Datangnya Sang Penyihir

Aku Akan Pergi Menyelamatkannya!



Aku Akan Pergi Menyelamatkannya!

0Semua Howler Bersayap dan Misamier mengejar Link. Reruntuhan pondok penjaga tiba-tiba sunyi seperti kematian sampai satu jam kemudian, lalu seekor burung yang ragu-ragu mulai memanggil.     

Krak. Tiba-tiba terdengar suara retakan kayu. Papan kayu di reruntuhan tiba-tiba hancur, dan muncul tangan kecil yang kotor mengulurkan tangan di sela-sela.     

Keributan itu menakuti burung yang mengira segalanya sudah berakhir dan mereka menyelinap kembali sambil ketakutan.     

Tangan kecil itu mengulurkan tangannya yang sedang memegang sesuatu. Dengan dorongan besar, sebuah lubang kecil muncul di sana, yang kini memperlihatkan sebuah moncong senapan.     

Setelah beberapa saat, seorang gadis kecil keluar dari lubang. Rambut dan wajahnya dipenuhi kotoran. Kakinya juga terasa sakit, tetapi ia harus berjalan.     

Melinda, gadis Yabba itu bersembunyi di ruang bawah tanah.     

Seluruh tempat itu hancur, dan semua pohon tumbang. Asap mengepul dari tanah, dan terlihat banyak tubuh iblis terbakar bara api. Udara dipenuhi dengan bau tajam yang samar.     

Melinda sangat terkejut. Apa yang terjadi di sini? Di mana Master Link? Di mana Skinorse? Di mana Nana?     

Sebelum ia kehilangan kesadaran, ia mendengar Master Link memilih kematian dan memerintahkan Nana untuk bunuh diri, tetapi sekarang yang terlihat adalah tubuh para iblis yang mati. Semua orang sudah pergi.     

Melinda berjalan mengitari reruntuhan, mencoba menemukan beberapa petunjuk tetapi tidak berhasil. Saat linglung, ia tiba-tiba mendengar suara lemah.     

"Meong." Napasnya cepat namun lemah dan datang dari bawah pohon tumbang berjarak 60 kaki jauhnya. Merasa ketakutan, Melinda lalu berjongkok dan menodongkan senapannya. Ia melihat sisi demi sisi dengan hati-hati.     

"Meong." Suara itu terdengar lagi. Kali ini Melinda mendengarnya dengan jelas. Dengan takut-takut, ia berjalan menuju sumber suara.     

Satu menit kemudian, ia melihat kucing hitam yang menyedihkan terperangkap di bawah pohon. Ada lempengan batu yang kokoh di bawah pohon dan celah kecil yang membantu kucing itu menghindari nasib berubah menjadi pai daging. Meski begitu, hal ini masih terlihat tragis.     

Bulu hitam-biru tua mengkilapnya kini tampak kusut dan kotor oleh darah. Kedua kaki belakangnya telah berubah menjadi bubur, dan hanya menyisakan sepotong kulit berdarah yang masih terhubung ke tubuhnya.     

Kucing itu sempat menutup mata, tetapi langsung membukanya saat mendengar suara keributan. Setelah melihat Melinda, gelombang sukacita melintas melewati matanya. Ia mengeong pelan, tampak sangat menyedihkan.     

Krak! Melinda mendorong moncong senapannya ke kepala kucing hitam itu. Ia tidak bodoh. Mereka bisa saja melarikan diri dengan aman, tetapi mereka berada dalam situasi ini karena ulah kucing hitam yang mengerikan ini.     

Ia akan membunuh makhluk kecil lucu yang jahat ini.     

"Melinda, jangan tembak dulu. Ada yang ingin kukatakan padamu." Suara kucing hitam itu sangat lemah.     

"Apa yang akan kau katakan? Pengkhianat! Iblis! Bajingan! Master Link memperlakukanmu dengan sangat baik!" teriak Melinda meskipun ia masih belum menarik pelatuknya.     

"Selama kau menyelamatkanku, aku bisa memberimu kekuatan untuk menguasai seluruh dunia," kata kucing itu pelan.     

Tetapi, begitu ia selesai berbicara, Melinda mulai tertawa. "Kau hanya bisa berbicara omong kosong. Kau bahkan tidak bisa menyelamatkan dirimu sendiri, tetapi kau ingin memberiku kekuatan? Pergilah mati, pembohong!"     

Ia benar-benar menarik pelatuknya dengan tegas. Dengan letupan yang teredam, peluru pun tertembak. Namun, pelurunya menabrak tanah. Kucing hitam itu menggerakkan kepalanya ke samping pada saat terakhir dan berhasil menghindar dari serangan fatal.     

Ia tidak akan mati walaupun tubuh fisiknya hancur, tetapi sangat menyedihkan baginya untuk menjadi jiwa yang mengembara. Jiwanya masih akan terpenjara, dan bahkan tidak akan bisa meninggalkan tubuh ini. Ia hanya akan bisa menyaksikan tubuhnya membusuk dan hancur.     

Kucing itu sudah mengalami hal menjijikkan tersebut 300 tahun yang lalu, dan ia tidak mau mengalaminya lagi.     

Setelah menghindari peluru, ia benar-benar ketakutan dan segera menyadari bahwa tidak mudah untuknya menipu gadis Yabba ini. "Jangan tembak! Jangan tembak!" teriaknya. "Master Link dalam bahaya sekarang. Ia dikejar iblis, dan hanya aku yang bisa menyelamatkannya!"     

Melinda terdiam. Reruntuhan di sekitarnya dan tubuh-tubuh iblis yang mati membuatnya percaya kepada kucing hitam. Setelah ia jatuh pingsan, Master Link sudah pasti menyerang dan kemudian melarikan diri setelah membunuh sebagian besar iblis.     

Hal itu menjelaskan mengapa tubuh Skinorse dan yang lainnya tidak terlihat di sini. Mereka mungkin baik-baik saja. Master Link telah menyelamatkan mereka lagi!     

Tetapi meskipun Master Link kuat, ia masih manusia biasa, dan kekuatannya terbatas. Dengan begitu banyak iblis di sini, ia pasti dalam bahaya sekarang.     

Melinda memikirkan perlakuan Link pada mereka di sepanjang jalan, bagaimana ia menghiburnya ketika ia menangis, dan kelembutannya ketika ia mengobati lukanya. Terlepas dari kenyataan bahwa Melinda hanyalah beban untuknya, Link tidak pernah meninggalkannya, bahkan dalam saat-saat paling berbahaya sekalipun. Ia bahkan tidak pernah berpikir ke sana. Dan sekarang, Link dalam bahaya.     

Tiba-tiba Melinda merasa tidak takut lagi!     

Tekad kuat kini tumbuh dalam dirinya. Ia harus pergi membantunya —menyelamatkannya— meskipun ia harus menyerahkan hidupnya.     

Setengah tahun yang lalu, ia hanya seorang gadis Yabba biasa. Sekarang ia adalah seorang prajurit, seorang musketeer!     

Ekspresinya semakin teguh. Sambil mengarahkan senapan ke kepala kucing hitam, ia memelototinya tanpa berkedip dan dengan "nada mengancam", ia berkata, "Makhluk kecil, aku akan menyelamatkanmu!"     

Kucing hitam itu merasa lega. "Pindahkan pohon ini dulu. Pohon ini agak berat. Bisakah kau mengangkatnya?"     

"Tentu saja! Kami Yabba adalah kaum terbaik dalam menggunakan otak kami!" Melinda menemukan tongkat kayu dan membawa batu besar. Ia meletakkan tongkat di atas batu dan memasukkan tongkat di bawah pohon. Gadis itu lalu menekan tongkat, dan pohon itu pun bergerak.     

Kucing hitam itu langsung berteriak. "Ah! Pelan-pelan! Kakiku sakit!"     

"Aku harap kau mati karena rasa sakit!" Melinda terus menekan tongkat tanpa peduli sama sekali dengan kucing itu.     

Ia adalah seorang prajurit dan kualifikasinya telah memenuhi persyaratan fisik dasar sebagai seorang prajurit. Kekuatannya sama dengan Prajurit Level 0 manusia. Menggunakan tongkat kayu sebagai tuas untuk memindahkan pohon selebar 30 sentimeter bukanlah masalah baginya.     

Sepuluh menit kemudian, Melinda memindahkan kucing setengah mati itu keluar dari pohon.     

"Terima kasih telah menyelamatkanku... huh? Ah! Kakiku... kau— kau kejam sekali!" Kucing itu awalnya mengucapkan terima kasih dan selanjutnya berubah menjadi lolongan sedih.     

Alasannya tak lain adalah karena Melinda memotong kakinya yang patah. Tidak hanya itu, ia juga bahkan memotong kedua kaki depannya.     

"Kau suka berlari, ya? Biarkan aku melihat kau berlari sekarang!" Melinda meludah. Kemudian ia menemukan lap dan membungkus kucing itu.     

Memotong kakinya tidaklah cukup. Giginya juga bisa menjadi senjata dan harus dicabut. Melinda membuka mulut kucing itu dan mencabut giginya yang tajam dengan belatinya.     

"Tidak, jangan lakukan itu. Aku perlu... makh... an... jugha," kata kucing hitam terus berteriak terbata-bata sembari terus berjuang. Ia jauh lebih lemah sekarang dan, terbungkus kain. Ia sama sekali tidak bisa melawan Melinda.     

Melinda mengabaikan tangisannya dan membuang keempat taringnya sebelum merasa puas.     

"Aku tidak percaya padamu, kucing. Mulai sekarang, aku akan mencabut gigimu yang lain setiap kali kau berani berbohong padaku, dan aku akan mencari tahu. Ketika semua gigimu hilang, aku akan menggali matamu. Ketika matamu hilang, aku akan memotong hidung dan telingamu!" Melinda mengancam dengan keras. Ia menatap kucing dengan mata besar sambil melambaikan belati.     

Mulut kucing hitam itu dipenuhi oleh darah, lalu mengangguk lemah. "Manusia, aku menyerah!"     

Sekarang ia benar-benar menyesal. Link memang merepotkan, tapi setidaknya ia logis dan tidak pernah menggunakan kekerasan. Gadis Yabba ini di sisi lain terlihat manis, tetapi ia tidak ragu ketika harus melakukan sesuatu. Ia menakutkan.     

Sekarang ia tidak memiliki kaki, giginya dicabut, dan ia terluka parah. Bahkan jika ia mendapatkan kembali kekuatannya akibat retaknya dunia, apa gunanya jika tubuhnya rusak?     

Melinda jelas tidak peduli dengan pendapatnya. Ia kini menyingkirkan belati, mengangkat senapan sihirnya, dan berdiri. "Baiklah, kemana aku harus pergi sekarang?"     

Kucing hitam itu menutup matanya untuk mengumpulkan fokus pikirannya dan dengan lemah menunjuk ke suatu arah. "Ke sana. Mereka pergi ke sana."     

Melinda berlari ke arah itu tanpa ragu-ragu.     

...     

Link hampir kehabisan Mana. Dengan suara Wus, ia mengambil Patung Nightingale. Patung itu pun mulai menyusut. Ia juga telah melompat dari Nightingale. Nana bergegas menangkapnya. Ia juga menangkap patung itu setelahnya dan menyerahkannya pada Link.     

Link menyimpannya di tas spasial miliknya.     

"Master, aku akan menggendongmu!" kata Nana.     

Seraya mengangguk, Link memejamkan matanya. Dengan menanggung rasa sakit luar biasa di kepalanya, ia berkata dengan lembut, "Para pengejar kita semuanya adalah Howler Bersayap. Ada satu kelemahan dalam pertempuran iblis tingkat tinggi ini. Mereka cenderung melakukan serangan menukik. Jika mereka tidak mengenai target setiap kali melakukannya, tubuh mereka akan menjadi kaku sementara karena harus berhenti tiba-tiba dengan kecepatan tinggi. Ini adalah kesempatan terbaik untuk melakukan serangan balik."     

"Aku mengerti." Nana mengangguk. Ia berlari sangat cepat dengan kecepatan lebih dari 650 kaki per detik. Kecepatan itu sama dengan Howler Bersayap di belakang mereka.     

Di punggung Nana, Link hanya bisa merasakan bahwa seluruh tubuhnya kesakitan dan kepalanya seolah nyaris pecah. Praktis rasanya seperti ia akan mati segera. Nana berlari dengan mulus, dan tanpa disadari, Link pun mengantuk dan menjadi setengah tak sadar.     

Dalam keadaan linglung ini, ia samar-samar merasakan arus hangat aneh muncul di tubuhnya. Dimulai dari perutnya dan mengalir ke seluruh tubuhnya sebelum akhirnya kembali ke perut bagian bawahnya.     

Setelah siklus itu, Link merasa jauh lebih nyaman. Rasa migrain yang intens juga telah berkurang.     

Teruslah mengalir, teruslah mengalir, pikir Link dalam antisipasinya.     

Arus hangat tersebut tidak mengecewakan dan datang untuk kedua kalinya, dan ketiga, dan keempat ... Tampaknya akan terus berlangsung selamanya.     

Link jelas bisa merasakan tubuhnya kian pulih.     

Kekuatan macam apa ini? Apakah sistem game telah membantunya? Tetapi, tidak ada notifikasi dalam visiku. Ini aneh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.