"     

Batu seberat dua ton melayang di udara. Lebarnya dua kaki dan melintasi udara dengan kekuatan yang mengejutkan.     

Felina terkejut. Ia tahu ia tidak bisa menghancurkan batu itu, jadi ia dengan cepat melompat ke samping.     

Boom! Batu itu menabrak lumpur tepi danau dan tenggelam. Lumpur beterbangan ke segala arah sementara muncul gelombang kejut yang terlihat oleh mata telanjang.     

Felina baru saja mengelak dan bahkan belum memantapkan posisi tubuhnya sebelum ia terbanting oleh gelombang pasang lumpur. Ia praktis terjatuh, dan kakinya otomatis terasa sakit dan mati rasa. Ia hampir pingsan.     

Pada saat itu Holun telah menghancurkan sepotong batu raksasa lainnya. Ia mengangkatnya tinggi-tinggi dan melemparkannya ke arah Felina.     

Melihat Felina akan dilempari batu sampai mati, Masos bergegas dan berteriak, "Holun, hentikan! Ia teman kita. Ia di sini untuk membantu."     

"Masos? Apakah kau meninggalkan Kota Awan Putih untuk mati di sini?" Tetapi, Holun masih mendengarkannya dan melemparkan batu ke samping. Ia memelototi Felina. "Bantu? Yang lain bisa datang membantu tetapi bukan naga. Aku ingin membunuh mereka semua!"     

Felina memucat. Alih-alih menjadi marah, ia merasa bersalah. Ia ingin meminta maaf, tetapi Link menghentikannya. "Ia sedang marah," gumamnya. "Kata-katamu mungkin akan memperburuk keadaan. Biarkan aku bicara dengannya."     

"Baiklah." Felina mengangguk ringan.     

Masos sudah menjelaskan kepada Holun mengapa kelompok Link datang. Pada akhirnya, ia berkata, "Aku benar-benar memberitahumu yang sebenarnya, Holun. Mereka di sini untuk membantu."     

Holun mendengus, lubang hidungnya melebar. Kemarahan masih menyala di dalam dirinya. "Kedua manusia bisa membantu tetapi naga itu...aku tidak percaya padanya. Buat dia pergi. Jika aku melihatnya lagi, aku tidak akan bisa menahan diriku lagi!"     

Ancamannya sangat berat. Felina tidak bisa pergi, tetapi ia juga tidak bisa tinggal. Di masa lalu, ia pasti akan pergi tanpa melihat ke belakang. Ia tidak akan menerima perlakuan buruk itu.     

Namun, Beastman lebih kuat darinya, dan ia tidak percaya diri dengan kekuatannya sendiri, jadi ia merasa kehilangan harga dirinya. Terlebih lagi, seekor naga yang menyebabkan tragedi ini. Ia merasa harus menebusnya.     

Melihatnya seperti ini, Link menghela nafas. Ia adalah gadis naga yang tidak bersalah. Jika itu ia, ia akan pergi jika pihak lain tidak sudi menerima bantuannya. Kemudian ia akan kembali setelah ia menjadi lebih kuat dan memberi orang itu pelajaran!     

Sekarang ia harus membela Felina. Ia berjalan maju dan berkata dengan dingin, "Beastman, kau harus meminta maaf kepada gadis itu!"     

"Minta maaf?!" Kemarahan Holun yang tadinya tertekan kini kembali berkobar. "Kau ingin aku meminta maaf kepada seekor naga? Kadal sialan itu membunuh saudara-saudaraku hingga tak terhitung jumlahnya. Mereka membunuh shaman besar dan begitu banyak saudaraku. Mereka bahkan masih merasa tersiksa sekarang, dan aku harus meminta maaf kepadanya? Manusia, apakah kau ingin mati?! "     

Ketika ia berbicara, Holun melihat ke kiri dan ke kanan. Ia mencari batu untuk memberi manusia ini pelajaran.     

Masos buru-buru mendesak, "Ah, Holun, jangan marah. Gadis ini benar-benar datang untuk membantu. Ia menyelamatkan orang-orang di Desa Uda sebelumnya. Penyihir ini juga telah membantu kami."     

"Masos, enyahlah. Aku akan memberi pelajaran pada Penyihir ini hari ini juga. Karena ia telah menyelamatkan Desa Uda, aku tidak akan membunuhnya."     

Holun mengambil batu yang telah ia lemparkan sebelumnya. Ia merasakan beratnya dan memandangi si Penyihir. Ia bahkan lebih kurus dari wanita Beastman, dan batu ini pasti akan membunuhnya. Holun melemparkannya kembali dan memilih batu yang lebih kecil. Mengukur beratnya, ia masih merasa itu terlalu besar. Ia memutuskan untuk tidak menggunakan batu itu. Sebuah tinju akan cukup untuk hal sekecil itu.     

Sambil mengayunkan tinjunya, ia melangkah untuk memberi pelajaran pada Link.     

Link tidak bersembunyi, mundur, atau menggunakan sihir. Ia menunjuk pada Prajurit Beastmen di danau dan berkata, "Mereka terluka parah, tapi aku bisa menyembuhkan mereka. Apakah kau lebih suka membuang waktu berkelahi denganku dan melihat saudara-saudaramu mati satu per satu atau ..."     

Ia terdiam. Kata-katanya efektif.     

Di momen akhir, Holun masih mencoba mengintimidasinya. Saat berikutnya, ia menyusut seperti balon bocor. "Apa yang kau katakan? Kau bisa menyembuhkan mereka?" Ia tampak bersemangat.     

"Tentu saja. Itu sebabnya aku datang."     

Gedebuk. Tanpa memedulikan martabatnya sebagai Panglima Langit Penghancur, Holun berlutut di atas lumpur. "Selamatkan mereka! Kumohon! Aku minta maaf atas perkataanku. Tolong, selamatkan mereka sekarang!"     

Perubahannya begitu dramatis sehingga Masos yang terbiasa dengan temperamen Beastman kini malah tercengang.     

Link tidak terkejut. Beastmen jauh lebih jujur daripada manusia. Mereka tidak peduli dengan martabat dan harga diri. Selama mereka tidak merasa tercela, mereka akan melakukan apa pun yang mereka inginkan. Berlutut dan meminta maaf adalah permainan anak-anak bagi mereka.     

Link mengangguk dengan hati-hati. "Baik, aku menerimanya. Namun, Felina adalah temanku. Kau juga harus minta maaf padanya."     

Sambil menggertakkan giginya, Holun melirik rekan Beastmen yang sedang menderita. Setelah beberapa detik dalam ragu, ia dengan enggan meminta maaf. "Maaf, aku terlalu kurang ajar."     

"Tidak apa-apa. Memang, aku-"     

Link tahu Felina mengatakan hal yang salah. Beastmen adalah bangsa yang lugas dan hanya menghormati mereka yang kuat. Jika seseorang melunakkan sikap mereka, para Beastmen ini akan berpikir bahwa mereka akan mudah untuk ditindas dan diperlakukan seenaknya. Holun pasti akan memanfaatkan Felina jika ia bertindak seperti itu.     

"Oke, Felina," potong Link. "Aku akan mencari beberapa bahan obat penawarnya. Bawa aku ke sana."     

Holun juga berkata, "Ya, ya, Penyihir itu benar. Wanita, berhentilah membuang-buang waktu dan pergi selamatkan mereka."     

Lihat, ia sudah menebak kalau ia bisa menggertak Felina dan berbicara dengan santai. Jika Felina terus melunak, Holun akan menindasnya.     

Link mengejek. "Apakah itu sikapmu?"     

Holun tersentak dan segera mengubah sikapnya. Ia menampar dirinya sendiri juga, menghasilkan suara tamparan yang tajam. "Aku minta maaf, nona. Aku berbicara dengan kasar lagi. Kumohon, jangan tersinggung."     

Itu terdengar lebih baik, dan mereka tidak bisa membuang waktu lagi, jadi Link berkata kepada Felina, "Ayo, pergi. Bahan-bahan lainnya semua ada di danau. Bawa aku ke sana."     

"Oh, baiklah." Suara Felina jarang selembut ini, tetapi ia merasa hangat di dalam perlindungan Link.     

Ia berubah menjadi naga. Ketika Link menaiki punggungnya, ia mengepakkan sayapnya dan terbang menuju jantung Danau Kristal Biru.     

Holun tidak menghela napas sampai ia melihat mereka pergi. "Ada apa dengan Penyihir itu?" ia bertanya pada Masos. "Ia sangat kuat. Aku bahkan tidak bisa berbicara dengan benar di depannya."     

Ia tidak tahu latar belakang orang itu, tetapi ada tekanan yang tak terlihat dari nada dan ekspresi pria itu. Holun tidak bisa bertindak benar sama sekali.     

Masos tersenyum dalam hati. Ia tahu alasannya — Link sangat kuat, tetapi ia juga menemukan kelemahan Holun sekaligus. Tidak peduli seberapa kuat dirimu, kau tetap akan menyerah dengan patuh jika yang lain memilikimu di telapak tangan mereka.     

Ia tidak bisa mengatakan itu. Sebaliknya, ia harus membuat Link terdengar lebih baik.     

Dengan wajah hormat, ia berkata, "Oh, dia? Ia mungkin Penyihir terkuat di kaumku. Kupikir ia akan sebanding dengan Bryant di masa depan."     

"Bryant? Baiklah, aku akui itu." Holun berlari kembali ke danau dan berteriak, "Saudaraku, tunggulah! Manusia itu adalah Bryant baru! Ia di sini untuk menyelamatkan kita!"     

Penyihir legendaris Bryant bukan hanya sekedar nama bagi Beastmen. Bagi mereka, itu adalah gelar terhormat bagi manusia — gelar yang mulia sama seperti gelar panglima perang bagi para Beastmen.     

Mendengar bahwa Bryant baru telah tiba, sebagian besar rasa putus asa yang menghinggapi Laskar Prajurit Beastmen berangsur menghilang. Mereka mulai memiliki harapan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.