Datangnya Sang Penyihir

Kekuatan Luar Biasa



Kekuatan Luar Biasa

0Kree, kree!     

Suara pekikan memenuhi udara saat getaran-getaran dari gelombang suara mulai terlihat.     

Di kejauhan, segerombolan Iblis mendekat. Beberapa dari mereka terbang di udara, sedangkan sisanya berlari. Link bisa melihat beberapa ghoul, iblis, dan makhluk lainnya berlari menuju arahnya.     

Jika ia bisa menggunakan mantranya dengan bebas, makhluk-makhluk ini tentu tidak akan menimbulkan ancaman. Ditambah dengan kemampuan khusus dari pedang Murka Raja Naga, ia bisa sendirian menghabisi mereka. Namun, saat ini tangannya terikat. Jika ia bertarung habis-habisan, ia bisa saja menghabiskan nyawa 2.000 Iblis, tetapi pada akhirnya ia akan mati.     

Lebih penting lagi, misinya saat ini adalah menyampaikan pesan, bukan untuk membunuh iblis.     

"Telingaku sakit !!! Ahhh, telingaku!!" Makhluk kecil di punggungnya mulai menjerit. Ia sepenuhnya terikat ke punggung Link dan tidak dapat menggerakkan tangan untuk menutupi telinganya. Suara pekikan iblis-iblis itu membuat telinganya sakit parah.     

Ketika Link melarikan diri, ia menyobek sudut bajunya dan meremasnya menjadi dua bola, memasukkan bola-bola itu ke telinga si Yabba kecil. Saat ia selesai dengan urusan itu, ia mendengar suara angin di belakangnya ketika Gargoyle menerjang ke arahnya.     

Link terlempar dengan keras ke tanah saat ia berputar, menebas dengan pedang Murka Raja Naga. Krak! Cahaya kristal merah menyala, dan tubuh Gargoyle itu terbelah menjadi dua.     

Iblis yang tak terhitung jumlahnya masih bergegas ke arahnya dari segala arah. Iblis-Iblis itu berjumlah lebih dari 50. Tidak ada cara untuk mengatasinya sendirian. Hal itu hanya akan membuatnya terjebak dalam pertempuran.     

Pikiran Link berputar cepat, dan ia mempunyai sebuah rencana.     

Ia membuka ikatan makhluk kecil di punggungnya dan memeluknya di depan. Pada saat yang sama, ia menopang leher dan kepalanya dengan tangan yang lain. Akhirnya, ia mengeluarkan granat. Sambil mendengarkan suara angin di belakang, ia pun menunggu.     

Tiga detik kemudian, ia melempar granat ke belakang.     

"Tiga, dua, satu, pegang erat-erat!"     

Yabba kecil itu jelas mengenali granat itu dan mengetahui apa yang Link coba lakukan. Ia segera menarik kembali anggota tubuhnya dan membenamkan kepalanya ke dada Link.     

Seketika, Link melompat dari tanah.     

Ketika lompatannya membawanya pada ketinggian 15 kaki, suara ledakan keras mengguncang tanah di belakangnya. Api berwarna biru muda meledak dan melonjak menuju Link.     

Ledakan itu juga menelan banyak Iblis terbang di belakang Link.     

Link dapat merasakan hawa panas di kulitnya. Tentu saja, itu tidak akan menimbulkan masalah baginya, tetapi untuk Yabba kecil, ia akan terbakar garing. Link mengeluarkan Aura Kekuatan Naga, menciptakan penghalang merah kristal yang akan melindunginya.     

Di tengah neraka yang terbakar, Link merasakan kekuatan kuat mendorongnya dari belakang. Karena ia berada di tengah udara, hal itu menghasilkan kekuatan pendorong yang menyebabkan lompatannya lebih maju. Ia melesat keluar dari ledakan seperti peluru, terbang di udara.     

Dalam pelukannya, Yabba kecil itu berteriak tanpa henti. Jeritannya melengking terus menerus, membuat telinga Link mati rasa.     

Lima detik kemudian, Link melesat sejauh 450 kaki. Saat ia mendarat, Link meringkuk tubuhnya menjadi bola dan berguling di sepanjang tanah untuk menghilangkan efek ledakan. Ia melindungi Yabba dalam pelukannya sepanjang waktu.     

Sebenarnya, dengan ketahanan tubuhnya, Link bisa saja mendarat berdiri dan masih baik-baik saja. Namun, dampaknya akan terlalu besar bagi Yabba kecil. Dalam kasus terburuk, tubuh Yabba akan tetap berada dalam pelukannya, tetapi dampaknya akan sangat mengguncang otak dan organ dalamnya, menyebabkan pendarahan internal dan mengakibatkan kematiannya.     

Meskipun demikian, walau Link telah melakukan yang terbaik untuk mengurangi efek ledakan, tubuh Yabba kecil itu masih terkena dampaknya. Ia berkata dengan terengah-engah di lengan Link, "Kepalaku berputar, tanah di atas, dan langit turun, ughhh!"     

"Kau akan segera baik-baik saja," Link meyakinkannya. Ia mengambil potongan kain dari sebelumnya. Kali ini, alih-alih mengikatnya ke punggungnya, ia mengikatnya ke dadanya.     

Setelah ia terikat dengan stabil, ia memberi instruksi, "Saat aku berjalan ke depan, bantu aku mengawasi di belakang dan diam-diam peringatkan aku jika ada bahaya. Jika aku meningkatkan kecepatan, aku akan memperingatkanmu terlebih dulu. Lalu kau harus segera menutup matamu. Kau mengerti?!"     

Jika ia tidak memejamkan mata, di detik Link menambah kecepatan, sepasang matanya yang seperti kristal manis itu akan segera keluar dari rongganya. Hal itu akan buruk sekali.     

"Oke," Yabba kecil itu merintih. Link bisa merasakan jantung gadis itu berdetak cepat. Link tahu bahwa ia ketakutan.     

Granat sebelumnya telah menimbulkan cukup banyak kekacauan. Setidaknya 20 Gargoyle terbunuh, dan banyak rumah di sekitarnya hancur. Karena kejadian itu, ada banyak keributan dan kebingungan. Hendak memanfaatkan kekacauan, Link pun lalu memberi instruksi, "Tutup matamu!"     

Yabba kecil itu segera menutup matanya. Ketika ia melakukannya, suara angin mengalir melewati telinganya, dan gaya gravitasi yang kuat mendorong tubuhnya, menekannya ke dada Link. Wajah gadis itu terkubur di tubuhnya, dan hidungnya rata di dada si pemuda.     

Setengah detik kemudian, tekanan itu menghilang, dan gadis itu dengan hati-hati membuka matanya sedikit.     

Ia melihat selintas pemandangan kabur saat mereka melewatinya dengan kecepatan tinggi.     

Ia pernah melihat pemandangan seperti itu sebelumnya. Itu pemandangan saat ia berada di sebuah pesawat kecil ketika pesawat hendak mendekati daratan. Tanah daratan yang dilewati pesawat juga nampak kabur.     

Namun, itu adalah pemandangan dari sebuah pesawat, sebuah mesin. Saat ini kecepatan itu ditunjukkan oleh manusia — seorang manusia!     

Ia tertegun. Dikatakan bahwa Penguasa Ferde memiliki mantra yang tak terkalahkan. Mungkinkah ini salah satu dari mantra yang tak diketahui itu?     

Semua keraguannya mengenai Link sudah lama menghilang.     

Sepanjang jalan, ia tahu bahwa Link telah melakukan semua yang ia bisa untuk menyelamatkan dirinya. Bagaimana mungkin orang seperti itu menjadi antek iblis?     

Sementara itu, Link telah menggunakan kesempatan untuk berlari sejauh 1.500 kaki. Tidak jauh di depan ada distrik luar Kota Lariel. Kota itu kini tinggal reruntuhan, dan banyak tempat di sana mengeluarkan asap hitam.     

Di pintu masuk distrik, satu pasukan Iblis menghalangi jalan.     

Ada sepuluh Iblis di antara mereka. Salah satunya adalah Iblis Api Fodor Level 8. Tiga di antaranya adalah Iblis Pedang Level 6, sedangkan enam sisanya adalah Iblis Level 4.     

Iblis mengambil formasi defensif ketika mereka melihat Link.     

Dari kejauhan, Link juga memperhatikan mereka. Ia tidak mengurangi kecepatannya sedikit pun tetapi hanya bertanya, "Di mana terowongan itu? Aku perlu menyesuaikan sudut pendekatanku!"     

"Ikuti saja jalan ini, dan di persimpangan ketiga, belok ke kanan sejauh 300 kaki. Akan ada gang kecil di sisi kananmu, dan di dalam gang itu ada pintu masuk.     

Bahkan dalam situasi ini, arahan si kecil sangat tepat. Itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan siapa pun.     

Belum lama ini, Link bertemu Yabba lain bernama Melinda. Setelah bertemu dengannya, Melinda tidak memiliki rasa curiga terhadap dirinya, tetapi ia segera hancur dan kehilangan kendali.     

Bukan berarti Melinda salah, tetapi dalam hal kontrol emosional, makhluk kecil yang terikat di dadanya itu jauh lebih kuat daripada Melinda. Inilah perbedaan antara makhluk biasa dan makhluk elit.     

Link menebak bahwa Yabba kecil ini pastilah punya pengalaman.     

Pada saat ini, Link sudah bergegas di depan Iblis Api Fodor. Ia menarik pedang Murka Raja Naga, dan dengan satu tangan melindungi kepala si kecil, ia menikam Iblis Api Fodor.     

Kecepatan Link terlalu tinggi. Selain iblis Level 8, iblis-iblis lainnya bahkan tidak bisa melacaknya dengan mata mereka. Karena itulah saat ini, ia hanya perlu menghadapi serangan dari Iblis Api Fodor.     

Senjata pilihan Iblis Api Fodor adalah palu perang besar yang mengeluarkan api. Panjang gagangnya mencapai 6 kaki, dan palu itu sendiri adalah merupakan balok logam besar yang beratnya mencapai 440 pound.     

Iblis Api Fodor ini sendiri tingginya mencapai sepuluh kaki. Ketika Link mendekat, ia mengayunkan palu dan berusaha menghancurkan tubuh Link. Iblis itu tidak peduli tentang presisi serangannya. Lagi pula, palu itu begitu berat sehingga selama ia terhubung dengan targetnya, targetnya akan segera hancur berkeping-keping.     

Serangannya terlalu brutal, dan Link tidak berani menghadapinya. Kekuatan Naga murni meningkatkan vitalitasnya, tapi itu tidak memberinya pertahanan ekstra. Meskipun tubuhnya lebih kuat dari manusia pada umumnya, ia belum memiliki kemampuan untuk menghadapi serangan Prajurit Level 8 secara langsung.     

Dalam sekejap, Link merunduk. Whuuush! Palu besar itu menyapu kepala Link, meleset hanya beberapa inci saja.     

Setelah Link menghindari serangan itu, ia memasuki lingkup pertahanan iblis api. Kecepatan iblis jauh lebih lambat dari Link, dan tidak mungkin baginya untuk mengambil posisi bertahan melawan Link.     

Pada saat ini, Iblis Api Fodor seperti mangsa.     

Link berdiri tegak dan meluruskan pedang Murka Raja Naga, melangkah maju. Pedangnya menebas paha iblis api itu. Swoosh. Kaki iblis itu tertebas.     

"Ahhh!" Iblis itu menjerit kesakitan. Saat kakinya terpotong, ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke arah Link. Link menarik pedangnya ke atas dalam bentuk lengkungan dan dengan mudah memenggal kepala Iblis Api Fodor. Darah Iblis Api itu menyembur keluar, membuatnya tampak seperti hujan darah.     

Di tengah hujan darah, Link terus bergerak maju. Saat ia melewatinya, hujan darah lalu turun. Ia jelas-jelas berjalan melewati hujan, namun tidak ada setetes darah iblis pun mendarat di dirinya.     

Di belakang Iblis Api Fodor ada tiga Iblis Pedang Cangkang Hitam.     

Ketiga Iblis Pedang Cangkang Hitam ini tingginya enam kaki, dan tubuh mereka memiliki baju besi alami. Pedang di tangan mereka tampak mengintimidasi, dan mereka tampak sangat ganas. Namun, pada akhirnya, mereka hanyalah iblis tingkat rendah yang kekuatannya hanya di Level 6.     

Melihat mereka melawan Link, maka tampak seperti tiga preman jalanan bertemu seorang ahli bela diri. Mereka tampak seperti monyet yang mencoba trik baru.     

Link menggunakan gerak kaki yang ia pelajari dari Kanorse. Sambil melangkah maju ke kiri, ia menusuk sekali, lalu mengambil langkah lain dan memberikan serangan. Akhirnya, ia melangkah mundur ke kiri dan menyerang sekali lagi. Dengan cara ini, ia dengan mudah menerobos pertahanan tiga iblis pedang.     

Setelah ia bergerak 30 kaki melewati iblis-iblis itu, darah akhirnya menyembur keluar dari iblis-iblis itu. Sepertinya mereka baru sadar kalau mereka terbunuh ketika kepala mereka jatuh ke lantai.     

Link sudah sangat berpengalaman dengan teknik ini. Bahkan jika Kanorse ada di sini, ia tidak akan mungkin bisa memberikan banyak petunjuk tambahan kepada Link.     

Teknik ini tidak luput dari perhatian gadis kecil Yabba. Link memberinya perasaan bahwa ia, penguasa Ferde yang sangat kuat.     

Setiap iblis di sini akan menjadi ancaman bagi tiap bangsa Yabba, bahkan iblis yang terkecil dan terlemah sekalipun. Keluarga Yabba membutuhkan senjata mereka dan hanya bisa menyerang dalam kelompok tiga orang. Jika tidak, mereka berisiko untuk dilenyapkan sepenuhnya.     

Jika mereka berhadapan dengan Iblis Pedang Cangkang Hitam dan Iblis Api Fodor, mereka akan membutuhkan meriam sihir kelas berat untuk bertarung.     

Namun, Link membunuh mereka seperti ia membunuh ayam. Sepanjang waktu, Link telah memeganginya dan melindungi kepalanya dengan satu tangan.     

Kekuatan macam apa ini?     

Saat ini hanya ada enam Iblis tingkat rendah yang menghalangi jalan. Bagaimana mereka bisa menghalangi jalan Link? Mereka lalu berteriak dan berlari ke samping.     

"Tutup mata!" Link memberi perintah. Setengah detik kemudian, ia berlari maju lagi.     

Ia sekarang telah berhasil mencapai persimpangan ketiga dan melihat, sekali lagi, sekelompok iblis sedang bergerak maju menyerang ke arah mereka.     

Di antara mereka ada beberapa ghoul, Peri Kegelapan, dan bahkan beberapa Penyihir Peri Kegelapan.     

Mendapatkan dukungan dari Penyihir sungguh meningkatkan ancaman serangan dalam jumlah besar.     

Link tidak berani mengambil risiko apa pun dan segera melarikan diri ke depan. Berdasarkan petunjuk dari Yabba kecil, ia pun berlari ke kanan dan berlari terus sejauh 300 kaki. Kemudian, seperti yang dikatakannya, terlihat lorong di sebelah kanannya.     

Link memasuki gang dan berlari sejauh 150 kaki sampai ia menemui jalan buntu. Di sini ia memerhatikan tumpukan batu di atas tanah. Tersembunyi di bawah tumpukan batu itu terdapat lorong menuju terowongan.     

Yabba kecil itu memperhatikan tumpukan batu tersebut dan berseru, "Oh, tidak! Pintu masuknya telah diketahui oleh Iblis!"     

"Apakah ada Yabba lain di lorong itu?" tanya Link, mengerutkan kening. Ia bisa mendengar gemuruh suara langkah kaki. Itu berarti pasukan pengejar sudah mendekat.     

"Tentu saja! Dan bukan hanya beberapa," kata si kecil.     

Kota Lariel memiliki jaringan pipa limbah yang kompleks. Ketika iblis-iblis itu menyerang, ia melihat banyak orang mengungsi di bawah kota. Jika bukan karena alasan ia tinggal di luar kota dan tidak sempat untuk melarikan diri, ia akan mengambil kesempatan untuk bersembunyi di sana.     

"Aku mengerti," kata Link. Ia melihat ke belakang untuk melihat iblis memasuki gang. Tanpa ragu-ragu lagi, ia melompat ke dalam lorong.     

Karena pintu masuknya telah rusak, jurang menuju lorongnya sangat dalam, yaitu sekitar 30 kaki. Ketika Link mendarat, ia berguling beberapa kali untuk mengurangi dampak gravitasi.     

Hampir di saat yang sama, sesuatu muncul dalam visinya.     

Misi selesai: Terobos.     

Misi Baru: Bantuan.     

Deskripsi: Membantu bangsa Yabba melawan musuh di lorong bawah tanah Kota Lariel.     

Hadiah Misi: Helm Pembunuh (Epik)      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.